NovelToon NovelToon
Cinta Itu Terlalu Dalam

Cinta Itu Terlalu Dalam

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: rosnila

Kiara merupakan seorang gadis yang masih berusia 18 tahun, saat ini dia baru dinyatakan lulus SMA, Akan tetapi takdir malah membuat dia terjebak dalam ikatan pernikahan dengan pria asing bernama Arya. akankah pernikahan yang dijalaninya berakhir bahagia? ataukah akan sebaliknya ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rosnila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Luka yang Tersimpan

Siang itu Kiara yang sudah tak nyaman berada di kantor Arya pun, mengirimkan pesan kepada Sari berdalih kalau Arya masih sangat sibuk.

Namun Sari tetap pada pendiriannya, meminta Kiara pergi bersama Arya kerumah sakit.

Sekitar jam makan siang, barulah lelaki bernama Aris itu pergi dari kantor Arya.

"Kita makan siang dulu, baru kerumah sakit." ucap Arya tiba-tiba.

Kiara hanya menatapnya sejenak, entah kenapa hatinya merasa kalau Arya Memang menjaga jarak dengan dirinya.

Tapi Kiara tak ingin protes, setiap hatinya kecewa dia kembali teringat atas dasar apa mereka menikah.

Mungkin dia harus paham, kalau sebuah pernikahan itu tidak sekedar mengikat hubungan dan hidup bersama. Akan tetapi ketika keduanya berusaha untuk saling melengkapi.Tapi itu tak terjadi dalam pernikahan nya dengan Arya.

Sesaat Kiara terdiam dan hanyut dalam lamunannya. Dia bahkan lupa kalau Arya mengajaknya untuk makan siang.

"Saya tidak punya banyak waktu, lebih baik kita pergi sekarang!" ucapan Arya membuyarkan lamunan Kiara.

Dia bangun dari duduk nya dan berjalan beriringan dengan Arya. Namun tak saling bicara, bahkan sampai keduanya berada didalam mobil.

Mobil Arya berhenti tak jauh dari kantornya . Untuk makan siang disebuah restoran. Tempat itu terlihat begitu ramai.

Ingin Kiara menolak, dia tidak suka keramaian. Namun dia takut Arya tersinggung. Mereka mengambil tempat disudut restauran.

Tak berapa lama seorang waiters datang membawa buku menu. Kiara hanya memesan nasi goreng seafood dan air mineral saja.

Keduanya diam sesaat, sambil menunggu pesanan datang. Mereka berdua benar-benar seperti orang asing.

"Kamu benar-benar ingin kuliah?" tanya Arya ditengah kesunyian itu.

Kiara mengangkat wajahnya dan menatap kearah Arya. Entah kenapa Kiara merasa kalau Arya keberatan akan hal itu.

"Kalau Mas Arya keberatan, Kiara tidak akan melanjutkan kuliah." Jawab Kiara seketika itu.

" Tidak." jawab Arya singkat.

"Lalu?" tanya Kiara balik.

Yang saat itu tentu merasa penasaran, kenapa sejak pembahasan kuliah sepertinya Arya sangat keberatan.

"Saya hanya takut kalau Mama keberatan dengan hal ini." jawab Arya, dengan nada suara seperti menyimpan sesuatu hal lain.

Kiara merasakan kalau bukan itu alasan sebenarnya. Namun dia tak ingin mengungkapkan.

"Kalau begitu, jika Mama mas Arya sudah sehat kita akan minta persetujuan."

" Dan jika tidak diizinkan, Kiara tidak akan lanjut kuliah."

Kiara Tersenyum tipis, namun tentu saja ada rasa kecewa disana. Karena keinginan terbesarnya adalah kuliah.

Bahkan dia setuju untuk menikah dengan Arya karena Sari berjanji untuk membantu dia lanjut kuliah.

Pesanan mereka pun diantar, tak ada pembahasan lagi. Keduanya lanjut makan siang. Sesekali Kiara menatap kearah Arya. Dia bisa merasakan kalau Arya adalah seorang lelaki yang banyak menyimpan suatu hal sendirian.

Setelah selesai makan siang, mereka melanjutkan perjalanan kerumah sakit. Dan sesampai disana ternyata Sari sudah menunggu mereka di parkiran rumah sakit.

"Mbak Sari menunggu kami?" tanya Arya.

"Iya, Mbak hanya ingin bilang. Tolong jangan pasang wajah tidak bahagia Arya."

" Mbak melakukan hal ini untuk reputasi kamu dan juga harga diri keluarga kita."

" Jangan memperlakukan Kiara seperti orang asing dihadapan Mama!" ucap Sari dengan wajah serius.

" Aku sudah paham mbak, tidak perlu diingatkan berulang kali." jawab Arya datar.

