VOLETTA yang sering di panggil VIOLET, seorang bayi yatim piatu yang tidak memiliki saudara lagi, dia di angkat oleh keluarga Romanov keluarga nomor satu di kota Bore.
Dan Violet tumbuh besar dengan penuh kasih sayang dari keluarga Romanov, apa lagi saat putra bungsu keluarga Romanov, LUCANE ROMANOV mengambil alih keluarga Romanov, Violet semakin membuat semua orang iri dengan kehidupannya, karna Lucane selalu memprioritaskan Violet.
Tapi itu semua berubah saat Violet sengaja ingin mencelakai wanita yang di cintai oleh Lucane, karna hasutan dari musuh wanita itu, Lucane perlahan menunjukkan sisi iblisnya di depan Violet, pria itu menghukum Violet dengan menyiksanya di ruang bawah tanah.
Dan saat Violet menghembuskan nafas terkahirnya, dia berjanji jika ada kehidupan kedua dia tidak akan lagi mengusik kehidupan Lucane dan wanita pujaan hatinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zakiya el Fahira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29
Rumah sakit besar kota.
Di depan ruangan dokter spesialis bedah, semua orang merasakan aura yang sangat mencekam, ketika seorang pria datang dengan langkah lebarnya, bahkan dari jauh suara dari sepatu pantofelnya yang mahal sudah terdengar memenuhi lorong rumah sakit.
Semua yang berdiri di depan ruangan dokter spesialis menundukkan kepalanya, tidak ada satupun dari mereka yang berani mengangkat kepalanya.
Brakk
Semua orang semakin gemetar melihat cara pria itu membuka pintu ruangan sang dokter, mereka sudah bisa menebak, semurka apa pria itu saat ini.
''Baby''
Lucane langsung melangkah cepat ke arah Violet yang duduk di atas brangkar dan memeluknya dengan erat, hatinya sangat hancur melihat perban yang melingkar di kepala Violet.
''Baby, apa yang terjadi?, kenapa sampai luka seperti ini'' Lucane bertanya dengan bibir gemetar, dia benar benar merasa sakit melihat luka di kening Violet.
Violet tidak menjawab, dia malah menenggelamkan wajahnya di dada bidang Lucane.
''Baby, kenapa diam saja''
''Paman, jangan berisik, aku cuma mau di peluk Paman''
Lucane langsung menutup mulutnya rapat rapat.
Sementara Jordan yang berada di meja kerjanya bangkit dan keluar dari ruangannya, dan menutup pintunya.
''Paman, bagaimana keadaan Violet?'' Jayden bertanya dengan nada penuh kehawatiran.
Jordan mengerutkan kening, dia baru sadar kalau wajah Jayden di penuhi lebam di mana mana, dan satu lagi pria yang berdiri di samping Dante, wajahnya juga di penuhi lebam.
''Dia baik baik saja, lukanya tidak dalam''
Jayden dan yang lainnya menghela nafas lega.
''Kalian habis berkelahi?'' tanya Jordan.
Jayden dan Alex menganggukkan kepalanya bersaaman.
''Karna Violet'' tebak Jordan dan lagi lagi mereka berdua menganggukkan kepalanya.
Jordan menghela nafasnya, dia sudah tahu dari Victor kalau Violet memiliki teman pria dari keluarga Antonio, yang beberapa hari lalu sempat membuat Lucane cemburu, tanpa bertanya dia sudah bisa menebak kalau pria yang menurutnya asing itu pasti teman baru Violet.
''Kenapa?, apa kamu tidak suka Vio berteman dengan Alex?'' tanya Jordan menatap Jayden.
''Hem, menurutku dia bukan pria baik baik'' ketus Jayden.
Alex langsung menarik kerah baju Jayden dan berkata dengan kesal. ''Dari mana kamu tahu aku bukan pria baik baik, ha!''
Jayden tidak tinggal diam, dia juga membalas menarik kerah baju Alex. ''Kamu memang bukan pria baik baik''
Dante dan Kenan buru buru melerai keduanya, tapi keduanya kembali semakin memanas, dan hampir saja mereka kembali berkelahi, jika tidak di hentikan oleh Jordan.
''Hei, berhenti kalian berdua, ini di rumah sakit, jangan sampai istirahat Violet terganggu karna ulah kalian '' bentak Jordan.
Cukup dengan menyebut nama Violet, mereka berdua langsung tidak jadi berkelahi.
Jordan menyentuh bahu Jayden dan bicara dengan tegas. ''Jay, Violet berhak berteman dengan siapapun, kamu tidak boleh melarang''
Jayden langsung menepis tangan Jordan dari bahunya. ''Tapi aku tidak suka, kenapa harus berteman dengan pria, jika yang sesama wanita masih banyak'' ucapnya ketus.
Jordan mengerutkan keningnya, dia seperti menyadari sesuatu dari sikap Jayden pada Violet.
"Apa Jayden juga menyukai Vio?, kalau benar, ini namanya cinta segi tiga, dong" batinnya.
Ceklek
Tatapan membunuh Lucane mengarah pada Jayden dan Alex, membuat kedua pria itu sedikit gugup.
''Katakan, kenapa Violet bisa terluka?'' suaranya yang dingin, membuat bulu kuduk Jayden dan Alex juga yang lainnya merinding.
Jayden yang menyadari kalau luka di kening Violet karna ulah dirinya yang tak sengaja mendorongnya, dia langsung memberanikan diri untuk mengakui kesalahannya pada sang Paman.
