KESETIAAN YANG DI SIA-SIAKAN

POV MAYA

Aku pulang dengan rasa bahagia, sudah di pastikan wanita itu akan mati malam ini. Ah, lega rasanya bisa membalaskan sakit hatiku, pukul 00.30 aku baru sampai di rumah. Ku buka pintu dapur dengan perlahan, takut membangunkan Ayah atau Ibuku. Aku malas jika Ayah atau Ibu tahu aku pulang lewat tengah malam, malas mendengar ceramah mereka. Mereka itu pemikirannya masih kolot. Lihat saja, nanti setelah aku bekerja, aku akan meninggalkan rumah yang penuh dengan aturan ini.

Ku langkahkan kaki dengan pelah, berjalan menuju kamarku yang dekat dengan dapur. Huft, aku bernafas lega setelah sampai di kamar, untung saja Ayah dan Ibu tak terbangun. Segera ku ganti baju yang tadi aku pakai dengan baju tidur. Merebahkan diri di ranjang, menyelami lautan mimpi.

Suara Ibu memasak di dapur mebangunkan ku, ku lihat jam sudah menunjukkan pukul 06.30. Hari ini hari minggu, pasti Ibu akan memasak agak siamg di banding hari-hari biasa. Karena jika di hari-hari biasa Ayah akan berangkat pagi untuk mengajar.

Gegas ku bersihkan diri di dalam kamar mandi, memang di rumahku. Masing-masing kamar mandi berada di dalam kamar, jadi kami tidak perlu mengantri jika ingin ke kamar mandi. Setelah mandi, badan ini terasa segar, Ibu mengetuk pintu dan memberitahukan untuk segera sarapan.

Setelah berganti pakaian, aku segera menuju dapur untuk sarapan bersama. Ku lihat Ayah dan Ibu sudah mulai makan. Segera aku duduk di sebelah Ibu dan mengambil lauk yang sudah di masak ibu.

"Malem kamu pulang jam berapa May?" tanya Ayah penuh selidik

"Oh, emmm pulang jam 10 yah" jawabku gugup

"Oh, pantas ayah tak tahu. Ayah jam 9 juga sudah tidur"

Ah lega, ternyata Ayah tidur lebih awal. Jadi tak tahu kalau aku pulang lewat tengah malam.

Setelah itu tak ada obrolan diantara kami lagi, selesai sarapan aku putuskan untuk masuk ke dalam kamar lagi. Aku akan menemui Bayu, gegas ku ganti baju dengan Yang lebih bagus, memoles make up tipis-tipis. Setelah dirasa cantik, aku segera pergi keluar kamar. Saat akan pamitan pada Ayah dan Ibu, tak sengaja aku mendengar berita tentang kecelakaan Yang menimpa Bu Laras. Dengan tergesa ku langkahkan kaki ke arah ruang tamu, benar saja disana Ayah dan Ibuku sedang menonton televisi.

Di berita, Bu Laras dinyatakan meninggal di tempat setelah kejadian itu. Dan kecelakan di duga sopir truk ugal-ugalan. Ingin ku berteriak asking senangnya, tapi semua itu aku tahan. Disini, ada ayah dan ibuku. Aku tak mau mereka menaruh curiga. Akhirnya, rencanaku berjalan mulus. Apalagi kecurangan Yang aku dan Bayu lakukan tak terendus sama-sekali. Ah, memang dasar b*d*h para penyidik itu. Hanya karena supir ugal-ugalan mereka langsung bisa menyimpulkan. Tapi sepertinya aku harud berterima kasih pada supir itu.

Setelah melihat berita itu, aku pamit pada Ayah dan Ibu dengan alasan akan mengerjakan skripsi Yang tinggal sedikit lagi. Padahal aku ingin bertemu dengan Bayu dan merayakan kemenangan ini. Soal masalah skiripsi aku sudah menyerahkan kepada joki tugas. Mudah bukan, asal ada uang segalanya lancar.

Ku pesan taxi online untuk menuju ke kontrakan Bayu, sungguh hati ini bertambah bahagia setelah mendengar berita kecelakaan tersebut. Selamat jalan Bu Laras, dan nanti anaku yang akan ku hancurkan. Tunggu aku Mentari, ku pastikan hidupmu akan sengsara.

Sesampainya di kontrakan Bayu, kami langsung merayakan keberhasilan rencana kami. Biasa, kami akan pesta miras dan g*nj*, dan di akhiri dengan mereguk nikmat dunia.

🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺

Dua tahun berlalu.....

Kini, impianku untuk bekerja di perusahaan milik suami Bu Laras sudah terwujud, walaupun aku masih ditempatkan di perusahaan cabang. Tapi ku pasti kan aku akan bisa bekerja di perusahaan pusat.

