--- **“Luna adalah anak angkat dari sebuah keluarga dermawan yang cukup terkenal di London. Meskipun hidup bersama keluarga kaya, Luna tetap harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup dan biaya sekolahnya sendiri. Ia memiliki kakak perempuan angkat bernama Bella, seorang artis internasional yang sedang menjalin hubungan dengan seorang pebisnis ternama. Suatu hari, tanpa diduga, Luna justru dijadikan *istri sementara* bagi kekasih Bella. Akankah Luna menemukan kebahagiaannya di tengah situasi yang rumit itu?”**
--- Cerita ini Murni karya Author tanpa Plagiat🌻 cerita ini hanya rekayasa tidak mengandung unsur kisah nyata🌻
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon flower, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 8 Sakit hati
'ting'
suara bunyi pesan masuk pada ponsel Bryan yang tengah berada di kantornya. pria itu menggenggam erat ponsel ditangannya dan menatap tajam pada sebuah foto yang memperlihatkan seorang pria memegang tangan istrinya.
"menyebalkan sekali" Bryan kesal bukan karena cemburu melainkan karena Luna sudah menjadi istrinya, dan itu berarti Luna adalah miliknya.
"tuan, meeting akan dimulai 3 menit lagi semua orang sudah menunggu anda"
"Jhon, suruh pengawal untuk menjemput Luna dan bawa dia kesini"
"tapi biasanya nona Luna pulang dengan temannya tuan"
"Jhon aku tidak mau mengulangi perkataan ku"
"baik tuan, saya akan menyuruh Mark agar menjemput nona Luna kesini"
Bryan berjalan meninggalkan asistennya menuju ruang meeting, sementara asisten Jhon mengirim pesan pada Mark agar menjemput Luna ketika sudah selesai dengan mata kuliahnya.
.
.
.
.
"ini karya mu Luna?"
"iya pak, ini namanya Aurora Silk Flow dengan Gaya Elegan dan dreamy Desainnya Kain satin-silk yang jatuh lembut kemudian Gradasi warna pastel biru muda–ungu lalu Bagian bahu off-shoulder dengan ruffle tipis Rok A-line memanjang dengan efek berkilau halus ini sangat Cocok untuk pesta malam, prom, atau sesi foto glam" jelas Luna sembari menunjukkan gambar gaun yang sudah ia warnai dengan sempurna. "kemudian ada Golden Petal Couture gaun ini bergaya mewah dan berkelas Desainnya Warna gold champagne Dada dihiasi embroidery berbentuk kelopak bunga Pinggang dipertegas dengan belt tipis berornamen Rok tulle berlapis yang ringan Cocok untuk pesta resepsi atau evening gala" terang Luna sembari menunjukkan desain dress yang dia buat.
"Luna, semua karya mu sejauh ini selalu membuat saya takjub, kamu sangat pantas menjadi Desainer yang handal, mungkin aku akan memamerkan karya mu ini kepada para Desainer terkenal, saya yakin mereka suka" Profesor benar benar tidak menyangka dia memiliki mahasiswa yang berprestasi. "terimakasih banyak pak, saya sangat senang mendengar nya"
"sama sama Luna, kamu memang pantas mendapatkan ini" mendengar hal itu Luna sangat merasa senang, dia merasa bahwa dirinya tidak sia sia duduk dimeja belajarnya Berjam jam.
.
.
.
jam pulang.
Luna sedang berjalan bersama Lisa, sepanjang koridor mereka bercerita tanpa memperdulikan sekeliling sehingga tanpa sengaja Lisa menabrak seorang pria bertubuh tinggi dan tampan. "ouch, pak tolong jalan pakai mata!" ucap Lisa menatap kesal pria tinggi itu. "Nona Luna, tuan menyuruh saya untuk menjemput anda" Lisa dan Luna saling melempar pandang. "kamu siapa?"
"saya Mark nona, saya pengawal pribadi tuan Bryan, dan saat ini tuan menyuruh saya untuk menjemput anda"
"tapi saya akan pulang dengan sahabat saya"
"tidak bisa nona, jika anda menolak saya akan dipecat" ucap Mark terus membujuk Luna. "baiklah aku akan ikut" Luna terpaksa harus ikut dan meninggalkan Lisa. "Lisa, aku pulang duluan ya" ucap Luna menatap Lisa yang masih mematung dengan mulut terbuka, kemudian Luna berjalan mengikuti Mark dari belakang. "gila! ternyata dia beneran udah nikah!" ucap Lisa syok berat.
"silahkan nona" mark membukakan pintu mobil membuat Luna tidak enak, dia tidak terbiasa diperlakukan seperti ini oleh orang lain. sepanjang perjalanan hanya ada keheningan yang menyelimuti mereka, hingga akhirnya Luna buka suara lebih dulu. "apakah tuan Bryan tidak sibuk? aku takut aku akan menganggu nya"
"tidak nona, tapi memang tuan Bryan yang menyuruh saya untuk menjemput nona" Luna hanya mengangguk nganggukkan kepalanya saja dan menatap jendela mobil. Mark menatap Luna dari kaca spion mengamati istri bos nya itu. °dia seperti tidak asing bagiku° ucap Mark dalam hati.
mobil akhirnya sampai disebuah gedung pencakar langit yang mewah dengan desain elegan, Mark menunjukkan jalan tempat dimana ruangan CEO berada. Luna melihat kesekeliling banyak sekali karyawan disana bahkan ada beberapa anak kuliah yang magang disana, sampai akhirnya mereka memasuki sebuah Lift.
saat pintu lift terbuka, terlihat jelas disebrang pintu lift ada ruangan bertuliskan CEO pada bagian pintu.
