Tahun ini Ares pindah rumah di Kediri, karena di tempat tinggal lamanya kedua orang tuanya kesulitan untuk mencari nafkah untuk kebutuhan Ares.
Selama ia berada di Kediri banyak hal yang tak akan pernah terlupakan oleh Ares,Bayu,Zaka.
Mereka adalah sahabat dari sejak pertama kali Ares pindah di Kediri.
Saat bulan November,ada kejadian yang menimpa Mereka di desa.
Ayah dan ibu Ares tak bisa melakukan apa-apa karena terikat oleh pekerjaan mereka?
Dulu Kediri terkenal oleh suasananya yang membuat candu.Namun,sekarang saat malam,Kediri tidak seperti apa yang mereka bayangkan.
Kota ku,Kediri titip salam jika aku berpisah dengan mu saat aku akan pergi nanti.
Jangan kau lupakan sesosok orang yang menyelamatkan area mu dari orang-orang yang hilang jalan dan bejad.
Dan sekarang,apakah kita akan memecahkan siapa pelaku dari semua masalah ini Zaka,Bayu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Approniar Rizky prasetyo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15
Selama di ruang makan mereka hanya berbincang tentang ini dan itu dan saling berbagi cerita.
Setelah makan siang selesai,mereka semua tidak beranjak pergi namun langsung berdiskusi di sana.Tuan Darga juga menunjukkan bukti-bukti kepada istrinya itu.
Dilihatnya semua photo yang menunjukkan semua para perempuan yang di giring menuju sebuah jeruji besi dengan keadaan tangan di borgol.Dengan raut wajah yang mulanya tenang kini menjadi serius setelah melihat Anda ada di sana bersama para perempuan lainnya.
Ares juga menceritakan beberapa perilaku yang dari Anda yang pada waktu itu bertemu dengannya di sebuah desa.
"Sebelumnya saya sudah berkata bahwa saat sudah bertemu dan bertatap langsung dengan Anda.Sayang,saya tidak terlalu banyak berinteraksi dengannya karena saya juga repot bersama dengan Bayu," Jelas Ares.
Bayu pun langsung menambahkan,"Res,apakah kau ingat pada waktu di mana kamu berhadapan dengan Anda? Nah,pada saat itu kau tak sadar bahwa Anda membawa sebuah pisau di genggamannya.Ia hampir menikam mu jika aku tidak menghampiri mu pada waktu itu."
Ares tak percaya dengan perkataan Bayu karena seperti sebuah kebohongan,jika memang benar Anda ingin menikamnya mengapa ia perlu repot-repot memberikan sebuah buku dan petunjuk kepada mereka.
Hanya mereka berdua lah yang berbicara,tuan Darga dan lainnya hanya menyimak penjelasan dari mereka berdua.Nyonya Bellova juga sedang mencari tempat yang di maksud Ares,sebuah desa yang berada di sekitaran Tarokan.
Zaka tiba-tiba berdiri dan berjalan ke sebuah jendela yang dekat dengan sebuah wastafel.Ia seperti melihat seseorang dari kejauhan yang memantau mereka sedari tadi,mungkin ia kecapean dan butuh istirahat dan ia pun memutuskan untuk meminta izin agar di perbolehkan kembali untuk beristirahat.
Tuan Darga dan nyonya Bellova menunjukkan di mana mereka akan tidur nantinya,Bellova menunjuk sebuah lorong di sebelah kanan tangga dan pada pintu pertama adalah kamar mereka,sedangkan pintu kedua yang berhadapan dengan pintu pertama adalah kamar mandi.
Zaka dan Bayu pergi duluan dan membawakan tas milik Ares ke kamar.Sementara itu,Ares disuru agar tetap di sana,ia akan di tanyai oleh tuan Darga dan nyonya Bellova untuk mencari tahu apa saja yang sudah terjadi padanya dan Anda.Ares tidak masalah dan akan menjelaskan apa saja.
...***...
Sementara Ares di aja berbincang dengan mereka tuan Darga dan nyonya Bellova,Bayu dan Zaka menata barang bawaan mereka kedalam kamar dan bersama-sama membuat kamar itu menjadi seperti yang mereka inginkan.
