NovelToon NovelToon
Private Tutor Class

Private Tutor Class

Status: sedang berlangsung
Genre:Obsesi
Popularitas:1k
Nilai: 5
Nama Author:

Ica seorang perempuan yang menjalani sebuah kehidupan tapi seakan sudah mati setelah mengalami kejadian buruk dalam hidupnya karna harga dirinya seolah telah hilang disaat kejadian buruk menimpanya, tapi itu semua ternyata hanya kesalah pahaman saja. Akan kah dia kembali seperti semula ?

Bab 14

Al yang sudah sampai di rumah langsung berlalu ke kamar mandi keadaannya yang sudah tidak bisa di tahan dari tadi. Mencoba menahan gejolak yang tumbuh serta perasaan yang luar biasa.

sebagai laki laki normal yang memilik hasrat lumayan tinggi kejadian yang tadi menimpanya di saat Ica tiba tiba memeluk nya erat sampai sampai dua squisy Ica sangat terasa apa lagi di tambah hembusan nafas dari Ica di ceruk lehernya tadi, semua terbayang dan menolak hilang dari fikiran Al.

Al bahkan tadi menyadari bahwa Ica sengaja menghirup aroma di lehernya serta gerakan saat Ica menaikinya untuk berpindah ke sisi sebelah kanan nya tadi seolah olah menjadi gerakan slowmotion untuk nya

Dan sekarang di sini lah Albern sedang memompa buruk merpati nya dengan imajinasinya tentang Ica

“ ññggggh ààh śštt ààh ééh côme on bàbÿ šśtt ahhh “ akhirnya flanya keluar

Beban yang ada di pundak nya seolah hilang kepalanya yang tadi sudah pusing seolah langsung plong.

“ cckk sstt gua bisa beginin lo bikin Ca “ Al berdecak mengacak acak rambutnya yang basah di bawah sower

Selesai mandi Al langsung mengistirahat kan badannya dengan posisi tengkurap memeluk guling.

Tidak menunggu lama dia sudah berada di alam mimpi. Sedangkan di sini di kamar mewah Ica mulai gelisah, Ica pun sebenarnya adalah perempuan yang susah mengendalikan náfšûnya.

Dia masih terbayang bayang pelukan hangat Al yang tanpa dia sengaja tadi, bahkan Ica seperti masih mencium aroma Al di tubuhnya saat dia mencium aroma tubuh Al dengan sengaja tadi di ceruk leher Al tadi, dan sisah parfum mahal Al yang masih tersisah meninggalkan jejak di piyama nya. Sungguh memabuk kan nya.

Pikirannya sudah kemana mana, tapi Ica belum pernah berbuat sejauh itu, ini hanya seperti entah lah rasa yang susah di jelaskan oleh ya. Sejauh ini dia masih menjaga mahkotanya. Entah lah dulu dengan mantan mantannya pun Ica tidak begitu agresif tapi entah kenapa akhir akhir ini seperti meningkat.

Tapi dia juga bukan lah perempuan yang polos kalau hanya sekedar berciuman yang jelas Ica sudah pernah melakukannya tapi hanya sekedar itu bahkan squisy nya pun belum pernah sama sekali di sentuh oleh siapapun.

Perasaan yang aneh yang hinggap di pikiran Ica malam ini coba dia singkirkan dengan perasaan yang gundah dia mencoba memejamkan kedua mata yang awalnya di paksakan tapi akhirnya diapun terlelap dengan sendirinya karna juga hari sudah sangat larut malam.

————

Pagi menyapa.

pagi ini Ica bangun kesiangan, entah lah tidurnya yang semula di paksakan tapi sangat lelap.

Berjalan gontai menuruni anak tangga langsung menuju meja makan medudukan diri dengan lesu kaki kanan nya dia naikan ke kursi, ujtuk menompang tangan kanan nya.

Mamah Ica yang melihat putrinya sudah bangun kebetulan dia sedang membantu bibik memasak di dapur untuk menu makan siang.

Karna ini menang sudah terlalu siang kalo di sebut dengan sarapan.

