NovelToon NovelToon
Pesona Cassanova

Pesona Cassanova

Status: tamat
Genre:Playboy / Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta pada Pandangan Pertama / Tamat
Popularitas:225.5k
Nilai: 5
Nama Author: Rahma AR

Malam itu Rifanza baru saja menutup bagasi mobilnya sehabis berbelanja di sebuah minimarket. Dia dikejutlan oleh seseorang yang masuk ke dalam mobilnya.

Bersamaan dengan itu tampak banyak laki laki kekar yang berlari ke arahnya. Yang membuat Rifanza kaget mereka membawa pistol.

"Dia tidak ada di sini!" ucap salah seorang diantaranya dengan bahasa asing yang cukup Rifanza pahami. Dia memang aedang berada di negara orang.

Dengan tubuh gemetar, Rifanza memasuki mobil. Di sampingnya, seorang laki laki yang wajahnya tertutup rambut berbaring di jok kursinya. Tangannya memegang perutnya yang mengeluarkan darah.

"Antar aku ke apartemen xxx. Cepat!" perintahnya sambil menahan sakit.

Dia bukan orang asing? batin Rifanza kaget.

"Kenapa kita ngga ke rumah sakit aja?" Rifanza panik, takut laki laki itu mati di dalam mobilnya. Akan panjang urusannya.

"Ikuti saja apa kata kataku," ucapnya sambil berpaling pada Rifanza. Mereka saling bertatapan. Wajahnya sangat tampan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma AR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kabar perjodohan

Tiga hari sudah berlalu setelah kepergian Rifanza. Buket bunga yang akan dia berikan masih tergeletak di atas meja kecil di pojok kamarnya.

Hari ini Shakti dan istri beserta putranya akan pulang. Shaka sedang bersiap di kamarnya untuk mengantar mereka ke bandara.

Terdengar suara pintu unitnya terbuka dan derap langkah kaki mulai terdengar memasuki apartemennya.

Shaka tersenyum ketika mendengar bunyi langkah langkah kecil yang belum seimbang menapaki lantai penthousenya.

Dia berjalan keluar dari kamarnya

"Kami mengagetkan kamu?" kekeh Shakti. Di sampingnya ada Sheila yang juga melebarkan senyumnya ketika bertatapan dengannnya.

"Om Shaka.....," seru anak laki laki tampan dengan pipi chuby yang usianya belum genap dua tahun itu.

Shaka berjongkok dengan kekehannya yang langsung dihamburi oleh si bocil yang tertawa senang melihatnya.

Shaka pun menggendongnya dan berdiri. Kemudian mengangkat bocil itu tinggi tinggi sambil tertawa. Anak kecil itu juga tampak senang diperlakukan seperti itu Tawanya juga terdengar tiada henti.

Shakti menggunakan kesempatan itu untuk masuk ke kamar Shaka.

Matanya menangkap buket bunga yang hampir layu. Bunga yang sudah dia lihat dari beberapa hari yang lalu. Seringai tipis terukir di bibirnya. Kemudian dia pergi ke arah dapur.

Sementara Shaka sudah menurunkan anak kecil yang masih tampak kegirangan itu.

"Lagi, dong, om," pintanya merasa kurang lama.

"Sudah, Rey. Om Shaka lelah, tuh," senyum Sheila.

"Belum, ya, om...," rengek bocil yang belum genap dua tahun itu.

Shaka tertawa berderai sambil mengusap usap rambut tebal keponakannnya.

"Kamu tambah gembul aja." Shaka mengalihkan perhatiannya.

Bocil yang dipanggil Rey tertawa

"Aku banyak makan, om," ucapnya di sela tawanya.

"Tadi malam om beli es krim. Mau?"

'Mau, Om."

"Kita ke dapur." Saking senangnya bocil itu sudah berjalan lebih dulu. Apalagi dilihatnya daddynya ada di sana.

"Shaka, kenalin, dong, sama calonnya?" todong Sheila sambil menjejeri langkah Shaka.

"Calon apa," jawab Shaka cuek.

"Kata mami, kamu udah punya."

Shaka menggelengkan kepalanya.

"Belum. Itu hanya alasanku saja biar ngga dijodoh jodohkan terus."

Sheila menghela nafas panjang.

Sudah dia duga. Laki laki ini masih belum mau dikekang rupanya.

"Sampai kapan?" Wajah Sheila terlihat kesal.

"Sampai aku bosan jadi jomblo, lah," sahut Shaka santai sambil terus melangkah mendahului Sheila.

Ibu muda itu menghembuskan nafas kasar, tapi tetap mengikuti langkah Shaka. Putranya sudah berada di dekat suaminya yang sudah memberikannya semangkok kecil es krim.

