NovelToon NovelToon
Sweet Marriage Revenge

Sweet Marriage Revenge

Status: tamat
Genre:Bullying dan Balas Dendam / Mafia / Reinkarnasi / Tamat
Popularitas:123.4k
Nilai: 5
Nama Author: renita april

"Jangan bunuh aku."
Sydney tidak menyangka hidupnya berubah seratus delapan puluh derajat hanya dalam satu malam. Ia melihat saudaranya dibunuh oleh seorang pria, dan dirinya terjebak dalam situasi sulit. Penderitaan ini tidak ia terima, dan alam mengabulkan permohonannya. Namun, ia malah harus menikah dengan seorang pria kejam bernama Ransom Alexander. Dia adalah pria yang paling Sydney benci. Pernikahan ini adalah dendam.

Cover by : Ineed design.

IG : renitaaprilreal

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon renita april, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kediaman Besar Ransom

Kediaman besar Alexander.

Meski Sydney mengatakan ia menerima Ransom sebagai calon suami karena kesepakatan, tetapi buktinya ia gugup akan bertemu dengan kedua orang tua pria itu.

Tangan Sydney dingin, jantungnya berdebar kencang. Tubuhnya panas, ia ingin pulang saja sekarang.

"Lambat sekali. Cepat masuk," ucap Ransom.

"Kau tidak tahu jika aku ini gugup." Ini kan baru pertama kalinya Sydney bertemu dengan keluarga besar Ransom, terlebih ia juga belum lama mengenal pria ini.

"Ikuti aku. Tarik napas, tahan, lalu buang," ucap Ransom.

"Hah, apa?"

"Ikuti saja. Tarik napas panjang, tahan ...."

Sydney menuruti ucapan Ransom. Disuruh tarik napas dan menahan, ia lakukan. Ransom menarik sedikit bibirnya. Gadis muda memang mudah dijahili.

"Buang," ucap Ransom.

Napas Sydney malah terengah. Pandangannya menatap kesal pada Ransom yang sepertinya sengaja melakukan ini.

"Sudah merasa tenang, kan?"

"Kau pasti sengaja." Sydney menunjuk Ransom.

"Aku membantumu menghilangkan rasa gugup."

"Sudahlah, kita masuk saja. Bicara padamu lama-lama hanya membuatku kesal." Sydney hendak melangkah lebih dulu, tetapi Ransom menahan dirinya itu. "Apa lagi?" tanya Sydney.

"Mesra. Kita ini pasangan. Harus ada kedekatan yang intens." Ransom meletakkan tangan Sydney di lengannya. "Kita harus bergandengan tangan."

Pelayan rumah menyambut kedatangan tuannya. Seperti yang sudah Ransom katakan jika malam ini ada acara makan bersama keluarga.

"Sudah datang rupanya." Seorang pria berumur sekitaran 60 tahun datang menyambut. Diikuti oleh tiga orang lainnya.

"Ayah, ini calon istriku, Sydney Forest."

Pria ini terkekeh, merasa senang atas kedatangan putranya yang membawa seorang menantu di rumah ini.

"Halo, Tuan. Apa kabar?" Sydney tersenyum begitu manis.

"Nak, kau cantik sekali. Sangat cocok untuk putraku ini." Elias Alexander menepuk lengan Ransom. "Ayo, aku perkenalkan pada yang lain. Ini istriku, Lyra, lalu putra keduaku bernama Corvin, dan ini putriku, Mariane."

"Halo semua. Aku, Sydney. Senang bertemu kalian." Sydney bersikap ramah pada semua. Mariane sepertinya seumuran dengannya. Mungkin wanita ini masih pendidikan.

"Waktunya makan malam. Kita makan dulu, baru lanjutkan bicaranya," ucap Ransom.

Sepertinya Ransom tidak akrab dengan saudara tirinya karena tidak ada sapaan di antara mereka. Adik laki-lakinya terkesan cuek, tetapi seperti pria pecicilan.

Mariane sendiri seperti gadis kaya raya sombong. Sydney yakin dia sering menjual nama keluarganya untuk menekan seseorang.