Mendekati anaknya “ duduk mu itu lo Ca “ mamahnya menggeplak kaki Ica tapi tidak di hiarukan oleh Ica

Ica hanya berdecak “ cckk, biarin sih mah kenapa. Ini kaki pun gak salah apa apa “

“Hffmm “ mamahnya hanya menghembuskan nafas kasar

“ tumben bangun siang padahal bukan wekeend Ca “

“ hmm, ngantuk mah capek jugak “

“ oh “ mamah manggut manggut “ oh iya Ca, Al semalem pulang jam berapa “

“ hm gak tau mah gak liat jam, paleng kira kira jam setengah dua belasan mungkin “

“ oh “ kembali menganggukan kepala “ gitu Ca kalo ngedate itu di rumah aja gak papa pulang malem, jangan keluar pulang malem buat khawatir orang tua. Orang tua jugak kan takut kalo anak gadisnya pulang malem, takut di luar berbuat yang macem macem “ lanjut mamahnya panjang lebar

Ica mengambil ceret kaca menuang air di gelasnya dan meneguknya lalu meletak kan lagi gelas di meja tapi bekum di lepas dati tangan nya. Seperti biasa Ica suka sekali memain kan air di dalam gelas dengan menggoyang goyangkan gelas itu yang ada di genggaman nya.

Melirik mamahnya “ memang nya macem macem cuman bisa di lakuin di waktu malam aja apa mah “ Ica menjawab perkataan mamahnya tadi lalu meneguk air yang ada di gelas itu lagi sebelum meletakkan di atas meja di depannya. Dan mengalihkan pandangan dari mamahnya.

“ cckk Icaaa, mamah serius ini “ sentak mamahnya

“ mamah kayak gak pernah muda aja “ saut Ica

“ cckk ahh kamu kalo di bilangin mamah sih Ca nyaut aja “

Ica beranjak dari kursinya “ Ica laper mah “ rengek Ica kembali kesetelan pabrik kembali setelah tadi aura dingin turunan papahnya keluar karna apa? Karna nyawanya belum ngumpul, laper, terus sekali kelaperan dapat siraman rohani dari mamahnya. Jadilah dia seperti itu hehehe

Sedangkan Al dia sudah berada di kampus sekarang, karna ada kuliah pagi. Hari hatinya yang menurutnya datar ini sekarang sudah mulai berwarna karna kehadiran Ica tadi dia sedang rersenyum senyum membayangkan tingkah laku Ica kemarin, tapi tiba tiba senyum itu perlahan hilang serelah di taman sepan kelasnya sudah ada Cindy beraama teman teman nya di sana.

“ tuh orangnya nyampe Cin “ kafka menunjuk dengan dahunya ke arah Al

Al berjalan mendekat ke arah teman temannya

“ ngapain lo disini Cin “ tanpa basa basi Al bertanya dengan Cindy

“ Al, gue….” Belum sempat melanjutkan bicaranya Al sudah berdecak mendudukan diri di bangku tanan depan kelas nya yang terbuat dari beton

“ cckk “ decaknya kasar

Teman teman Al yang menyadari suasana yang tidak baik itu pun tidak bisa berbuat apa apa tapi juga tidak pergi beranjak sari situ meninggalkan Al.

Mereka hanya sebagai seorang pendengar yang tidak mendengar apa apa. Mereka bertiga hanya mengobrol ringan tentang mereka.

“ Al, gue “

“ Cin please “

“ Al gue gak mau putus dari lo “

Al menghembuskan nafas kasar “ bahkan kita udah putus tiga bulan lebih Cin “ balas Al frustasi

“ gue tau Al, tapi gue gak mau “ suara Cindy naik satu oktaf

“ itu sudah bukan lagi termaksud urusan gue Cin, mau enggak nya lo putus dari gue itu bukan lagi urusan gue. Yang jelas gue udah mutusin elo dari beberapa bulan yang lalu bahkan ”

” sorrh Cin taoi gue udah ngomong sama lo kayak gini berulang kali “

“ tapi gue gak trima Al “

“ Alasan lo apa? Kenapa baru sekarang lo ngebet gak mau gue putusin. Setelah lo tau gue jalan sama Ica “

Cindy yang melihat ke arah Al yang tersenyum senyum sangat tampan pun ikut tersenyum lebar tapi ketikaa Al melihatnya raut muka Al yang tadi tersenyum sangat tampan itu pun hilang. Begitu juga dengan Cindy bibirnya yang tadi melengkung ke atas perlahan normal kembali bahkan dia sampai tersenyum paksa menipiskan bibirnya.

1
iramawarni
seru sih.. cuma meski diperbaiki aja penulisannya soal nya banyak typonya..
Fiestanavy: Lope you sekebon ❤️
total 1 replies
Daina :)
Jangan menunda-nunda lagi, ayo update next chapter sebelum aku mati penasaran! 😭
Fiestanavy: Maksih udah mampir beb 🥰 happy reading ya 🥰
total 1 replies
Rowan
Ngebayangin jadi karakternya!
Fiestanavy: Makasih udah mampir beb 🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!