NovelToon NovelToon
SEDETIK CINTA DI TANAH NABI

SEDETIK CINTA DI TANAH NABI

Status: sedang berlangsung
Genre:Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta pada Pandangan Pertama / Menyembunyikan Identitas / Istri ideal
Popularitas:6.2k
Nilai: 5
Nama Author: Sindya

"Ya Allah. Ijin aku memiliki calon suami setampan pria yang ada sebelahku ini," ucap Rani dengan suara yang cukup keras membuat seorang Khalid tersenyum samar karena ia paham dengan bahasa Rani.

"Aamiin ya Allah kabulkan doa bidadari ini karena aku sendiri yang akan menjadikan dirinya sebagai istriku," lirih Khalid mengaminkan doa Rani lalu mengikuti langkah Rani yang ingin keluar dari lingkaran tawaf.



Sedetik Cinta di tanah nabi


Dia hadir tanpa permisi
Mengisi relung menyesap lambat
Ku tolak ia ku takut murkaNya
Yang ada ia menyusup hadir mendiami jiwa..
Aku terdiam menikmati lezatnya.Merasakan nuansa yang tak ingin usai
Waktu berlalu tanpa pamit

Sedetik hadirmu mengusir lara..ku takut sepi menyapa jua seperti gelap tak pernah iba tuk hadirkan malam..

Aku takut melepaskan detik cinta tertinggal mimpi ...ku ingin miliki dia karena ku damba... hadir mu singkat hilang tak dapat kutahan .

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sindya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

17. Permainan Dimulai

Tawa renyah keduanya dipagi buta menghibur binatang malam yang sibuk mengais rejeki mereka diantara rerumputan maupun pepohonan yang rimbun diantara mekaran bunga yang menebar aroma menenangkan dari tubuh mereka.

Keduanya menikmati makan malam yang sudah dilewatkan oleh Rani. Khalid mengerti situasi Rani yang memang tidak mudah menentukan jadwal makannya yang harus tepat waktu.

"Jangan kebiasaan menunda makan sayang! Kamu memang bertugas menyelamatkan nyawa banyak orang tapi kalau dirimu sendiri tidak ditolong bagaimana nasib mereka yang butuh penanganan medis darimu?" omel Khalid.

"Sebelumnya aku sudah makan tapi tenagaku terkuras habis saat melakukan tindakan persalinan tadi," ucap Rani.

"Sayang. Setengah tubuhmu itu sudah milikku dan sebentar lagi seutuhnya menjadi milikku. Dengan tubuhmu itu aku akan mendapatkan kebahagiaan karena kamu adalah tempat ku yang selalu membuat aku rindu untuk pulang," ucap Khalid yang hanya bisa menatap mata indah Rani yang sudah tertutup lagi dengan cadar.

"Kalau begitu kedatanganmu saat ini ingin melamarku?" tembak Rani menatap tajam wajah Khalid yang mengangguk lembut disertai senyumnya yang membuat Rani terpesona.

"Aiss....! Kenapa dia makin tampan saja," gerutu Rani yang dipahami Khalid. Rani belum tahu kalau Khalid menguasai bahasa Indonesia.

"Kamu telat Khalid. Daddy baru saja kembali ke Perancis satu pekan lalu karena ada urusan mendadak. Dan kamu tidak ada kabar sama sekali. Itu membuat ku kesal," rengek Rani manja.

"Sayang. Kenapa kamu harus cemberut, hmm? Kita bisa temui Daddy kamu sekarang. Setelah itu kamu kembali lagi ke sini tanpa perlu ijin cuti. Bukankah besok kamu off kerja?" timpal Khalid.

"Benarkah?" mata indah Rani berbinar seketika. Ia tidak percaya dengan ucapan Khalid namun pria itu selalu serius jika berurusan dengan hal yang paling penting.

"Ayo kita berangkat sekarang. Aku bawa jet pribadi. Jadi kamu hanya butuh paspor. Kamu selalu bawakan? Urusan visa sudah deal," ucap Khalid seakan sangat mudah baginya dengan urusan birokrasi.

"Masya Allah. Hebat ya kalau punya kekasih orang penting. Semuanya menjadi mudah," ucap Rani.

"S

ebenarnya kamu juga hebat Rani karena koneksi ayahmu itu sangat banyak dan ada setiap negara. Hanya saja kamu tidak pernah memanfaatkan kehebatan ayahmu untuk kepentingan mu. Aku sangat salut dengan jiwa sederhana mu tapi perlu orang lain tahu siapa kamu sebenarnya," batin Khalid penuh kagum dengan kepribadian Rani.

Tiba di bandara, Khalid dan Rani sudah siap berangkat menuju Paris Perancis. Rani yang cerewet selalu saja berbicara tentang sifat ayahnya yang kadang sulit ditebak.

"Sayang. Nanti kalau ketemu Daddy jangan sungkan ya. Daddy itu orangnya baik banget. Tapi Daddy juga bisa berubah seperti singa kalau lagi marah. Memang bukan padaku sih tapi pada anak buahnya," tutur Rani yang duduk di hadapannya Khalid.

Pria ini mendengarnya dengan baik tanpa menimpali ucapan Rani yang terus saja berceloteh tanpa jedah. Namun tidak dengan hatinya Khalid yang sebenarnya ingin ngakak karena dirinya saat ini ingin mengerjai anak dan ayah itu.

"Aduh sayang. Bagaimana reaksi kamu nanti kalau tahu aku ini anak buahnya ayahmu dan bagaimana dengan pendapat ayahmu jika pria yang dia idamkan untuk menjadikan suami putrinya ternyata akan menjadi nyata," batin Khalid.

