NovelToon NovelToon
Pedang Abadi Dan Bunga Sakura Es

Pedang Abadi Dan Bunga Sakura Es

Status: sedang berlangsung
Genre:Ilmu Kanuragan / Perperangan / Fantasi Timur / Action / Romantis / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:4.2k
Nilai: 5
Nama Author: Michael Nero

Di dunia kultivasi yang kejam bernama Benua Azure Langit, seorang pemuda desa bernama Lin Feng seumur hidup dianggap “sampah” karena dantian rusak yang membuatnya tak mampu menyerap Qi. Diejek, dikhianati, bahkan tunangannya membatalkan perjodohan demi masa depan yang lebih cerah.

Dari seorang anak desa yang terbuang hingga menjadi legenda yang ditakuti sekaligus dikagumi, Lin Feng berjuang membuktikan bahwa bahkan “daun kering” bisa menjadi pedang abadi yang membelah langit. Bersama Su Ling’er, ia menapaki jalan panjang menuju keabadian—jalan yang dipenuhi darah, air mata, tawa, dan cinta abadi yang tak pernah layu seperti bunga sakura es di puncak gunung suci.

Sebuah kisah epik xianxia klasik penuh aksi kultivasi, balas dendam yang memuaskan, romansa manis yang berkembang perlahan, serta perjalanan menjadi tak terkalahkan sambil melindungi orang yang dicintai.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Michael Nero, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14: Tribulasi Golden Core

Hari ke-60 di alam rahasia — setara 20 hari di luar.

Lin Feng duduk bersila di tengah gua relief pedang, tubuhnya dikelilingi kabut Qi pekat yang berputar lambat seperti awan badai kecil.

Aura Golden Core tahap awalnya sudah stabil, tapi ia tahu tahap menengah membutuhkan tribulasi kecil — ujian langit untuk memadatkan core.

Su Ling’er berdiri di pintu gua, tangannya disilang. “Kau yakin akan memulainya sekarang? Tribulasi Golden Core bisa berbahaya meski di sini.”

Lin Feng membuka mata, tersenyum tipis. “Justru di sini lebih aman. Qi-nya begitu murni dan aku yakin itu bisa membantuku menyerap energi tribulasi.”

“Kalau sakit, bilang ya,” kata Su Ling’er lembut. “Aku akan mengalirkan Qi es untuk meredakan sakitmu.”

Lin Feng menggeleng. “Kau berjaga di luar saja. Hal ini harus aku hadapi sendiri.”

Su Ling’er menghela napas. “Keras kepala. Baiklah. Tapi aku tak akan jauh.”

Ia mundur beberapa langkah, tapi tetap berada di dalam gua — tak mau benar-benar pergi.

Lin Feng menutup mata lagi. Qi di dantiannya mulai berputar lebih cepat, menarik energi langit dari atap gua. Langit buatan alam rahasia mulai mendung di atas gua, petir-petir kecil mulai bergemuruh pelan.

“Datanglah,” gumam Lin Feng.

Petir pertama menyambar — biru terang dan langsung menuju ke ubun-ubun nya.

Seketika itu juga rasa sakit datang layaknya ribuan jarum panas yang menusuk tulang. Lin Feng menggertakkan gigi hingga pipinya mengeras. Pelan-pelan Qi pedangnya mulai membentuk perisai tipis yang menyelimuti seluruh tubuh Lin Feng.

“Feng gege!” seru Su Ling’er khawatir saat melihat darah segar menetes dari sudut bibir Lin Feng.

“Aku baik-baik saja,” jawabnya serak. “Jangan masuk!”

Petir kedua datang dan kini lebih tebal, turun langsung menghantam perisai Qi pedangnya hingga retak. Tubuh Lin Feng bergetar, tulangnya terasa seperti diremukkan dari segala sisi, tapi ia tetap bersikeras agar Qi tribulasi masuk ke dantian miliknya — memadatkan core yang mulai terbentuk seperti bola biru berkilau.

Su Ling’er menggigit jari, ia tak tahan melihat wajah kekasihnya menahan sakit. “Aku bantu dari sini.”