"Buket bunga siapa di kamar?.Udah hampir layu." Ganti Shakti yang menodong

Si bocil sudah anteng dengan es krim di tangannya.

Sheila menatap Shaka

Siapa yang memberikannya bunga?

"Fans," dustanya santai. Dia pun menuangkan jus apel yang baru dibawa Shakti ke gelas.

Dasar. Sampai kapan kamu ngga ngasih harapan lagi sama perempuan, batin Sheila.

"Kenapa bunganya tulip ungu? Harusnya mawar merah, kan?" tukas Shakti.

Mana ada fans yang memberikan bunga dengan warna sesuram itu, tebak Shakti dalam hati

Shaka terdiam.Waktu di toko bunga, dia hanya ingin cepat saja. Ngga kepikir alasan lain.

"Suka suka yang ngasih, dong, sayang," kekeh Sheila sambil bergayut di lengan Shakti

Shakti tersenyum pada istrinya.

"Masalahnya aku curiga sama bunga itu dia yang mau ngasih, tapi ngga jadi," jelas Shakti dengan tatapan mengejek pada kembarannya.

Hampir saja Shaka tersedak.

"Serius?" kaget Sheila.

Shakti mengangguk.

"Makanya jangan suka tebar tebar pesona kemana mana. Jadi cewenya ngga yakin, kan," semprot Sheila.

Shaka hanya tertawa menanggapinya.

Tapi kemudian dia tertegun sendiri karena ucapan itu seakan berbalik padanya.

Dulu, sebelum memutuskan menikah dengan Shakti, dia sempat berharap pada Shaka.

Tapi melihat ketengilan dan watak playernya Shaka, dia mending mundur.

Ternyata pilihannya ngga salah. Dia bahagia bersama Shakti. Mereka juga sudah dikaruniai seorang anak laki laki gemoy yang lucu.

"Mami sudah ada calon kuat sebenarnya. Tapi kata mami, gadis itu sedang menemani mamanya berobat. Mungkin beberapa bulan lagi atau setengah tahun lagi baru akan pulang."

"Selama itu mami mau menunggu?" Shaka jadi penasaran.

Seistimewa apa dia sampai mami bisa yakin banget, batinnya penuh tanya.

"Pokoknya kata mami, dia gadis yang spesial. Watak playermu mungkin bisa habis sama dia," ujar Sheila dengan senyum mengejeknya.

"Aku belum mengenalnya, sih. Kata mami dia kuliah di negara ini juga," sambung Shakti.

"Oh ya?

"Tumben mami maen rahasia," kilah Shaka santai.

"Memang. Bahkan daddy juga diwanti wanti agar merahasiakannya," jelas Shakti lagi.

"Aku jadi penasaran." Shaka menjeda ucapannya.

"Mamanya sakit apa?"

"Kanker paru. Baru ketahuan, makanya mami belum bisa mengenalkan kamu dengannya," sahut Shakti menjelaskan.

"Sudah stadium berapa?"

"Mungkin sudah hampir tiga."

Shaka manggut manggut.

"Jangan cari alasan lagi, Shaka. Masa anakmu baru lahir setelah Reyhan remaja," decak Sheila menasehati.

Shaka tergelak lagi.

"Tapi itu tergantung kamu juga. Kamu lebih suka sama si tulip ungu atau pilihan mami," tukas Shakti penuh arti.

Shaka tau kembarannya menyindirnya. Tapi dia tetap tenang dan santai.

"Tulip ungu apaan. Bukannya itu fansnya," cetus Sheila heran.

"Siapa tau fans spesial," tawa Shakti berderai.

"Hemm....," decak Sheila sambil melipat kedua tangannya di atas dadanya.

"Lagi, lagi."

Mereka seolah tersadar ada anak kecil yang sudah cukup lama dicuekin.

"Nggak, sayang,. Sudah cukup. Atau nanti mami ngga kasih lagi," larang Sheila sambil berlutut di depan putranya yang langsung memanyunkan bibirnya.

"Nanti tambah gendut, mau....?Ngga ngga ada cewe yang naksir," canda Shaka. Shakti tertawa lagi mendengarnya.

'Shaka, jangan kasih jawaban yang aneh aneh, dong," kesal Sheila dengan lirikan yang mema tikan.

"Sorry sorry....."

Sheila masih melototkan matanya pada kembaran suaminya yang sering menyebalkan ini.

*

*

*

Setelah mengantar kembaran dan keluarganya ke bandara, Shaka kembali ke perusahaannya. Bekerja lebih menggila.

Kepergian gadis itu membuat dirinya memilih menyibukkan diri dengan bekerja.

