sekuel dari suami dadakan..
Ini babnya banyak ya, karena authornya gila up pas ongoing🤣🤣.. yg penasaran tapi enek duluan pas liat bab ratusan, bisa cek kolom komentar. Bagian pertengahan bab banyak kejutan. ✨✨✨
ini novel komedi romantis jadi tiap part pasti gak monoton.
Bisa mampir kesana dulu ya biar paham alurnya ceritanya 🙏🙏
Ini hanya kisah hasil halu emak-emak kaum rebahan jadi bijaklah dalam berkomentar karena hatiku tak sekuat bangunan yang di cor pake mobil molen 😂😂😂
🍂🍂🍂
Menikah muda karna sebuah kesalahpahaman namun berujung dengan cinta yang tak pernah terungkapkan.
Air dan Hujan..
pasangan suami istri yang saling melengkapi, sifat Air yang manja sangat bergantung pada Hujan yang tegas dan galak.
Hari-hari mereka lalui dengan warna tersendiri, meski tetap di selingi dengan perdebatan kecil.
Apakah Hujan akan tetap bertahan dengan sikap Air yang posesif, manja dan pecemburu di tengah tekanannya sebagai calon dokter?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nenengsusanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 15
🍁🍁🍁🍁🍁
Air yang kebingungan akhirnya mengumpulkan Bumi, Langit dan Reza di kamarnya.
Ketiga pria itu duduk berjejer di sofa panjang sedangkan ia duduk sendiri di sofa Single.
"Ada apa sih?" tanya Reza yang di tarik paksa si sulung usai sarapan, padahal ia sudah berniat mengajak jalan-jalan sang istri sebentar sebelum berangkat ke luar kota sore nanti.
"Mau curhat malam pertama" bisik Langit pada Reza, calon mertuanya.
"Emang bisa?" sahutnya dengan ekspresi tak percaya.
Air yang tahu sedang di bicarakan semakin kesal dengan memasang wajah di tekuk
"Kakak bingung" ucapnya pasrah.
"Bingung kenapa?" Reza yang sudah penasaran akhirnya mencondongkan tubuhnya bersiap untuk mendengarkan apa yang ingin di ceritakan si pengantin baru itu.
"Bingung mau itu" gumamnya.
Bumi yang sedari tadi diam hanya mengulum senyumnya, ia paham dengan apa yang maksud kakaknya.
"Emang belom?" tanya Langit yang di jawab gelengan kepala.
"Ish, enak loh kak" balas Reza antusias.
"Omegot, Papah" sahut Bumi.
Reza tertawa terbahak-bahak, ia merangkul bahu Bumi anak laki-lakinya yang memang belum menikah.
"Bingung kenapa sih, kak? kan jalurnya cuma satu" kata Langit sambil terkekeh.
"Bingung mulainya gimana?, kalo itunya tau" jawab Air frustasi.
"Baca doa dulu, kak" saran Reza, kali ini ia serius.
"Doa makan apa doa tidur"
PLETAAKKKK
tutup toples permen akhirnya mendarat di kening Air yang di lempar papanya karna gemas.
"Sakit papa" keluhnya sambil mengusap kening yang terasa panas.
"Gak usah pake tutorial, langsung aja tanem" kata Reza.
"Apa yang di tanam?" timpal Langit dengan polos.
"Batangnya lah" seru Reza.
"Batang?" seru ketiganya berbarengan dengan raut wajah terkejut.
Reza tersenyum simpul sambil mengusap tengkuknya, Ia sendiri juga bingung menjelaskannya karna pengalaman malam pertamanya pun tak patut di contoh.
"Pake insting, kak. Nanti juga kalo udah rasain enaknya bablas gak mau berenti" ucap Reza lagi.
"Mintanya gimana sama Hujan?" tanya si sulung.
"Gak usah minta! pemanasan aja langsung. Kan kakak bisa cium dulu terus ciuman terus--_".
"STOP!!" Reza memotong perkataan anak tengahnya.
"Tau banget kayanya tutorial malam pertama" tanya Reza pada Bumi.
"Wah.. wah.. wah" seru Air dan Langit berbarengan.
"Eh, jangan salah paham dulu" elak Bumi panik.
"Papa gantung kamu, Kak. kalo sampe macem-macem!" ancam Reza dengan sorot mata mematikan
"Enggak, Pah. Aku gak pernah lakuin itu" sergah Bumi meyakinkan papanya.
"Yang itu emang enggak, tapi yang Ono udah" sindir Air sambil mencebikkan bibirnya.
"Apa?" tanya Reza pada si sulung, Air malah menaikan bahunya dengan senyum menyeringai.
"Enggak, Pah. Sumpah!"
Tatapan pria tiga anak itu beralih pada Langit, pria yang kini sudah beranjak dewasa itu langsung mengalihkan pandangannya.
"Abang" sebut Reza.
"Hadir, Om" sahutnya cepat.
Dari sorot Matanya tentu Langit sudah paham apa yang ingin Reza dengar tanpa bertanya.
"Enggak, Om. Chaca masih aman" ucapnya dengan mantap.
"Awas ya kalian, kalau sampai ada yang buka segel sebelum waktunya" ancamnya lagi pada Bumi dan Langit, keduanya mengangguk sambil menelan Saliva.
"Jadi ini gimana?" tanya Air lagi yang kesal seakan tak menemukan jalan keluar dari masalahnya.
"Kakak rayu kan bisa" ucap Bumi.
"Sama Hujan tuh pengennya ngomel terus, bukan ngerayu" jawabnya kesal dengan mata tak lepas dari papanya yang beranjak bangun dari duduk.
"Papa mau kemana?" tanya Air pada Reza.
.
.
.
.
.
.
.
Papa duluan ya,.kak!
nanti papa ceritain dari awal sampe akhir
💗💗💗💗💗💗💗💗
Kalian pada ngomong kaya gitu emang gak liat gue ya?
kan gue tuh ada duduk di pojokan sambil gigit daster 😭😭😭😭😭😭😭
Like komen nya yuk ramai kan ❤️
Jangan pke Bahasa yang penting...
Menikah itu sdh Ada 2 Hati Dan 2 perasaan jgn mo seenak udel dhewe..
#bocah..
#sy lelaki yg jauh Dr kata baik tp pas nikah ya mesti jaga Hati istri, spe reuni ja g pernah dateng krn ada mantan di situ