Wanita cantik dan pintar berprofesi sebagai dokter berusia 25 tahun. Terpaksa menikah dengan seorang presdir terkaya di negaranya.
Seorang pria tampan dan kaya raya tapi begitu sombong dan kasar berusia 30 tahun.
"Saya muak dengan wajahmu, jangan coba-coba muncul dihadapanku."
" GLENN VICTOR JANUAR"
"Jika itu maumu, tolong lepaskan saya." Saya berhak mendapatkan kebahagian.
"JASLINE ALEXSANDRA"
#SEASON 2#
Pria tinggi dan tampan berusia 25 tahun baru saja mengantikan posisi sang Daddy sebagai CEO di perusahaan terkenal dan terbesar yaitu "JANUAR GRUP"
"Kau harus membayar atas perbuatan kejimu! kau menghancurkan harapanku! aku sangat membencimu! aku sangat membencimu"
"SKY FIDELL JANUAR"
Wanita cantik dan manis berusia 24 tahun. Dia adalah wanita kurang beruntung dimasa kecilnya, bahkan sampai saat ini masalah selalu membuntutinya. Kesalahan yang menerpanya telah mencoreng namanya, sehingga dia mempertanggungjawabkan. Dia pasrah seak
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vanzhuella annoy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 14
🍁🍁🍁
Sekarang Jasline berada di panti, dia ingin menjemput Vino. Dari jauh hari dia sudah membicarakan ini kepada pengurus panti, Ibu Darsih merasa senang karena Vino diasuh oleh Jasline sendiri.
"Sayang apa kamu sudah bersiap-siap?" ucapnya.
"Sudah kak" sahut Vino.
"Kalau begitu mari kita berangkat, Bu Darsih kami pamit dulu, saya ngak bisa lama-lama karena mau ke Rumah Sakit setelah mengantar Vino ke rumah." Ujar Jasline pamit.
30 menit mereka tiba di rumah
"Kak rumah kakak bagus banget, seperti istana" ucap polos Vino matanya menelisik dalam rumah itu.
Jasline tersenyum melihat cara kagum Vino.
"Wah....apakah aku bermimpi bisa tinggal di rumah semewah ini? selama ini hanya jalanan panas dan hujan yang menemani hari-hari ku!" celotehnya lagi.
"Sayang kamu tidak bermimpi, ini kenyataan" Jasline membelai pipi Vino, dia tersentuh mendengar masa lalunya.
"Terimakasih kak karena kebaikan kakak Vino bisa disini"
"Oke boss....ayo ke kamarmu" ajak Jasline menarik tangan Vino.
Ceklek pintu terbuka, Vino melototkan matanya melihat dalam kamarnya, dekorasinya menakjubkan. Animasi dinding spiderman dan batman, ya itu gambar kesukaannya. Ada meja belajar, televisi besar juga di kamar ini beserta kamar mandi, kamar yang luas dan nyaman. Kamar yang menghadap dengan taman belakang yang luas sehingga menambah kenyamanan dengan jendela kaca yang besar, kamar Vino berada di lantai dasar sama dengan Jasline. Jasline tersenyum melihat tingkah Vino karena sedari tadi tak henti-hentinya mengagumi isi kamarnya. Karena setelah mendapat izin dari suaminya Jasline langsung menyuruh orang mendekorasi kamar tersebut.
"Sayang...besok kita mendaftar sekolah mu"
"Sekolah?" ucapnya merasa tak percaya.
"Iya sayang....kamu harus sekolah"
"Terimakasih kakak" Vino berhambur memeluk Jasline merasa senang.
"Mulai sekarang Vino harus memanggil kakak Mommy, sekarang Vino anak angkat Mommy!"
"Iya Mommy" sahutnya polos.
"Daddy mu juga ada dirumah ini tapi Daddy sangat sibuk, makanya jarang kelihatan dirumah."
"Mommy sudah menikah?" tanyanya.
Jasline menganguk.
"Iya sayang....status menikah tapi Mommy hanya sebagai istri palsu, suatu saat kamu akan mengerti." gumamnya dalam hati.
"Iya sayang....tapi hubungan Mommy dan Daddy tidak seperti pasangan lainnya, suatu saat kamu akan mengerti."
"Mommy kedapur dulu memasak makan siang sekaligus buat makan malam, sebentar lagi Mommy ke Rumah Sakit, Vino nonton aja dulu."
"Iya Mom"
Jasline berkutat didapur, dia memasak makanan yang bergizi. 1 jam semua masakannya sudah terhidang. Jasline kekamar Vino, ternyata Vino asik nonton kartun. Jasline tersenyum melihat tingkah Vino yang sangat serius dengan apa yang ditontonnya.