"silahkan masuk nona"
"anda tidak ikut?"
"tidak, saya harus kembali melanjutkan pekerjaan saya, kalau begitu saya permisi" Mark kembali memasuki lift sementara Luna berjalan menuju ruangan Bryan, sebelum masuk Luna mengetuk pintu namun tidak ada sahutan dari dalam. perlahan Luna membuka pintu dan ternyata dalam ruangan tidak ada siapapun disana. tiba tiba pintu ruangan terbuka dan mengejutkan Luna "oh, kau sudah datang Mia Cara"
"tuan, kenapa kau memanggilku kesini"
"Luna, kau lupa harus memanggilku apa"
"eum..maksudku Mio Caro" Bryan tersenyum manis menatap wajah istrinya yang cantik dan baik hati itu kemudian dia duduk disofa dan menepuk nepuk sofa disebelahnya agar Luna duduk disampingnya namun, Luna hanya diam dan berdiri ditempatnya. "apa kamu tidak lelah berdiri terus Mia Cara?" akhirnya Luna melangkahkan kakinya dan duduk disamping suaminya, sesekali Luna menatap pria itu.
"bagaimana sekolah mu hari ini"
"saya kuliah, bukan sekolah"
"memang sekolah sama kuliah itu beda ya?"
"tentu saja beda, kalau sekolah itu menuntut semua ilmu kalau kuliah hanya menuntut 1 ilmu dan ilmu yang memang benar benar harus dikuasai" jelas Luna menatap wajah tampan suaminya. "aku penasaran kamu ahli dalam bidang apa" Luna tersenyum dan mengeluarkan buku kecil khusus buku Desainer.
"cita cita saya ingin menjadi Desainer terkenal, dan memiliki banyak sekali bintang model untuk mempromosikan karya Desainer saya" Luna membuka satu persatu halaman bukunya dan menunjukkan semua lukisan tangannya. "apakah ini kamu yang menggambarnya?" Bryan menunjuk kearah Korean style.
"ini namanya Sweet Pastel Dress, Bahanmya Organza lembut dan inner satin.
Detailnya Ruffle kecil, warna pastel peach/lavender, lengan pendek balon. Siluetnya A-line mini/midi. Cocok untuk Hangout, photoshoot, acara santai" Bryan menatap istrinya dengan tatapan tak percaya "kamu sudah sangat cocok menjadi Desainer terkenal Luna, kamu tidak perlu kuliah"
"tapi aku ingin menunjukkan kepada semua orang kalau aku bisa lulus kuliah"
"baiklah Mia Cara, kau mau memiliki butiq kan? aku akan membuatkannya untukmu"
"tidak usah Caro, biar aku sendiri yang berusaha"
"kau sudah berusaha selama ini, dan aku akan memberikan hadiahnya kau juga tidak bisa menolak" tegas Bryan kemudian mengirim pesan singkat pada Asisten Jhon.
"Mia Cara, apa kau sudah makan siang?"
"belum"
"kalau begitu aku akan memesan makanan" Bryan mengotak atik ponselnya dan mulai memesan sesuatu, Luna menatap ke sekeliling ruangan tiba tiba dia melihat sebuah foto wanita cantik diatas meja.
"Kak Bella..." seketika dunia Luna yang tadinya cerah seketika kembali mendung foto itu seolah olah mengingatkan kembali tentang dirinya yang hanya sebagai istri sementara Bryan.
"aku sudah memesan banyak makanan, kamu tunggu disini sebentar, aku akan pergi keluar tidak lama kok" Bryan mengusap wajah mungil istrinya kemudian berjalan keluar dari ruangan. "Luna, kau itu harus ingat siapa dirimu disini" Luna kemudian menutup bukunya dan memilih untuk tidak memikirkan hal itu.
"Mia Cara, aku memiliki sesuatu untukmu" Bryan kembali duduk disamping Luna dan menyibakkan rambut istrinya, dia memasangkan sebuah kalung untuk Luna, kalung cantik berliontin Hati dengan desainer bunga terbuat dari emas sebagai talinya. "jangan pernah lepas ini Mia Cara" ucap Bryan sedikit berbisik pria itu mencium lembut kening istrinya.
°kenapa dia memperlakukan aku seperti ini, sedangkan dia memajang foto kak Bella di ruangannya, apakah dia ingin mempermainkan aku° ucap Luna dalam hati sembari menahan tangis nya. "Mia Cara mengapa matamu merah?" Bryan tampak khawatir dengan perubahan wajah Luna yang terlihat murung. "a-aku tidak apa apa tuan, aku hanya ingin beristirahat"
"Luna, kau memanggilku apa?" Bryan menahan tangan istrinya, dia menyentuh dahi Luna untuk memastikan gadis itu baik baik saja. "aku baik baik saja tuan" Luna melepaskan tangan pria itu dari dahinya "Luna sekali lagi kau memanggil ku tuan maka aku akan..."
"akan apa?" tanya Luna masih menunggu perkataan suaminya, namun pria itu justru membuka jas nya, membuat Luna menjadi was was. namun tiba tiba saja Bryan menyelimuti tubuh kecil Luna dalam balutan jas nya. "apa kamu merasa kedinginan." ucap Bryan dengan lembut. "tidak tuan aku-" belum menyelesaikan kalimatnya Bryan sudah menahan Luna agar berhenti berbicara. "panggil aku dengan panggilan seperti biasa oke..."
"Hem...Caro"
.
.
.
Jangan lupa untuk terus dukung karya Author ya🔥🌻