NovelToon NovelToon
Rahim Untuk Mantan Kakak Iparku

Rahim Untuk Mantan Kakak Iparku

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Aliansi Pernikahan / Percintaan Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Identitas Tersembunyi
Popularitas:16.8k
Nilai: 5
Nama Author: Erchapram

Freya Zalika Adifa seorang gadis cantik yang memiliki kepribadian menyenangkan. Tapi hidupnya penuh dengan kesengsaraan. Tinggal bersama keluarga angkat, yang sebenarnya adalah paman kandungnya sendiri.

Tapi, Freya tidak pernah diperlakukan sebagai keluarga. Melainkan seperti pembantu. Freya harus memasak, membersihkan rumah, mencuci baju dan juga wajib mencukupi kebutuhan dapur rumah itu.

Nadya Anindya adalah kakak sepupu Freya yang telah menikah dengan kekasihnya semasa masih kuliah dulu. Hampir 5 tahun usia pernikahan mereka, dan belum ada anak di tengah rumah tangga mereka.

Nadya menyebar fitnah jika Gibran Kavi Mahendra seorang pria mandul. Karena selama pernikahan, Nadya merasa tidak pernah puas dengan Gibran.

Gibran seorang pria pekerja keras yang terlahir yatim piatu merasa harga dirinya semakin diinjak-injak oleh Nadya semenjak dirinya diPHK.

"Lahirkan anak untukku, maka aku akan mengajakmu keluar dari neraka ini." Ucap Gibran pada Freya.

UPDATE SETIAP HARI.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Erchapram, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Siapa Yang Sudah Ku Nodai

Malam itu, untuk pertama kalinya seorang pengacara muda memasuki club.

"Kalau bukan karena pertemuan ini sangat penting, aku tidak mau diajak bertemu di sini." Ucapnya.

Pembicaraan yang akan dilakukan oleh Aksara Wiguna Saputra adalah tentang surat perjanjian yang akan dibuat oleh seorang pengusaha dengan warga terkait pembebasan lahan perkebunan mereka.

"Lucu, kenapa aku harus mengikuti kemauan Tuan Wicaksono untuk bertemu di tempat ini. Padahal banyak tempat yang bisa dijadikan lokasi. Dan kenapa juga utusan warga malah mengiyakan saja diajak bertemu di sini. Sepertinya ada konspirasi, aku harus waspada." Monolog Aksa.

"Sudah lama Tuan Aksa, maafkan keterlambatan saya." Ucap Tuan Wicaksono.

"Oh ya, Tuan Aksa perkenalkan dia putri kandung saya. Putri satu-satunya yang akan memimpin proyek pembangunan hotel di lahan yang akan kita bebaskan itu."

"Salam kenal Tuan Aksa, nama saya Kania Eliana. Saya akan mewakili Papa dalam pengambil alihan lahan sesuai dengan kesepakatan yang akan kita buat malam ini."

"Jadi, utusan warga ada berapa. Apa bapak-bapak ini mempunyai bukti kuat jika Anda telah ditunjuk warga untuk mewakili mereka?" Tanya Aksa dengan aura tegas.

"Tidak perlu bawa bukti, karena saya ini orang yang sangat disegani di kampung." Ucap seorang pria berkumis tebal bertubuh pendek. Menatap remeh Aksa tanpa senyuman.

"Dan saya adalah perangkat desa, siapa yang tidak mengenal saya. Sudah pasti kedatangan kami berdua atas persetujuan dan keinginan warga."

"Sudah jelas ya Tuan Aksa, jika mereka memang ditunjuk mewakili. Tuan Aksa bisa tanyakan pada mereka, apakah semua warga sepakat menjual tanak mereka pada perusahaan kami dengan harga yang disepakati."

"Ya, warga telah setuju. Dan kalau bisa pembayarannya segera dilakukan. Di depan Tuan Aksa sebagai saksi ahli." Ucap perangkat desa.

"Surat perjanjian sudah saya buat sebelum datang ke sini. Tinggal di tanda tangani." Ucap Kania.

"Tapi sebelum itu, kita bersulang dulu untuk menandai jika kita sudah melakukan kesepakatan dihadapan hukum."