Lalu Lyra, yang merupakan ibu tiri Ransom. Wanita ini cantik, tenang, dan terkesan misterius. Sydney tidak tahu kenapa Ransom bisa tidak menyukai saudaranya. Bagi Sydney, sah-sah saja bersikap dingin karena terlahir dari keluarga kaya.

Sydney diajak ke ruang makan, lalu pelayan segera melayani. Mariane, Corvin dan Lyra memerhatikan calon keluarga baru mereka ini.

Lyra melayani suaminya, lalu Corvin dan Mariane mengambil sendiri makanan untuk mereka. Sekarang giliran Ransom dan Sydney.

"Kenapa kau tidak melayani Ransom? Maksudku, mengambilkan kakakku makanan," kata Mariane.

Sydney kaget mendengar pertanyaan itu. Mana ia tahu apa kesukaan Ransom karena belum mengenal pria itu lebih jauh lagi. Tapi tunggu, Sydney mencoba mengingat makanan yang Ransom makan saat berada di restoran.

"Aku menunggu kalian selesai mengambil makanan," ucap Sydney. Ia mengambil sepotong ayam fillet untuk Ransom. "Ini, makanlah."

"Lain kali kau tidak perlu menunggu mereka, Sayang," kata Ransom.

"Aku hanya menghormati keluarga baruku."

"Kau tidak perlu ... aku akan makan."

Sydney tersenyum. "Kau harus makan sayur, meski tidak menyukainya."

Ransom mengangguk karena di bawah sana, Sydney tengah menginjak kakinya. Wanita sialan ini. Lihat saja nanti, Ransom akan membalasnya.

"Sudah berapa lama kalian saling mengenal?" tanya Lyra.

"Oh, itu." Sydney bingung bagaimana cara memberitahunya. Takut ia salah menjawab. Kalau tahu seperti ini, maka ia akan meminta Ransom membuat drama.

"Sudah 3 tahun yang lalu. Aku naksir berat dan tidak berani mengungkapkannya. Setelah Sydney putus dengan kekasihnya, aku datang melamar," sahut Ransom.

Elias tertawa. "Nak, aku tidak percaya kau sampai menunggunya."

"Tepatnya aku menunggu Sydney hingga dewasa."

Mendengar ucapan Ransom, membuat Sydney berpikir keras. Lelaki ini sangat ahli dalam bermain drama. Lihat perkataannya itu, sama sekali tidak terlihat keraguan.

"Kau sering bermain wanita ternyata tidak bisa menyatakan cinta pada seorang perempuan," ucap Corvin, yang sedari tadi hanya diam menyimak.

"Karena Sydney istimewa. Dia berasal dari keluarga terpandang."

"Jadi, kapan kalian akan menikah? Ayah sudah ingin sekali dapat cucu," ucap Elias.

"Ayah terus mendesakku, padahal sudah punya cucu dari Corvin." Ransom menarik sebelah sudut bibirnya.

"Huh!" Elias tidak senang jika Ransom membahas masalah Corvin.

Dari nada suaranya pasti ada sesuatu yang terjadi. Sydney jadi ingin tahu apa yang terjadi sebenarnya.

"Umurmu sudah cukup, Ransom. Kau juga anak tertua. Wajar kalau ayahmu menginginkan cucu darimu," ucap Lyra.

Makan malam selesai lebih cepat. Kemudian Sydney kembali bicara pada keluarga calon suaminya itu.

"Jadi, kapan aku harus datang melamar calon tunanganmu?" tanya Elias.

"Minggu depan. Kami akan langsung menikah saja. Ya, kan, Sayang?" Ransom menggenggam tangan Sydney.

"Ya, itu benar. Untuk apa menunda lama-lama." Sydney turut menambahkan.

"Lebih cepat lebih bagus." Elias kembali tertawa.

"Kurasa sudah cukup. Aku ingin mengajak Sydney berkeliling rumah dulu."

"Kalian memang harus banyak menghabiskan waktu bersama."

Ransom mengajak Sydney pergi. Padahal bisa mengantarnya langsung pulang saja, tetapi pria ini malah mengajak calon istrinya ke lantai atas.