Pengawalnya yang selalu mengingatkan jadwal makan dan istirahat.

"Tuan muda.....," panggil pengawalnya perlahan.

"Ada apa?" Shaka tetap berkonsentrasi dengan layar laptopnya.

"Tuan muda ngga ingin mencari tau keberadaan nona Rifanza?"

Hening sesaat.

"Maksud kamu meminta bantuan Om Fazza atau Om Devin?"

Shaka menatap wajah pengawalnya sesaat.

"Iya, tuan muda."

Shaka menggelengkan kepala sambil tersenyum miring.

"Aku mau dijodohkan dengan calon mami. Percuma juga, kan, nyari dia."

"Tuan muda mau dijodohkan?" Pengawalnya pun ngga bisa menyembunyikan kekagetannya.

"Iya."

"Dengan siapa, tuan muda?" tanya pengawalnya jadi kepo.

"Mami merahasiakannya dari aku. Shakti dan Sheila juga ngga tau gadis itu siapa." Dia berucap tanpa melihat ke arah pengawalnya.

"Ooh." Pengawalnya manggut manggut.

"Jadi... tuan akan menerima perjodohannya?"

"Mungkin."

"Tuan ngga akan membandingkan calon tuan dengan nona Rifanza nantinya?"

Shaka menatap pengawalnya masih dengan senyum miringnya.

"Lebih baik kamu belikan aku kopi di kafe bawah," titahnya.

'Siap, tuan muda." Pengawalnya pun kemudian melangkah pergi meninggalkan ruangan bosnya.

Setelah pintu tertutup, Shaka menghela nafas panjang.

Dia merindukan gadis.

Karena itu dia membu nuh rasa rindunya dengan bekerja ngga ingat waktu.

1
Elizabeth Zulfa
ini shakti udah gak prnah kambuh ya sakit jntung nya... biasnya kn klo udah bawaan lahir gitu klo ada masalah dikit dan dia trlalu trbebani bisa kambuh /drop..tpi shakti kliatannya enggak
Elizabeth Zulfa
bnyak zg dukung Abigail buat nikung shakti nich...
Elizabeth Zulfa
waaaahhh.... shakti klo marahnya udah kluar extrim juga za tindakannya
Elizabeth Zulfa
rajata anknya sapa??? kok dia trmsuk arta mahendra
Elizabeth Zulfa
apa sampai sejauh ini shakti msih gak sadar sikap sheila ke shaka
Elizabeth Zulfa
si sheila keceplosan lagi pdhl udah diingetin shakti buat gak ngomong hal2 zg bs menimbulkan slh paham
Elizabeth Zulfa
di part sblmnya km shaka bilang klo dia udah sering brmain2 dengan bnyak cewek sat tangan rifanza ditarik dan ditaroh di tongkat sakti shaka... la brrti shaka udah gak pejalan kn ya tpi kok dia bilang lagi klo prjakanya cuma buat rifanza.. trus zg bner zg mna tuh
Elizabeth Zulfa
percuma aja gelar dokter tpi kelakuan minus... bibit pelakor pula 😏😏😏
Ninik Srikatmini
iya sya mau dijodohin dan jodohnya babang shaka😊
Ari Sawitri
iya justru dia memperburuk citra dirinya sendiri dg bersikap murahan pd banyak wanita di depan rifanza .. dh cari cowok lain aja gak usah ama Shaka.. emang cewek harus sama murahan spt dia .. jd cewek ya harus jaga gengsi bukan murahan ciuman Ama banyak lawan jenis 😡 letoy cowoknya ga ber prinsip..
Ari Sawitri
lagian jg kamu aja yg berpikir pendek.. emang hanya bandar obat terlarang aja yg punya musuh dg senjata tajam .. aneh dan bodoh kamu kuliah S2 tp oon 😏 atau naif
Ari Sawitri
lah kamu aja yg main sosor aja 😄😂😂
Tri Handayani
ceritanya bagus'
Uthie
Coba mampir aahhh 💃💃💃
Elizabeth Zulfa
dihalalin dulu bang shaka... jngn main kecup2 aja
Nisa
Seruuuu selalu
Bun cie
akhirnya happy endding😍..tinggal kayana yg menolak perjodohan..eh sesungguhnya jodoh sesungguhnya😅
Vera Uni
nunggu 10 Bab dulu ya Thor ../Pray//Pray//Pray/
Rahma AR: iya. hehe...
total 1 replies
Elizabeth Zulfa
laaaaahhh.... kan kamu sendiri zg nyimpulin klo dia bos obat terlarang.... padahal mah dia bos biasa zg super kaya loh Rifenza...😁😁
Nur Adam
smgt untuk krya mu thoor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!