NovelToon NovelToon
MENGUNGKAP SEJARAH PETENG

MENGUNGKAP SEJARAH PETENG

Status: tamat
Genre:Spiritual / Duniahiburan / Reinkarnasi / Matabatin / Sistem / Tamat
Popularitas:667
Nilai: 5
Nama Author: Artisapic

Dengan sisa-sisa tenaganya, akhirnya Anggapala berhasil membuat tempat untuk berteduh. Ia menyekah keringatnya dengan sebuah kain lusuh. Dalam kondisi seperti itu, terdengar dari samping suara langkah beberapa orang yang mendekatinya.
Mereka akhirnya hidup bersama dengan tujuan membangun sebuah tatanan kehidupan yang pada akhirnya banyak orang-orang yang hidup di daerah itu. Hingga dalam beberapa bulan saja, daerah itu menjadi tempat persinggahan para pedagang yang hendak ke arah Barat.
Pada akhirnya daerah itu sekarang menjadi sebuah daerah yang mempunyai banyak unsur seni dan budaya, bahkan daerah Cikeusik atau Gegesik mendapat julukan Kampung Seni.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Artisapic, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB XIV BALONG BAKUNG

    Siang itu , Pandanala masih berada di bangsal pedukuhan dengan beberapa santrinya. Sambil menikmati hidangan dari Ki Sura dan juga dalam acara penyambutan atas keberhasilan dirinya dalam mengatasi gangguan Ki Baurekso yang sudah takluk , juga dalam rangka pembahasan mengenai sumber air yang kala itu banyak masyarakat membuat kubangan. Dalam bahasa Cikeusik disebut Balong. Kata " balong" sendiri berasal dari amba dan bolong. Dalam bahasa Indonesia , amba itu lebar dan bolong artinya berlubang. Jadi " balong" artinya tempat yang luas dan berlubang , yang jelas ada airnya atau bisa juga disebut kolam.

    Balong Bakung di tanah Cikeusik terletak di sebelah Barat pedukuhan Cikeusik , atau sekarang menjadi pesawahan blok Jrebeng dan sekitarnya . Nah , di situ dulunya terdapat balong Bakung. Asal usul dari balong itu , begini kisahnya.

    Sebagai daerah yang berdiri sendiri dan mengolah roda perekonomian sendiri kala itu , Ki Bugulun dan para keraninya membuat sumber mata air yang bersih. Kebetulan di lokasi perguruan Pandanala terdapat aliran kecil yang berupa selokan dengan air yang tidak pernah habis. Untuk menampung air itu dibuatlah kubangan dengan bentuk kolam besar.

   " Di sini tanahnya lembek Ki, " kata Pandanala saat itu menunjukan kepada Ki Bugulun waktu masih hidupnya.

    "Iya.......," jawab Ki Bugulun sambil memandang keindahan di tempat itu.

    Pekerjaanpun segera dimulai , dan proyek itu berjalan sampai 120 hari , dengan jumlah pekerja 70 orang dipimpin oleh Bulhun bersama Mahdi.

Setelah beberapa Minggu berjalan , kala itu Pandanala sebagai pendatang , mendengar berita proyek pekerjaan , hingga dirinya diberi tugas untuk menggali tanah.

    Pemuda Pandanala memiliki postur tubuh yang ideal , kekar dan tinggi besar. Tenaganya kuat serta cekatan menandakan dirinya bukan orang sembarangan.

    Suatu hari , tepatnya di hari ke 37 , seperti biasa mereka bekerja sambil bersenda gurau untuk melepaskan rasa lelah. Begitupun dengan Pandanala , dirinya bergurau dengan Wirya. Sedang asyik-asyiknya bergurau , tiba-tiba Wirya tertawa terbahak-bahak tanpa henti. Melihat seperti itu tentu saja membuat pekerja lain kaget dan sebagian mengingatkan supaya berhenti tertawa. Tetapi yang memberitahu untuk berhenti tertawa itu ditendang sampai terpental. Hal ini membuat Pandanala heran , " kok bisa si Wirya seperti ahli silat , aneh ", gumam Pandanala.

    Kejadian itu berlangsung hampir matahari berhias sinar kuning. Semua merasa bingung , gusar dan harus berbuat apa. Tiba-tiba datang Ki Bugulun , dengan membaca mantra berupa ajian Ajibanda , si Wirya dapat disembuhkan , karena saat si Wirya siuman dan jari-jari lemah lunglai , maka tersebutlah kata Jrebeng saat itu. Hingga sekarang blok pesawahan tersebut dinamakan blok Jrebeng.

*Pandanala merasa bersyukur atas sembuhnya si Wirya sahabat karibnya itu. Dengan perasaan bangga , ia mengucapkan banyak terima kasih kepada Ki Bugulun.*

" Terima kasih Ki , atas pertolongan panjenengan , semua berkat panjenengan sehingga sahabat saya ini sembuh sedia kala , izinkan saya berguru ilmu sama panjenengan guna membantu orang lain", kata Pandanala sambil membukukan badannya.

