Klarissa anak kandung dari keluarga yang cukup kaya raya, namun sejak sepupunya datang dan di angkat sebagai anak angkat oleh kedua orang tuanya, Klarissa Tersisikan.
Kedua orang tuanya mengabaikan dan tidak peduli, saudara-saudara kandungnya, pacarnya bahkan sahabatnya tidak ada yang peduli pada Klarissa bahkan mengabaikannya.
Mampukah Klarissa hidup dalam keterabaian dari orang-orang terdekatnya??...
Apakah masih ada yang peduli pada Klarissa?...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadia Papendang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 29
Saat dikantin Klarissa banyak menerima hujatan "Muak banget lihat mukanya!" Tutur siswa dikantin
"Mau jadi apa perempuan kayak preman itu!" Ujar siswa dikantin
"Jadi preman mungkin!" Tutur siswa dikantin
"Dia tidak akan menjadi apa-apa, mungkin setelah SMA, Dia akan dikawinkan sama bokapnya, biar tidak bikin rusuh!" Ujar siswa dikantin
"Kenapa bima mau dengan perempuan kek gitu, mending sama evely atau Agnes lebih cantik, apalagi wajah mereka kayak orang korea!" Tutur siswa dikantin
Klarissa mendengar perkataan teman-temannya hanya diam saja, bima memegang tangan Klarissa "Nggak usah didengerin omongan mereka, nggak penting!" Tutur bima
Klarissa mengangguk "Sayang aku mau beli roti saja, mau makan di rooftop!" Tutur Klarissa
Bima mengangguk, membelikan Klarissa beberapa rotin dan es jeruk kesukaan Klarissa. Bima dan Klarissa makan di rooftop, Klarissa duduk menatap langit yang mendung "Sayang... Jaga tempat ini, mungkin setelah kenaikan kelas aku akan pindah sekolah!" Tutur Klarissa
Bima menatap Klarissa "Pindah kemana?" Tanya Bima
"Entahlah, aku nggak bisa terus-menerus ada ditempat yang membuatku tertekan seperti ini!" Ujar Klarissa sambil menggigit rotinya
"Kalau kamu mau pindah aku akan pindah juga!" Tutur Bima
Klarissa tersenyum "Jangan... Kamu harus tetap sekolah disini, katamu nyawamu ada di aku sedangkan nyawaku ada disekolah ini!" Terang Klarissa
Boma masih diam memandang lekat Klarissa "Aku tidak bisa jauh darimu!" Ujar Bima
Klarissa tersenyum "Meskipun aku pindah sekolah, aku tetap pulang kerumah sayang, kamu bisa menemuiku dirumahku!" Tutur Klarissa
Apa pak Jaya kan mengeluarkanmu?" Tanya Bima
Klarissa menggelengkan kepalanya "Pak jaya membelaku, hanya aku saja yang tak nyaman jika terus bersekolah disini!" Tutur Klarissa
Bima diam, Klarissa mengambil handphone lalu menghidupkan musik remix dengan headset yang melekat ditelinganya.
Bima mengambil satu headset Klarissa menaruhnya ditelinganya "Kamu juga musik remix?" Tanya Bima
Klarissa mengangguk "Iya kalau lagi suntuk aku pasti memutar lagu remix seolah pikiranku yang mumet hilang begitu saja!" Tutur Klarissa
Bima tersenyum mendengarkan lagu remix tersebut. Beberapa menit kemudian bel berbunyi "Masuk kelas yuk!" Ajak Bima
Klarissa mengangguk "Terimakasih sudah mau percaya denganku!" Tutur Klarissa
Bima tersenyum memegang tangan Klarissa "Aku akan selalu percaya denganmu!" Ujar Bima
Sesampainya dikelas Klarissa duduk, tak lama kemudian bu susi datang lalu memberikan lembar ujian. Klarissa membaca soal ujiannya lalu dengan cepat mengerjakannya hingga beberapa menit kemudian dia selesai "Bima... Kamu sudah selesai belum?" Tanya Klarissa sedikit memelankan suaranya
"Belum, susah!" Jawab Bima
"Mau lihat jawabanku?" Tanya Klarissa
"Jangan sayang, sebaiknya kalau kamu selesai kumpulkan saja, aku takut nambah masalah kamu lagi!" Tutur Bima
"Baiklah... Aku tunggu di rooftop ya!" Ujar Klarissa
"Iya!" Singkat Bima
Klarissa beranjak dari duduknya lalu mengumpulkan lebaran ujiannya "Sudah bu!"
Ujar Klarissa
Bu mega mengambil lembar jawaban Klarissa
"Kamu boleh keluar Klarissa, setelah ini kita akan latihan!" Tutur bu mega
"Baik bu!" Jawab Klarissa lalu pergi dari tempat itu.
