Luna Alexandra, gadis cantik berumur 20 tahun, seorang Mahasiswi semester 5 di Universitas XX.
Putri dari Wyman Alexander seorang pengusaha restoran yang sukses.
Ia tidak menyangka ayahnya meminta izin untuk menikah lagi setelah 10 tahun hidup menyendiri sepenigggal ibunya.
Apakah Luna mengizinkan Ayahnya untuk menikah lagi? Lalu siapa wanita yang ingin dinikahinya? bagaimana pula dengan kehidupan cinta Luna?
ikuti kisahnya.....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Syauqi Namaria, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 14
Pagi hari pun tiba Luna yang masih terbaring di kasur enggan beranjak bangun dari ranjangnya, tubuhnya masih digelayuti rasa malas yang membuatnya ingin tidur seharian.
Ia menguap lebar, meregangkan tubuhnya dengan mengangkat kedua tangannya ke atas sensasi menggeliat yang sempurna. Kemudian ia turun dari ranjang melangkahkan kakinya menuju pintu dengan langkah yang sedikit gontai.
Ceklek
Luna membuka pintu kamarnya dengan penampilan rambut yang masih acak-acakan memakai piyama setelan pendek yang sedikit menerawang, ia berjalan menuruni tangga menuju dapur dan mengambil minuman dari lemari pendingin.
Glek…Glek...Glek…
“Aah segarnya” ucapnya setelah menghabiskan 1 botol air mineral.
Luna tak sadar ada sepasang mata yang terus menatapnya dari kejauhan, Saga yang sedang duduk di ruang makan menatap Luna tanpa berkedip sembari menyunggingkan senyum tipis di wajah gantengnya melihat penampilan adiknya.
“Baru bangun non” Bik Idah berjalan ke dapur setelah pulang dari pasar.
“Iya bik” Luna membuang botol air minum ke tempat sampah. Kemudian berjalan mendekati bik Idah.
“Mau masak apa bik?” tanya Luna yang penasaran dengan banyaknya belanjaan yang di bawa bik Idah.
“Ini non tadi Mas Saga minta di masakin sayur asem, gurame bakar sama cumi asem amis” jawab bik Idah.
“Udah kayak di restoran aja, pesen makanan sesuka hati, sini bik biar aku bantuin”
“Nggak usah non”
“Nggak apa-apa bik mumpung aku libur, soalnya aku juga nggak tahu mau ngapain”
Saga yang sedang berjalan mendekat ke arah Bik Idah dan Luna, mendengar percakapan dua orang yang sedang sibuk di dapur.
“Emang nggak boleh kalau aku minta di masakin makanan sama Bik Idah?” Luna dan Bik Idah menoleh ke arah Saga. Luna yang mendengar perkataan Saga mendengus sembari menatap kakaknya yang sudah berdiri di dekatnya.
Drrt…Drrt…
Ponsel Saga berdering, tangannya merogoh ponsel yang ia taruh di saku celananya.
“Halo Tom”.
“Tuan saya sudah di kantor tapi berkas yang anda minta tidak ada di atas meja”.
“Coba kamu cari di laci bagian bawah”
“Baik Tuan”
Setelah beberapa menit Tommy mencari, akhirnya ia menemukan berkas yang di minta atasannya, kemudian begegas menuju rumah dimana atasannya tinggal.
Di tengah perjalalan Tommy melihat seorang gadis berdiri di pinggir jalan yang sedang menendang ban mobilnya sendiri, karena penasaran akhirnya Tommy menghentikan mobilnya di belakang mobil gadis itu.
“Permisi, Kenapa dengan mobilnya Mba?” tanya Tommy yang sudah berada di dekat gadis itu.
Gadis itu menoleh kearah Tommy tertegun sejenak mengamati pria ganteng yang ada di depannya.
“Mba?” panggilnya lagi, karena menyadari gadis itu melamun.
“Aaah ini Mas ban mobilnya bocor” jawabnya.
“ada ban lain nggak?” tanya Tommy.
“Kayaknya ada Mas di bagasi belakang” jawab gadis itu yang tidak lain adalah Cheryl teman Luna.
“Ada alat-alatnya juga kan kayak dongkrak plus kunci”
“Ada kok Mas semuanya di simpen di bagasi”.
Lalu Tommy mengambil ban dan dongkrak juga alat-alat yang di perlukan dari dalam bagasi. Tommy berjongkok kemudian menaruh dongkrak dan mengatur ketinggiannya. Setelah itu ia melepaskan ban yang bocor dan
menggantinya dengan yang baru.
Tommy bangun, ia menepuk-nepuk telapak tangannya “udah selesai Mba”.
“Makasih ya Mas dah bantuin aku, dari tadi aku bingung gimana ganti bannya, untung ada orang baik kayak Mas yang mau nolongin” Cheryl terus bicara tanpa henti membuat Tommy kikuk.
“Sama-sama Mba” Tommy membereskan ban yang tidak dipakai dan perkakas lalu menaruhnya lagi di bagasi.
“Kalau gitu saya pergi dulu” Tommy buru-buru pergi karena takut atasannya menunggu lama.
Cheryl menatap mobil Tommy sampai tidak terlihat lagi, lalu ia masuk ke dalam mobil “kenapa gue tadi nggak minta nomor teleponnya ya” ucap Cheryl sembari melajukan mobilnya.
30 puluh menit kemudian Tommy sampai di rumah Luna, ia memarkirkan mobilnya, terlihat Saga sedang menunggunya di depan pintu.
“Kamu nyasar Tom?” tanya Saga sesaat setelah Tommy keluar dari mobil.
“Maaf Tuan tadi terjadi sesuatu di jalan” jawab Tommy, kemudian ia menyerahkan berkas yang sudah di tunggu dari tadi oleh atasannya.
“Tangan kamu kenapa kotor?” tanya Saga heran.
“Ah ini tadi di jalan saya bantuin orang ganti bannya yang bocor”.
“Pasti cewek” ujar Saga
“He…he...iya” Tommy menggaruk kepala bagian belakang, merasa malu.
“Ayo masuk” kemudian mereka berdua masuk dan duduk di ruang tamu.