NovelToon NovelToon
Not Love, But Marriage

Not Love, But Marriage

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu / Keluarga / Persahabatan / Dokter
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: Nōirsyn

"Mereka mengira pertemuan itu adalah akhir, padahal baru saja takdir membuka lembar pertamanya.”

‎Ameena Nayara Atmaja—seorang dokter muda, cantik, pintar, dan penuh dedikasi. Tapi di balik wajah tenangnya, ada luka tersendiri dengan keluarganya. Yara memilih hidup mandiri, Ia tinggal sendiri di apartemen pribadinya.

‎Hidupnya berubah ketika ia bertemu Abiyasa Devandra Alaric, seorang CEO muda karismatik. Yasa berusia 33 tahun, bukan seperti CEO pada umumnya yang cuek, datar dan hanya fokus pekerjaannya, hidup Yasa justru sangat santai, terkadang dia bercanda dan bermain dengan kedua temannya, Yasa adalah anak yang tengil dan ramah.

‎Mereka adalah dua orang asing yang bertemu di sebuah desa karena pekerjaan masing-masing . Awalnya mereka mengira itu hanya pertemuan biasa, pertama dan terakhir. Tapi itu hanya awal dari pertemuan mereka. satu insiden besar, mencoreng nama baik, menciptakan gosip dan tekanan sosial membuat mereka terjebak dalam ikatan suci tanpa cinta

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nōirsyn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

apa yang kau lakukan padaku??

‎Di tengah pesta yang semakin ramai, Yasa tampak santai berbicara dengan ayahnya dan rekan-rekan bisnis. Di sampingnya ada Vero dan ayahnya. Ayah vero adalah pengusaha yang bergerak di bidang fashion, merek brandnya sudah terkenal hingga ke luar negeri dan di pakai oleh artis internasional.

‎"Sekarang tren pasar Eropa mulai shifting ke sustainable fashion," kata ayah Vero.

‎"Makanya aku dan tim coba masuk ke jalur kolaborasi sama brand-brand eco-friendly Korea," sahut Yasa sambil menyeruput wine-nya.

‎Ayah Vero tertawa ringan. "Ah, kamu memang cepat membaca celah bisnis."

‎Yasa sempat menoleh ke kerumunan tamu, matanya seolah menangkap sosok Yara di kejauhan. Tapi hanya sekejap. Saat ia berkedip, sosok itu menghilang. Ia menggeleng pelan, membuang lamunannya dan kembali fokus ke percakapan.

‎Yasa sedang berbicara bersama Vero.

"Kenapa ga diajak temen lo yang kaku itu" kata Yasa sambil terkekeh.

"Mana mau dia" Jawab Vero "Gue bukan pengusaha, lagian bukan passion gue katanya" lanjutnya lagi

Mereka tertawa bersama

"Cariin pacar temen lo itu, lama-lama bisa suka sama kita tu anak" kata Yasa

"Alah biarin aja, nanti juga ada bidadari berhati malaikat yang datang dari surga untuk melelehkan hatinya. Lagian lo ngaca ya tai, kaya punya pacar aja." balas vero

"loh, setidaknya kita lebih berpengalaman bro" ucap Yasa membuat mereka tertawa

Hingga datanglah Keysha. Gaun merahnya menyala. Gayanya glamour sekali dan menatap genit ke arah Yasa.

‎"Malam ini kamu nggak bisa pura-pura nggak lihat aku, Yasa," ucap Keysha genit, menyentuh pundaknya.

‎Yasa menoleh pelan dan tersenyum tipis. "Selamat malam, Keysha."

‎"Hanya itu? No compliments? No reaction?"

‎"Aku suka reaksi yang nggak dibuat-buat. Santai aja," jawab Yasa kalem.

‎Vero langsung menahan tawanya. "Keysha, kamu berusaha banget ya, sayang."

‎Wajah Keysha memerah kesal, lalu berbalik dan pergi dengan langkah cepat.