"Saya tidak minum alkohol." Ucap Aksa saat pelayan menyajikan minuman.

"Kalau begitu, tunggu sebentar. Biar saya pesankan orange jus saja." Ucap Kania melangkah meninggalkan meja.

Beberapa saat kemudian, Kania datang membawa 5 gelas orange jus. Setelah meletakkan di depan Aksa dan tamu yang lainnya, Kania pun mengajak mereka semua bersulang.

Bersulang untuk kesepakatan kita bersama.

Cisss...

Aksa meminumnya tanpa curiga, dia juga menyaksikan keempat orang itu membubuhkan tanda tangan mereka. Hingga beberapa saat sebelum Aksa memberi tanda tangannya dan stempel, Aksa merasakan tubuhnya terasa panas.

Alaram bahaya seketika berbunyi di otaknya, tapi Aksa berusaha untuk tetap bersikap tenang seperti biasa.

"Maaf, sepertinya saya harus ke toilet dulu. Tolong tunggu sebentar, setelah ini saya langsung stempel." Ucap Aksa sambil membawa tasnya.

"Stempel dulu saja Tuan Aksa, baru ke toiletnya setelah itu." Ucap Kania menggenggam tangan Aksa.

"Maaf, tapi saya tiba-tiba sakit perut. Ini sudah diujung, takutnya malah keluar di sini."

Aksa pun berlari masuk ke arah toilet, supaya orang-orang itu tidak curiga terhadap dirinya. Begitu merasa aman, Aksa mengendap-endap mencari pintu yang lain. Beruntung ada satu pintu yang mengarah ke tempat pembuangan sampah. Dengan terpaksa Aksa keluar dari gedung club dan memanjat tembok untuk lari ke arah parkiran.

Dengan tubuh menahan rasa panas, Aksa terus menyusuri jalanan sepi. Hingga akhirnya dia berada tidak jauh dari tempat parkiran mobil.

BRUK

Aksa menabrak seorang perempuan mabuk yang sedang berjalan sempoyongan. Lebih gilanya lagi, perempuan itu malah memeluk tubuhnya sambil meracau...

"Kamu harus menjadi milikku, aku akan melakukan segalanya untukmu sayang..."

Perempuan itu berjinjit, kemudian mencium bibir Aksa yang mungkin dikiranya adalah bibir pria yang dicintainya. Aksa yang sedang dipengaruhi obat perang sang pun ikut terbuai. Aksa membalas ciuman pertamanya itu dengan sedikit memaksa serta brutal. Karena merasa tidak puas hanya ciuman bibir, Aksa menggiring wanita itu masuk ke dalam mobilnya.

Aksa membawa wanita itu menuju hotel terdekat dengan club malam. Rasa panas sudah menjalar hingga membuat libido Aksa meningkat drastis. Sedangkan wanita itu bukannya takut, justru melepas sendiri seluruh pakaiannya. Kemudian wanita itu merebahkan tubuh Aksa di ranjang dan langsung menimpa tubuh Aksa dengan tubuhnya yang sudah telan jang bulat.

"Aku rela hamil anakmu, asal kamu menikahiku setelah ini." Racaunya.

Aksa melepas pagutan bibir dari wanita itu, kemudian membalik keadaan. Aksa melepas seluruh pakaiannya sendiri dan mulai menyerang wanita itu.

Rasanya Aksa ingin melayang kala untuk pertama kalinya merasakan dua gundukan kenyal yang mirip squishy. Dengan rakus, Aksa memakan bergantian.

"Ahhh..." Desah wanita itu, suaranya yang merdu mendayu membuat Aksa semakin semangat untuk menjelajah lebih.

"Ayo... Aku ingi secepatnya hamil anakmu." Ucap wanita itu memegang sesuatu yang panjang dan besar menggantung di antara kedua kaki Aksa. Wanita itu memijat, mengurut dan membelainya membuat Aksa merem melek merasakan nikmat luar biasa.

Dengan gerakan kasar, Aksa menggunakan benda itu untuk menjebol gawang. Butuh beberapa kali percobaan, karena ternyata gawangnya cukup sempit dan masih bersegel lengkap dengan kuncinya.

