NovelToon NovelToon
Dicintai Ipar Sendiri

Dicintai Ipar Sendiri

Status: sedang berlangsung
Genre:Beda Usia / Cerai / Selingkuh / Janda / Cinta Terlarang / Berondong
Popularitas:995
Nilai: 5
Nama Author: Serena Muna

Mengisahkan Keyla Ayunda seorang janda yang baru saja kehilangan saja kehilangan suaminya namun harus menghadapi kenyataan bahwa sang adik ipar rupanya menyimpan perasaan padanya. Drama pun terjadi dengan penuh air mata.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Serena Muna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hancur Segera

"Dan Lucia? Siapa wanita Spanyol itu?” tanya Keyla curiga.

Wajah Rezi mengeras. Ia memutuskan untuk hanya mengatakan setengah kebenaran. “Dia adalah korban Nazlian yang dendam. Dia membantuku dengan bukti digital.”

Rezi tidak menyebutkan ledakan bom. Ia tidak menyebutkan kekejaman Lucia. Ia tidak ingin Keyla tahu sejauh mana ia telah melangkah ke jurang moral.

“Jadi, kau pergi ke Istanbul, kau hadapi Nazlian, dan kau menyelamatkan reputasiku?” Keyla memandang Rezi. Di satu sisi, ia bersyukur. Di sisi lain, ia melihat sisi gelap Rezi yang sangat menakutkan—kemampuan untuk beroperasi di dunia yang sangat brutal demi dirinya.

“Aku berjanji akan menjagamu,” Rezi membalas. “Dan aku selalu menepati janjiku.”

“Berapa biayanya, Rezi? Berapa harga yang harus kau bayar untuk menyelamatkan aku?” tanya Keyla, suaranya bergetar.

"Hanya satu hal,” jawab Rezi, matanya melembut, tetapi ekspresinya tetap intens. “Keyakinanmu bahwa aku akan selalu ada untukmu. Sekarang, kau tidak perlu ke kantor polisi besok. Itu sudah diurus. Kau bebas.”

Keyla menutup matanya. Ia bebas dari somasi, tetapi ia terikat oleh utang budi dan moral pada pria ini. Ia telah diselamatkan oleh seorang anti-hero.

****

Fitnah yang dilancarkan Bu Runi Rosilawati tidak mereda. Setelah insiden penyiraman air, Bu Runi semakin kalap. Cemburu dan rasa kehilangan pelanggan telah membutakannya.

Di media sosial lokal, Bu Runi dan beberapa temannya menyebarkan narasi kebencian: Dapur Magnolia menggunakan pesugihan dan penglaris, membuat makanan haram, dan Zehra adalah seorang pendusta yang mendapatkan kekayaan dari cara kotor.

Zehra Magnolia menanggapi serangan ini dengan kecerdasan yang mengejutkan. Ia tidak berteriak atau membalas makian. Ia menggunakan platform barunya sebagai Chef Selebriti.

"Kami tidak menggunakan penglaris, kami menggunakan kejujuran dan bumbu yang benar!” Zehra menyatakan dalam sebuah video singkat di akun media sosial warungnya.

Ia kemudian membuat video behind-the-scenes yang mendetail: menunjukkan bahan-bahan berkualitas tinggi yang ia gunakan, proses memasak yang bersih dan halal, dan wawancara dengan para karyawannya yang tulus.

“Bumbu terbaik adalah ketulusan,” katanya sambil tersenyum ke kamera. “Kalau makanan Anda dibuat dengan hati yang bersih, tidak perlu penglaris. Kami mengundang siapa pun, termasuk Bu Runi, untuk datang dan melihat langsung dapur kami. Kami transparan.”

Tangkisan Zehra yang cerdas dan transparan itu berhasil membalikkan opini publik. Bukannya percaya pada fitnah, masyarakat justru semakin simpati pada Zehra dan berbondong-bondong datang ke Dapur Magnolia untuk membuktikan kejujuran masakan Zehra. Omzetnya justru melonjak lagi.

****

Melihat bahwa kecerdasan Zehra justru membuatnya makin sukses, Bu Runi merasa terdesak dan benar-benar kehilangan akal sehat. Ia menyaksikan warungnya semakin sepi, sementara Dapur Magnolia makin ramai.

Malam itu, Bu Runi bertemu dengan sekelompok preman lokal di sebuah gang gelap. Ekspresinya gelap, penuh keputusasaan dan kebencian.

“Saya mau warung itu hilang dari muka bumi! Saya mau wanita sombong itu kapok!” Bu Runi menyerahkan bungkusan tebal berisi uang tunai kepada pemimpin preman tersebut.

"Bakar, Bang. Bakar warung Magnolia itu sampai rata dengan tanah! Jangan sisakan apa pun!” perintah Bu Runi, suaranya serak dan penuh dendam.