Dia berjalan meninggalkan Sari dan Kiara. Hal itu tentu membuat Kiara serba salah. Kehadiran dirinya membuat kedua kakak beradik itu jadi sering salah paham.

Tapi dia juga tidak minta berada diposisi itu. Kalau dia dikasih pilihan, jangan dia yang menggantikan menjadi Istri Arya.

Kiara dan Sari berjalan menelusuri lorong rumah sakit, sampai akhirnya sebuah pintu kamar dibuka oleh Arya.

Jantung Kiara tidak nyaman, bagaimana kalau mertuanya itu tak ingin menerima dirinya. Arya mendekat ke ranjang pasien dan memeluk perempuan paruh baya yang ada disana.

Wanita dengan rambut disanggul itu, mungkin usianya sekitar 60 tahun. Namun masih terlihat sangat cantik.

Kiara berjalan dengan ragu dan mengulurkan tangan nya untuk bersalaman. Sebenarnya dia takut kalau uluran tangan itu tak bersambut.

Namun benar uluran tangan itu tak bersambut, akan tetapi diganti oleh pelukan yang tiba-tiba.

Kiara saat itu mendengar perempuan paruh baya itu terisak di pelukan nya. Kiara memberanikan diri mengelus punggung perempuan yang saat itu telah menjadi ibu mertuanya.

"Maaf kan kami ya nak, mungkin saat ini kamu merasa terjebak dalam ikatan ini." ucap perempuan yang sedang mendekap dirinya.

"Maaf kan Mama, yang membuat kamu menjadi tumbal "

"Semua ini sudah takdir, tidak akan ada yang tau bagaimana perjalanan hidup kita kedepannya." jawab Kiara yang ikut terharu.

Perempuan yang kerap disapa Amanda itu melepaskan pelukannya. Kedua tangannya mengatup kedua pipi Kiara.

"Kamu gadis yang baik." Ucapnya dikala itu.

Mata Kiara berkaca-kaca, dia juga merasakan pelukan hangat itu adalah pelukan bundanya. Pelukan yang sudah beberapa bulan ini hilang dari hari-hari nya.

Kiara kembali memeluk erat perempuan dihadapannya dan kali ini Kiara yang terisak dalam pelukan mamanya Arya.

"Terimakasih Mama sudah mau memeluk Kiara, sekarang tidak ada lagi pelukan untuk Kiara, mereka sudah pergi."

Sontak saja ucapan Kiara menoreh kesedihan dihati ketiganya, Arya menatap Kiara yang saat itu terlihat begitu sedih.

Begitu juga dengan Sari, andai waktu bisa diputar ingin rasanya dia tak melakukan kesalahan itu. Namun semua sudah terjadi, penyesalan selalu datang diakhir.

"Maaf kan Mama nak, Mama janji akan menjadi tempat berbagi cerita untuk kamu. Maafkan anak-anak Mama!" ucap Mama Arya.

"Sudah, Mama jangan meminta Maaf. yang penting sekarang Mama harus sehat biar bisa pulang kerumah. " ucap Kiara sambil menghapus air mata Bu Amanda.

Kiara merasa bahagia, meskipun Arya tidak menerima dirinya, tapi dia tidak perduli. Sekarang dia mendapatkan orang-orang yang menyayangi dirinya.

Sore itu setelah pertemuan nya dengan Mama Arya, Kiara kembali kerumah mereka. Sepanjang jalan pikirannya menerawang. Dia masih hanyut dalam suasana hatinya.

Begitu juga Arya, Hanya menatap lurus kedepan. Tak sepatah kata pun keluar dari mulutnya. Wajahnya datar.

Tak berapa lama, mobil milik Arya berhenti di halaman rumah mereka. Arya dan Kiara berjalan masuk.

Kiara yang lelah langsung menuju kekamar mereka. Kiara masuk ke kamar mandi dan menangis sekuat-kuatnya disana. Entah luka apa yang sedang mengganjal dihatinya.

Arya yang baru masuk tak melihat Kiara, berjalan mendekat ke arah pintu kamar mandi. Samar-samar dia mendengar suara Kiara yang menangis dan memanggil ayah dan bundanya.

Arya terpaku ditempatnya, belum pernah dia mendengar Isak tangis seperti itu. Saat ini dia yakin kalau Kiara begitu terluka dengan apa yang terjadi.

Dan tiba-tiba saja pintu kamar mandi terbuka, Kiara sempat kaget karena melihat Arya didepan kamar mandi.

Tak ada lagi air mata, tapi Arya bisa melihat mata Kiara yang sembab. Kiara berjalan ingin melewati Arya, namun tiba-tiba Arya menarik pergelangan tangan Kiara.

Apa yang akan terjadi, apakah Arya akan marah dengan Kiara, atau berpikir untuk melepaskan gadis itu?

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!