Ia mengalirkan Qi es dari jarak jauh — hembusan esensi dingin menyentuh kulit Lin Feng, meredakan panas tribulasi. Rasa sakit yang ia tanggung berkurang sedikit, membuat Lin Feng bisa tersenyum di tengah derita.

“Terima kasih… Ling’er.”

Petir ketiga datang — yang terkuat. Langit gua seperti terbelah, petir tebal berwarna emas kekuningan menyambar langsung ke dada Lin Feng.

Ia meraung pelan, tubuhnya terlempar ke dinding gua. Darahnya keluar lewat mulut, hidung dan telinga, aura-nya mulai goyah.

Su Ling’er yang kehabisan kesabaran langsung berlari masuk, memeluk Lin Feng dari belakang, Qi esnya mengalir penuh untuk lindungi core-nya.

“Bodoh! Biarkan aku menyelesaikannya sendiri!” bentak Lin Feng, tapi suaranya lemah.

“Dan aku bilang aku tak akan meninggalkanmu sendirian,” balas Su Ling’er tegas, air mata menetes dingin di bahu Lin Feng. “Tribulasi ini milik kita berdua sekarang.”

Qi mereka menyatu lagi — panas dan dingin menetralkan petir terakhir. Energi tribulasi terserap sempurna, core Lin Feng memadat menjadi Golden Core tahap menengah — berkilau biru tua dengan pola sakura es samar di permukaannya.

Langit gua pun cerah kembali.

Lin Feng terduduk lemas, tapi aura-nya kini jauh lebih kuat. Sementara Su Ling’er masih memeluknya dari belakang, napasnya terengah karena kehabisan banyak Qi.

“Kau… gila,” kata Lin Feng sambil tertawa pelan. “Kalau kau ikut kena, aku yang akan marah.”

Su Ling’er mencubit lengannya. “Kau yang gila. Tribulasi Golden Core bukan main-main. Untung aku masuk, kalau tidak core-mu bisa retak dan akhirnya cacat.”

Lin Feng memutar tubuh, menghadap gadis itu. Wajah mereka dekat sekali.

“Terima kasih,” bisiknya. “Tanpa kau, aku tak akan sampai sejauh ini.”

Su Ling’er memandangnya lama. “Kau juga. Kau membuatku percaya bahwa cinta bisa lebih kuat dari takdir apa pun.”

Lin Feng menyentuh pipinya. “Ling’er… aku punya pertanyaan penting.”

“Apa?”

Ia mengambil napas dalam. “Setelah kita keluar dari sini apakah kau mau menjadi jadi istriku?”

Su Ling’er membelalak, wajahnya merona hebat. “Kau, kenapa tiba-tiba sekali?”

“Jawab dulu,” desak Lin Feng sambil tersenyum.

Su Ling’er menunduk malu, lalu mengangguk kecil. “Aku mau. Dan sebenarnya aku sudah menunggumu untuk mengatakannya.”

Lin Feng memeluknya erat, tawa bahagia mereka menggema di gua.

“Kalau begitu kita akan menikah begitu keluar dari sini,” katanya. “Di bawah pohon sakura sekte.”

Su Ling’er membalasnya deng memeluk lebih erat lagi. “Dan aku tak akan membiarkan biarkan siapa pun memisahkan kita.”

Malam itu mereka rayakan dengan sederhana — makan buah spiritual di tepi danau, duduk saling rangkul sambil lihat bintang buatan alam rahasia.

“Kau tahu,” kata Su Ling’er sambil memainkan jarinya dengan jari Lin Feng. “Aku dulu takut menikah. Keluarga Su selalu menggunakan sistem perjodohan untuk tujuan aliansi.”

Lin Feng mencium tangannya. “Tenang saja, karena sekarang kau bebas untuk memilih.”

“Dan aku memilihmu,” jawabnya pasti. “Meskipun ke depannya dunia akan melawan kita nanti.”

Lin Feng mengangguk serius. “Aku berjanji akan selalu melindungi mu, sekte, dan masa depan kita.”

Su Ling’er tersenyum. “Tentu saja. Kita akan saling melindungi satu sama lain.”

Mereka berbaring di rumput dengan tangan yang saling genggam, menatap langit.

