Hulya Millicent harus terjebak dalam obsesi cinta seorang bos mafia. Dia bahkan tidak tahu kalau dirinya telah dinikahi oleh sang mafia semenjak usianya baru 18 tahun.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vebi Gusriyeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 36 : Pertemuan Kedua
...•••Selamat Membaca•••...
Dexter kembali beraktifitas seperti biasa, dia tidak lagi memikirkan Hulya karena wanita itu sudah cukup bahagia dengan Marchel. Dexter juga tidak mempermasalahkan kematian Tifani yang disebabkan oleh Marchel karena memang Tifani yang bersalah.
Dia kembali fokus mengembangkan beberapa bisnis properti serta memperluas daerah kekuasaannya di beberapa negara Eropa. Marchel dan Dexter memiliki kekuatan dan kekuasaan yang hampir sama, hanya saja Dexter orang yang lebih santai dan tenang, berbeda dengan Marchel yang bertindak spontan serta emosian.
Alicia kini tengah menghadiri undangan mengenai produk miliknya di Roma, Italia. Kandungan Alicia kini sudah memasuki bulan ke delapan, sedangkan Hulya masih enam bulan. Kondisi Alicia juga semakin membaik karena dia menerapkan pola hidup sehat dan pengobatan rutin dengan dokter spesialis.
Alicia mendirikan brand skincare sendiri, yang dia namakan Cia Beauty. Kali ini dia bertemu dengan beberapa pakar kesehatan dan juga kecantikan yang akan menunjang produk miliknya. Selama di Italia, dia akan menghadiri beberapa seminar dan pertemuan.
Hulya sendiri juga sudah mendirikan perusahaan sendiri, memiliki brand pakaian miliknya dan tentunya itu semua karena kerja keras dan kegigihan serta sokongan dan dukungan dari Marchel.
Selesai melakukan pertemuan, Alicia kembali ke hotel tempat dia menginap saat ini, di lobi hotel, Alicia bertemu dengan Dexter, pria yang telah memberi kebebasan padanya.
Alicia ragu untuk menyapa Dexter karena pria itu tengah berbincang dengan beberapa orang pria, dia memilih untuk menunduk dan berlalu. Hatinya begitu tidak karuan saat melihat Dexter tadi, dia takut jika nanti Dexter marah mengetahui kehamilannya.
“Alicia!” panggil Dexter ketika wanita itu melewatinya, dengan ragu Alicia memutar badan menghadap Dexter lalu tersenyum.
Dexter mendekatinya, pandangannya terfokus pada perut Alicia yang telah membesar. Dexter tersenyum lalu mengulurkan tangan pada Alicia, tentunya disambut hangat.
“Lama kita tidak berjumpa, bagaimana kabarmu?” tanya Dexter membuka pembicaraan.
“Aku baik, seperti yang kau lihat tuan, kau sendiri bagaimana?”
“Ya seperti yang kau lihat.”
“Oh hm apa anda menginap di hotel ini juga?” tanya Alicia.
“Tidak, ini hotelku.” Alicia mengangguk, dia lupa kalau Dexter memang orang yang sangat kaya.
“Kau sudah menikah?” tanya Dexter dengan pandangan yang kembali tertuju pada perut Alicia. Wanita itu tampak sedikit ragu, karena selama ini dia tidak bisa berbohong atau menutupi sesuatu.
“Aku ke kamar dulu tuan, aku lelah, seharian ini, sangat sibuk dan belum istirahat sama sekali, selamat malam.” Alicia pergi begitu saja dari hadapan Dexter, pria itu seakan menangkap sesuatu yang aneh dari Alicia. Dexter tersenyum, dia seakan mendapat sebuah harapan baru.
“Alicia, kau menyembunyikan fakta dariku ya? Melihat dirimu seperti itu, aku yakin kalau yang kau kandung adalah anakku,” gumam Dexter pada dirinya sendiri sambil tersenyum menatap kepergian wanita itu.
Alicia yang baru saja sampai di kamarnya langsung bernafas lega, dia menyandarkan diri di pintu lalu merosot ke lantai, dia sudah membuat kesalahan besar dengan kabur dari hadapan Dexter begitu ditanya.
Dia berjalan menuju kamar mandi, membersihkan diri terlebih dahulu sebelum tidur lalu menatap pantulan dirinya di cermin besar dalam kamar mandi, dalam hatinya terasa beban yang begitu berat, dia yakin kalau Dexter pasti curiga.