*" Sama-sama kisanak , semoga kejadian ini jangan terulang lagi , boleh kita bersenda gurau , boleh kita tertawa sepuasnya , tapi harus ada batas , kenapa harus ada batas, supaya kita ini selalu mawas diri , tahu siapa kita , sebab di saat kita lepas dari kesadaran , maka di situ jiwa kita kosong , akibat kekosongan jiwa itulah , pengaruh dari luar masuk dan menguasainya. Sehingga hal terjadi adalah kita dikuasai oleh pengaruh makhluk lain di sekitar kita. Untuk itu selalu banyak-banyak ingat akan kodrat supaya kita terjaga dari pengaruh dunia lain. Mengapa banyak orang lupa dalam hidup ?" tanya Ki Bugulun.*

*" Karena banyak beban dalam jalan hidupnya Ki ", jawab Pandanala.*

*" Tepat , itu salah satunya kisanak , beban hidup terasa jika jiwa kita banyak memandang di luar kita , misalnya selalu memandang keberhasilan orang , sementara kita sendiri tidak mampu , disanalah akan terjadi masuknya pengaruh itu. Kalian saja sedang bekerja , si Wirya bisa jadi sedang memikirkan di luar dirinya , lantas terjadi senda gurau , nah.....di saat pikiran Wirya di luar , kamu membuat Wirya tertawa , bisa jadi saat tertawa itu makhluk luar menggunakan jasad si Wirya , sedangkan Wirya sendiri pikirannya entah kemana, begitu kira-kira contoh kecilnya.*

*" Kalau saya berguru , bagaimana Ki ?" kata Pandanala.*

*" Berguru itu harus kuat syaratnya , kuat mental yang utama , apa sebab ? Percuma kalau sudah mencapai ilmu tinggi , terus membuat orang lain menderita, percuma bergelar pendekar tapi hatinya dipenuhi sifat rakus , suka menjilat hak orang lain , menipu , menggelapkan hasil keringat orang , itu kebiadaban namanya , ilmunya tidak bermanfaat , bahkan dirinya itu lebih hina dari binatang. Malu itu. Kalau kamu mau berguru , gampang , penuhi syarat mentalnya , ukur kemampuannya, dan punya wawasan membangun. Misalnya kamu sudah niat ingin berguru , maka latih dirimu dengan sifat sahaja, santun dan perbaiki akhlakmu supaya nanti di saat menerima ilmu kamu mudah menjalaninya," tutur Ki Bugulun.*

*Setelah percakapan itu , akhirnya Pandanala mendalami ilmu yang diberikan oleh Ki Bugulun. Dan saat-saat berakhir mendalami ilmu itu , Pandanala mengalami gangguan mental begitu serius. Tetapi semuanya dapat diatasinya. Hingga kala itu , tepatnya saat pengukuhan ijazah keilmuan , lokasinya di Balong Bakung.*

*Pembangunan balong Bakung selesai sudah , beberapa tahun kemudian , digunakan oleh Pandanala sebagai tempat untuk bertirakat mendalami ilmu dari Ki Bugulun. Di suatu malam , Pandanala telah siap menerima pengijazahan dari Gurunya yakni Ki Bugulun. Pandanala disuruh membuka bajunya lalu merendamkan diri di balong itu. Waktu itu tepatnya tengah malam , Pandanala mulai merendamkan tubuhnya hingga sebatas leher. Dirinya mengambil posisi duduk bersilah di dalam air. Suasana gelap terpandang oleh Pandanala. Sunyi tanpa suara , senyap tanpa dengar. Bunyi suara hewan-hewan malam saja tak ada , diri Pandanala terdiam membeku dengan mata terpejam. Tangannya di dada seperti orang menyembah , tubuhnya diam tak bergeming. Suasana malam begitu dingin , membuat di sekeliling begitu gulita , anginpun enggan menyapa tak terasa mendesir ataupun bertiup.*

*Kala itu waktu terus menyelimuti perjalanan pengijazahan Pandanala, hingga terdengar suara ayam berkokok di kejauhan sana. Tiba-tiba.......air yang tadinya tenang , kini berubah menjadi bergolak dengan ombak yang membentuk pusaran. Tubuh Pandanala yang terdiam , dengan sekejap hilang bak ditelan air balong. Tubuh itu menghilang , masuk dalam pusaran. Beberapa saat kemudian , tampak dari dalam air keluar wujud sosok seperti seekor naga , matanya menyala , tubuhnya besar seperti pohon kelapa , suaranya melengking tinggi. Tiba-tiba sosok naga itu mendongakkan wajahnya dan....."bruuuussshhh" ,tampak tubuh Pandanala terlempar dari mulut naga itu.*

*Kini tubuh Pandanala terbaring di hadapan Ki Bugulun yang dari tadi menyaksikan kejadian dari awal sampai akhir. Beliau menaburkan beberapa sesaji bunga di atas tubuh Pandanala. Beberapa saat kemudian , tubuh itu bergerak dan terdengar suara lirih.*

"Oooooooh....hukh....hukh....hukh....sa.....kit....." kata Pandanala.

*Sambil mengangkat kepala Pandanala , Ki Bugulun memberinya air putih untuk diminum oleh Pandanala. Setelah itu kembali terbaring lagi. Ki Bugulun duduk bersilah sambil membaca mantra-mantra penyembuhan....." jasad siji janji sawiji , kaurug raga suci ingkang dumadi ......" dan seterusnya hingga tubuh Pandanala bangkit.*

*" Saya penasaran Ki ", kata Pandanala*.

1
ArtisaPic
Sebagai generasi muda perlu untuk mengenal sejarah, baik sejarah lokal maupun sejarah negara atau benua atau sejarah alam semesta. Dengan sejarah kita akan mengenal diri kita dengan norma-norma yang ada, tidak gegabah dan tidak rakus akan dunia. Hanya kedunguan yang menjadikan diri kita sebagai budaknya. Manusia bukan BUDAK DUNIA.
Jihan Hwang
salam kenal thor... yuk saling dukung
ArtisaPic
Gegesik kota asyik , Desa wisata , Gudangnya seni dan budaya.
Q.Sambling Gegesiklor
Cirebon
Jawa Barat
Kaylin
Bikin baper, deh!
ArtisaPic
ok , makasih , semoga sukses sll
Aiko
Hebat!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!