Zaka menata semua lemari hingga ranjang tempat tidurnya,sementara Bayu menata perlengkapan mereka.Hingga sore berlangsung,mereka berdua telah selesai dengan kamar mereka namun Ares tak kunjung datang masuk menghampiri mereka dari pintu kamar.Zaka memandangi pintu kamar sejenak berharap Ares masuk dan membawa kabar atau tentang pembahasan yang ia diskusikan bersama tuan Darga berserta istrinya.
"Yu,aku keluar dulu ya." Zaka pun berjalan menuju pintu.
"Ya,ya .."
Setelah keluar suasana rumah sangatlah sepi mampring,tak ada suara seorang yang berat dari tuan Darga,suara lembut nyonya Bellova,ataupun bariton Ares.Benar-benar suasana sepi.
Zaka menelusuri kediaman ini dengan leluasa,mungkin hingga mereka datang.Pertama-tama ia mendatangi sebuah perpustakaan,"Wah ada perpustakaan rupanya." Zaka pun mengitari dengan saksama sembari memperhatikan buku-buku yang tertata rapi bershaf.
Walau sore ini masih sangat terang, pencahayaan di perpustakaan sangat minim dan hanya ada sebuah lilin yang di taruh di atas piring kecil kadang di sebut sebagai lepek,Zaka membawanya satu yang berada di atas sebuah meja.
Penelusurannya membawanya lebih dalam di perpustakaan itu,hingga pencahayaan sudah sangat jauh darinya.Bak malam di hutan tanpa penerang dan hanya berpegang teguh pada ketakwaan.Suara tikus dimana-mana dan sepertinya mereka sedang menggerogoti sebuah buku yang telah kuno dan antik itu.
Langkahnya terhenti pada sebuah satu buku yang sangat menarik baginya yang berjudul, "AREZO THE PON {THE LAST WORLD.}" Zaka sangat tertarik dengan buku tersebut sehingga ia mengambil buku tersebut dan membawanya kembali ke kamar.Ada sebuah sinopsis di belakang buku itu yang menjelaskan perjalan Arezo dan kawan-kawannya,namun yang membuat Zaka tertarik adalah cerita dari buku itu sepertinya relate dengan apa yang ia alami dengan yang lainnya.
Ia berniat untuk langsung kembali karena suasana di sini mencekam.
"Dirimu sudah menjelaskan itu tadi,apakah tidak ada yang lain...?" suara seseorang sedang berbincang-bincang entah berasal dari mana.
Zaka yang mendengar itu langsung mencari arah sumber suara dan sesekali memejamkan matanya untuk fokus pada pendengarannya.Arah rak buku di kanannya adalah sumber dari suara itu berasal,Sembari membopong buku yang ia bawa Zaka pun menguping pembicaraan dari balik tembok yang sepertinya terbuat dari plafon.
"iya,hanya itu yang saya punya.Apakah anda ingin melakukan interogasi bersama mereka,mungkin saya bisa membantu?" pinta seseorang dengan nada baritonnya.
Deguman terdengar dengan berat yang menandakan di sana ada tiga orang.Siapa itu mereka?,batin Zaka.
Tiba-tiba dengan sengaja para tikus-tikus itu hinggap di kepala Zaka sehingga membuat ia terkejut dan berteriak.Para tikus jahanam itu tak kunjung turun dari puncak kepala Zaka yang membuat Zaka harus mengibaskan rambutnya layaknya Pemain band Rock.
Orang yang di balik tembok tadi keheranan dengan suara jeritan yang menggelodak di tembok yang dimana mereka sedang berdiskusi, "Sayang.. Apakah kita punya tamu?" tanya Bellova dengan lebut. "Aku rasa hanya tiga saja sayangku," ujar Darga.
Mereka menghiraukan hal itu dan lanjut dengan pembicaraan mereka dari awal.
Zaka mati-matian mengurusi tikus-tikus JAHANAM ini dengan susah payah,ia sudah berjalan menjauh dari tempat tadi namun para tikus jahanam ini masih saja ikut dengannya.
"Ugh!"
Zaka mulai jengkel dan mulai mematikan lilin yang ia bawa,tak peduli dengan pencahayaan demi para tikus-tikus itu pergi jauh darinya.