Setahun bekerja di perusahaan cabang, akhirnya aku di rekomendasikan untuk bekerja di perusahaan pusat menggantikan manager keuangan disana. Ya, sepertinya Tuhan memang selalu mendukung semua rencana-rencanaku. Dengan dimutasi nya aku ke perusahaan pusat, akan lebih memudahkanmu untuk menghancurkan Mentari. Selama ini aku selalu mengikuti kegiatan Mentari melalui akun sosmednya, tentunya dengan menggunakan akun palsu.

Ku lihat dia sudah menikah, tapi aku tak tau dengan siapa dia menikah. Karena tak ada postingan apapun tentang pernikahannya. Baiklah, mungkin aku akan memulai dengam cara menghancurkan rumah tangganya dahulu. Okey, Mentari waktumu sudah tiba. Lihatlah bagaimana aku akan menghancurkanmu.

🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺

Hari ini, aku akan berangkat menghadiri acara reuni SMA ku. Ku pakai pakaian terbaik, tak lupa ku tenteng tas branded milikku. Ingin ku perlihatkan pada semua temanku, kini hidupku sudah mapan.

Ku pacu mobilku membelah jalanan ibu kota, reuni kali ini diadakan di sebuah hotel yang cukup terkenal. Setelah memarkirkan mobil, gegas aku masuk ke dalam, sudah terlihat beberapa orang teman semasa SMA ku. Ku sapa satu persatu mereka, kami pun terlibai obrolan hangat.

Di tengah acara, aku melihat Dimas berdiri di dekat meja minuman. Wow, lihatlah gayanya sekarang. Sangat parlente sekali. Setelan jas yang mahal, sepatu mengkilap dan jam tangan rolex yang ku taksir harganya lumayan fantastis. Tak akan ku sia-siakan kesempatan ini, ku hampiri dia. Terlihat, dia sedikit kaget melihatku disini.

Tanpa basa-basi aku menanyakan kabar dia, dari situlah kami terlibat obrolan hangat. Lagi dan lagi, sepertinya Tuhan sangat mendukung rencanaku, ternyata Dimas adalah Direktur operasional di perusahaan pusat, dan ternyata dia adalah suami dari Mentari. Hebat, hebat dari seorang OB dia bisa menjadi menantu pemilik perusahaan.

Kesempatan untuk menghancurkan Mentari semakin dekat, rasanya tak hanya ingin menghancurkan Mentari. Tapi, aku juga ingin menguasai perusahaannya, tentu saja lewat tangan Dimas nantinya. Tak sabar rasanya aku ingin bermain-mainnya dengan mu Mentari, akan ku pastikan kau akan hancur seperti Ibumu.

🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺

Semakin hari, aku semakin dekat dengan Dimas. Setelah bertemu kembali dengan Dimas, aku memutuskan untuk menggunakan ajian pengasih. Ku pasang susuk di beberapa bagian juga. Tujuannya agar Dimas semakin tunduk padaku, agar aku bisa lebih mengendalikan Dimas nantinya.

Tapi jangan kira aku mencintai Dimas, dari dulu sampai sekarang aku tak pernah mencintainya. Cintaku hanya untuk Bayu seorang, sampai saat ini aku masih berhubungan dengan Bayu. Dialah yang selalu mendukungku, tapi aku belum mau menikah dengannya. Bayu pun sudah mengetahui semua rencana yang akan aku lakukan untuk menghancurkan Mentari melalui Dimas. Dan dia sangat menyetujui hal itu, dan siap membantu jika aku memerlukan bantuannya.

Benar saja, efek dari ajian pengasih itu begitu kuat. Dimas semakin tunduk padaku, ku suruh dia menggelapkan uang dalam jumlah besar pun dia manut saja. Memang dasarnya dia sudah lemah iman, ditambah rasa bosannya pada Mentari, memudahkan dan memuluskan segala rencanaku. Ah, sungguh Indah bukan.

Di bulan ke 5 kedekatan kami, aku dan Dimas melangsungkan pernikahan. Hanya pernikahan siri saja, aku tak mau ribet, jika nanti keinginan ku sudah tercapai jika ingin bercerai akan lebih mudah. Sengaja aku menggunakan wali hakim, aku beralasan pada Dimas bahwa kedua orang tuaku telah tiada. Padahal aku sudah lama tak bertemu denga kedua orang tuaku, semenjak ayah tau kelakuanku, aku di marahi habis-habisan oleh beliau. Dari situlah, aku memutuskan untuk pergi dari rumah yang banyak aturan itu.

Akhirnya, kini aku telah resmi secara agama menjadi istri dari Dimas. Lihatlah Mentari, sedikit demi sedikit aku akan menguasai suamimu, lalu hartamu. Setelah kau hancur, akan ku lenyapkan kau dari dunia ini. Menyusul ibumu di neraka.

Bersambung....