cerita ini mengisahkan tentang perjalan hidup, asmara, keluarga dan persahabatan se orang remaja, di mana ia menjalin hubungan asmara dengan gadis cantik sejak mereka masih sekolah.
namun setelah lulus sekolah mereka terpisah karena ke adaan dan juga masa dapan, meskipun jarak dan waktu
memisahkan mereka, tapi cinta hati mereka selalu bersatu.
hingga pada suatu waktu remaja itu membuat kesalahan, hingga kakaknya murka kepadanya dan mengusirnya, ia pun pergi meninggalkan rumah dan kampung halamannya.
selain itu juga, ia pergi mencari kekasihnya yg telah lama tidak berjumpa, namun ia tidak tau alamat jelas tempat tinggal kekasihnya, ia hanya mengetahui nama kotanya.
banyak hal yg tak terduga yg ia alami selama dalam perjalanya mencari jati dirinya dan juga kekasihnya di kota, banyak ujian dan cobaan yg luar biasa tuhan mendidiknya.
akan kah ia berjumpa dengan kekasihnya.?
akan kah ia menemukan jati dirinya..?
bagaimana kah perjalanan hidupnya..?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ben9904, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#14
Saat dalam perjalanan di motor, elina bertanya kepada satria.
” Ouh iya kak, tadi katanya kakak mau bilang sesuatu sama aku…!?” tanya elina sembari memeluk boneka.
Satria berpikir nanti sajah untuk mengungkapkan perasaanya itu kepada elina, karena ini bukan waktu yg tepat.
Lalu satria tetsenyum menjawabnya.
" bukan apa apa kok lin...!" Jawab Satria dengan tersenyum sembari membawa motor.
Seketika raut wajah elina sedikit kesal dan kecewa saat satria berkata seperti itu.
Saat di tengah perjalanan tiba tiba motor satria mati, lalu elina bertanya.
” kenapa kak…?” tanya elina dengan heran.
” gak tau nih, tiba tiba mati..” ucap satria sembari mengcek motornya.
Lalu elina dan satria turun dari motor, satria mengecek bensinya namun masih ada, lalu ia mengecek di bagian lainya, kemudian satria mencoba menghidupkanya lagi, namun masih sajah tidak hidup, motor satria mogok.
satria membuka tepong motor vespanya itu dan membuka busi motornya, lalu ia membersihkan busi motornya itu, elina memeperhatikanya, ia mendekati dan duduk di samping satria, elina menanyakan apa yg sedang satria bersihkan itu, satria pun menjawab dan menjelaskan apa fungsinya.
" itu apa kak...?" Tanya elina dengan penasaran.
" ouh ini busi namanya, biasanya motor kayak gini klo mati di bagian ininya karena kotor, bentar ya, aku coba bersihin dulu.." Jawab satria sembari membersihkan busi motornya.
" ouh gituh, coba sini kak aku bantu bersihinya..!" Elina.
" jangan, nanti tangan kamu kotor..!". ucap satria, dan tersenyum kepada elina.
" gak ppah kak.." elina.
" udah beres kok lin, bentar aku pasang dulu ya..!" Ucap satria sembari berdiri akan memasangkan busi motornya itu.
satria memasangkan kembali busi motornya itu, dan setelah selesai memasangnya, satria mencoba menghidupkan kembali motornya, namun tidak juga hidup, satria menggaruk kepalanya karena heran dan bingung entah apa masalah dan penyebab motornya mati, kemudian elina berdiri, dan melihat lihat motor satria, elina melihat kaca spion motor satria terpasang tidak benar.
" ouh pantesan gak idup kak, spion nya miring gini.." Ucap elina sembari membenarkan kaca spion motornya satria.
satria ketawa saat elina membenarkan kaca spion dan berkata seperti itu.
" Haha,,ngaco ajah kamu lin, masa iya motor mogok gara gara kaca spion gak bener, bisa ngelawak juga kamu..!!!" Ucap satria.
" kirain gituhh,,, hehe.. !! udah gak papah kak, kita cari bengkel ajah, yuk aku bantu dorong...!!!” ucap elina sembari tersenyum kepada satria.
Satria terdiam saat elina berkata seperti itu, lalu satria tersenyum haru, satria tidak menyangka elina sepeduli itu kepadanya, slain berparas cantik ia juga baik hati dan peduli kepadanya, bahkan di saat susah seperti itu, tanpa malu dan ragu, elina membantu satria mendorong motornya yg mogok itu.
Sungguh satria jadi semakin mengagumi elina dan sangat ingin memelikinya. Lalu satria tersenyum kepada elina, Kemudian mereka mendorong motornya satria yang mogok itu bersama.
Mereka terus mendorongnya bersama sama mencari bengkel, namun belum juga mereka menemukan bengkel yang buka.
Satria tidak tega melihat elina yang ikut susah kerena motornya.