Para preman itu menyeringai. Tugas mereka sederhana dan dibayar mahal. Kebencian Bu Runi terhadap kesuksesan Zehra telah berubah menjadi rencana kejahatan yang mengerikan.

****

Sementara Zehra sedang menghadapi ancaman pembakaran di Bandung, di Istanbul, Nazlian Inci sedang menyusun pembalasan yang jauh lebih terorganisir dan global. Meskipun Nazlian terpaksa tunduk pada perjanjian Rezi dan menarik somasi Keyla, kekalahan di tangan Rezi dan penghancuran yang dilakukan Lucia telah membuatnya haus akan pembalasan.

Nazlian duduk di ruangan gelap di sebuah kediaman pribadinya, berbicara di telepon satelit dengan suara rendah dan berhati-hati.

“Aku ingin kau melacak setiap gerakan Rezi Deja,” Nazlian berbicara dalam bahasa Inggris yang fasih, dengan aksen Turki yang tajam. “Aku tidak peduli apa pun yang telah dia bersihkan. Aku tahu dia masih punya kelemahan.”

“Fokus pada kelemahan terbesarnya: Keyla Ayunda.”

Nazlian tahu, Rezi telah melangkah terlalu jauh. Ia tidak akan menyerang Keyla secara langsung lagi—itu terlalu berisiko dan bisa membuat Lucia kembali muncul. Ia akan menggunakan pendekatan yang lebih halus, yang akan menghancurkan Keyla dari dalam dan memukul Rezi secara psikologis.

"Keyla Ayunda baru saja kehilangan suaminya, Ardito,” Nazlian melanjutkan. “Ada yang tidak beres dengan kecelakaan itu. Aku ingin kau selidiki kecelakaan mobil Ardito.”

“Aku ingin tahu detail. Siapa yang ada di mobil itu? Siapa saksinya? Polisi mana yang menangani? Cari tahu apakah ada file yang disembunyikan. Aku ingin bukti, bukti yang bisa menunjukkan bahwa kecelakaan Ardito bukanlah kecelakaan murni.”

****

Nazlian tertawa pelan, tawa yang kali ini jauh lebih terkontrol, tetapi lebih menakutkan. “Rezi Deja sangat terikat pada Keyla karena cinta. Tapi bagaimana jika Keyla terikat pada Rezi karena kebohongan? Kebohongan besar yang disembunyikan darinya?”

Rencana Nazlian kini beralih dari perang bisnis ke perang emosi dan rahasia kelam. Jika ia bisa menemukan fakta yang dapat menghancurkan kepercayaan Keyla pada Rezi, Rezi akan hancur tanpa perlu ledakan atau tuntutan hukum. Ia tahu, rasa bersalah dan rahasia adalah bom waktu yang jauh lebih efektif.

“Aku ingin kau kirimkan semua informasi itu secara anonim kepada Keyla Ayunda. Tepat saat dia merasa sudah aman,” perintah Nazlian. “Biarkan dia yang menghancurkan Rezi. Dan biarkan dia tahu, Nazlian Inci bukanlah wanita yang mudah dilupakan.”

Nazlian Inci menutup telepon. Ia tersenyum sinis. Rezi telah memenangkan pertempuran hukum, tetapi ia akan kalah dalam perang hati dan kebenaran.

****

Bandung, tengah malam. Kota Kembang diselimuti kegelapan yang tenang, tiba-tiba dirobek oleh suara sirine darurat dan kobaran api yang mengerikan.

Dapur Magnolia, cabang ketiga yang menjadi simbol kemandirian Zehra, diserang dengan kebrutalan yang sadis. Preman bayaran Bu Runi tidak hanya menyiramkan bensin; mereka melakukannya dengan dendam, memastikan tidak ada yang tersisa.

Lidah api menjilat cepat, rakus melahap kayu, plastik, dan semua material di warung itu. Asap tebal membumbung tinggi ke langit malam, mengubah udara malam menjadi bau hangus yang menyengat. Api menyebar dengan kecepatan yang menakutkan, didorong oleh bahan kimia yang disiramkan.

Zehra, yang baru saja tiba di apartemennya setelah seharian bekerja di cabang Bandung, menerima telepon dari Nunik yang panik.

“Mbak Zehra! Warung kita… warung kita terbakar! Habis, Mbak!” teriak Nunik, suaranya pecah karena tangisan.

Zehra segera berbalik, jantungnya mencelos. Ia bergegas kembali ke warung, dan pemandangan yang menyambutnya adalah mimpi buruk yang nyata. Kobaran api yang besar melahap seluruh bangunan. Percikan api terbang ke udara seperti kembang api kematian.

Para pegawai yang baru saja pulang berlarian kembali ke lokasi, beberapa menangis histeris. Mereka semua berdiri tak berdaya di seberang jalan, hanya bisa melihat keringat, kerja keras, dan impian mereka luluh lantak dalam sekejap.

1
partini
baca sinopsisnya agak" gimana gitu penasaran
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!