NovelToon NovelToon
Hidup Dalam Andai

Hidup Dalam Andai

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika
Popularitas:48
Nilai: 5
Nama Author: Romi Bangun

Mengkisahkan Miko yang terjebak lingkaran setan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Romi Bangun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CEROBOH

Mata hari muncul perlahan pagi ini. Alarm sudah tiga kali berdering sebelum benar-benar membangunkan ku.

"Hoaahmmm..."

Ponsel ku buka. Melihat tanggal dengan senyum tipis.

"Tepat akhir bulan." gumamku.

Saat ku gulir layar aku menemukan notifikasi penting. Tentunya dari aplikasi mobile banking.

Rp4.000.000 telah diterima dari PT DFGH

Gajian. Rasa syukur memenuhi hati. Begitu pula rasa tenang. Wajah kantuk berubah jadi penuh semangat.

Aku langsung beranjak dari kasur. Mandi. Kemudian berangkat kerja di akhir pekan ini.

Namun sebelum benar-benar berangkat, aku terlebih dahulu membayar tagihan pinjol. Dua setengah juta.

Tagihan periode pertama berhasil dibayarkan

Puas. Aku merasa perubahan selama ini sudah berbuah. Hanya tinggal konsisten untuk menyelesaikan semuanya.

Dan saat semua selesai, aku bisa mengawali karir dari nol. Bukan minus seperti sekarang ini.

Di perjalanan, walau sedikit macet, aku tak menghiraukan. Hari terasa enteng walau masih pagi.

Sesampainya di pabrik, aku kerja seperti biasa. Namun lebih fleksibel dan santai. Bahkan hasil lebih bagus dari biasanya.

Rokok yang ku beli pagi tadi pun berbeda. Sudah bukan lagi rokok kretek seperti biasanya.

"Tenang banget...." ucapku sambil merokok waktu istirahat.

Walau sepi tanpa teman akrab, aku lebih nyaman begini.

"Andai dari dulu begini, gue pasti sukses lebih cepet." gumamku setengah kesal.

Sorenya aku pulang lebih lambat, menikmati jalan sore hari. Sekaligus tarik tunai. Lagipula besok libur.

Satu juta berhasil ku amankan masuk kantong. Menyisakan lima ratus ribu, untuk beli kuota, pulsa listrik, dan kebutuhan dadakan.

Sebelumnya aku sudah bilang kepada Ibu bahwa aku belum bisa memberi jatah untuk sementara.

Beliau tidak keberatan, malah mengatakan bahwa itu memang hak miliku.

-

Paginya aku bangun lebih santai. Hangat matahari menembus dinding kamar, tapi lembut.

Alarm sudah ku pencet beberapa kali, tapi tubuh rasanya masih ingin rebahan sebentar.

“Libur… enaknya santai dulu,” gumamku sambil menarik selimut.

Ponsel ku genggam, mengecek saldo terakhir: Rp500.000

Entah mengapa tiba-tiba aku mengecek saldo itu. Padahal banyak yang dapat aku lakukan selain membuka mobile banking.

Seakan aku takut nominal itu hilang.

Padahal, sedari dulu yang memaksa nominal itu hilang adalah diriku sendiri.

Aku mengubah posisi. Duduk sebentar, menengguk segelas air. Kemudian membakar rokok pertama di pagi hari.

Awalnya cuma sebentar, tak terasa sudah dua jam aku hanya duduk sambil scroll sosmed.

"Bosen banget... kecil-kecilan aman lah ya.. hutang juga udah kebayar bulan ini."

Jari ini hampir bergerak membuka situs lama itu. Cuma seratus, itu pikirku. "Kalau kalah, masih ada sisa. Kalau menang… ya lumayan, main kecil aja."

Hati berdebar. Napas sedikit lebih cepat. Tapi aku menepuk dada sendiri. "Santai… jangan terbawa suasana. Ini cuma coba-coba, kecil aja."

Jari masih terpaku. Keputusan tetap abu-abu. Aku tetap duduk diam.

Ponsel akhirnya aku letakkan. Tapi ku raih lagi. Sampai tiga kali. Asap rokok memenuhi ruangan.

Deposit Rp100.000 via QRIS telah berhasil

"Tai lah.."

Matahari semakin naik. Hari baru dimulai. Tapi perasaan yang dulu hilang, muncul kembali.

"Tenang, aman, kalo kalah yaudah..." ucap diriku menenangkan diri.

Hati berdebar kencang. Adrenalin naik bahkan sebelum tombol spin ku tekan.

"Harusnya sih bakal naik.. toh gue udah lama gak main.."

Ketenangan palsu pagi ini memberikan isyarat dalam kepalaku. Jeritan logika yang jelas terdengar, seakan mengatakan jangan.

Namun, aku membungkamnya. Lagi...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!