Ditempat lain evelyn dirumah sakit masih diam menunggu kedua orang tuanya menghadap kepala sekolah, tak lama papa mama evelyn datang "Pa... Ma... Bagaimana dengan Klarissa?" Tanya evelyn
"Mama sudah bilang pada pak jaya, kalau Klarissa harus dikeluarkan sekolah!" Jawab mama evelyn
Evelyn tersenyum "Bagus... Dengan Klarissa keluar dari sekolah aku bisa tenang lulus dari sekolah itu!" Batin Evelyn
"Apa Klarissa langsung dikeluarkan dari sekolah ma?" Tanya evelyn
Mama evelyn menggelengkan kepalanya "Katanya masih nunggu ujian selesai!" Tutur mama evelyn
Evelyn diam dengan muka masih murung, papa evelyn memegang tangan evelyn "Papa punya kabar baik untukmu!" Tutur papa evelyn
"Kabar apa?" Tanya evelyn dengan muka sedikit murung "Bima setuju untuk tunangan denganmu!" Tutur papa evelyn
Evelyn membulatkan matanya dan tersenyum kegirangan "Yang bener pa?" Tanya evelyn
Papa evelyn mengangguk "Beneran, Bima akan memutuskan hubungannya dengan Klarissa!" Jawab papa evelyn
Evelyn tersenyum "Bagus... Usahaku tidak-tidak sampai masuk rumah sakit!" Batin evelyn
"Apa kamu senang?" Tanya papa evelyn
"Iya pa!" Singkat evelyn masih tersenyum bahagia
Saat pulang sekolah mereka latihan drama musikal dan setelahnya latihan vocal, Klarissa mengacungkan tangannya "Bu... Kalau saya menyanyi sambil memainkan gitar bagaimana menurut bu mega khusus lagu yang berjudul PROMISE!" Tanya Klarissa
"Kamu bisa main gitar?" Tanya bu mega
Klarissa mengangguk "Bisa bu!" Jawab Klarissa
"Oke... Coba tes dulu boleh tidak?" Tanva
Klarissa mengangguk "Bisa bu!" Jawab Klarissa
"Oke... Coba tes dulu boleh tidak?" Tanya bu mega
Klarissa mengangguk lalu mengambil gitar sambil memejamkan matanya menyanyikan lagu promise
Kamu mau sembunyi dimana
Aku bisa mengendus baumu
Jangan pernah lari dariku
Karena kita telah berjanji
Biar matahari bohong pada siang
Pura-pura tak mau panas
Tak perlu menyiksa diri sendiri
Sembunyikan cinta yang ada
Aku tak perlu bahasa apapun
Untuk mengungkap aku cinta kamu
Aku tak pernah beristirahat
Untuk mencintai kamu sesuai janjiku promise
Seribu wajah goda aku
Yang ku ingat hanya wajah kamu
Janjiku tak pernah main-main
Sekali kamu tetap kamu
Aku tak perlu bahasa apapun
Untuk mengungkap aku cinta kamu
Aku tak pernah beristirahat
Untuk mencintai kamu sesuai janjiku
Aku tak perlu bahasa apapun
Untuk mengungkap aku cinta kamu
Aku tak pernah beristirahat
Untuk mencintai kamu sesuai janjiku promise
Bima diam-diam mem video Klarissa, setelah selesai bernyanyi mereka bertepuk tangan semua termasuk bu mega "Wow... Amazing Klarissa!" Ujar bu mega
Bima menatap lekat Klarissa lalu mengacungkan jempolnya, Klarissa diam dengan wajah datar "Makasih bu!" Singkat Klarissa
"Baik... Untuk lagu itu kamu bisa sambil memainkan gitar!" Tutur bu mega
Klarissa masih diam, Bima memegang tangan Klarissa "Kenapa?" Tanya Bima memelankan suaranya Klarissa menatap Bima "Tidak ada!"
Jawabnya
"Terus untuk yang lagu seluruh cinta ini gimana?" Tanya bu mega
"Saya bisa memainkan piano bu!" Jawab bima
Bu mega menatap Bima "Boleh... Boleh... Waw anak sastra memang is the best!" Tutur bu mega tersenyum
"Bagaimana bu... Apa saya akan menunjukkannya kepada bu mega?" Tanya Bima
"Boleh!" Singkat bu mega
Bima menarik tangan Klarissa untuk kedepan, Bima memainkan pianonya lalu bernyanyi bersama Klarissa "Lagu seluruh cinta"
Kau bagaikan nafas di tubuhku
Yang sanggup menghidupkan segala gerakku Ku kan selalu memujamu hingga nanti kita kan bersama
Tak sanggup ku memikirnya lagi
Habis separuh nyawaku tangismu
Tiada lagi bait terindah terdengar merdu terucap
Merayu menyanjungku tenangkan jiwa
Kaulah seluruh cinta bagiku
Yang selalu menentramkan perasaanku Dirimu kan selalu ada disisiku selamanya
Kau bagaikan nafas ditubuhku
Yang sanggup menghidupkan segala gerakku Ku kan selalu memujamu hingga gerakku Ku kan selalu memujamu hingga nanti kita kan bersama
Karena cinta yang setulus cinta (cintamu)
Tiada yang sanggup gantikan dirimu
Tiada rasa seindah kasihmu
Tiada yang mampu temani diriku oh ho
ho
Kaulah seluruh cinta bagiku
Yang selalu menentramkan perasaanku
Dirimu kan selalu ada disisiku selamanya (ho ho)
Kau bagaikan nafas ditubuhku
Yang sanggup menghidupkan segala
gerakku Ku kan selalu memujamu hingga
nanti kita kan bersama
Kau bagaikan nafas ditubuhku
Yang sanggup menghidupkan segala gerakku Ku kan selalu memujamu hingga nanti kita kan bersama
Ku kan selalu memujamu hingga nanti kita kan bersama
Mereka bertepuk tangan "Suara kalian nyatu banget!" Teriak nia
"Keren... Kita kayak nonton konser!" Tutur satria
Bima tersenyum, bahkan banyak yang mengabadikan latihan kali ini dan menguploadnya ke media sosial mereka.