Suatu rangkaian perasaan untuk menjadi sebuah kisah cinta yang sempurna milik Juliette. Bermula dari pertemuan dengan seorang pria yang bernama Ronald sehingga mereka menjalin hubungan asmara yang diisi dengan suka duka, up and down, intrik dan terkuatnya sebuah rahasia. Mampukah Juliette mempertahankan hubungan asmaranya yang tidak selalu sesuai dengan keinginan mereka?
Di rangkaian kata - kata kisah cinta milik Juliette inilah tertulis sehingga terbentuk Alenia Cinta Milik Juliette.
Happy reading 😁
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Inge, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Membara
Langit malam di kota London masih dengan gagah memperlihatkan bintang - bintang yang bertaburan dan cahaya terang datang dari bulan purnama yang berbentuk bulat sempurna menaungi semua aktivitas orang-orang yang ada di daerah Armonk. Salah satunya adalah Ronald. Saat ini Ronald berada di dalam mobil selama tiga jam. Mobil terparkir di sekitar sebuah klub malam yang telah dikunjungi oleh Juliette dan teman-temannya. Dia juga mengetahui keberadaan Albern, Alexander dan Alvin yang berada di dalam klub malam untuk mengawasi pergerakan Juliette beserta teman-temannya. Ronald tidak mau mengambil resiko yang terlalu besar.
Oleh karena itu, dia mengutus salah satu anak buahnya untuk memata-matai gerak-geriknya Juliette, Albern, Alexander dan Alvin. Mengangkat tangan kanannya, lalu melihat arloji rolex yang menunjukkan pukul satu dini hari. Merasakan getaran dari smartphone miliknya. Secepat mungkin dia merogoh saku dalam jas. Mengambil smartphone miliknya sambil tersenyum miring melihat sebuah kode di layar smartphone miliknya. Menyentuh ikon hijau untuk menjawab panggilan telepon itu. Mendekatkan benda pipih itu ke telinga kirinya.
"Tuan, target para wanita sedang berada di lantai dansa, sedangkan target para pria sudah keluar dari sini dan keadaan di sini sudah aman, Tuan," ucap orang suruhan Ronald dengan yakin.
"Baiklah."
Tak lama kemudian, Ronald menjauhkan benda pipih itu dari telinga kirinya. Menyentuh ikon merah untuk memutuskan sambungan telepon itu, lalu menaruhnya di tempat semula. Membuka pintu mobil bagian belakang. Keluar dari dalam mobil, lalu menutup pintu mobil itu. Melangkahkan kakinya menuju ke klub malam. Menembus hembusan angin yang dingin. Menyusuri trotoar yang sunyi. Menghentikan langkah kakinya di depan loket tiket masuk klub malam.
"Ada yang bisa saya bantu, Tuan?" ucap seorang kasir dengan nada suara yang sopan dan ramah.
"Satu tiket masuk," ucap Ronald sambil mengambil dompetnya yang berada di saku dalam jasnya.
"Lima puluh lima dollar, Tuan."
Ronald mengambil beberapa kertas uang untuk membayar tiket masuk. Memberikan uang itu ke kasir, lalu menaruh dompetnya di tempat semula. Kasir itu menerima uang dari Ronald. Mengetik sesuatu di atas keyboard laptop, lalu keluar sebuah tiket dari mesin print. Memberikan tiket itu ke Ronald sambil tersenyum sopan dan ramah. Ronald menerimanya tanpa merespon sikap kasir itu. Melanjutkan langkah kakinya menghampiri pintu masuk klub malam itu.
Sejenak menghentikan langkah kakinya di depan pintu masuk klub malam. Memberikan tiket masuk ke salah satu penjaga pintu itu. Salah satu penjaga itu menerima tiket dari Ronald dengan sopan dan ramah, lalu mengecek tiketnya itu. Ronald melengos pergi ke dalam klub malam melewati pintu masuk yang terbuka secara otomatis. Melanjutkan langkah kakinya masuk ke dalam klub malam itu. Mengedarkan pandangannya ke sekitarnya untuk mencari sosoknya Juliette.
Ronald tersenyum melihat Juliette yang sedang berjoget di dalam pencahayaan lampu kerlap-kerlip. Juliette terlihat berbeda sekali. Ketika berada di rumah sakit, Juliette tampak tenang dan terkontrol, tapi malam ini Juliette berubah menjadi sosok yang liat, menggoda dan mempesona. Setiap gerakan Juliette itu membuat jantung Ronald berdegup lebih cepat. Melanjutkan langkah kakinya menghampiri Juliette det pandangan mata yang tak lepas dari sosok Juliette.
Ronald menghentikan langkah kakinya dan mulai berjoget mengikuti irama musik di depan Juliette dengan gerakan yang santai dan percaya diri. Juliette yang menyadari ada seseorang yang mendekatinya, menoleh ke Ronald. Matanya Juliette melebar, terkejut melihat Ronald yang berada di depannya. Hatinya berbunga-bunga karena kedatangan Ronald yang tiba-tiba. Juliette tersenyum bahagia, kemudian dengan gerakan spontan, Juliette menarik Ronald agar lebih dekat dengannya sehingga tubuh mereka berdekatan dalam irama musik yang menggema.
Juliette langsung menciun bibirnya Ronald dengan liar namun masih kaku di tengah gemuruh suasana klub. Ronald membalasnya dengan tak kalah liar, membuat suasana di sekitar mereka semakin memanas. Juliette melingkarkan kedua tangannya di leher kokohnya Ronald. Sedangkan Ronald menarik pinggang rampingnya Juliette sehingga tubuh mereka menempel. Ciuman yang penuh hasrat dan kerinduan itu berlangsung lama sehingga Ronald perlahan melepaskan pagutan mereka dengan nafas yang terengah-engah.
"Kamu mau melanjutkan di hotel?" tanya Ronald dengan nada suara yang menggoda dan tatapan mata yang berkilauan membara.