"Ahhhh..." Akhirnya Aksa berhasil meruntuhkan pertahanan wanita itu setelah tiga kali percobaan. Awalnya durasi pelan, lama kelamaan Aksa semakin mempercepat gerakannya. Membuat keduanya memekik kenikmatan.

"Ouuhhh... Aku baru tahu jika memasuki wanita senikmat ini. Pantas saja sahabatku sudah 2x menikah. Kamu ingin hamil kan, maka akan aku kabulkan." Ucap Aksa.

Entah berapa kali Aksa memuntahkan lahar dingin di rahim wanita itu. Yang jelas Aksa bermain cukup lama. Dia begitu menikmati lubang perawan hingga dini hari.

Mentari pagi telah memamerkan semburat merah jingga di ufuk timur, pertanda jika hari sudah berganti. Aksa tertidur pulas setelah semalam suntuk menggali lubang penuh kenikmatan. Dia tidak menyadari jika seorang wanita yang sudah lebih dulu bangun, kini menatap tajam padanya.

"Terima kasih, semoga benihmu membuatku hamil, meskipun kamu bukan dia."

Wanita itu bergegas memakai kembali pakaiannya tanpa membersihkan tubuhnya dulu. Dia tidak ingin pria yang entah siapa sadar dengan apa yang telah diperbuatnya semalam padanya.

Gila memang, kehilangan keperawanan tidak membuat wanita itu lantas menangis. Yang ada justru senyum kepuasan, ada rencana yang ingin dia jalankan jika seandainya dia hamil.

"Aku pergi dulu, semoga kita tidak pernah bertemu kembali. Aku bawa benihmu yang mungkin akan segera tumbuh di rahimku. Meskipun konsekuensinya sangat berat, bahkan akan merusak reputasiku sebagai seorang model. Tapi sekali lagi aku ingin ucapkan, terima kasih." Ucap wanita itu lalu pergi dari hotel tanpa meninggalkan jejak sedikit pun.

Sementara itu di sebuah apartemen mewah, seorang wanita lain masih menjalankan aksi menghukum suaminya sendiri. Entah mau sampai kapan, yang pasti saat ini dia masih sulit melupakan kejadian hari itu.

"Honey... Kenapa ke dapur pakai pakaian itu?" Tanya Gibran yang merasa panas melihat istrinya memasak menggunakan lingerie tipis tanpa dalaman.

Ya, Freya benar-benar membuat Gibran kelabakan. Pasalnya setelah memborong lingerie bermacam model dan warna. Setiap harinya, tanpa kenal waktu dan tempat Freya selalu memakainya. Maksudnya saat di rumah saja.

"Suka-suka aku dong Hubby, aku sekarang lebih nyaman begini." Ucap Freya tanpa rasa bersalah.

"Tapi, aku tidak nyaman Honey."

Freya abai, dia sibuk memasak. Gibran yang sudah merasa pusing atas bawah, akhirnya mengambil langkah.

Greebbb

Gibran mematikan kompor kemudian memeluk istrinya dari belakang. Tangan Gibran menelusuri lekuk tubuh Freya. Dua gunung kembar berukuran besar tanpa penutup menjadi sasaran Gibran. Kedua tangan pria itu menangkup gunung dan memainkan penuh hasrat.

"Kamu yang memancingku Honey, lagian sudah sebulan sejak hari itu. Apa aku boleh memakanmu sekarang?" Ucap Gibran dengan suara serak.

"Kalau aku bilang aku belum siap bagaimana?" Tanya balik Freya membuat Gibran langsung melepaskan pelukannya. Pria itu pergi dari dapur tanpa kata tanpa menoleh lagi.

"Huff... Harusnya aku yang marah."

Freya pun tak ingin membuat suaminya lantas mencari pelampiasan dengan wanita lain di luar rumah. Kemudian Freya menyusul Gibran yang sedang berada di kamar mandi.

Greebbb

Kali ini Freya memeluk erat pinggang kuat milik suaminya yang sedang berguyur air dingin. Bahkan tangan Freya langsung meremas sesuatu yang berusaha Gibran tidurkan.