''Aku, aku yang melakukannya, aku tidak sengaja mendorong Violet, sampai dia jatuh di atas lantai lapangan basket dan terluka, tadi Violet juga sempat pingsan''
Semua orang menutup bibirnya rapat rapat, mereka tidak tahu hukuman apa yang akan di terima Jayden setelah ini, yang jelas pasti Jayden tidak akan baik baik saja.
''Berlutut!'' perintah Lucane suaranya semakin dingin dan tajam.
Jayden dengan patuh berlutut di lantai rumah sakit, dia sudah siap dengan hukuman yang akan di terimanya dari Pamannya, andai pun Pamannya tidak menghukumnya, dirinya pasti akan melukai dirinya sendiri sebagai bentuk penyesalan karna sudah melukai Violet.
Semua orang semakin di buat merinding, saat melihat Lucane melepaskan ikat pinggangnya yang terbuat dari kulit.
''Lucane, dia tidak sengaja melakukannya, maafkan saja dia'' cegah Jordan.
Tapi apalah daya, jika sudah menyangkut Violet, siapapun tidak akan ada yang bisa menghalanginya, meskipun itu Ayahnya sendiri.
''Paman, aku mengaku salah, aku siap di hukum'' tukas Jayden.
Cetass
Cetass
Cetass
Semua orang hanya bisa menatap kasihan pada Jayden, tapi siapa yang berani menghentikan Lucane yang sedang di balut rasa amarah, yang ada mereka juga ikut merasakan cambukannya.
Jayden mencengkram pahanya dengan kuat, untuk menahan rasa sakit dari cambukan yang di layangkan oleh Pamannya sendiri.
Inilah kali pertama dirinya mendapat hukuman dari Lucane, karna tidak bisa menjaga Violet dengan baik sampai terluka parah, dan sialnya yang menjadi pelaku utamanya adalah dirinya.
"Vio, aku harap setelah ini kamu mau memaafkan aku" batin Jayden penuh harap.
"Astaga!, Paman, apa yang kamu lakukan!" seru Violet yang baru keluar dari ruangan Jordan.
Lucane yang hendak melayangkan kembali cambukannya seketika menggantung di udara.
''Baby''
Violet bergegas berlari ke arah Jayden yang masih berlutut di atas lantai dengan kepala tertunduk.
''Kak, Kak Jay''
Violet mendongak menatap pada Lucane. ''Paman, kenapa kamu mencambuk Kak Jayden, memangnya kesalahan apa yang dia lakukan?''
''Karna di sudah membuatmu terluka'' jawab Lucane expresinya seketika berubah lembut.
''Tapi Kak Jayden melakukannya karna tidak sengaja''
Lucane tidak bisa membantah lagi, dan akhirnya hanya bisa memilih diam dan ikut berjongkok di depan Jayden.
''Vio'' lirih Jayden.
''Kak, ayo aku bantu berdiri'' tukas Violet hendak membantu berdiri, tapi Jayden malah menahannya.
''Vio, aku tidak apa apa, memang sudah seharusnya Paman menghukumku, karna aku sudah membuatmu terluka'' lirih Jayden, dia tersenyum melihat Violet yang sangat menghawatirkannya.
''Kak, kamu bicara apa sih, ayo bangun, lukamu harus cepat di obati'' tukas Violet kembali membantu Jayden bangun.
Tapi baru berdiri tegak tiba tiba tubuh Jayden tumbang, dan untungnya Dante dan Kenan dengan sigap menahannya.
''Kalian bawa dia ke ruanganku, aku akan mengobatinya'' perintah Jordan.
Dante dan Kenan segera memapah Jayden masuk ke ruangan Jordan, dan kini di luar hanya ada Violet, Lucane dan Alex saja.
''Ayo kita pulang, Jordan mengatakan kamu cukup di rawat di rumah'' tukas Lucane hendak mengangkat tubuh Violet, tapi Violet menghindar dengan cepat.
''Jangan sentuh aku, aku masih marah sama Paman'' ketus Violet dengan bibir cemberut, lalu melenggang pergi.
''Baiklah, baiklah, tapi kamu harus hati hati, jangan buru buru jalannya'' ucap Lucane dengan tersenyum lembut mengikuti Violet dari belakang.
Alex yang masih berdiri di depan ruangan Jordan, menatap Violet yang sudah pergi bersama Pamannya, sedikit ada rasa iri saat melihat betapa khawatirnya Violet pada Jayden barusan, tapi apalah daya kondisi Jayden saat ini memang sangat memprihatinkan, apa lagi tadi dia melihat darah yang merembes dari kemeja yang di pakai oleh Jayden karna cambukan dari Lucane.
rumit....rumit....
mslh cnta mh emng bkin puyeng,apalgi mncntai orng yg sma....mna kluarga pula...mau ngalah,tp ga rela...
huuffttt....
ingt y....km cma orng lain yg ga ada hbungn apa2 sm bosmu,jd ga ush kepo...ckup krja baik2,udh....
Waduuhhh.....alamt singa bkln ngmuk ni mh,scra pjaan htinya trluka.....
kl cma d anggap ponakan mh ga mngkn posesif ky gt,boro2 pnya pcar tmnn aja ga bleh....kira2,kluarganya ngsih rstu ga y???
tp biarin aja lh....msa mreka sbuk sndri,trs vio ga bleh pnya tmn yg lain....kn pst dia ksepian.....
btw,tmenan aja sm alex....biar pmanmu kluar tanduknya..../Facepalm//Facepalm//Facepalm/
glirn ga ssuai hrpan,tnggal nangis dehhh..../Facepalm//Facepalm//Facepalm/