Perjalanan Leanor Bersama Sistem Pertanian

Mereka saling pandang cukup lama Leanor hanya tersenyum manis padanya, tapi beda yang di rasakan oleh Vita jantungnya berdebar kencang.

Deg!.

"Dia kembali." Gumam Vita wajahnya pucat lalu ia mengalihkan pandangan dan segera duduk di tempat duduknya.

"Bahkan dia tambah cantik, mengapa dia kembali dan mengapa juga ia berubah." Gumam Vita dalam hati, ia merasakan cemas dalam hatinya.

Tidak lama setelah itu guru juga masuk kedalam kelas, untuk memulai pelajaran pagi ini.

"Selamat pagi anak-anak, seperti biasa sebelum lanjut pelajaran kita mengambil absen hadir lebih dulu." Ucap guru tersebut.

Guru mengambil daftar hadir saat sampai di nama Leanor ia mendengar ada yang menjawab tentu guru itu juga penasaran, lalu ia melihat ke arah Leanor, ia terkejut melihat Leanor kecantikannya Lea, karena sudah pengalaman menjadi guru profesional ia bisa mengendalikan dirinya.

Lea sangat cantik meski sudah di tutupi dengan kaca mata kecantikannya tidak pudar. Guru tersebut tentu kagum melihatnya, karena ia juga wanita.

" Leanor kamu hadir hari ini, kamu sudah terlalu banyak tidak hadir dalam mata pelajaran saya, dan nilaimu masih banyak yang kurang dari temanmu yang lain, dan masih banyak yang tertinggal, jadi menurutmu bagaimana cara kamu mengisi kekosongan tersebut, Leanor!" Ucap guru tersebut, bagi guru siswanya jika tidak pintar percuma saja cantik jika otaknya kosong. Ia meminta pendapat Leanor untuk mengejar ketertinggalannya selama ini, karena dia juga tahu bahwa Lea juga termasuk siswa pintar, jadi ia ingin mendengarkan pendapatnya sendiri.

" Ibu guru, aku memang tidak hadir dalam kelas tapi dirumah aku juga mengulang kembali pelajaran yang tertinggal, aku belajar semua mata pelajaran selama aku cuti, jika Bu guru tidak percaya bu guru boleh mengujiku dengan semua pelajar yang telah bu guru ajarkan selama ini, aku akan menjawabnya sekarang juga, jika aku tidak bisa menjawabnya aku akan pulang untuk mengulang kembali sekolahku tahun depan, tapi jika aku menjawab semuanya izinkan aku masuk kedalam kelasmu." Ucap Leanor tegas dan berwibawa, guru pun tergagap mendengar jawaban tegas Leanor.

"Baiklah, itu juga usul yang bagus." Ucap bu guru lalu ia memberikan perintah kepada semua siswa " kalian semua lanjutkan pelajaran yang kemaren karena ada yang belum selesai dan jika sudah selesai lanjutkan ke halaman berikutnya, apa kalian semuanya paham!." Ucap bu guru tegas.

"Baik bu guru, kami paham." ucap semua siswa-siswi dengan bersamaan. Juga sudah paham apa maksud guru, ia juga penasaran dengan Lea, apakah benar Lea bisa menjawab ujian dari guru.

"Leanor kamu ikut aku ke kantor untuk melakukan ujian terhadapmu." Ucap bu guru terhadap leanor juga tegas, dia tidak mau kalah tegas oleh muridnya sendiri dirinya lah gurunya disini ia juga harus tegas pikir guru tersebut.

" Bu guru saran ku, lebih baik aku ujian di hadapan semua orang yang disini sebagai saksi nya dan ibu guru juga boleh mencari guru lain untuk menjadi pengawas. Aku hanya takut jika ujian di kantor sendirian nanti ada yang bilang aku tidak jujurlah, mencontek lah,mencari di internet lah atau perkataan buruk lainnya. Aku tidak mau itu terjadi bu, gara-gara orang yang iri padaku reputasi ku bisa jatuh dengan kata-kata buruknya yang tanpa bukti, aku tidak rela bu guru." Ucap Leanor sopan, lalu ia melihat Vita yang juga memandanginya yang dari tadi saat ia berbicara, Leanor memberikan senyuman indahnya lagi pada Vita, sehingga membuat dia ketakutan kembali menunduk, Vita juga heran mengapa sekarang ia merasa takut pada Leanor.