"Hati-hati nenek lampir, jangan datang lagi ya"

Yasa terkekeh

"Heran gue, dimana-mana muncul. Gigih juga peliharaan lo Yas"

Yasa hanya mengangkat bahu santai, mengobrol lagi dengan Vero.

‎Yasa menanggapi santai bukan karna dia suka, tapi menurut dia Keysa bukanlah hal yang harus dipikirkan. Dia hanya terobsesi dengan Yasa, so... dibawa santai aja.

‎Setelah beberapa lama Yasa mengobrol dengan rekan bisnisnya, dia naik ke lantai atas untuk beristirahat. Kamar yang sudah dia pesan memang khusus untuk beristirahat, dan lagipula hotel itu adalah milik keluarganya.

‎----

‎Adrian duduk santai bersama Yara. Mereka mengobrol ringan sambil menikmati musik.

‎"Kamu ga suka ya tempat kaya gini" tanya Adrian

‎Yara tersenyum "Kakak kan tahu aku ngga terlalu suka keramaian, aku ngga bisa basa-basi" jawab Yara.

‎"Sama Yar, aku juga ngga suka banyak orang. Habisin energi walaupun ngga ngapa-ngapain. lebih seru di ruang operasi ya" ucap Adrian

‎Yara terkekeh

‎Kemudian pelayan sambil membawa beberapa minuman, Adrian mengambil dua minuman dan memberikan satu kepada Yara.

‎"Makasih kak" ucap Yara, lalu meminum minuman.

‎Tak lama papa Adrian memanggilnya karena ingin memperkenalkannya dengan rekannya yang lain.

‎"Yara, aku kesana sebentar ya. kamu disini aja, cobain dessertnya."

‎"Iya kak"

‎Setelah yara minum dan makan kue. Dia merasa ingin buang air kecil, Yara pun mencari toilet tapi tidak menemukannya. Akhirnya dia naik lift menuju lantai atas, mungkin disana ada menemukan toilet pikirnya.

‎Saat sampai ke lantai atas, dia tiba-tiba merasa pusing dan mengantuk.

‎Yara berjalan sempoyongan dan masuk ke dalam salah satu kamar. Dia tidak tahu itu kamar siapa, matanya mulai berat. Tidak ada siapa-siapa di kamar itu, Yara tidak bisa lagi menahan kantuknya, dia langsung membaringkan dirinya ke kasur yang ada di dalam kamar itu.

‎Tak lama

‎Ceklek

‎Pintu kamar mandi di dalam kamar itu terbuka, Yasa keluar dari kamar mandi. dia bertelanjang dada dan hanya mengenakan handuk di pinggangnya yang panjangnya cuman selutut.

‎Yasa mengernyitkan dahinya melihat ada wanita di kasur, dia mendekati wanita itu karena posisinya membelakangi yasa.

‎Yasa mendekat ke arah Yara, dia jongkok dan melihat Yara tertidur pulas. Yasa tersenyum "Apa yang dilakukan dokter cantik ini disini" Tanpa sadar tangannya menggeserkan rambut yang menutupi rambut cantik Yara.

‎Kemudian dia tersadar dan berdiri "Apa yang kulakukan" gumamnya. Lagian kenapa dia bisa disini, apa yang dilakukannya. Apa dia ingin menggoda ku sama seperti perempuan lainnya?. Tapi dia terlihat berbeda, kemarin terlihat jutek, atau itu hanya image yang dibangunnya untuk membuatku tertarik" Kata Yasa tersenyum remeh.

‎Pikiran liar yasa mulai kemana-mana, berdua di dalam kamar bersama yara, di larut malam. Hanya ada keheningan, Yasa melihat Yara dari atas kebawah, dari wajah cantiknya, leher dan bahunya yang terbuka, turun kebawah. Gaun yara sedikit tersingkap memperlihatkan kakinya jenjangnya.

