NovelToon NovelToon
Dendam Keturunan Pendekar

Dendam Keturunan Pendekar

Status: sedang berlangsung
Genre:Perperangan / Action / Balas Dendam
Popularitas:924
Nilai: 5
Nama Author: Abdul Rizqi

Wira adalah anak kecil berusia sebelas tahun yang kehilangan segalanya, keluarga kecilnya di bantai oleh seseorang hanya karena penghianatan yang di lakukan oleh ayahnya.

dalam pembantaian itu hanya Wira yang berhasil selamat karena tubuhnya di lempar ibunya ke jurang yang berada di hutan alas Roban, siapa sangka di saat yang bersamaan di hutan tersebut sedang terjadi perebutan artefak peninggalan Pendekar Kuat zaman dahulu bernama Wira Gendeng.

bagaimana kisah wira selanjutnya? akankah dia mampu membalaskan kematian keluarganya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Abdul Rizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

kematian Jasmine

Namun sayang sekali siapa yang mengejar Jasmine bukanlah manusia biasa, dia adalah Dirga orang yang sudah mengabdi bersama dengan keluarga Damian selama puluhan tahun.

Dengan ilmu meringankan tubuhnya Dirga bisa menyusul Jasmine dengan sangat mudah, Dirga hendak menembak Jasmine namun dia urung karena pepohonan sangat lebat mustahil tembakan Dirga mengenai sasaran.

Oleh karena itu Dirga memilih untuk terus mengejar Jasmine.

Sementara itu Jasmine masih terus berlari, dia tidak perduli walaupun keringat membasahi tubuhnya dia juga tidak perduli dadanya yang terasa sangat sakit karena di paksa berlari dalam jarak jauh..

Sudah ada sekitar 12 menit Jasmine berlari dari kejaran Dirga, hingga akhirnya Jasmine berhenti karena di depannya adalah sebuah jurang.

Wus...

Terlihat Dirga terbang dan kemudian mendarat di hadapan belakang Jasmine, "akhirnya terkejar juga, kamu hebat nona. Kamu adalah orang pertama yang cukup sulit untuk di bunuh, 12 menit lebih 23 detik rekor yang cukup bagus aku dahulu membunuh orang maksimal hanya dalam 3 menit... Namun sepertinya kamu berbeda apa ini yang di namakan insting bertahan hidup seorang ibu yang ingin melindungi anaknya..

sangat menarik." Ucap Dirga sambil tersenyum tipis.

Dengan kaki gemetar Jasmine mencoba membalikkan badannya, dia menatap seorang pemuda tampan yang memegang senjata api di tangan kanannya.

Jasmine langsung berlutut, "to... tolong jangan bunuh saya mas... atau setidaknya tolong biarkan anak saya hidup, sa... saya sama sekali tidak memiliki salah terhadap anda. Terlebih lagi apakah anda tidak iba melihat perjuanganku yang melindungi anakku?" Ucap Jasmine dengan derai air mata, saking banyak dan derasnya Air mata Jasmine sampai-sampai Dirga tidak bisa membedakan yang mana air mata dan yang mana keringat.

Namun apakah itu akan menghentikan Dirga? Tentu saja tidak! Dia adalah sosok pembunuh yang sangat dingin dan tidak kenal ampun, hanya permohonan seperti ini tidak bisa menghentikan Dirga.

Sementara Wira hanya bisa menatap kejadian ini sambil menangis, tiba tiba wira berdiri di depan Jasmine sambil merentangkan tangannya.

"Jangan bunuh ibukku orang jahat!" Teriak Wira.

Dirga tersenyum tipis melihat hal ini, "sungguh ironis, aku sarankan kepada kalian untuk menyalahkan Sandi ketika kalian sudah bertemu dengannya di alam sana, dan kamu bertanya kepadaku Nona Jasmine apakah aku tidak iba? Sayang sekali rasa di hatiku sudah mati!" Ucap Dirga.

"To.. tolong kali ini saja mas, setidaknya bunuh aku jangan bunuh anakku biarkan anakku hidup!" Mohon Jasmine dengan nada pilu.

"Bayangkan jika anda dan ibu anda yang berada di posisi ini!" Imbuh Jasmine.

Dirga tersenyum tipis, "sayang sekali Nona Jasmine tidak semua ibu sama seperti Anda. Kamu harus tahu Nona Jasmine gelar durhaka juga tidak hanya untuk anak namun orang tua juga bisa durhaka dan salah satu orang tua yang durhaka itu adalah orang tuaku...

mereka yang membuatku menjelma menjadi sosok kejam seperti ini. Oleh karena itu aku tidak bisa membayangkan kejadian ini menimpa diriku dan orang tuaku karena orang tuaku tidak mungkin bertindak sama sepertimu nona Jasmine, mereka pasti akan membiarkanku mati begitu saja!" Ucap Dirga kemudian Dirga secara perlahan menodongkan pistolnya kearah Wira yang berdiri di depan Jasmine sambil merentangkan tangannya.