"Masuk," kata Ransom.

"Ini kamarmu?" Sydney masuk ke ruang yang dua kali lipat lebih besar dari kamarnya ini. "Sangat besar. Apa kita akan tinggal di sini? Lebih nyaman kalau kita punya rumah sendiri."

"Kau akan tinggal di sini. Ini rumahku. Kau adalah nyonya di rumah ini."

Sepertinya Sydney tahu apa yang dipikirkan Ransom. Pasti pria ini ingin menjadikan dirinya istri pajangan.

"Baiklah, kuusahakan melahirkan penerus untukmu setelah kita menikah."

"Kenapa kau tiba-tiba setuju? Bagaimana kalau kita melakukannya sekarang?"

"Jangan harap!"

"Kau bicara seperti itu seakan ingin melakukannya sekarang."

"Apa salahnya aku bicara? Setelah anak itu lahir, kita bercerai."

"Sesuai kesepakatan. Aku akan berikan kompensasi yang besar padamu."

"Apa aku boleh melihat anak itu nantinya?" tanya Sydney.

"Apa perlu? Lebih baik tidak berhubungan lagi. Kau bisa melahirkan lagi kelak. Aku hanya ingin membuat ayahku diam dengan memberinya seorang cucu."

"Baiklah, aku akan bekerja keras untuk itu. Ngomong-ngomong koleksi bukumu banyak sekali. Apa boleh aku melihatnya?"

"Lakukan sesukamu. Aku mau mandi sebentar."

Karena diizinkan, Sydney pun pergi melihat-lihat buku calon suaminya itu. Kebanyakan buku pengembangan diri, politik, lalu beberapa novel.

"Ada album foto." Sydney mengambil album itu, lalu melihat-lihat. Ternyata itu foto masa sekolah Ransom bersama teman-temannya. Ada juga dengan beberapa teman wanita sampai Sydney menemukan foto yang dilingkari dengan garis love.

1
rarr
bener ya, penyesalan selalu dtg di akhir
Soraya
dh tamat thor
Dewi Sri
Trimakasih untuk cerita yg bagus ini, ku tunggu cerita lain nya
❤️ mamah kanay ❤️
baru up kenapa langsung end kak
Uba Muhammad Al-varo
akhirnya happy ending 🙏🙏
terima kasih kakak Author, semoga kakak Author selalu sehat, selalu semangat dan selalu sukses dalam berkarya, aamiin...🙏❤️💪💪💪
Rere (IG : renitaaprilreal): makasih ya 😍😍😍
total 1 replies
Mirda Ciebungsu
hemmm
lyani
tunggu lama kak renita up.....ehhhh dah seneng banget banyak tp ngga tau lsg end.
semangat n ditunggu karya barunya
lyani
sokorrrrrrrr
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
kok sudah tamat saja🥺🥺
Hafin lubi
/Cry//Cry//Cry//Cry//Cry/
kok keburu tamat sih kak....belum juga adegan hot
Lisa Septiana
apa ni ...kok tamat???😭😭
Bundanya Cinta Fahri Iin
kapan lah up nyaa
Muna Junaidi
Simpan dulu ya thor
Kartika Sari
aku sampai baca ber ulang kali saking sukanya sama bab ini.terima kasih kak ren.semangat up nya
Sari Kumala
harus menunggu lagi 😅
up dong ka yang banyak 🥺
Uba Muhammad Al-varo
akhirnya si Sofie kena syok mental, terlalu percaya diri kau Sofie dan apa yang didapatkan sekarang dan kau ibu Dandi bersiap untuk menerima konsekwensinya atas semua yang kau lakukan ke Orion dan Sydney 😆
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
nah akhirnya drama nya berakhir juga...seperti nonton drama cina yang suka nindas orang😅
Soraya
jrg up ya thor
Hasnawati Hasna
up-nya kelamaan bikin bosan nungguin padahal ceritanya oke 🤭
Sari Kumala
y Allah ka cuma satu bab aja dikasih 🥺
padahal nunggu nya tujuh hari tujuh malam 🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!