"Sayang ayo makan dulu, setelah makan baru melanjutkan nontonnya"
Vino patuh dan dia segera mematikan televisi, mereka menuju kemeja makan.
"Wah....makanannya banyak banget Mom, pasti enak sekali, Vino jadi lapar" mata Vino berbinar-binar menatap hidangan diatas meja.
"Makanlah sepuasnya, Mommy sengaja masak banyak, biar anak Mommy ini cepat besar."
Selesai makan Vino mencuci piring kotornya, piring Mommynya juga dia cuci. Dia harus belajar untuk mandiri karena Mommy sibuk bekerja dan jarang berada lama dirumah, jadi dia harus bisa mengerjakan sendiri.
"Sayang Mommy ke Rumah Sakit, kamu baik-baik dirumah. Jika lapar kamu makan, dilemari es ada buah yang sudah Mommy kupas, ada roti dan susu juga. Jangan takut untuk memakannya, semua itu Mommy sediakan untukmu."
"Iya Mom terimakasih"
"Oya....kamu jangan takut dirumah, digerbang sana ada Satpam menjaga. Kamu boleh keliling rumah ini tapi jangan keluar gerbang, jika ada apa-apa hubungi Mommy, ini hp khusus menghubungi Mommy. Rumah ini aman, tidak ada yang masuk tanpa seizin Mommy atau Daddy."
"Iya Mom Vino mengerti"
Jasline berangkat ke Rumah Sakit, sampai digerbang dia menyuruh sopir berhenti. Jasline membuka kaca mobilnya, pak Satpam melihat langsung memberi hormat.
"Pak tolong jaga rumah ini, didalam ada anak saya, jangan biarkan dia keluar gerbang dan jangan biarkan orang yang bapak tidak kenal masuk kedalam" ucap Jasline.
"Baik Nona" sahut pak Satpam.
Ya Jasline sengaja mempekerjakan Satpam dirumahnya karena ada Vino sekarang, dia tak ingin Vino kenapa-kenapa. Satpam itu rekomendasi dari papa mertuanya jadi Pak Satpam tersebut sudah mengenali penghuni rumah dan keluarga Tuan besarnya.
🍁🍁🍁
Di perusahaan JG Glenn sangat marah dalam rapat bulanan, laporan keuangan tak sesuai ada yang tidak beres. Asisten Cris membubarkan rapat, melihat raut wajah Tuannya dia yakin suasananya panas. Glenn mengusap wajahnya.
"Ada yang berani bermain denganku!" ujarnya geram.
"Cris kau selidiki harus secepatnya menemukan tikus-tikus itu, jika sudah menemukannya bakar hidup-hidup." Hardiknya.
"Iya Tuan saya akan berusaha" Cris bergidik mendengar ancaman Tuannya.
"Coba kau cek kartu card istriku, eh maksudnya istri palsu, apa ada penarikan?"
"Selama ini belum ada Tuan" sahut Cris.
"Belum ada? jadi dia meremehkan ku tidak mau memakai uangku? dia pikir dia siapa? berani-beraninya merendahkan ku!" serunya emosi yang memuncak.
"Besok aku akan berangkat ke kota x, tadi papi menelpon memberitahu di cabang x ada pertukaran manajer jadi butuh satu minggu disana, kamu handhel semuanya disini." Tegasnya.
"Baik Tuan"
"Tuan? apa Tuan tak ingin menyelidiki Nona Jasline? ucap Cris hati-hati dia sengaja menyarankan biar Tuannya tak menuduh Nona yang bukan-bukan.
Glenn menatap tajam kearah Cris. Dia heran kenapa Cris membahas istri palsunya.
"Tidak perlu, biar aku tambah membencinya begitu? kebusukannya sudah ku ketahui, jadi tak ada gunanya."
Cris diam dan tidak melanjutkan pembahasan ini, dia tau bagaimana watak keras Tuannya.
"Apa Tuan tidak mau juga menyelidiki Nona Clara?" ujarnya lagi.
Glenn menatap tajam dan mengedus kesal, kenapa asistennya jadi sewot begini.
"Kenapa kau jadi cerewet begini Hah...." Glenn mengeram marah.
"Maaf Tuan saya sudah lancang" Cris menunduk.
"Uruslah masalah yang kacau sekarang, jangan mengurusi hal yang tidak penting" suara emosinya.
Cris keluar dariruangan Glenn dan berpapasan dengan kedatangan Clara.
"Mak Lampir muncul" hardiknya menatap cuek Clara.