Melihat Dirga yang sepertinya sama sekali tidak memiliki belas kasihan membuat Jasmine langsung menarik baju Wira dan melemparkannya ke jurang yang berada di belakang Jasmine.

Aaaakhhhhhhh!!!!

Dor!

Bersamaan dengan teriakan Wira terdengar tembakan yang langsung menembus kepala Jasmine, Wira masih sempat melihat hal itu menciptakan trauma yang mendalam di dalam dirinya.

Setelah membunuh Jasmine Dirga sama sekali tidak menoleh ke bawah jurang, karena dia sangat yakin bahwa Wira akan mati karena jatuh ke jurang yang sedalam itu.

Namun sepertinya takdir berada di pihak Wira, tubuhnya tidak terjatuh begitu saja ke tanah, melainkan tersangkut ranting ranting dan daun daun selama beberapa saat hingga akhirnya jatuh ke tanah, akibat hal itu Wira tidak terlalu merasakan kesakitan hanya saja kulitnya banyak tergores akibat tajamnya ranting.

Wira memandangi langit penuh bintang dengan pandangan yang semakin buram, "ke.. kenapa ini terjadi pada keluargaku?" Tanyanya kepada bintang berharap mendapat jawaban namun tentu saja Wira tidak mendapatkan jawabannya hingga akhirnya Wira tidak sadarkan diri.

***

Sementara itu rombongan Tuan Muda Alvaro akhirnya tiba juga di sebuah tanah lapang dengan rumput yang sepanjang mata kaki, di tengah tengah padang rumput ini terdapat hal yang sangat mencolok yaitu sebuah sumur tua yang terlihat sangat misterius.

Tuan Muda Alvaro tersenyum memandangi sumur tua itu, "itu adalah tempatnya! di dalam sana terdapat mustika dari kalung ini!" Ucap Alvaro dengan nada yang sangat bersemangat.

Jarot menyipitkan matanya memandangi Sumur tua itu, "ada yang aneh dengan sumur itu Alvaro, jika memang benar di dalam sumur itu terdapat mustika dari kalung itu maka seharusnya ada aura khusu yang terpancar dari sumur itu, namun kenapa tidak ada?" Tanya Jarot.

"Aku juga tidak tahu paman, namun aku merasakan aura dari kalung ini menuntunku untuk menuju ke sini. Tidak salah lagi sumur itu terdapat mustika dari kalung ini!" Jawab Tuan Muda Alvaro dia terlihat sangat optimis bahwa di dalam sumur itu terdapat mustika bagian dari rantai kalung yang ia pegang.

Akhirnya rombongan itu berjalan mendekati tengah padang rumput yang di mana terdapat sumur tua.

Namun apa yang tidak di ketahui oleh Tuan Muda Alvaro, Jarot maupun semua rombongan dari Tuan Muda Alvaro terlihat sepasang bola mata yang mengawasi dari dalam kegelapan.

"Rantai kalung itu! Akhirnya pewaris keluarga Damian membawanya kemari. Keluarga Damian benar benar bodoh! Mereka kira adalah mereka pewaris dari kalung kencono Sukmo! Padahal kalung itu hanya bisa di gunakan oleh keturunan dari Pendekar Wira Gendeng!" Batin sosok itu sambil tersenyum misterius.

Akhirnya Tuan Muda Alvaro, Jarot dan rombongannya tiba di mulut sumur, mereka memandangi sumur di dalam yang sangat gelap.

Tuan Muda Alvaro mencoba merasakan aura yang terpancar dari rantai kalung yang ia pegang, aura itu menuntun Tuan Muda Alvaro untuk menuju ke bawah.

Tuan Muda Alvaro hendak melompat, namun dengan cepat Jarot mencegahnya.

"Ada apa paman?" Tanya Tuan Muda Alvaro.

"Jangan terlalu gegabah, bisa saja ada jebakan di dalam. Lebih baik kita menggunakan mereka untuk mengecek ke dalam sana." Ucap Jarot kemudian memandangi para penjaga yang berada di belakang.

Para penjaga terlihat saling pandang mereka seolah takut untuk terjun kebawah.

"Siapa di antara kalian yang berani terjun ke bawah?" Tanya Jarot.

Mereka semua terlihat ragu-ragu.

"hei! Kalian bekerja untuk keluarga Damian! Kematian sudah sering terjadi di dunia bawah tanah... mengapa kalian takut mati!" Teriak Tuan Muda Alvaro.

"Arghh... kelamaan..!!" Jarot langsung melempar salah satu penjaga di dekatnya untuk terjun bebas ke bawah sumur.

1
Tini Nurhenti
ada yg ngompol gk thor 😄😄🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!