NovelToon NovelToon
Agen Cantik Dan Rahasianya

Agen Cantik Dan Rahasianya

Status: sedang berlangsung
Genre:Dosen / Duda / Dikelilingi wanita cantik / One Night Stand / Cinta Terlarang / Gadis nakal
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: Danira16

Mengisahkan persahabatan ketiga nya dikampus dengan pekerjaaan sambilan mereka yang akhirnya mengantarkan mereka pada jodoh masing-masing.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Danira16, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10

Nita akhirnya mau diantar oleh Eric, dosen dikampusnya. Pria berusia 30 tahun itu pun melajukan mobilnya ketika Nita telah duduk  disamping Eric yang mengemudikan mobilnya.

"Rumah kamu di mana?" Tanya Eric.

"Saya disini kost pak, tempatnya gak jauh dari gang ini. Nanti bapak lurus aja terus belok kanan." Jawab Nita dengan memberikan petunjuk tempat tinggal kostnya.

"Kamu tidak asli sini?"

"Tidak pak." Jawab Nita dengan mengeleng kepalanya.

"Saya kira kamu orang sini, ternyata pendatang." Ucap Eric yang memutar stir mobilnya menuju belokan tempat dimana yang tadi Nita sebutkan.

"Bapak baru pulang bekerja?" Tanya Nita saat ia masih mendapati pria itu memakai pakaian formal seperti biasanya.

"Iya saya baru pulang kerja." Jawab Eric.

"Memangnya ngajar sampai malam ya pak?"

"Tidak, saya ngajar sekaligus bekerja dikantor. Saya mengajar hanya hobi dan cita-cita saya, karena saya juga punya perusahaan. Jadi waktunya harus terbagi."

"Wah pak Eric hebat ya, saya salut sama bapak bisa bagi waktu." Puji Nita.

"Bisa saja kamu, ini sudah jadi hal biasa dalam hidup saya. Oiya dimana kost kamu."

"Nah rumah besar itu pak, nanti berhenti." Jawab Nita menunjuk pada rumah besar bertingkat dan terlihat dijaga oleh satpam.

"Oke."

Mobil pun berhenti tepat didepan kost Nita, lalu Eric turun terlebih dahulu dan membukakan pintu mobil untuk Nita bisa keluar.

"Terima kasih pak." Jawab Nita saat ia telah keluar dari mobil dengan membawa tentengan makanan cukup banyak.

"Biar saya bantu." Tawar Eric ketika ia melihat Nita berjalan kesusahan dengan membawa kantong makanan.

"Tidak usah pak, saya bisa bawa sendiri." Tolak halus Nita.

"Tidak apa Nita, lihat jalan kamu aja sudah kesusahan gitu."

Nita yang memang mulai merasakan nyeri pada area kaki, terutama lututnya pun akhirnya memberikan kantong makanan nya.

"Terima kasih pak." Ucap Nita.

Eric mengangguk, lalu ia berjalan disamping Nita yang kini telah berada di pintu pagar masuk kediaman kost nya.

"Pak, saya mau masuk." Ucap Nita pada satpam khusus yang ditugaskan pasangan suami isteri itu untuk menjaga kenyamanan anak kost dari gangguan orang luar, baik orang jahat maupun kaum pria.

"Lho neng Nita kakinya kenapa?" Tanya satpam itu saat ia melihat Nita lututnya telah diplester.

"Tidak apa kok pak, ini luka kecil. Tadi ada motor yang menyerempet." Jawab Nita.

"Ya Allah Nita, kamu kenapa?" Seru umi Bilqis yang berjalan bersama suami untuk mengecek para anak kost.

"Umi lutut Nita sakit, tadi jatuh diserempet motor." Jawab Nita yang menjelaskan pada umi Bilqis.

Ustad Yusa pun menatap pria disamping Nita, lalu ia mengulurkan tangannya pada Eric.

"Selamat malam pak, saya Yusa pemilik kost ini. Dan ini Isteri saya." Lirih ustad Yusa perkenalkan diri serta istrinya.

"Saya dosen nya Nita dikampus, kebetulan saya menemukan Nita dijalan setelah diserempet motor, jadi saya membantunya." Jawab Eric yang kemudian menjabat tangan ustad Yusa.

"Oh begitu cerita, sekali lagi terima kasih pak dosen sudah mengantar Nita. Tapi maaf kami hanya bisa menerima sampai didepan gerbang saja."

"Iya maaf pak Eric karena ini peraturan dari kami untuk menjaga hal-hal yang tidak di inginkan." Imbuh ustad Yusa menimpali isterinya.

