Follow ig 👉 @sifa.syafii
Fb 👉 Sifa Syafii
Arka adalah seorang laki - laki anak semata wayang dari pasangan pak Hendro dan bu Widya. Dia tidak pernah jatuh cinta sebelumnya, hingga akhirnya cintanya berlabuh pada seorang gadis yatim piatu bernama Tia. Perjalanan cinta mereka tidak mudah tentunya lantaran kedua orang tua Arka menentang hubungan mereka.
Bagaimana akhir dari kisah cinta Arka? Dengan siapakah dia akan menikah? Yuk langsung saja simak ceritanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 14
Sesampainya di apartemen, Arka duduk di sofa ruang tengah dan menyandarkan punggungnya di sana sambil makan roti yang ia beli di swalayan tadi waktu perjalanan pulang. Ia memikirkan penawaran mamanya sambil termenung. Ini pilihan yang sangat sulit bagi Arka.
Sebenarnya ia tidak mau kuliah ke Amerika, karena kalau ia pergi ke Amerika, otomatis ia tidak bisa bertemu dengan Tia untuk waktu yang sangat lama. Ia sudah bisa membayangkan bagaimana gilanya ia jika tidak bertemu dengan Tia, karena ia sudah terbiasa bertemu dengan Tia setiap hari. Tapi, apabila ia mau pergi ke Amerika, orang tuanya akan merestui hubungannya dengan Tia. Itu yang diinginkan Arka.
Di sisi lain, ia juga ingin kuliah satu kampus dengan Tia di Indonesia supaya bisa bertemu dan bersama Tia setiap hari. Tapi ia juga takut orang tuanya akan menyakiti Tia dan tidak merestui hubungannya dengan Tia.
“Aaaarrgggh!” erang Arka sambil menjambak rambutnya sendiri. Ia merasa sangat frustasi saat ini.
Setelah itu Arka bangkit dari duduknya dan masuk ke dalam kamar mandi. Ia ingin mandi air dingin untuk mendinginkan pikirannya yang sedang kalut.
***
Keesokan harinya, ketika pulang sekolah, Arka mengajak Tia ke apartemennya. Seperti biasa mereka akan masak, makan, bersih-bersih, bernyanyi dan bersantai bersama di ruang tengah.
“Sayang, apa kamu mencintaiku?” tanya Arka pada Tia sambil berbaring di sofa dan menaruh kepalanya di pangkuan Tia.
“Tentu saja. Kenapa kamu bertanya seperti itu?” tanya Tia sambil mengerutkan dahinya.
“Kalau suatu saat nanti kita LDR, apa kamu akan tetap menungguku?” tanya Arka lagi.
“Iya, aku akan tetap menunggumu kembali. Kenapa bertanya seperti itu?” tanya Tia balik. Ia menganggap Arka akan pergi keluar kota untuk melanjutkan kuliahnya, jadi ia tidak merasa keberatan. Tanpa Tia tahu bahwa Arka akan kuliah di luar negeri.
“Tidak apa-apa sayang … “ jawab Arka smbil mencubit hidung Tia. Tia pun hendak membalas mencubit hidung Arka, tapi Arka bangkit dan berlari menjauh dari Tia. Tia mengejar Arka hingga bisa membalas mencubit hidung Arka. Setelah kejar-kejaran di dalam apartemen, Arka dan Tia terkulai lemas duduk di lantai bersama lalu saling memandang dan tertawa bersama.
***
Beberapa minggu kemudian
Ujian akhir semakin dekat. Arka dan Tia selalu belajar bersama di apartemen Arka. Mereka merupakan pasangan murid paling pintar di kelasnya. Arka mencintai Tia tidak hanya karena kecantikannya, tapi juga karena kecerdasannya. Hanya saja, Tia terlalu polos dan baik, sehingga mudah dibodohi Vanessa dan Bu Widya.
Setelah makan malam bersama, Arka mengantar Tia pulang ke panti asuhan kembali seperti biasanya. Tia tidak pernah mau menginap di apartemen Arka. Bukannya ia tidak percaya pada Arka, ia yakin Arka tidak akan melakukan apapun padanya. Tapi orang lain yang melihatnya akan berpikir yang tidak-tidak terhadapnya.
Setelah mengantar Tia, Arka kembali ke apartemennya sambil memikirkan tawaran mamanya waktu itu.
“Okey, aku akan pergi ke Amerika. Hanya empat sampai lima tahun saja kan? Setelah itu aku bisa bersama Tia selamanya,” gumam Arka seraya tersenyum bahagia. Dia membayangkan setelah pulang dari Amerika, ia akan menikah dengan Tia dan hidup bahagia bersama anak-anak mereka tanpa gangguan dari siapapun.