"Oouuhhh... Honeyyhhh... Apaahhh... Yangghhh... Kamuuhhh... Lakukannhhh... Ahhh...." Ucap Gibran mendesah.

"Aku melakukan yang ingin aku lakukan, dan bukankah Hubby menyukainya?" Tanya Freya kemudian wanita itu membalik tubuh suaminya lalu menciumnya.

Ciuman penuh gelora cinta mulai memanas, membuat air dingin tak mampu mendinginkan tubuh mereka berdua.

"Ayo... aku ingin hamil lagi."

1
juwita
haha pada lecet atuh kulit gibran
partini
heh lah dia toh,,aku berharap salah itu bukan anak nya Aska
Erchapram: Entahlah, anak siapa itu. Terima kasih supportnya.
total 1 replies
Zain malik
si cupu cantik yang di tolak pak aksa y thooor, lanjut
Zain malik: kan Ngikut in aja per episode ny kak, semangat nulis ny
Erchapram: Kakak tahu? Hebat kakak berarti jeli.
total 2 replies
partini
bell bell edan KOE kui
Erchapram: Perlu dipites Kak.
total 1 replies
partini
aduh ngilu sekali,,,jadi perempuan sama yg di bilang Aska Thor munculi dong dia udah berkeluarga apa masih sendiri semoga aja masih berjodoh walau ada anak menghalangi ,,
Erchapram: Bentar lagi muncul kok, pasti kakak kaget nanti.
partini: aihhh ,,aku Ra ngeh Leh
total 3 replies
Adinda
freyanya mirip aku thor/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Erchapram: Iya kah?
total 1 replies
Lovita BM
cerita ini sat set nyambung terusss, dan disetiap babnya ada ajah ide cerita yg gk menye², salut kak othor 👍🏼, semangat berkarya ✊🏼
Erchapram: Terima kasih bintang limanya kak.
total 1 replies
Warung Sembako
yaaa, kok aksa sama bella pula...
Erchapram: Karena konfliknya di sana kak. Terima kasih supportnya.
total 1 replies
Yuni Anto
next Thor semangat terus untuk author y/Determined//Determined//Angry//Angry//Determined//Determined/
Erchapram: Terima kasih.
total 1 replies
💝F&N💝
aksa, hukum tetap hukum dan harus dijalankan. kamu orang hukum, pastinya kamu tau masalah yg dihadapi bella dan apa konsekuensinya. jangan membela yg salah. kalau terjadi seperti itu, berarti kamu sama saja mau melindungi penjahat.
partini
7 sumur yah ,,mesti ke kampung biar agak mistis 😂
Erchapram: Biar klenger, itu kan latarnya di Jakarta. Mana ada sumur di sana, entah mau ke mana Gibran nyari.
total 1 replies
partini
ihhh belum juga di Jambak
mma Gibran perlu di eksekusi thor
Erchapram: Tenang Kak, gibran bakal digeprek sama Freya. Terima kasih supportnya.
total 1 replies
💝F&N💝
bella bella, kamu malah mempermalukan dirimu sendiri aja. dasar bodoh
💝F&N💝
benar sekali tuan gunawan. ayo selamatkan gibran dari bibit bibit pelakor seperti bella.
karena saat ini kau akan menjadi opa. freya lagi hamil muda, tuan gunawan walaupun dia blm menyadarinya.
Erchapram: Benarkah Freya hamil? Terima kasih supportnya.
total 1 replies
💝F&N💝
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣 bella bella.....
punya gibran itu hanya mau on jika berhadapan dengan pawangnya.
kau sungguh murahan sekali bella.
partini
ini kalau Freya lihat torpedo lagi di emut Gimana reaksinya yah ,,
bell kamu dalam bahaya Freya murka habis kamu
Erchapram: Ngamuk Kak, tunggu bab selanjutnya ya
total 1 replies
juwita
itu si bella du hamilin Aksa mau minta tanggung jwb sm gibran. endan emg itu cwek. jgn. smpe berhasil. thor
partini
semoga kali ini hamil anak kembar
hidagede1
wah... ni nenek" musti di tinggalin sama laki nya biar nyaho
Zain malik
pak pengacara itu wkewkewke,,,,,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!