"Baiklah!, saranmu juga bagus kamu tunggu di sini aku mengambil kertas ujian untukmu juga memanggil guru lainnya sebagai pengawas." Ucap bu guru tersebut, lalu ia bergegas ke kantor tetapi sebelum itu ia meminta kepada siswa laki-laki untuk mengangkat meja dan kursi ke depan kelas di hadapan semua orang-orang. Bangku itu untuk tempat duduk Leanor melaksanakan ujian dadakan.

Tidak lama setelah itu guru tersebut kembali sambil membawa kertas ujian dan di ikuti oleh guru-guru lainnya juga bapak kepala sekolah ( Kepala sekolah ) tidak ketinggalan ia penasaran apa yang terjadi di kelas Leanor baru masuk sekolah sudah menciptakan kehebohan pikir kepala sekolah.

" Pak Joni kamu juga datang, apa bapak yang mengawasi ku untuk ujian hari ini, jika iya itu lebih bagus lagi, kepala sekolah sendiri yang mengawasi ku ujian." Ucap Leanor tetap tenang walaupun kepala sekolah sendiri yang mengawasi nya.

" Tentu aku sendiri yang mengawasi mu, kamu baru masuk sekolah sudah membuat keributan, aku jadi penasaran denganmu, apa benar kamu benar-benar belajar di rumah, jangan hanya bicara di mulut saja." Ucap pak Joni kepala sekolah.

" Setelah ujiannya selesai baru bapak bisa menilainya, apakah perkataan ku benar atau tidak." Leanor tetap tenang menjawab pertanyaan kepala sekolah.

"Leanor silahkan duduk di meja depan, ujian akan segera di mulai!" Ucap bu guru yang menguji Leanor hari ini.

" Baik bu! " Lea langsung menuju ketempat duduk yang telah di siapkan ia hanya membawa pensil saja, untuk menjawab ujiannya. Sebelum duduk ia di periksa secara teliti oleh pengawas ujian salah satu guru disana.

Tujuannya adalah apakah ada bahan contekan dan catatan kecil yang terselip di baju, dalam kaos kaki atau sepatu. Setelah semuanya di periksa dengan teliti, Lea di persilahkan duduk di tempat khusus untuk dirinya mengikuti ujian.

Yang mengawasi nya selain 3 guru dan kepala sekolah juga ada anak-anak lainnya yaitu teman sekelas Leanor bahkan cctv juga ikut mengawasinya. Jika murid mentalnya lemah pasti sudah pingsan dan berkeringat dingin bila menghadapi suasana seperti itu.

Setelah itu pengawas membagikan soal ujian pertama juga lembar jawabannya kepada Leanor. Kelas menjadi hening siswa yang tadinya berbisik-bisik dengan yang lainnya memfokuskan pandangan ke arah Leanor, jadi semua mata tertuju kepada Leanor.

Tapi yang dipandang hanya fokus mengerjakan ujian dengan tenang, tanpa terganggu dengan tatapan sekelilingnya. Beberapa menit kemudian Lea menyudahi ujian pertama, ia memberikan lembaran jawabannya kepada pengawas.

Bu guru langsung memeriksa hasil jawabannya, sedangkan pengawas lainnya memberikan soal ujian berikutnya kepada Lea untuk ia kerjakan, Lea menerima dan langsung mengerjakan nya. Begitulah seterusnya sampai semua ujian sudah selesai.

Beberapa jam kemudian Leanor menyelesaikan soal ujian yang diberikan pengawas. Sedang bu guru ( sebut namanya bu Titin guru matematika ) yang menguji Leanor masih memeriksa lembar jawabannya Leanor. Dari tadi ia belum menemukan jawaban yang salah dan keliru semuanya benar seratus persen.