NovelToon NovelToon
BEAUTIFUL NANNY

BEAUTIFUL NANNY

Status: tamat
Genre:Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Pengasuh / Menikah Karena Anak / Suami ideal / Tamat
Popularitas:325.9k
Nilai: 5
Nama Author: poppy susan

follow Author..
IG : poppy.susanti.7927
FB : Poppy Susanti
Tiktok : Poppy Susan_33


"Menikahlah denganku, maka aku akan membiayai pengobatan adik kamu," seru Dava dingin.

Reva tidak bisa menolaknya, tidak dipungkiri kalau dia butuh biaya untuk pengobatan adiknya sedangkan Dava membutuhkan Reva untuk mengurus kedua keponakannya.

Bagaimanakah nasib pernikahan mereka, akankah mereka berbalik saling jatuh cinta dan berakhir dengan bahagia?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon poppy susan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14 Minta Adik

Semuanya sudah berkumpul di meja makan, tinggal Dava saja yang belum keluar dari dalam kamarnya.

"Dava belum datang," seru Mama Amelia.

"Biar Reva susul Mas Dava dulu."

Baru saja Reva bangkit dari duduknya, tiba-tiba Dava datang dengan wajah cemberutnya.

"Lah, muka kamu kenapa Dava? cemberut seperti itu?" tanya Mama Amelia.

"Tidak apa-apa," sahut Dava dingin.

Reva hanya bisa diam, dia tahu kenapa Dava seperti itu dan sungguh dia merasa sangat bersalah.

Setelah selesai sarapan, semuanya berkumpul di halaman depan. Seperti biasa, Chika dan Cello bermain bersama Lulu yang merupakan cucu Warsih dan Diman.

Dava sibuk dengan ponselnya, tiba-tiba Reva datang dengan membawa kopi untuk Dava beserta cemilan.

"Mas, ini kopinya," seru Reva.

"Kak, Rian mau jalan-jalan dulu sebentar di daerah sini ya," seru Rian.

"Mau kakak temani?" seru Reva.

"Tidak usah kak, aku bisa sendiri."

"Ya sudah, kamu hati-hati dan kalau sudah capek cepat pulang jangan dipaksakan," seru Reva.

"Iya, kak."

Rian pun pergi jalan-jalan sendirian, sedangkan Dava, Reva, dan Amelia duduk santai sembari memperhatikan anak-anak bermain.

"Daddy, Chika dan Cello ingin punya adik," rengek Chika dengan menggoyang-goyangkan tubuh Daddy.

"Iya Daddy, ayolah," sambung Cello.

"Kalian itu selalu minta adik, tapi kalian selalu ganggu Daddy sama Mommy jadi Daddy mau kasih adik bagaimana kalau kalian selalu mengganggu," ketus Dava.

Seketika Reva membelalakkan matanya, sedangkan Amelia hampir menyemburkan teh yang dia minum saking terkejutnya mendengar ucapan Dava.

Reva malu, dia menginjak kaki Dava membuat Dava meringis.

"Aw, kok kamu injak kaki aku?" kesal Dava.

Reva tidak bicara, dia hanya melotot ke arah Dava sebagai kode kalau Dava harus diam. Amelia bangkit dari duduknya dan menarik tangan Chika dan Cello.

"Chika, Cello, kita jalan-jalan yuk! di sana ada penangkaran ikan, kalian mau lihat?" seru Mama Amelia.

"Mau-mau," sahut Chika dan Cello bersamaan.

Amelia melirik ke arah Dava dan mengedipkan sebelah matanya, lalu Amelia pun dengan cepat membawa kedua cucunya itu pergi.

Reva bangkit dari duduknya hendak beres-beres tapi Dava dengan cepat menarik tangan Reva dan membawanya ke kamar.

"Astagfirullah Mas, Mas mau ngapain?" tanya Reva bingung.

"Sudah diam, sekarang kita harus mulai berkembang biak."

"Hah, maksud Mas apa?"

"Kamu tadi dengar kan, apa permintaan Chika dan Cello? jadi sekarang kita harus mengabulkannya," seru Dava.

