NovelToon NovelToon
My Letnan

My Letnan

Status: tamat
Genre:Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama / Kehidupan Tentara / Romansa / Tamat
Popularitas:1.3M
Nilai: 4.9
Nama Author: Chika cha

Cover by me

Saga Bimantara, Letnan Satu TNI, menerima perjodohan dengan Nada Queenza Rahadi, putri komandannya. Alasannya sederhana—agar sang ibu berhenti mendesaknya untuk menikah.

Berbanding terbalik, Nada justru menolak keras. Ia tak mengenal Saga, dan membayangkan pria itu sudah tua, kusam, dan tak menarik—apalagi karena berprofesi sebagai tentara.

Sampai suatu hari, mereka dipertemukan takdir lewat insiden mencekam: Nada hampir diperkosa oleh pembegal. Saga datang sebagai penyelamat. Di situlah, Nada jatuh cinta pada pandangan pertama—tanpa tahu, pria itu adalah calon suaminya.

Yuk, baca ceritanya disini👇🏻

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chika cha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bukan sekedar pelepas nafsu

Saga sedang menyiapkan matras dan selimut untuk ia tidur. Sementara Nada sedang berbaring di atas ranjangnya.

"Om Saga mau tidur?"

"He em, kenapa?" Saga melirik Nada yang sedang berbaring di atas ranjang.

Nada pun turun dari atas ranjangnya dan membuka lemari, mengambil sesuatu dari sana.

"Ini punya Om Saga?" Nada menunjukkan Hoodie hitam yang ia temukan tadi.

Saga menatap Nada sekejap, "iya" jawabnya singkat.

Nada tersenyum. "Ni aku balikin, makasih ya Om"

Saga mengangkat sebelah alisnya dan menerima Hoodie yang di sodorkan Nada padanya. "Iya sama-sama"

"Om" panggil Nada.

"Ada apa?"

"Emmm–" Nada sejenak berpikir. "Bagaimana kesan pertama waktu Om lihat aku saat itu?"

Saga mengangkat sebelah alisnya, "kesan pertama?"

"Iya kesan pertama waktu Om nolong aku?"

"Biasa aja" jawabnya enteng, lalu membaringkan tubuhnya di atas matras miliknya.

"Gak mungkin biasa aja, waktu itu pasti Om liat pakaian ku yang compang-camping itukan?"

Saga memiringkan kepalanya, agar dapat melihat Nada yang rebahan di atas ranjangnya. "Iya saya lihat"

"Om Saga juga pasti liat, bagian dalam tu—" belum selesai Nada berbicara Saga pun memotong ucapannya.

"Ya saya lihat Nada, saya lihat bagian tubuh bagian dalammu. Itu yang mau kamu dengar dari mulut sayakan?"

Nada hanya diam.

"Dan bagaimana reaksi saya? Kamu juga pingin tau itu?" tanya Saga. "Saya juga manusia Nada, sama seperti laki-laki lain. Saya juga manusia normal. Tapi tidak mungkin saya mengambil kesempatan dalam kesempitan sementara kamu lagi gak baik-baik aja. Makannya saya pakaikan Hoodie milik saya untuk menutupi tubuh kamu dari pandangan saya. Apa lagi kamu saat itu bukan mahram saya Nada" tuturnya.

"Tapi sekarangkan aku uda jadi istri om. Om bahkan sekarang gak mau nyentuh aku sehelai rambut pun"

Saga terdiam, ia berdiri dari tidurnya dan menghampiri istrinya di atas ranjang.

Spontan Nada melihat Saga menghampirinya pun langsung kelabakan.

"Om mau apa?" tanya Nada kebingungan.

Saga pun duduk di samping Nada. "Nada" panggilnya dengan sangat lembut.

Nada pun menatap Saga yang memanggilnya.

Jantung Nada cosplay jadi bom waktu.

"Saya tau kamu istri saya, saya gak mau nyentuh kamu itu karena saya takut kamu menjadi tempat pelampiasan nafsu saya." ucapnya, Nada masih terdiam mendengar penuturan Saga. "Kamu itu istri saya Nada, yang harus saya jaga marwahnya. Saya jaga kamu dari nafsu bejat saya sendiri. Sebelum perasaan itu muncul, saya gak akan nyentuh kamu Nada. Saya gak akan nyentuh kamu tanpa perasaan cinta. Saya ingin semua itu terasa indah. Bukan hanya sekedar pelepas nafsu saya"

Bukan merasa patah hati Nada mendengar penuturan Saga, ia malah kagum. Jantung Nada berdebar kencang, tak di sangka begitu baiknya pria yang ada di hadapannya ini. Ia begitu menjaganya, bahkan dari nafsunya sendiri, padahal sudah jelas bahwa Saga adalah suami Nada.