"Oh tidak apa, saya paham itu. Malahan itu bagus. Ya sudah saya pamit dulu karena ini juga sudah cukup malam." Pamit Eric yang kembali bersalaman dengan ustad Yusa.

"Nggih mas, sekali lagi terima kasih." Jawab ustad Yusa.

"Pak terima kasih ya?" Ucap Nita.

"Iya, kalo besok kamu masih sakit lebih baik izin tidak masuk saja. Saya pulang dulu."

Nita hanya mengangguk, lalu ia dituntun umi Bilqis untuk membantunya kembali kekamarnya.

Sementara dikamar sudah pukul jam 10 malam, Mita belum juga datang membuat kedua temannya cemas.

Padahal tadi Nita keluar setengah sembilan malam, dan ini sudah satu jam setengah belum juga kelihatan batang hidungnya.

"Kemana sih Nita pergi cari makannya? Gue udah laper banget nih." Cetus Chesty.

"Emangnya gue gak laper apa. Lagian katanya mau beli makan yang dekat aja, ini malah belum pulang." Imbuh Ayu.

"Mungkin kecantol cowok ganteng tuh, jadi Nita lupa pulang." Celetuk Chesty.

"Ngaco, itu mah elo." Jawab Ayu.

"Assalamualaikum....."

"Walaikumsalam, eh umi Bilqis." Seru Ayu saat itu juga.

"Lho Nita kaki Lo kenapa?" Seru Chesty menatap Nita yang berjalan kesusahan dibantu oleh umi Bilqis.

"Ceritanya panjang." Jawab Nita.

"Ya diangkat aja." Jawab Ayu kocak.

"Males gua jelasinnya. Capek." Sungut Nita pada temannya.

"Ye dicemaskan kita tau." Cicit Ayu.

"Iya nih Nita, marah aja." Imbuh Chesty.

Akhirnya umi Bilqis dengan baik hati pun menjelaskan kepada kedua temannya itu, dari awal hingga akhir sesuai apa yang ia dengar tadi saat suaminya berbicara dengan Eric.

"Oh begitu cerita nya....." Seru keduanya serentak.

"Iya, jaga teman kalian ya. Umi pamit dulu."

"Ok tenang aja, umi terima kasih ya." Jawab Ayu.

"Iya Ayu, Nita kamu banyak istirahat ya?" Titah umi Bilqis.

"Iya umi, sekali lagi terima kasih dan maaf tadi Nita pulang terlambat." Lirih Nita.

"Iya gak apa, lagian kan namanya juga lagi ada musibah, gak ada yang tahu." Jawab umi yang selalu berpositif thinking dan baik hati.

"Umi Bilqis, makasih ya udah bersedia tampung saya disini." Ucap Chesty yang mulai beramah tamah.

Saat itu umi Bilqis menatap Chesty, teman ayu dan Nita itu. Lalu ia tersenyum kemudian.

"Kalo bisa dek chesty, oiya kalo disini umi mohon dek chesty pake baju yang sopan ya? Seperti yang lainya." Tukas umi Bilqis tanpa menyingung dalam perasaan Chesty.

Entah mengapa rasanya Chesty sedikit tidak enak hati, lalu ia menyadari tak seharusnya ia memakai pakaian yang minim walaupun itu didalam kost saja.

Karena sejatinya ia ditempat itu masih menumpang dan belum sah diterima di kost itu. Lagi pula lebih baiknya ia juga menghargai dirinya sendiri, setidaknya dilingkungan yang serba tertutup itu. Kalo diliat rumah terserah Chesty sendiri mau pake bikini atau bu9!l pun gak masalah.

"I_iya umi, maafkan saya ya."

"Iya dek, santai saja. Ya sudah umi pulang dulu. Assalamualaikum...."

"Walaikumsalam umi....." Seru ketiganya.

Selepas umi keluar dari kamar, barulah Nita memberikan kantung makanannya.

"Ini makanan kalian, makan sana." Ucap Nita.

"Akhirnya makaman gue datang juga." Cengir Ayu dan langsung membuka kantong plastik itu.

"Buruan buka, gue juga laper." Imbuh Chesty.

Dan saat mereka membukanya, baik ayu dan Chesty terkejut saat ia menatap doubel steak daging yang lembut dengan saus Blackpaper yang begitu menggugah selera.

"Lo tadi bukannya izin beli ayam penyet kan?" Tanya Chesty.

"Iya kenapa jadi steak? Lo bisa nyulap emang?" Imbuh Ayu.

"Ya gak bisalah, emangnya gue ibu peri. Uda makan aja itu rezeki dari pak Eric." Jawab Nita.