Seketika wajah Reva berubah menjadi merah, Dava membawa Reva ke dalam kamar tidak lupa kali ini Dava mengunci kamarnya karena dia takut akan gagal lagi.

"Mas, tapi aku harus beres-beres dulu."

"Ada Bi Warsih yang beres-beres."

Tidak lama kemudian, suara Dava dan Reva sudah tidak terdengar lagi entah apa yang mereka lakukan di pagi hari yang mendung itu.

Hingga satu jam kemudian, terlihat keduanya bergelung di balik selimut. Wajah Reva memerah dan memiringkan tubuhnya membelakangi Dava, hingga Dava pun mendekat dan memeluk Reva dari belakang.

"Terima kasih, Reva."

"Mas, bukanya Mas bilang kalau kita hanya nikah kontrak? bagaimana kalau aku sampai hamil terus kontrak pernikahan kita selesai?" tanya Reva dengan polosnya.

Dava terkekeh membuat Reva mengerutkan keningnya dan membalikan tubuhnya menghadap Dava.

"Kok Mas malah ketawa sih?" kesal Reva.

"Aku bukan pria pengecut Reva, dulu aku memang menginginkan nikah kontrak karena aku belum punya rasa kepadamu tapi sekarang aku sudah yakin, kalau aku memang mencintaimu," seru Dava.

"Serius Mas? Mas tidak sedang mempermainkanku, kan?" tanya Reva tidak percaya.

"Memangnya wajahku seperti wajah pria brengsek apa?"

Reva dengan cepat menggelengkan kepalanya, membuat Dava tersenyum.

"Kamu jangan khawatir, kalau kamu hamil aku akan tanggung jawab seratus persen dan aku juga sudah merencanakan kalau bulan depan aku akan menggelar resepsi pernikahan kita biar semua orang tahu kalau kamu adalah istriku," seru Dava.

Reva benar-benar sangat bahagia, Reva pun memeluk Dava.

"Sayang, adik aku bangun lagi ini bagaimana?" seru Dava.

Reva melepaskan pelukannya dan menatap Dava. "Kok adik Mas gampang sekali bangun sih?"

"Ya karena ini bersentuhan denganmu, apalagi saat ini kita sama sekali tidak pakai baju, otomatis dia akan bangun terus," sahut Dava sembari tersenyum.

"Dasar, pria tidak tahu malu."

Dava memulai lagi aksinya, kali ini Dava benar-benar ketagihan. "Aku sangat menyesal, kenapa tidak menikah dari dulu," seru Dava.

"Ya karena Mas itu jodohnya aku jadi menikahnya sekarang tidak dari dulu," sahut Reva.

Keduanya kembali melakukannya lagi, ternyata rencana Amelia mengajak mereka liburan tidak sia-sia dan sepertinya Reva akan segera hamil mengingat Dava yang sangat semangat melakukan pembibitan di rahim Reva.

***

Liburan selama tiga hari dua malam itu berjalan dengan lancar dan menyenangkan, Amelia sangat bahagia karena Dava sudah melakukannya dengan Reva dan berharap Reva akan segera hamil.

Pagi ini mereka memutuskan untuk kembali ke Jakarta, seperti biasa Chika dan Cello satu mobil dengan Amelia dan Rian sedangkan Dava membawa mobil sendiri bersama istri tercinta.

"Mas makan dulu, soalnya tadi Mas tidak sempat sarapan," seru Reva.

Reva menyuapi Dava nasi goreng buatannya, semua orang sudah sarapan berbeda dengan Reva dan Dava tidak sempat sarapan karena mereka bangun kesiangan bahkan Reva pun memasak nasi goreng dengan sangat cepat karena Dava tidak mau makan kalau bukan masakan Reva.

"Kamu juga makan jangan Mas saja," seru Dava.

"Iya, ini juga aku makan kok."

Dava dan Reva sangat bahagia, apalagi Dava yang baru merasakan jatuh cinta. Dava merasa kalau saat ini mereka sedang pacaran, namun bedanya pacaran secara halal karena mereka bebas melakukan apa pun tanpa ada yang melarang.

