Di bully dan tiba-tiba masuk ke kandang macan yang lapar, membuat Elster harus melalui cinta satu malam dengan pria tak di kenal.
Entah sebuah musibah atau keberuntungan Elster menghabiskan malam panjang bersama, Glenn Mohan seorang bad boy di kampus nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nilam nuraeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bau Parfum yang sama
Malam nya Glenn berniat akan pergi, dia agak malas pergi sebenarnya tapi karena ini adalah acara penting teman nya dia tak bisa tidak datang.
Tak selang berapa lama Glenn akhirnya sampai di acara pesta yang di adakan di hotel dan langsung di sambut oleh Endrick dan Steven.
"Selamat untuk kelulusan mu" ucap Glenn pada Endrick.
"Thanks brothers" balas Endrick memeluk Glenn.
"Kau terlihat tidak segar, pilih salah satu mungkin saja di sini ada wanita yang bisa membuat mu happy" ucap Steven yang paham akan kebutuhan batin teman nya.
Glenn tak menjawab, dia memilih melihat sekitar hingga dia melihat Queena yang nampak salah tingkah saat di tatap nya.
"Dia milik ku, aku akan mendekati nya" bisik Steven.
"Ambilah" balas Glenn acuh.
Dan Steven langsung gercep mendekati Queena, membuat Bella yang sudah lama menyukai Steven yang tampan dan kaya menjadi salah tingkah.
"Apakah dia akan mendekati ku?" gumam nya pelan.
"Ya mungkin saja" balas Viola dengan wajah cuek nya.
Bella nampak bersiap untuk menerima ajakan Steven, hingga..
"Queen" panggil Steven.
"Ya" balas Queena ramah.
"Kau mau ikut bersamaku?" tanya Steven.
Queena diam, dia pikir mungkin Steven di panggil oleh Glenn untuk kembali memulai hubungan.
"Oh Glenn, sosweet sekali apa kamu akan menembak ku di depan semua orang" batin Queena yang sudah berpikiran jauh.
Queena menerima uluran tangan Steven, keduanya pergi meninggalkan Bella yang nampak raut wajahnya tak terbaca.
"Ayo, kita harus melihat mereka" Laura mengajak dua temannya untuk mengikuti dari belakang.
Steven membawa Queena mendekati Glenn dan Endrick.
"Lihat, aku bisa membawa Queena" Steven berkata dengan penuh percaya dirinya.
"Glenn, kamu sudah memaafkan ku, terimakasih sayang" Queena memeluk tangan Glenn.
"Hey singkirkan tangan kotor mu" Glenn menepis kasar tangan Queena.
Membuat Queena kebingungan, dia menatap Glenn lalu melihat Steven.
"Glenn sudah tak menyukai mu, sekarang aku yang menyukai mu kamu mau kan menjadi kekasih ku?" ucap Steven dengan senyuman nya.
Queena melongo mendengar penuturan Steven, dia melirik Glenn yang acuh bahkan seolah malas melihat nya.
"Oh, tentu saja tidak. aku sangat mencintai Glenn" balas Queena.
"Dan Glenn sudah tak menyukai mu, apa salah nya kalau kita bersama" sahut Steven lagi.
"Kau salah Glenn hanya sedang marah, dia mencintai ku dan kami sudah berpacaran" Queena kekeh.
Glenn begitu sangag malas mendengar Omong kosong Queena, dia langsung pergi begitu saja dan Endrick menyusul nya.
Queena berniat mengikuti Glenn dan Endrick, tapi di hentikan oleh tangan Steven.
Hufh..
"Singkirkan tangan mu" sinis Queena.
"Kau yakin tak mau dengan ku?" tanya Steven.
"Sangat yakin" balas Queena tegas.
Steven tersenyum kecut lalu melepaskan tangan nya yang memegang tangan Queena.
"Jangan geer dulu, kau pikir aku juga sudi mencintai gadis brutal seperti mu? kalian sangat menjijikkan Cih, bahkan dalam mimpi pun aku tak akan pernah berharap bisa menjalin kasih dengan gadis brutal dan angkuh seperti kalian berempat" ucap Steven sambil tersenyum mengejek.
"Sialan!" umpat Queena marah.
"Wle.. kau sangat menakutkan" Steven tertawa lalu pergi meninggalkan Queena dan ketiga temannya itu.
Queena menatap kesal pada Steven yang sudah pergi, tangan nya mengepal pertanda dia sangat marah.
"Dia benar-benar pria menyebalkan" gerutu Queena.
"Ya, harusnya aku tidak menyukai nya" timpal Bella.
"Hanya Endrick ku yang tampan dan baik" Laura tersenyum mengembang.
Membuat dia langsung mendapatkan lirikan tajam dari ketiga teman nya.
.
.
"Dimana Reki?" tanya Glenn.
"Di sana" tunjuk Steven.
"Dia sedang menunggu seseorang?" tanya Glenn menebak.
"Hem, seperti nya begitu" balas Steven lagi.
Glenn diam melihat ke arah Reki, dia penasaran akan sosok yang di tunggu Reki.
Karena penasaran Glenn pun mendekati Reki, hingga..
Seseorang menabrak Glenn, membuat keduanya saling melirik.
"Sorry, aku tidak sengaja" ucap Elster sambil melihat Glenn.
Glenn melihat Elster, dia merasa tak asing dengan mata itu dan bentuk tubuh Elster yang sangat mengingatkan nya pada seseorang.
"Kau Elster?" tanya Glenn.
"Kamu mengenali ku?" tanya balik Elster.
Apakah make up jelek sehingga dia mudah di kenali.
Glenn akan menjawab tapi tiba-tiba tangan Elster di tarik oleh Reki.
"Kamu dari mana saja, aku menunggu El" ucap Reki nampak terpesona dengan kecantikan Elster.
"Aku baru sampai, sorry menbuat mu menunggu lama" balas Elster dengan nada keras.
Berharap Glenn akan mendengar dan merasa penasaran akan dia dan Reki.
"Kau sangat cantik, apa aku boleh berdansa dengan mu?" tanya Reki.
"Aku tidak pandai berdansa" balas Elster menolak.
Lalu Elster di ajak menjauh dari Glenn, Glenn melihat Elster yang pergi dengan tatapan yang terlihat begitu tak biasa.
"Bau parfum itu benar-benar tak asing seperti__" gumam Glenn terpotong.
Dia mengingat akan gadis virg*n 200 juta yang pernah tidur bersama nya 3 minggu yang lalu, dan bau parfum Elster benar-benar mengingatkan nya pada gadis yang menjadi penghangat ranjang nya malam itu.
🌹
Jangan lupa like coment and vote ya kak❤🙏🤗