NovelToon NovelToon
Menjadi Istri Ketiga Juragan

Menjadi Istri Ketiga Juragan

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat
Popularitas:6.6M
Nilai: 4.9
Nama Author: Henny

ini memang cerita poligami namun bukan cerita istri yang tertindas karena menjadi yang ketiga. Melainkan kisah gadis tomboy yang cerdas, pintar dan membuat dia survive dalam kehidupannya.

Naura Kiana tak pernah menduga kalau kehidupan akan membawanya pada sesuatu yang tak ia sukai. Setelah kakeknya bangkrut dan sakit-sakitan, Naura diminta untuk menikah dengan seorang pria yang sama sekali tak dikenalnya. Bukan hanya itu saja, Naura bahkan menjadi istri ketiga dari pria itu. Naura sudah membayangkan bahwa pria itu adalah seorang tua bangka mesum yang tidak pernah puas dengan dua istrinya.
Naura ingin melarikan diri, apalagi saat tahu kalau ia akan tinggal di desa setelah menikah. Bagaimana Naura menjalani pernikahannya? Apalagi dengan kedua istri suaminya yang ingin selalu menyingkirkannya? Bagaimana perasaan Naura ketika pria yang sejak dulu disukainya akhirnya menyatakan cinta padanya justru disaat ia sudah menikah?
Ini kisah poligami yang lucu dan jauh dari kesan istri tertindas yang lemah. Yuk nyimak!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Henny, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jurus Jitu Naura (Part 2)

Dalam tidurnya, Naura tersenyum. Ia merasa sangat nyaman berbaring di kamar ini. Rasanya sangat menyenangkan. Ia pun akan bebas dari tangan nakal sang juragan yang selalu memeluknya saat mereka tidur bersama.

Gadis itu hampir tenggelam dalam rasa kantuk yang memang sudah menyerangnya. Namun matanya yang hampir tertutup, terbuka lagi saat mendengar bunyi berisik di luar Villa.

Perlahan Naura bangun dnegan jantung yang berdetak cepat. Apa itu? Jangan-jangan gin, atau genderuwo, atau hantu?

Keringat dingin langsung membasahi wajahnya. Ia jadi ingat, katanya, rumah yang sudah lama tak ditempati akan menjadi sarang jin, kuntilanak dan sejenisnya. Bukankah villa ini sudah lama tak ditempati? Walaupun Saima mengatakan kalau ia selalu membersihkan villa ini namun tetap saja villa ini tak berpenghuni.

Suara itu kembali terdengar. Seperti suara pintu yang terbuka. Jantung Naura semakin kencang berdetak. Ia menatap kunci depan dan kunci kamar yang diletakan nya di atas nakas. Ia pun turun dan menyalakan lagi lampu kamar lalu dengan cepat naik kembali ke atas tempat tidur.

Naura langsung duduk bersila di atas tempat tidur. Ia memanjatkan doa. Beberapa ayat pengusir jin dan setan yang pernah dihafalnya karena memang Naura sangat penakut dengan yang dinamakan dengan setan, jin apalagi kuntilanak.

Kali ini, terdengar pintu kamar yang terbuka. Naura memejamkan matanya dan suaranya semakin kuat mengucapkan ayat-ayat itu. Ia bahkan mendengar suara langkah yang mendekatinya. Matanya semakin kuat terpejam dan keringat dingin semakin banyak mengucur di dahinya.

"Naura....!"

Ya Allah, setannya memanggil namaku, bagaimana ini?

"Naura....!" Kali ini ada sentuhan di bahunya.

Apakah setannya akan mencekik ku? Ya Allah ampunilah dosa-dosaku.

"Naura, kamu ngapain?"

Bibir Naura berhenti mengucapkan doa. Ia mengenali suara dan bau minyak wangi itu. Perlahan matanya terbuka. Saat melihat kalau itu adalah Wisnu, tangan Naura dengan cepat meraih guling yang ada di sampingnya dan langsung memukul Wisnu dengan guling tersebut.

"Beraninya juragan menakut-nakuti aku? Dasar nggak tahu malu. Aku hampir mati ketakutan."

Wisnu mengangkat tangannya untuk menangkis pukulan Naura.

"Naura....berhenti,! Siapa yang menakut-nakuti kamu?" Wisnu akhirnya bisa menangkap guling itu dan merampasnya dari genggaman Naura.

"Lalu bagaimana juragan bisa masuk ke sini pada hal aku sudah menutup semua pintu dan menguncinya? Kuncinya bahkan ada padaku." kata Naura sambil menunjuk kunci yang ada di atas nakas.

"Kamu lupa siapa pemilik vila ini?" Wisnu mengeluarkan kunci cadangannya dari dalam saku celananya.