Di dalam hati Su Ling’er, mimpi aneh itu muncul lagi sekilas — suara wanita samar berbisik “waktu semakin dekat” — tapi ia abaikan. Malam ini terlalu indah untuk dirusak oleh perasaan khawatiran.

Tiga bulan di alam rahasia hampir selesai. Saat pintu terbuka lagi, mereka akan keluar sebagai pasangan Golden Core — lebih kuat, lebih dekat, dan siap menghadapi apa pun.

...****************...

Jauh di utara Provinsi Azure, di Lembah Darah Abadi yang selalu diselimuti kabut merah pekat, markas Sekte Darah Iblis berdiri megah sekaligus mengerikan.

Istana utama terbuat dari batu hitam yang dihiasi tulang-belulang kultivator musuh dengan bau amis darah segar yang selalu menguar di udara lembab.

Di ruang tahta utama, Sect Master Sekte Darah Iblis, seorang pria tua bernama Xue Wuhen, duduk dengan aura Nascent Soul tahap menengah yang membuat bawahan gemetar. Di depannya, seorang elder Golden Core yang selamat dari Hutan Gelap berlutut, tubuhnya penuh luka bakar yang belum sembuh.

“Lin Feng dan gadis es itu apakah sudah memasuki ranah Golden Core?” tanya Xue Wuhen dengan suara dingin seperti pisau.

“Ya, Sect Master,” jawab elder itu gemetar. “Mereka membunuh tiga orang bawahan kita, termasuk Elder Mo. Teknik gabungan mereka… terlalu kuat.”

Xue Wuhen tersenyum tipis, mata merahnya menyala. “Bagus. Warisan Pedang Abadi dan akar roh es langit murni akan menjadi milik kita. Siapkan pasukan utama. Dalam satu bulan, kita ratakan Sekte Pedang Langit.”

Di sekitar tahta, para elder lain mengangguk penuh nafsu. Kabut darah semakin pekat, seolah merayakan perang yang akan datang.

1
Hasan Udin
gak jls alur cerita nya buruk👎👎👎
Nanik S
NEXT 💪💪💪
Nanik S
Harus secepatnya mereka kembali
Nanik S
Lanjutkan Tor 🙏🙏
Nanik S
NEXT
Nanik S
Serasi dan Kompak
Nanik S
Ngincer warisan... dasar Iblis
Nanik S
Ternyata Zhao Long penghianat sekte
Nanik S
Zhao Long... cemburu ya wkwkwk
Nanik S
Lin Feng jangan terlalu polos apalagi oleh kecantikan
Nanik S
Akhirnya jadi murid inti LinFeng
Nanik S
Lin Feng 💪💪💪
Nanik S
Bagus Lin Feng
Nanik S
Lanjutkan Tor
Nanik S
Hadir.... ikut nyimak cerita
Ara putri
semangat nulisnya kak.
jika berkenan mampir juga keceritaku PENJELAJAH WAKTU HIDUP DIZAMAN AJAIB
no subject: oke kak
total 1 replies
Yasinta Dwi Wahyuni
ceritanya menarik
saya suka...saya suka.../Drool//Drool/
no subject: terimakasih sudah mampir, bab berikutnya akan segera rilis
total 1 replies
no subject
Halo, para pembaca setia 🤍
Terima kasih banyak atas dukungan dan kesetiaan kalian dalam mengikuti novel ini.

Saat ini, novel sedang dalam proses revisi, khususnya pada segi kepenulisan dan ejaan, agar alur cerita menjadi lebih rapi, nyaman dibaca, dan sesuai dengan kualitas yang diharapkan. Selain itu, terdapat beberapa adegan yang perlu dipotong, diperbaiki, atau diganti, demi memperkuat cerita serta menjaga konsistensi plot.

Proses ini dilakukan agar pengalaman membaca kalian menjadi jauh lebih baik ke depannya. Mohon pengertiannya apabila ada perubahan pada beberapa bagian cerita.

Sekali lagi, terima kasih atas kesabaran dan dukungan kalian. Semoga versi revisi nanti bisa memberikan kesan yang lebih mendalam dan memuaskan. 🙏✨
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!