Alicia keluar dari kamar mandi hanya mengenakan bathrobe, dia kaget melihat Dexter sudah duduk di sofa dengan santai sambil menatap dirinya, Alicia tidak bisa mengelak lagi.
“T..tuan, kenapa bisa masuk?” pertanyaan bodoh itu membuat Dexter tertawa.
“Ini hotelku, aku bebas masuk kamar mana pun yang aku mau,” jawab Dexter lalu berdiri mendekati Alicia, wanita itu mundur seiring dengan Dexter yang melangkah maju.
“Apa yang kau kandung saat ini adalah anakku?” tanya Dexter yang begitu mengintimidasi Alicia, wanita itu tak bisa lagi mengelak, dia berlutut di hadapan Dexter lalu menangis.
“Tolong tuan, jangan bunuh aku dan anak ini, aku tidak akan memberitahu siapa pun termasuk anak ini kalau kau adalah ayahnya. Aku tidak akan mengganggu hidupmu, Tuan. Aku berjanji, tolong jangan bunuh aku.” Dexter terenyuh mendengar permohonan Alicia, dia menarik lembut Alicia lalu mereka duduk di tepi kasur.
“Aku ke sini bukan untuk membunuh kamu, Alicia. Aku hanya ingin tahu apa ini anakku atau bukan.” Dexter berkata selembut mungkin karena Alicia sudah sangat ketakutan.
“Iya, aku tidak pernah berhubungan dengan pria mana pun selain kamu. Tapi anda tenang saja, aku tidak akan menuntut apapun dari anda, Tuan.”
“Berhenti memanggil aku tuan, panggil saja namaku.” Alicia mengangguk, Dexter mengusap lembut perut Alicia lalu tersenyum.
“Kenapa tidak bilang dari awal kalau kau sedang hamil?”
“Aku tidak mau membuat dirimu terbebani dan pelacur sepertiku tidak pantas mengatakan kehamilan padamu.” Dexter menutup mulut Alicia dengan tangannya.
“Dengar, kau bukan pelacur, kau ibu dari anakku dan kau akan menjadi istriku dalam waktu dekat ini, mengerti. Jangan sebut dirimu pelacur lagi.” Alicia mengerutkan keningnya lalu melepaskan tangan Dexter dari mulutnya.
“Istri? Hm... maaf Dexter tapi aku benar-benar tidak ingin menyusahkan kamu dengan pernikahan, kamu bebas dengan wanita pilihanmu, jangan pikirkan aku, aku janji, tidak akan membatasi pertemuanmu dengan anak ini.” Dexter terkekeh.
“Apa kau memiliki kekasih?” Alicia menggeleng.
“Aku terlalu bodoh untuk memiliki kekasih, aku merasa diriku tidak pantas untuk siapa pun, aku hanya akan menyusahkan orang nantinya.”
“Kenapa kau berpikir seperti itu? Aku tidak menerima penolakan apapun, dalam minggu ini kita akan menikah dan sekarang kemasi barang-barangmu, kau akan tinggal di mansion-ku.” Alicia menganga, dia tidak menyangka dengan semua ini.
“Tolong jangan lakukan hal yang bisa merusak hidupmu, kau tentu memiliki wanita pilihan dan menikah denganku hanya karena rasa tanggung jawab saja kan, tolong jangan seperti ini.”
“Aku sudah lelah dengan percintaan, Alicia. Jangan banyak tanya lagi, ikutlah denganku, setuju atau pun tidak, aku akan tetap menikahimu dan kita akan membesarkan anak kita bersama, apa kau tidak ingin memiliki keluarga?”
“Sangat ingin tapi kalau kita menikah, ayahku pasti akan mencoba untuk memerasmu dan kau akan dapat masalah.”
“Aku bisa menghadapinya, kamu tenang saja.”
Dexter membantu Alicia mengemasi barang-barangnya lalu mereka berjalan keluar hotel. Alicia sedikit gugup berada di dekat Dexter karena ini kali kedua mereka bertemu.
Hubungan Alicia dengan Alexio juga terbilang hambar karena Alexio memutuskan untuk menikah dengan Divya.
Sebelum menikah, Alexio melamar Alicia tapi wanita itu tidak mau, dia tidak ingin menjadi pengganggu dalam hubungan Alexio dan Divya.
...•••BERSAMBUNG••• ...