NovelToon NovelToon
Mr. Dark

Mr. Dark

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Single Mom / Cerai / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: El_dira

The Orchid dipimpin oleh tiga pilar utama, salah satunya adalah Harryson. Laki-laki yang paling benci dengan suasana pernikahan. Ia dipertemukan dengan Liona, perempuan yang sedang bersembunyi dari kekejaman suaminya. Ikuti ceritanya....


Disclaimer Bacaan ini tidak cocok untuk usia 18 ke bawah, karena banyak kekerasan dan konten ....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon El_dira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12 Mulai Bekerja

"Ini kamarku," kata Harry sambil menunjuk ke arah pintu tertutup di depannya. Ia menoleh sebentar sebelum kembali berbicara. "Aku harus pergi dan mengurus beberapa pekerjaan, jadi aku akan meninggalkanmu untuk membereskan apa yang perlu. Ada perlengkapan di lemari lorong, sebagian di bawah wastafel kamar mandi, dan beberapa lagi di lemari dekat dapur."

Setelah itu, mereka menyebar, masing-masing menjauh. Liona hanya mengangguk, tidak ingin menimbulkan masalah. Bennedit—mantan suaminya—selalu membenci kebiasaannya menyusun perlengkapan bersih-bersih ke dalam keranjang kecil. Ia bilang itu membuat Liona terlihat seperti pembantu motel murahan, bukan istri seorang pengusaha terkemuka.

Suara langkah kaki berat di tangga—milik Harry—membuat Liona mengernyit. Ia menarik napas dalam-dalam lewat mulut, mencoba menenangkan diri. Tangannya sedikit gemetar saat memutar kenop pintu.

Ia langsung menyesal.

Tumpukan piring di dapur sudah cukup buruk, tapi ruangan ini... seolah bom meledak di dalamnya.

Lantai kayu yang sama dari lorong nyaris tidak terlihat, tertutup oleh tumpukan barang-barang yang berserakan. Pakaian dibuang sembarangan—sulit untuk membedakan mana yang bersih dan mana yang kotor. Kaleng dan botol minuman kosong, majalah mobil, pengisi daya, dan segala macam barang tampak ditinggalkan begitu saja setelah digunakan.

Ya Tuhan, apa yang telah ia setujui?

Liona melangkah mundur sedikit ke lorong. Tidak mungkin Harry benar-benar hidup seperti ini. Ini pasti ujian. Harusnya begitu. Dan jika ia gagal, ia akan dikeluarkan…

"Oke, Liona. Satu langkah pada satu waktu."

Ucapan itu tak banyak membantu. Tubuhnya masih gemetar. Ia mengepalkan tangan dan bergegas turun ke kamar yang ditunjukkan sebagai tempat tidurnya.

Di sana, ia menemukan sebuah lemari penuh dengan pakaian yang kemungkinan ditinggalkan pembantu sebelumnya. Ukurannya mirip dengan tubuh Liona. Ia mengusap sebuah gaun beludru hijau giok yang indah. Mengapa pembantu itu meninggalkannya? Mungkin ia pergi tergesa-gesa.

Ia memilih celana panjang hitam dan kaus putih sederhana. Celana itu baru dicuci dan disetrika. Meskipun atasan kaus itu agak ketat di bagian dada dan perut, setidaknya bersih dan rapi.

Dari pandangan sekilas, jelas bahwa orang-orang di rumah ini hampir sama putus asanya seperti dirinya. Pikiran itu seharusnya memberi rasa nyaman, sedikit kekuatan, tapi justru membuatnya cemas.

Karena itu berarti mereka punya harapan lebih tinggi terhadap dirinya—untuk menyelesaikan segalanya dengan sempurna. Setiap noda atau butir debu akan menjadi hukuman, seperti yang biasa dilakukan Bennedit.

Ia mengunjungi tempat-tempat yang disebutkan Harry dan mengumpulkan semua yang ia temukan untuk mengatasi kekacauan itu. Rasa karet sarung tangan di telapak tangan dan lengan bawahnya terasa menenangkan—cukup untuk menahan kepanikan yang mencoba menyeretnya masuk ke dalam gelombangnya.

Dengan cepat ia mengambil kantong sampah dan mulai bekerja di kamar Harry.

Ia memulai dari kaleng-kaleng minuman kosong, kebanyakan minuman energi, yang tampaknya sudah lama dibiarkan di sana. Lalu ia beralih ke tumpukan pakaian. Setelah diperiksa lebih dekat, sebagian besar dari pakaian itu tampak bersih, tapi Liona tak mau ambil risiko. Ia mengikatnya dalam kantong terpisah untuk dibawa ke ruang cuci nanti.

Di balik kekacauan itu, tersembunyi kamar gelap nan mewah yang cocok dengan sosok pria yang ia temui. Panel kayu hitam di belakang ranjang besar yang masih kusut sepreinya dihiasi oleh cermin besar berbingkai ukiran. Terlalu tinggi untuk sekadar hiasan biasa. Kamar itu indah—meski tertutup debu.

Ia melepas seprai dan membawanya untuk dicuci. Ketika setengah ruangan sudah bersih, kamar itu mulai terasa ramah. Dan itu cukup untuk memberinya dorongan. Sambil membawa keranjang cucian lainnya, ia memperhatikan jumlah jas Harry yang sangat sedikit. Sebaliknya, ia lebih suka kemeja hitam polos, kaus oblong, tank top, celana tempur, jins, celana chino, celana olahraga, dan jaket kulit gelap.

Dia sempat berpikir—bukankah pria mafia biasanya memamerkan kekayaan mereka dengan setelan mahal, jam tangan mewah, dan sepatu kulit Italia?

Bennedit, tentu saja, sangat menikmati pamer. Ia selalu memilih setelan paling mahal, cerutu Kuba, jam tangan mewah, dan apa pun yang bisa menunjukkan statusnya kepada dunia.

Liona masuk ke dalam lemari Harry dan menyusuri deretan pakaiannya dengan ujung jari. Ia bertanya-tanya mengapa pria itu memilih berpakaian seperti itu. Namun, ia segera menggelengkan kepala, mencoba mengusir pikiran tersebut. Ini baru hari pertama. Apa yang salah dengannya?

Ia kembali bekerja. Keringat mengalir di antara tulang punggung dan dadanya saat lantai mulai terlihat bersih dari noda. Lemari kayu gelap yang serasi dengan ranjang kini bebas debu, rapi, dan berkilau. Permukaannya yang mengilap memantulkan bayangan dirinya. Namun, Liona menahan diri untuk tidak melihat lebih lama. Ia tidak ingin terjebak menatap dirinya sendiri.

Saat hampir selesai, ia menyadari bahwa hampir tak ada barang pribadi di ruangan itu selain peralatan olahraga dan pembungkus tangan. Mungkin dia seorang petinju? Dengan tubuh seperti miliknya, itu bukan hal yang mengejutkan.

Ia mengingatkan dirinya untuk tetap fokus. Saat ia membentangkan seprai yang sudah dicuci ke atas ranjang, kain sutra itu terasa lembut dan hangat di tangannya. Ia berusaha menarik setiap sisi dengan rapi, meski tangannya sedikit gemetar saat melipat sudut terakhir.

Seprai itu harus sempurna.

Sudut-sudutnya harus cukup kencang…

1
via☆⁠▽⁠☆人⁠*⁠´⁠∀⁠`。⁠*゚⁠+
mampir kakak /Hey/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!