Seketika Ayu dan Chesty saling melirik satu sama lain, lalu setelahnya menatap Nita yang telah makan dengan rakusnya steak gratis itu kedalam mulutnya.

"Eh ini anak malah makan, gak jawab." Seloroh Ayu.

"Udah makan aja keburu dingin, ini itu karena penyet yang gue pesen tadi jatuh ditanah gak bisa kemakan gara-gara yang nyerempet gue."

Lalu Chesty dan Ayu hanya mengut-mangut saja sambil mulai mengiriskan steak sapi itu kedalam mulutnya juga.

"Enak ya?" Seru Ayu yang antusias saat daging empuk itu telah berada didalam mulutnya.

"Tentu enaklah, namanya juga gratis." Jawab Nita dengan terkekeh.

"Koq bisa sih Lo dapet steak, bukannya minta ganti penyet?" Tanya Chesty penasaran.

"Kepo Lo..."

"Jawab Nita, ntar gue gak bisa tidur." Seloroh Ayu kemudian.

"Intinya tadi pak Eric mau mengganti penyetnya yang jatuh, tapi gue alesan aja kalo tadi penyetnya pasti udah habis. Akhirnya gue minta steak deh."

"Pinter Lo, gue suka cara Lo." Puji Chesty.

"Iya dong, memangnya yang bisa morotin cowok cuma Lo chez....." Tawa Nita kemudian.

"Good, nakal juga Lo." Kikik Chesty.

"Tapi gue nakalnya gak ancam Lo, apa-apa diajakin bobok bareng. Sayang tau perkakas gue yang masih virg*n."

"Yang ini baru gue suka cara Lo. Kept your virgin." Puji Ayu yang mengacungkan jempolnya kearah Nita.

"Thank you Ayu sayang,...." Balas Nita dengan tersenyum.

Chesty hanya bisa memutar bola matanya malas melihat kedua temannya itu.

"Tapi dah denger kan apa yang umi Bilqis bilang? Jadi mulai besok pakai baju yang sopan." Ucap Nita.

"Iya bawel." Jawab Chesty.

Akhirnya malam itu mereka bertiga menghabiskan makanannya, fried friess yang ia pesan dalam jumlah besar juga telah habis dimakan ketiganya.

Setelah makan, Nita pun merebahkan dirinya karena badannya telah letih, sedangkan kedua temannya yaitu Chesty dan Ayu mulai mengerjakan tugas hingga selesai.

Dan malam itu mereka tidur bertiga di kasur yang tidak terlalu besar, berdempetan dengan Nita yang telah tidur lebih awal dan masuk ke alam mimpinya.

Dan pada lagi harinya mereka terbangun setempat ketika mendengar jam alarm yang berdering cukup kencang.

Ternyata Nita menyeting alarm itu pada pukul 5 pagi, dan ketiganya terbangun seketika dengan muka banyak mereka, tak lupa Ayu terdapat bekas ileran di pipinya.

"Masih ngantuk ya...." Lirih Chesty yang entah jam berapa mereka baru menyelesaikannya.

"Bangun chez, kita kan mau ke kampus." Seru Nita membangunkan temannya itu.

Sedangkan Ayu yang baru bangun dan kini masuk kedalam kamar mandi Nita pun menjerit didalam toilet.

Baik Nita dan Chesty terkejut, lalu ia tersentak mendengar teriakan temanya itu, mereka berdua cepat-cepat berlari hingga langsung tanpa permisi masuk kedalam kamar mandi yang baru saja dimasuki Nita dan Ayu.

"Apaan sih Lo teriak-teriak?" Dumel Nita.

"Iya nih padahal gue masih ngantuk pengen tidur lagi." Umpat Chesty yang sibuk mengucek matanya.

"Lihat ini??" Seru Ayu dan memperlihatkan bukit kembarnya pada kedua temannya.

Mata Nita dan Chesty pun membola menatap gundukan temannya itu.

"Itu punya Lo kenapa gede gitu...." Tanya Nita bingung.

"Gak tau, lihat nih malah di pencet dikit langsung keluar." Jawab Ayu.

"Jangan-jangan induksi laktasi nya udah berhasil." Seru Nita.

Akhirnya mereka pun mulai mengecek milik mereka masing-masing, dan kini baik Chesty dan Nita telah membuka piyamanya dan benar saja mereka berdua juga sama dengan yang dialami Ayu.

"Kita harus segera hubungi kak Ronald." Seru Nita.

"Iya supaya cepat bekerja dan dapat cuan banyak." Seloroh Che

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!