"Aku boleh peluk Om?" ucap Nada menatap sang suami.

Saga-pun membalas menatap Nada, membuat Nada menjadi salah tingkah.

"Gak boleh ya Om?"

Saga membentangkan kedua tangannya "sini"

Sontak itu membuat Nada bahagia, segera ia mendaratkan tubuhnya ke pelukan sang suami. Baru pertama kali ini ia merasakan pelukan hangat dari tubuh kekar milik Saga. Aroma maskulin ciri khas pria ini begitu jelas masuk ke dalam hidung Nada. Sumpah demi apa, aroma tubuh Saga begitu membuat candu.

Sangking nyamannya, Nada tertidur dalam dekapan Saga. Saga mengubah posisi Nada yang tadinya dalam pelukannya, Saga membaringkannya di atas ranjang. Ia memandang wajah Nada yang terlihat cantik saat tidur. Ia melihat pakaian yang dikenakan istrinya, semenjak mereka menikah, belum pernah ia melihat Nada memakai celana pendek seperti itu. Entah setan apa yang merasuki istrinya malam itu sampai Nada dengan berani mengenakan stelan piyama berwarna putih bermotif dinosaurus. Apa Nada sengaja memancingnya? ah, entahlah.

Cup!

Dikecupnya kening sang istri. "Seperti ini tidak apa-apa kan?" tanyanya pada diri sendiri. Lalu setelah itu, ia menyelimuti tubuh Nada.

Jika Nada saat itu terbangun, bisa-bisa ia sudah sampai mars karena terlalu senang dapat kecupan di kening dari Om Saga.

Saga meregangkan tubuhnya yang terasa pegal karena Nada terlalu lama tertidur dalam dekapannya.

Saga pun membaringkan tubuhnya di atas matras miliknya, lalu memejamkan matanya.

Setelah sholat subuh Nada kembali tidur, hari ini jadwal kelas Nada siang hari, jadi dia sedikit lebih santai. Tapi walaupun jadwal kuliahnya siang hari, Nada tetap bangun pagi, ada pekerjaan rumah menumpuk yang sudah menantinya.

Ia menatap sekitar rumah tapi tidak melihat keberadaan suaminya. "Apa dia uda berangkat kerja?" Gumam Nada. Lalu mengambil ponselnya.

Satu notif WhatsApp masuk,

Om suami ganteng❤

Saya sudah siapkan sarapan, nanti kalau mau berangkat kuliah hubungi saya. Saya akan antar.

Begitulah isi pesan tersebut. "Ah perhatiannya" batin Nada ingin melayang.

Nada pun mengingat kejadian kemarin malam. Bisa-bisanya ia tertidur dalam dekapan suaminya.

Nada pun mencuci wajahnya dan berjalan menuju meja makan. Benar saja, disana ada makanan yang disiapkan Saga untuknya. Nada mulai melahap makanan tersebut.

"Eumm...yumi, masakan suamiku ternyata selezat ini" ocehnya sendiri.

Selesai sarapan Nada mulai beres-beres rumah dan mencuci pakaian lalu menjemur pakaian yang telah ia cuci.

"Pagi buk Saga" Tetangga sebelah rumahnya menyapanya.

"Pagi juga buk Darma"

"Gak kuliah buk?"

"Kuliah buk, masuk siang nanti"

"Wah, buk Saga hebat ya" Tutur istri Sertu Darma.

"Hebat bagaimana buk?"

"Bisa membagi waktu dari mulai mengurus rumah tangga, ikut persit, setelah itu kuliah juga fakultas kedokteran lagi. Apa gak hebat banget buk Saga?"

Nada tertawa "Ibuk melebih-lebihkan. Biasa aja kok buk, gak sehebat itu. Hebat juga buk Darma punya anak, tapi masih bisa ikut kegiatan persit lainnya dan tentunya mengurus suaminya dengan baik buk Darma yang paling hebat dari saya" Tutur Nada gantian memuji.

Akhirnya mereka bercengkrama sampai jam 11 siang.

Nada berada di dalam mobil bersama dengan Saga. "Lah motornya dimana om?" tanya Nada.

"Dipinjam Dirga"

Akhirnya Nada tiba di kampusnya, ia pun akan turun dari mobil.

"Nada" panggil Saga.

Nada pun berbalik menatap Saga.

Saga mengulurkan tangannya. "Salim dulu"

Nada membulatkan matanya sempurna. Nada pun meraih tangan suaminya lalu mencium tangan tersebut. "Dah om" ucap Nada sambil tersenyum. Nada pun melepas seatbeltnya.