Naura terkejut. Ia turun dari atas tempat tidur, mengambil karet rambutnya dan kembali mengikat rambutnya. Ia berdiri tak jauh dari Wisnu sambil berkacak pinggang, menatap Wisnu. "Juragan tidak sopan menganggu orang yang sudah tidur." ketus Naura.

"Tidak sopan? Siapa yang sebenarnya tidak sopan, tunduk dan hormat pada suaminya?"

"Saya tidak pernah menganggap juragan sebagai suami yang sebenarnya." Kata Naura pelan namun tegas dan penuh penekanan.

'Oh ya?" Rahang Wisnu mengeras, tangannya terkepal karena emosinya yang tiba-tiba saja tersulut. Matanya yang tajam menatap istri ketiganya itu dari ujung rambut sampai ujung kaki. Sampai akhirnya Wisnu menyadari sesuatu. Naura yang biasanya tidur menggunakan piyama yang kemejanya lengan panjang dan celana panjang, kini ia menggunakan daster rumahan berbahan tipis, bercorak hello kitty dengan tali spageti. Saking tipisnya daster itu, Wisnu dapat melihat apa yang ada dibalik daster itu terutama bagian atas tubuhnya yang polos dan tercetak jelas karena daster itu terlihat pas di tubuh Naura. Tanpa sadar Wisnu menelan Saliva nya.

Naura yang melihat perubahan wajah Wisnu dari emosi lalu perlahan berubah menjadi tatapan yang mendamba, akhirnya menyadari apa yang dilihat oleh Wisnu. Ia dengan cepat menyilang kan kedua tangannya di depan dadanya. Wajahnya langsung memerah.

"Dasar mesum!" ucap Naura cepat lalu memalingkan wajahnya dari tatapan Wisnu yang membuat jantung Naura berdetak tak menentu.

Wisnu tersenyum penuh arti. Ia perlahan mendekati Naura.

"Jangan mendekat! Kamu mau apa, juragan?" Kata Naura panik. Ia mundur perlahan dan akhirnya punggungnya menyentuh dinding yang dingin. Naura tak bisa lagi menghindar.

Kini Wisnu berdiri sangat dekat dengan Naura. Bahkan hangatnya napas pria itu yang berbau mint sangat jelas menyentuh kulit wajah Naura.

"Ka...kamu mau apa?" tanya Naura terbata namun tetap menatap Wisnu dengan tajam.

Tangan Wisnu terulur, menyentuh pipi mulus gadis itu. "Kamu sudah tahu kalau aku mau apa." kata Wisnu pelan, bahkan suara sedikit bergetar.

"Ja....jangan...!" Naura hampir menggigit bibirnya saat sentuhan tangan Wisnu turun ke lehernya dan membelai ringan di sana dengan gerakan-gerakan menggoda.

Wisnu tersenyum penuh arti. Tangannya yang satu melingkar di pinggang Naura dan menarik gadis itu agar semakin dekat dengannya sehingga tak ada lagi jarak diantara mereka.

"Aku sungguh menginginkanmu!" bisik Wisnu lembut lalu secara tak terduga ia mencium leher Naura membuat bulu kuduk gadis itu berdiri.

"A...a...aku tidak mau!" Naura berusaha mendorong dada Wisnu dengan sangat kuat namun sama sekali tak mengurangi jarak diantara mereka.

"Kenapa? Anggaplah aku sebagai salah satu pria yang siap melakukan malam panas selama satu malam denganmu. Kau biasa melakukan itu kan? Aku tampan, banyak uang dan aku sangat yakin bisa memuaskan mu di atas ranjang."

Perkataan Wisnu membuat Naura semakin merinding apalagi tangan Wisnu kini membelai bibirnya.

Naura menggeleng. Kakinya dengan cepat menginjak kaki Wisnu membuat pria itu berteriak kesakitan. Lalu saat tangan Wisnu terlepas, ia langsung melarikan diri. Naura ingin keluar dari kamar namun saat tangannya menarik gagang pintu, ternyata pintu itu terkunci.

"Sial....!" Umpat Naura. Ia membalikan badannya, menatap Wisnu yang bergerak maju mendekatinya dengan langkah yang sedikit tertatih.

"Kau benar-benar, ya!" Wisnu dengan wajah yang memerah menahan marah langsung menarik tangan Naura.

"Lepaskan.....!" teriak Naura panik. Namun sepertinya Wisnu tak mendengar. Saat mereka sudah berada di tepi ranjang, Wisnu dengan cepat mendorong tubuh Naura sehingga gadis itu langsung berbaring terlentang di atas ranjang dan sebelum Naura berhasil bangun, Wisnu sudah berhasil menempatkan dirinya di atas Naura, menghimpit gadis itu dengan tubuhnya yang besar. Dan tanpa menunggu lagi ia langsung mencium Naura dengan keras.