***
Satu bulan kemudian
Ujian akhir telah usai. Arka dan Tia sangat senang karena bisa mengerjakan soal dengan mudah selama ujian. Kini mereka sedang menikmati liburan panjang setelah menjalani serangkaian ujian yang melelahkan. Arka berkunjung ke panti asuhan tempat tinggal Tia dan bermain bersama anak panti. Arka juga membagikan makanan dan mainan pada mereka.
“Sabar ya … semua pasti kebagian … “ ucap Arka dengan tersenyum sambil membagikan makanan dan mainan pada anak panti satu persatu.
Tia keluar sambil membawa nampan berisi minuman untuk Arka.
“Terima kasih sudah memberikan hadiah untuk mereka. Mereka pasti senang sekali Arka … “ ujar Tia pada Arka setelah menaruh minuman di atas meja.
“Sama-sama … “ balas Arka sambil membelai puncak kepala Tia.
“Arka … aku dapat beasiswa dari kampus ABC. Kamu mau kuliah di sana juga kan? Supaya kita bisa tetap bersama,” ujar Tia tiba-tiba.
“Mmm tentu. Tentu saja,” jawab Arka berbohong. Ia tidak mau membuat Tia bersedih. Ia akan memberitahu Tia apabila akan berangkat ke Amerika.
Setelah bermain dan becanda dengan anak panti hingga sore hari, Arka pun pamit pulang. Tia dan Bu Fatimah mengantar Arka sampai di halaman rumah.
Arka melajukan motornya ke rumah oranga tuanya. Ia akan memberikan jawaban atas tawaran dari mamanya waktu itu. ini keputusan yang berat bagi Arka, tapi ia melakukan ini demi cintanya terhadap Tia.
Sesampainya Arka di rumahnya, ia segera masuk dan seperti biasa ia melihat mamanya menonton televisi. Bu Widya senang saat melihat Arka pulang. Sudah lama ia tidak melihat Arka.
“Arka … akhirnya kamu ingat juga kalau masih punya rumah,” sindir Bu Widya. Arka menghampiri mamanya yang tengah duduk di sofa lalu mencium punggung tangan mamanya.
“Kenapa Mama bilang seperti itu?” tanya Arka pada mamanya.
“Sudah lama kamu tidak pulang,” balas Bu Widya.
“Arka kan fokus belajar karena ujian Ma … “ jawab Arka jujur.
Tidak berapa lama Pak Hendro keluar dari dalam kamarnya. Ia baru saja selesai mandi setelah pulang dari bekerja.
“Arka … kebetulan kamu pulang. Akhir-akhir ini pengeluaran kartu kredit dan debit kamu besar sekali. Kamu pakai untuk apa uangnya?” tanya Pak Hendro pada Arka. Ia selalu mendapat notifikasi di ponselnya ketika Arka menggunakan kartu kredit dan debitnya.
“Belanja keperluan Arka lah Pa … “ jawab Arka dengan malas. Ia menggunakan uang itu untuk makan dan jalan jalan bersama Tia serta membelikan makanan dan mainan anak panti asuhan di mana Tia tinggal.
“Tapi itu banyak sekali Arka. Apa keperluanmu sebanyak itu dalam satu bulan?” tanya Pak Hendro curiga pada Arka.
“Hanya 20 juta. Bagi Papa uang segitu tidak ada apa-apanya kan? Kenapa sekarang jadi masalah? Oh iya Arka ke sini mau kasih tahu Mama dan Papa kalau Arka mau kuliah di Amerika, asal setelah Arka lulus nanti Mama dan Papa menerima Tia sebagai menantu kalian di rumah ini. Bagaimana?” ucap Arka pada Pak Hendro dan Bu Widya.
“Okey. Mama setuju, asal kamu tidak pulang dan menemui dia selama kamu kuliah di Amerika,” balas Bu Widya memberikan syarat.
“Okey Arka setuju! Kalau begitu Arka ke atas dulu Ma … Pa … ” ujar Arka lalu meninggalkan orang tuanya.
“Tu Kan Pa, apa mama bilang? Arka pasti setuju dengan persyaratan yang kita buat. Tidak lama lagi Arka pasti akan melupakan gadis itu,” ucap Bu Widya pada Pak Hendro sambil tersenyum penuh kemenangan.
“Iya. Mama memang hebat,” balas Pak Hendro lalu mengecup pipi Bu Widya.
mending buka hati dan belajar mencintai Jasmin
padahal penasaran gimana respon ibu Widya melihat Tia, yg lebih dulu jadi menantu pak Adam dan Bu Tari.
untung Ibu Tari tak seangkuh ibu Widya, walau awalnya sama tapi akhirnya ia direstui juga
yah Tia kok jadi perempuan juga terima-terima saja, mau dinikahi ia, dicumbui sama pacar LDR juga ia. antara Cinta dan Nyaman yah Tia🤭
lucu aja Thor, penasaran dengan respon Arka🤔