"Nada" panggil Saga kembali dengan Tutur lembutnya.

Nada kembali menatap suaminya.

Cup!

Saga mengecup kening Nada, membuat Nada terpaku. Pipinya memerah seperti buah apel. Sikap Saga berubah 180 derajat, semenjak kejadian kemarin malam.

"Kamu Salim, saya cium kening" ucap Saga. "Sekarang setiap kali kita ingin beraktivitas harus seperti ini ya" Tutur Saga membuat Nada menganggukan kepalanya antusias dan tersenyum manis.

Semenjak kejadian kemarin malam, Saga ingin melihat selalu senyum antusias ciri khas gadis ini.

Nada pun turun dari dalam mobil.

"Dah suami ganteng ku" Nada melambaikan tangannya pada Saga yang berada di dalam mobil.

"Nanti pulang saya jemput" ucap Saga yang mendapat anggukan dari Nada.

Saga hanya tersenyum, dan beranjak dari sana.

Sahabat-sahabat Nada memperhatikannya yang sedari tadi senyum-senyum sendiri.

"Kenapa tu anak?" tanya Tasya melihat kelakuan Nada.

Raiden menggidikkan bahunya "dari di kelas tadi tu bocah udah kayak orang gilak cengengesan sendiri" ucap Raiden.

"Habis dapet jatah kali" ucap Dimas sekenanya.

"Dapet jatah pala lo. Lagi bahagia ni" pekik Nada dengan cengengesan.

"Bahagia kenapa? Cerita dong supaya nular bahagianya ke kita" ucap Tasya.

Nada menatap wajah ketiga sahabatnya "Ahh, kalian semua masih bocil. Gak boleh dengernya"

"Nah kan, habis dapet jatah tu dia makannya gak mau cerita" ucap Dimas sambil melempar pelan buku yang ia pegang ke wajah Nada. "Rasanya maknyus ya Nad" goda Dimas sembari terkekeh di akhir.

"Setan!!" pekik Nada karena terkena lemparan Dimas.

1
Ayoe Egha
𝚜𝚎𝚖𝚊𝚛𝚊𝚗𝚐 𝙹𝚊𝚠𝚊 𝚝𝚎𝚗𝚐𝚊𝚑 𝚔𝚊𝚔
Ayoe Egha
𝘵𝘶𝘯𝘫𝘶𝘬 𝘓𝘐𝘕𝘎𝘎𝘈 𝘵𝘩𝘰𝘳𝘳𝘳
Anifa Anifa
kurang ganteng visual nya saga
Ayoe Egha
𝚋𝚎𝚛𝚍𝚒𝚛𝚒 𝚔𝚊𝚔

𝚋𝚞𝚔𝚊𝚗 𝚋𝚎𝚛𝚍𝚞𝚒𝚝
Ayoe Egha
𝚗𝚊𝚍𝚊 𝚙𝚎𝚛𝚐𝚒 𝚔𝚎 𝚍𝚊𝚙𝚞𝚛 𝚝𝚑𝚘𝚘𝚘𝚘𝚛𝚛
Ayoe Egha
𝚖𝚞𝚗𝚐𝚔𝚒𝚗 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚍𝚒𝚖𝚊𝚔𝚜𝚞𝚍 𝙽𝙰𝙳𝙰 𝚔𝚎𝚜𝚎𝚕 𝚔𝚊𝚔
Ayoe Egha
𝚗𝚊𝚍𝚊 𝚔𝚊𝚔𝚊

𝚋𝚞𝚔𝚊𝚗 𝚖𝚘𝚣𝚊
pejuang rupiah😶‍🌫️
❤️ ceritanya bagus sekali
Iccha Risa
👍
Vien Habib
Luar biasa
Marshanda Adilla
bagus bgtt ya meskipun ada kurangnya, kurang panjang maksudku Thor 🥰😀.
yg jelas memang ada juga kekurangannya tapi gapapa bisa diperbaiki lagi karna kesempurnaannya hanya milik Allah
dewi_nie
cerita yg seru sekali
Wahyo Wahyudin
ja bar
Wahyo Wahyudin
Sediiiiihhhh banget
Sri Darmayanti
bom lempar aja ke pintu darurat jgn dibawa ya... biar selamat
Sri Darmayanti
/Sob//Sleep//Shy/
Sri Darmayanti
/Drool/
Sri Darmayanti
josss......... lanjutkan
Sri Darmayanti
lanjut
Sri Darmayanti
puasa senin Kamis.... love it
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!