"Oh iya sayang. Daddy itu suka minum madu. Dia juga suka makan kebab Turki mungkin karena ia adalah turunan orang sana. Aku jadi kangen sama kakek nenekku yang tinggal di Istanbul," tutur Rani.

"Apakah kamu sering ke Istanbul?" tanya Khalid.

"Aku senang mengunjungi turki saat menjelang musim salju. Pingin merasakan salju turun untuk pertama kalinya. Dan aku selalu memimpikan menikah di tengah salju. Itu pasti sangat menakjubkan," lanjut Rani.

"Bukankah sebentar lagi akan ada musim salju di sana?" sambung Khalid.

"Iya sih. Tapi aku tidak mungkin cuti lagi hanya untuk berlibur di sana," ucap Rani sendu.

"Aku akan membawamu ke sana. Kita akan menikah di sana tepat di musim salju. Aku akan mewujudkan impianmu itu, sayang," ucap Khalid.

"Hah....?? Secepat itu kita akan menikah? Bukankah musim salju dua pekan lagi?" tanya Rani panik.

"Kenapa bingung? Aku bahkan sudah mengurus ijin pernikahan kita di KUA Jakarta Selatan," ucap Khalid.

"Khalid....! Kauu...??" Rani makin dibuat salting oleh Khalid yang penuh dengan kejutan untuknya.

"Tentu saja itu benar sayang. Kita hanya butuh restu Daddy kamu saja. Selanjutnya minta pertolongan Allah untuk dimudahkan semua urusannya pernikahan kita nantinya. Aku tidak sabar ingin memakan mu," canda Khalid membuat Rani tersipu malu.

"Oh my God...!" Rani mengarahkan kedua tangannya ke atas sambil mengucapkan puji syukur tak terhingga pada Allah SWT penuh rasa haru.

Walaupun begitu Rani sempat memberi kabar kedatangannya yang mendadak itu pada ayahnya agar siap menyambut mereka berdua. Tentu saja tuan Farouk begitu antusias siang itu untuk meminta chef di mansionnya itu untuk menyiapkan hidangan makan siang yang lezat untuk kedua tamu istimewa nya. Walaupun ia tidak tahu apa yang menjadi kesukaan calon menantunya.

"Aku yakin selera putriku Rani tidak akan memilih pria asal-asalan. Pasti selera makan mereka juga sama," tebak tuan Farouk karena menu makan siang itu direkomendasikan sendiri olehnya.

"Tuan. Apakah calon suaminya nona Rani berasal dari Indonesia?" tanya kepala pelayan.

"Entahlah. Aku belum sempat ngobrol banyak dengan Rani tentang kekasihnya. Aku harap dia adalah pemuda yang tidak jelek dalam memilih selera makan," sahut tuan Farouk.

"Jadi penasaran dengan sosok calon menantu tuan," ucap Hasan.

Tamu yang ditunggu akhirnya datang. Mobil sedang putih yang sangat dikenali oleh tuan Farouk itu yang tidak lain adalah mobil Khalid.

"Lho...! Bukankah itu adalah mobilnya Zidan? Bukankah dia pamit kembali ke negaranya?" tanya tuan Farouk sambil melangkah ke arah halaman depan untuk menyambut asisten pribadinya itu.

Namun langkahnya terhenti saat melihat Rani yang memperlihatkan kepalanya sambil melambaikan tangan ke arahnya.

"Haii Daddy....!" pekik Rani melambaikan tangannya ke arah tuan Faruk yang masih menatap bingung karena kali ini Zidan malah berani menggandeng tangan putrinya menghampirinya. Keduanya kompak memberi salam kepada tuan Farouk.

"Zidane....?!" tegur tuan Farouk membuat Rani yang gantian bingung karena ayahnya sudah mengenali calon suaminya.

"Zidane...?! Daddy ini adalah kekasih Rani. Siapa tuh Zidane?" tanya Rani masih melihat wajah kedua lelaki beda usia itu dengan tatapan penuh tanya.

"Bisakah kamu jelaskan semua ini Zidane?!" geram tuan Farouk dengan ekspresi wajahnya terlihat berubah.

"Maafkan saya tuan Farouk, Rani sayang...! Jika saya mempermainkan kalian berdua. Saya akan jelaskan semuanya bagaimana drama ini di mulai," ucap Khalid berusaha tetap tenang.

"Ya Allah. Ada apa dengan kalian berdua?" tanya Rani mulai merasa tidak nyaman dalam situasi siang itu.

"Sayang tenanglah...! Aku tidak bermaksud untuk membohongi kalian. Aku hanya ingin memberikan kejutan ini untuk kalian berdua. Hanya itu," ucap Khalid cukup takut karena melihat Rani mulai berkaca-kaca.

1
Yuliana Tunru
apa rani dojter hebqt itu ..smogq z ya biar momjy xkhalid berutang nyawa pd rani dan menerima jd mqntu jesayangan x
lestari saja💕
semoga yaaa
lestari saja💕
tertarik dgn judulnya...
Yuliana Tunru
hedeeeh drama klga kerajaan ya gitu kyk manusia lain bkn tak punya martabat sebesar mrk padahal paham agama klo harta dan gelar tak berarti di mata Allah
Yuliana Tunru
ya ampun paksu sdh tak sabar msh byk tamu àpa tdk bisa menunggu
Rosdiana Diana
insya Allah sangat bagus. Ayo mampir bagi yang ingin merasakan cinta romantis tokoh di novel ini
Sri Muryati
jangan belum halal...
durrotul aimmsh
visual Khalid kakak
Astrid valleria.s.
makasih thor udah up🌹🌹🌹
Astrid valleria.s.
merapat thor😘
adlina firdhausy
segara di tambahkan halaman nya ya
!m_mah
masuk list yuk💪upny kk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!