Dengan hanya mengandalkan ketakwaannya agar dapat menjadi cahaya,Tuhan pun mengabulkannya.Sebuah benda tiba-tiba jatuh tepat di kaki kanannya dan saat ia meraba ke bawah ia merasakan dinginnya lantai dan tangan? Iya,tangan mainan yang dapat memancarkan cahaya.
Hampir jantungan dibuatnya oleh tangan mainan tersebut.Ia pun langsung menggunakannya dan mulai berjalan lumayan cepat agar para tikus tadi tidak kembali mengerumuninya.
Dengan tergesa-gesa ia pun akhirnya mencapai jalan yang sebelumnya ia mendapatkan sebuah lilin.Namun ruangan ini mulai gelap dan saat keluar dari perpustakaan ternyata matahari telah tenggelam meninggalkannya di dalam sana.
Terdengar suara langkah kaki yang menghampirinya dengan sangat tergesa,saat dari jauh ia hanya melihat seseorang dengan sanggul dan agak tinggian.Namun saat di perhatikan kedua kalinya itu adalah seorang pelayan wanita yang sedang mencarinya.
"Oh,tuan Zaka?! Maaf.. Tapi anda sedari tadi di cari oleh teman-teman anda." Pelayan itu pun langsung mendekat dan melihat ke arah perpustakaan dan kembali kearah Zaka.
"Ah..., maaf, saya akan segera ke sana," jawab Zaka sembari menyembunyikan buku yang ia bawa dari perpustakaan.
Dikira nya pelayan perempuan itu tak melihat ia menyembunyikan sesuatu,namun dengan sangat cepat perempuan itu berkata,"Apa yang ada di balik baju tuan Zaka?" sontak Zaka mencoba mencari alibi agar tidak ketahuan.Ya,sepintar tupai melompat pasti akan jatuh juga.Pelayan itu mengancam akan melaporkan kepada tuan Darga agar ia di jadikan tersangka pencurian di kediaman ini.
Zaka tak ada pilihan lain selain mengakuinya.Ia memperlihatkan buku novel yang ia bawa dari perpustakaan terdalam.Pelayan perempuan itu pun langsung melihatnya dan tertawa kecil, ternyata ia salah mengira ternyata Zaka hanya membawa sebuah novel anak-anak dari dalam perpustakaan.
"Maaf tuan.. Tapi,*EKHM, anda tidak seharusnya sampai begitu juga," ujar pelayan tersebut sambil tertawa kecil.
Ia meminta maaf atas kelancangan mengira bahwa Zaka adalah pencuri,lalu ia menjelaskan bahwa perpustakaan ini adalah milik tuan Darga dan atas saran darinya ia mempersilahkan tamunya untuk membaca di sini.Jelas Zaka langsung merasa malu.
"Namun tidak apa-apa,selagi bukan soal sebuah pencurian," kata pelayan itu,Ia menyuruh Zaka segera menemui langsung Ares dan yang lainnya.
Zaka mengangguk dan tersenyum simpul menatap pelayan itu, "Saya Melanie." Pelayan tersebut mengulurkan tangannya,dan Zaka membalas uluran tangan tersebut, "Zaka,Zaka Dermawan." Pelayan tersenyum simpul karena mendengar nama Zaka yang sangat menarik baginya.
Zaka langsung bergegas pamit pergi dan pelayan itu ikut bersama nya agar yang lain tahu bahwa ia yang menemukan Zaka.
Sesampainya di ruang tamu ia di sambut oleh orang-orang yang mengkhawatirkannya,yang terlihat sangat khawatir adalah Ares kiranya sahabatnya yang paling peka sejagat Kediri ini di bawa hantu Teteng pergi.
Syukurlah mereka masih mengingat Zaka,tapi ini pasti akan merepotkan jika saja ia tidak mematikan lilin saat perjalanan keluar tadi.
...***...
adek suka baca cerita kakak 😘😘😘❤️❤️❤️
Mungkin Akan "Segera" tamat,Karena Cerita sudah di hampir di ujung puncak pertemuan antara Keluarga dan Anak.
jangan mati dulu.Ares belum sempet balikan sama kamu 🥺🥺