‎----

‎Di sisi lain

‎Keysha masuk ke salah satu kamar, kamar itu gelap, dan ada seorang pria terbaring di atas kasur. Keysha tersenyum licik "Haha sayang akhirnya kau jadi milikku" Keysha tertawa puas, dia mendekati pria itu dan melucuti pakaiannya satu persatu. ~~~ skip aja adegan dewasa hehe.

‎----

‎Sementara itu di ruangan pesta Adrian mencari-cari Yara, dia bertanya kepada tamu undangan dan pelayan yang di temuinya tapi mereka mengatakan tidak melihat Yara. Dia sungguh gelisah dan khawatir, apa yara marah dengannya dan pergi meninggalkan pesta begitu saja? Tapi kenapa?

‎Adrian benar-benar tidak menyerah begitu saja, dia sangat menyayangi dan percaya kepada yara, tidak mungkin dia pulang. Bisa saja dia diajak orang yang tidak dikenal, apalagi Yara yang tidak kenal siapa-siapa di pesta ini.

‎Berulang kali dia menelfon Yara tapi tidak ada jawaban, hingga akhirnya pesta selesai tengah malam. Semua orang sudah pulang, hanya tersisa penjaga dan pelayan yang memberikan sisa-sisa pesta. Adrian pasrah dan akhirnya pulang ke apartemennya.

‎Pukul 05:00 Yara terbangun, dia memegang kepalanya yang pusing. Dia melihat sekelilingnya, sangat asing dengan tempat ini. Yara mencoba duduk, tapi kemudian dia sadar ada tangan yang melingkar di pinggangnya, dia melihat ke arah belakang dan Yasa?.. Pria itu tidur di samping Yara, hanya memakai celana pendek dan bertelanjang dada.

Apa yang dilakukan pria itu, kenapa mereka bisa satu ranjang? Dimana mereka? Apa yang sudah pria itu lakukan kepadaku? Banyak sekali pertanyaan dikepala Yara.

‎Yara ingin membuka mulutnya, membangunkan dan memarahi yasa. Tapi dadanya sesak mengingat tragedi 4 tahun yang lalu.

‎Yasa terbangun karena Yara terlalu banyak bergerak "Kau sudah bangun ternyata" Ujarnya. Yara memberanikan dirinya, dia mendorong kasar Yasa "Apa yang kau lakukan padaku?"

‎"Hei, bukannya harusnya aku yang bertanya begitu?" kata Yasa

‎Yara buru-buru bangkit dari tempat tidurnya, menjauh dari Yasa. Terlihat raut ketakutan di wajahnya "Apa maksudmu? Kenapa aku bisa di sini? Apa yang sudah kau lakukan kepadaku" Tanya Yara lagi, kali ini dia berteriak.

‎Yasa heran. Yara sebenarnya hanya berpura-pura atau bagaimana? Bukannya dia yang datang dan tidur di kasur Yasa, apa dia tidak ingat.

‎"Kenapa jadi menyalahkan ku? Kau yang datang dan tidur di kasur ku!" kata Yasa tegas.

‎Dia menggigit bibir bawahnya, air matanya mengalir membasahi pipi cantiknya, dia segera menghapus air matanya. Tidak mau terlihat lemah di depan Yasa!.

‎Banyak yang mau dia tanyakan, rasanya ingin memaki Yasa. Tapi dia ketakutan sekarang, badannya gemetar dan otaknya buntu. Yara tidak tahu apakah Yasa menidurinya atau tidak, tapi yang pasti otaknya mengingat kejadian disaat dia hampir di lecehkan oleh teman kuliahnya.

1
gathem Toro
sebenarnya Yasa itu dah cinta sama Yara cuma gengsi aja
Takagi Saya
Hats off untuk authornya, karya original dan kreatif!
Kaylin
Gak kepikiran sama sekali kalau cerita ini bakal sekeren ini!
Fujoshita UnUHastaloshuesos
Gak bisa move on! 😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!