Saya berhasil mengalahkan raja iblis dan menyelamatkan dunia lain. Setelah itu, saya kembali ke Bumi dengan harapan dapat menjalani kehidupan normal. Namun, apa yang saya temukan bukanlah kehidupan normal.
Saya melihat kehancuran di mana-mana. Bangunan-bangunan runtuh, mobil-mobil terbakar, dan mayat-mayat berserakan di jalan. Saya tidak percaya apa yang saya lihat. Apa yang terjadi di Bumi?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Richieus El Velerira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
28
Kaito dan Ryota terus menyerang Leonardo yang telah melemah. Mereka menggunakan kemampuan tempur mereka untuk mengalahkan Leonardo.
Leonardo mencoba untuk melawan, tetapi dia tidak bisa mengimbangi kekuatan Kaito dan Ryota. Dia terjatuh ke tanah, dan Kaito serta Ryota berdiri di atasnya.
"Akhirnya," kata Kaito dengan lega. "Kamu tidak akan pernah lagi mengancam kota ini."
Leonardo memandang Kaito dengan mata yang penuh kebencian. "Kalian tidak akan pernah menang," katanya. "The Shadow akan bangkit kembali."
Ryota tersenyum. "Saya tidak berpikir begitu," katanya. "Kami telah menghancurkan teknologi augmentasi tubuhmu, dan kami akan memastikan bahwa The Shadow tidak akan pernah lagi mengancam kota ini."
Kaito dan Ryota kemudian mengikat Leonardo dan membawanya ke pihak berwajib. Mereka telah berhasil mengalahkan Leonardo dan menghancurkan The Shadow.
Kota pun merayakan kemenangan Kaito dan Ryota. Mereka dipuji sebagai pahlawan yang telah menyelamatkan kota dari ancaman The Shadow.
Kaito dan Ryota tersenyum dan melambaikan tangan kepada warga kota yang merayakan kemenangan mereka.
Setelah kemenangan mereka, Kaito dan Ryota menjadi pahlawan di kota. Mereka dipuji oleh warga kota dan pemerintah, dan mereka menerima banyak penghargaan atas jasa mereka.
Namun, Kaito dan Ryota tahu bahwa pekerjaan mereka belum selesai. Mereka masih harus memastikan bahwa The Shadow tidak akan pernah lagi mengancam kota.
"Ryota, kita harus memastikan bahwa The Shadow tidak akan pernah lagi bangkit," kata Kaito.
Ryota mengangguk. "Saya setuju, Kaito. Kita harus terus memantau situasi dan siap untuk menghadapi ancaman baru."
Kaito dan Ryota kemudian bekerja sama dengan pihak berwajib untuk memastikan bahwa The Shadow tidak akan pernah lagi mengancam kota. Mereka juga membantu pemerintah untuk meningkatkan keamanan kota dan mencegah ancaman baru.
Sementara itu, Kaito dan Ryota juga menjadi lebih dekat sebagai teman. Mereka telah melalui banyak hal bersama, dan mereka telah menjadi tim yang solid.
"Kaito, kamu adalah teman terbaik yang pernah saya miliki," kata Ryota.
Setelah beberapa bulan, Kaito dan Ryota terus menjaga kota dan menghadapi tantangan baru. Mereka telah menjadi tim yang sangat solid dan efektif dalam menangani ancaman keamanan.
Suatu hari, mereka menerima panggilan dari pemerintah untuk menghadapi ancaman baru. Sebuah organisasi teroris telah mengancam akan melakukan serangan besar-besaran di kota.
"Kaito, kita memiliki situasi darurat," kata Ryota, sambil membaca laporan di tabletnya. "Sebuah organisasi teroris telah mengancam akan melakukan serangan besar-besaran di kota."
Kaito mengangguk. "Saya siap. Kita harus segera menuju ke lokasi dan menghadapi ancaman tersebut."
Mereka langsung menuju ke lokasi yang ditentukan untuk menghadapi ancaman tersebut. Ketika mereka tiba di lokasi, mereka melihat bahwa situasi sudah sangat genting. Teroris telah mengambil sandera dan mengancam akan melakukan serangan jika tuntutan mereka tidak dipenuhi.
"Kita harus bertindak cepat," kata Kaito, sambil memandang situasi dengan serius. "Kita tidak bisa membiarkan teroris melakukan serangan."
Ryota mengangguk. "Saya setuju. Kita harus menyelamatkan sandera dan menghadapi teroris."
Dengan kemampuan tempur dan kecerdasan mereka, Kaito dan Ryota berhasil menghadapi teroris dan menyelamatkan sandera. Mereka telah menyelamatkan banyak nyawa dan mencegah serangan besar-besaran.
"Terima kasih, Kaito dan Ryota," kata salah satu sandera yang selamat. "Kalian telah menyelamatkan kami."
Kaito dan Ryota tersenyum dan melambaikan tangan kepada warga kota yang merayakan kemenangan mereka.
"Kita telah melakukan pekerjaan yang baik," kata Kaito, sambil memandang Ryota. "Tapi kita tidak bisa berhenti di sini. Kita harus terus menjaga kota dan menghadapi ancaman baru."