"Sayang, kita mampir dulu ke restoran ya, soalnya sebentar lagi jam makan siang," seru Dava.

"Ya sudah, aku telepon Mama dulu ya," seru Reva.

"Eh, mau ngapain kamu telepon Mama?"

"Mau kasih tahu kalau kita makan siang dulu, Mas mau makan di mana? biar aku kasih tahu Mama untuk pergi ke restoran itu terlebih dahulu," sahut Reva polos.

Dava langsung merebut ponsel Reva dan menyimpannya di kantong celana.

"Aku mau makan berdua saja sama kamu, Mama dan yang lainnya biar pulang saja ke rumah," seru Dava.

"Tapi, nanti Chika dan Cello nyariin aku lho."

"Please sayang, untuk satu hari saja kamu pikirkan suamimu saja jangan anak-anak terus," seru Dava dengan wajah memelas.

Reva tersenyum, lalu Reva pun mengusap pipi Dava dengan lembut.

"Baiklah, terserah kamu saja," sahut Reva.

"Nah, begitu dong."

Akhirnya keduanya mampir dulu ke sebuah restoran untuk makan siang, entah kenapa saat ini Dava menjadi pria pencemburu. Bahkan Dava juga merasa sangat cemburu kalau Reva selalu dekat dengan Chika dan Cello karena untuk saat ini Dava ingin Reva memperhatikannya saja.

1
Misaza Sumiati
selamet Dava ditinggal Reva
Efendi Siahaan
Tahap cerita nya terlalu tergesa2
udah gitu si reva katanya lulusan sarjana kok kek ngak punya keahlian dibidang lain selama hamil juga ngak punya penghasilan pdhl mereka butuh biaya untuk mnjlani hidup
Erlina Candra
Luar biasa
Khairul Azam
ini ni salah satu novel yg nglantur, perempuannya bego jg
𝙿𝙾𝙿𝙿𝚈 𝚂𝚄𝚂𝙰𝙽: jangan dibaca
total 1 replies
Dinda Putri
Luar biasa
I Dw Ny Manasamadhi
anaknya dua kok menghilang,,
kalea rizuky
anak kecil gara2 lu reva pergi dasar anak kecil. g tau diri
Suyudana Arta
kok sama majikan panggil mas??
Winter192: Krn posisi Reva di sana bkn ART dia di spesialisasi sbgai guru sekaligus pengasuh. Ingat posisi dia ttp guru / home schooling .Jd wajar Reva panggil Dava mas. Beda cerita klo ART panggil Dava mas,itu ngelunjak. Tp jaman skrg bnyk yg panggil majikan laki dgn sebut mas... 😁
total 1 replies
Kristin Marta
Luar biasa
Ida. Rusmawati.
/Smile/
Vitha Vivi
Luar biasa
mama De
apa pun cerita nya siapa pun penulis nya kalian author memang terbaik
𝙿𝙾𝙿𝙿𝚈 𝚂𝚄𝚂𝙰𝙽: Terima kasih sudah mampir, sehat dan semangat selalu untuk kk🥰
total 1 replies
Bunda Puput
Luar biasa
Eylna Fadli
kok lama amat nih menderitax...
Eylna Fadli
huftt dag dig dug serrrr
Sri Wahyuni
autornya ini..... suksess ya
ceritanya bagus, alurnya hidup,.... banyak pesan moral didalamnya....
Bunda Elsha ChaCha
Alhamdulillah happy ending... terimakasih mbk Poppy udah buat cerita yg sangat luar biasa bagus'y ...di tunggu karya berikutnya mbk Poppy...love love love mbk Poppy /Kiss//Heart//Heart/
Bunda Elsha ChaCha
yeyy mommy Reva setuju sama hubungan mereka
☠☀💦Adnda🌽💫
semangat kak Poppy ....kutunggu dengan setia karyamu ,maaf biarpun kdng suka lama klo baca abisnya klo nunggu yg on going suka gregetan jdnya suka numpuk bab dulu ....TPi ttp setia ko dan slalu kangen karya k Poppy ,🥰🥰
Patrick Khan
.siap meluncurrrrrr
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!