Mata Naura terbelalak menerima serangan ciuman secara tiba-tiba itu. Seluruh tubuhnya bergetar. Ia berusaha menutup mulutnya namun Wisnu tak mau menyerah. Dengan keahliannya, ia dapat membuat gadis itu membuka mulutnya dan memperdalam ciumannya.

Apa ini? Mengapa aku seperti ini? Ciuman ini sangat menggoda.

Naura memejamkan matanya. Sekalipun kedua tangannya masih berusaha mendorong tubuh Wisnu namun reaksi tubuhnya yang seakan menyukai ciuman Wisnu membuat tangan Naura menjadi lemah. Sampai akhirnya, ciuman itu berhenti karena keduanya butuh udara untuk mengisi lagi paru-paru mereka.

"Lepaskan, aku Juragan!" ujar Naura sambil memalingkan wajahnya.

"Kenapa?" tanya Wisnu lalu memegang dagu Naura dan memaksa gadis itu untuk menatapnya.

"Aku tak bergairah padamu." Kata Naura ketus, berharap agar Wisnu kehilangan minatnya terhadap dia namun yang terdengar ternyata kekehan bernada mengejek dari Wisnu.

"Oh ya? Kau sungguh tak bergairah padaku?" tanya Wisnu. "Aku dapat merasakan kalau tubuhmu bergetar, Naura sayang. Seorang perempuan yang tidak merespon sentuhan di tubuhnya akan sangat berbeda reaksinya. Jangan kau lupa kalau aku ini sudah berpengalaman." Wisnu tertawa rendah sambil terus menatap Naura. "Kau juga sudah berpengalaman untuk itu kan? Karena itu mari kita saling membagi pengalaman kita sehingga tercipta malam pertama yang tak akan pernah kita lupakan." Lalu Wisnu mencium dahi Naura, turun ke hidungnya dan saat ia akan kembali mencium bibir istrinya itu, Naura membuat pengakuan yang mengejutkan Wisnu.

"Aku masih perawan!"

Wisnu menjauhkan tubuhnya sedikit dari istrinya itu dan menatap wajah Naura secara intens. Ia kemudian tertawa. "Aku tak percaya."

Naura memakai trik pengakuan ini dengan harapan Wisnu akan mengasihani dia dan menunda malam pertama mereka. "Aku sungguh-sungguh."

Wisnu tersenyum. "Kalau begitu buktikan padaku kalau kau masih perawan."

"Apa? Bagaimana caranya aku bisa membuktikan?" tanya Naura dengan mata polosnya.

Wisnu menatap manik Naura dengan napas yang mulai berat. " Bercintalah denganku." kata Wisnu pelan dan langsung mencium Naura kembali.

**********

Ya, kok di gantung lagi sih?

Sabar...., perjuangan Wisnu memang tak mudah dan penolakan Naura juga belum berhenti. Jadi kita lihat episode berikutnya ya?

Jangan lupa dukung emak dengan cara : like, komentar dan vote

Selamat menjalankan aktivitas hari ini

1
Yora Fitriani86
aku suka ceritanya Thor/Kiss/
Ayu Ronggo
jangan dah kalau bisa😭
Eny Hidayati
Naura cukup bandel ... bisa-bisa Regina dan Indira puding tujuh keliling menghadapinya ... wkwkwk ...
Eny Hidayati
Naura seperti melampiaskan kekesalannya juga kemarahannya pada Wisnu ... itu rejekimu Nu... 🤭🤭🤭🤭🤭
Eny Hidayati
Naura ... he he he ... kibul yang cerdas ...
Eny Hidayati
perjanjian kerja ... perjanjian nikah ...
Eny Hidayati
menyimak cerita poligami yang lain dari yang lain ... semangat membaca !
Enny Olivia: terima kasih sudah mampir
total 1 replies
Rizky Sandy
Wisnu macam juragan yg berperut buncit,,,,
Irawati
semakin suka aja sama alur ceritanya ❤🙏
WJ
q mah ogah jadi kek naura masak bekas regina sm indira...geli😂
Rismawati Damhoeri
aku juga nggak punya ide thor...udah lama nggak pacaran soalnya/Drool//Drool/
Rismawati Damhoeri
tak apalah, namanya juga anak muda, jahil2 dikit wajarlah...
Rismawati Damhoeri
kan ada lakinya...
Sri Utami
menaruk
Bunda
nyimak🙏🏻
Dewa Rana
juragan kayak Abg 🤣🤣🤣
Dewa Rana
muai Thai Thor bukan muangthai
Dewa Rana
mudah2an selingkuhnya Regina segera ketauan
Dewa Rana
hamil tuh
Dewa Rana
lingerie Thor, bukan lingre 😂
Enny Olivia: he...he....
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!