Saat mereka telah jauh mendorong motor, satria melihat elina yg kelelahan, tiba tiba satria berhenti mendorong motornya.
” kenapa kak, kok berhenti kak…?” tanya elina.
Satria tidak tega melihat elina yang kelelahan mendorong motor satria, dan belum lagi malam yang semakin larut, satria takut orang tuanya elina mencarinya.
” lin, kamu pulang naik taxi ajah ya, soalnya udah malem juga ini, nanti kamu di cariin lagi sama papah mamah kamu..” ucap satria.
” tapi kak, nanti kakak gimana..?” elina.
Satria malah tersenyum dan menjawab.
” udahh gak ppah lin, biar aku ajah yang dorong sendiri, lagian rumah aku gak jauh kok dari sini kok...!!!” ucap satria.
” serius kak..” elina.
” iya serius..!!!” satria.
” beneran gak ppah..” elina.
” iya gk ppah lin..!” satria.
Sebenarnya elina enggan meninggalkan satria sendirian mendorong motornya, namun di sisi lain ia juga takut jika orang tuanya mencari dan memarahinya.
” yaudah deh kalau gitu, aku pulang naik taxi....”ucap elina yg enggan meninggalkan satria sendirian.
Dan kebetulan tidak lama setelah itu, taxi lewat dari arah belakang mereka, satria dan elina tidak menyadari kedatangan taxi itu, hingga taxi itu melaju melewatinya, kemudian satria berteriak memanggil taxi itu, dan untung saja pak supir taxi itu mendengar nya, lalu pak supir taxi itu melaju mundur menghampiri mereka.
Sesungguhnya elina tidak tega meninggalkan satria, lalu clara berkata kepada satria.
” yaudah kak, aku duluan ya.” elina.
” iya lin, hati hati di jalan ya…” satria.
” iya kak….!” clara.
Elina masuk ke dalam mobil taxi itu, lalu elina tersenyum dan melambaikan tangan kepada satria, begitu juga dengan satria kepadanya.
Dan kemudian taxi itu melaju pergi mengantarkan elina pulang.
Kini hanya satria seorang diri di tengah kesunyian malam, satria pun pulang sambil mendorong motornya yang mogok itu.
dan sementara elina, sesampai nya di rumah, saat masuk ke dalam rumahnya, ia bertemu mamahnya yang sedang duduk di shopa sambil bermain hp, mamahnya bertanya kepada elina.
" kamu dari mana sayangg, udah malem juga, mamah telpon gak di angkat, bikin khawatir ajah kamu.." Tanya mamahnya dengan lembut.
" abis maen mah sama temen..!!" Jawab elina sembari berjalan ke kamarnya.
" itu kamu bawa boneka dari siapa...?" Tanya mamahnya dengan penasaran.
" kepoo mamah..!" Jawab elina dengan tersenyum, kemudian ia masuk ke dalam kamarnya, elina tiduran di kamarnya sembari memeluk boneka pemberian satria, elina sangat senang, lalu ia menatap gelang itu, setelah itu elina mengirim pesan kepada satria.
( kak, udah sampe rumah belum..?) Pesan elina.
dan sementara satria yg masih sedang mendorong motor itu, handphond nya mendapat pesan dari elina, satria membuka dan membacanya, ia membalasnya.
( belum lin, tapi bentar lagi nyampe kok..)
( ouhh yaudah, hati hati ya di jalan, nanti klo ada apa apa kabarin aku ya kak..! )
( iyaa lin, yaudah aku lanjut lagi ya..)
( iya kak, hati hati di jalan..)
Satria pun melanjutkan lagi perjalananya dengan mendorong motornya itu sendirian. Dan hinngga akhirnya ia sampai ke rumah dengan tubuh yg lelah.
Ke esokan harinya saat pagi tiba.
Satria mendengar suara benturan benturan besi, lalu satria terbangun dari tidurnya, dan melihat dari mana asal suara itu.
Ternyata suara itu, bapaknya yg sedang memperbaiki motornya satria, lalu satria menghampirinya dan memcoba membantunya, namun bapaknya melarangnya, karena sebentar lagi juga beres, dan bapaknya satria menyuruh satria mandi dan bersiap siap untuk berangkat sekolah, dan satriapun mematuhi perintah bapaknya.
Dan tak lama kemudian bapaknya selesai memperbaiki motornya satria, bapaknya mencoba menhidupkanya, dan akhirnya motor satria hidup kembali.
Dan sementara satria, setelah selesai mandi dan sudah bersiap siap, satria pamit kepada umi nya yang sedang beberes rumah, lalu satria berjalan keluar rumah, satria senang melihat motor vespanya sudah bisa hidup kembali berkat bapaknya, satria berterimakasih kepada bapaknya, dan setelah itu satria pamit pergi berangkat sekolah membawa motor nya itu.
