NovelToon NovelToon
My Bastard Mahapatih

My Bastard Mahapatih

Status: sedang berlangsung
Genre:Pernikahan Kilat / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:4.9k
Nilai: 5
Nama Author: lizbethsusanti

Dark romance dewasa.

Ayahnya yang seorang Adipati, difitnah dan seluruh keluarganya Kirana dibunuh. Kirana berhasil meloloskan diri dari maut bersama dayang kesayangannya yang bernama dayang Sumi. Di dalam pelariannya, Kirana singgah di Dukuh Seti dan Kirana secara tidak sengaja menyembuhkan seorang wanita di dukuh Seti. Wanita itu ternyata seorang ronggeng. Kirana akhirnya tinggal bersama ronggeng itu dan terpilih jadi ronggeng selanjutnya. Kirana terpaksa bersedia karena jika menjadi ronggeng dia diijinkan masuk ke pendopo agung. Dia ingin membunuh orang pertama yang memfitnah ayahnya dan orang itu tinggal di pendopo agung. Namun, dia justru dikejutkan dengan adanya penggerebekan dan dia menjadi tawanannya Mahapatih Lingga yang dingin dan kejam. Bagaimana nasib Kirana selanjutnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lizbethsusanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menahan Diri

Kamu harus baik dan merayu Kirana saat Kirana masuk ke istana nanti agar gadis bodoh dan polos yang selama ini hanya tinggal di kaki gunung itu percaya kalau kamu mencintainya. Agar gadis itu mau bertahan di samping kamu sebagai istri kamu sampai dia hamil anak kamu!"

"Ka-kalau saya men........"

"Kalau kamu tidak mau melakukan semua itu, aku akan pisahkan kamu dengan dia dengan cara menebas leher dia" Ratu Kenanga menunjuk tegas Deva dan Deva sontak menundukkan kepalanya semakin dalam.

Gandi akhirnya dengan sangat terpaksa berkata, "Baik, Ibu"

Ratu Kenanga lalu bangkit berdiri dan berjalan sambil berkata, "Segera pakai baju kamu!"

Deva yang hanya melilitkan selimut di tubuh jangkung dan berototnya, sontak bersimpuh dan berkata dengan suara gemetar, "Ba-baik, Ratu!"

...♥️♥️♥️♥️...

Kirana langsung memeluk Mbok Sumi dan Sapto saat Dimas keluar dari tenda para tawanan. Kirana lalu bertanya setelah melepaskan pelukannya, "Mbok Patmini mana?"

Sapto anaknya Mbok Patmini yang menjawab pertanyaan itu, "Mbok sudah meninggal karena sakit. Mbok tidak tahan melakukan perjalanan jauh dari Dukuh Seti sampai ke barak militer ini, Mbak"

"Mbak ikut prihatin" Kirana mengusap puncak kepala Sapto dengan wajah sedih. "Makamnya di mana?"

"Mbok ditinggalkan begitu saja di pertengahan jalan" Sahut Sapto dengan mata berkaca-kaca menatap Kirana.

Kirana memeluk Sapto lalu berkata, "Kita harus melarikan diri lalu mencari jasad Ibu kamu. Kita makamkan Ibu kamu dengan baik"

Sapto menganggukkan kepalanya.

Mbok Sumi langsung menyentuh lengan Kirana, "Jangan melarikan diri, Ndoro Putri! Bahaya. Ini barak militer Mahapatih Lingga. Dia kejam dan dingin. Kalau tertangkap nanti, kepala kita bisa ditebas habis"

"Aku punya rencana, Mbok. Jangan takut!"

Bisik Kirana.

"Apa rencananya?" Bisik Sapto saat mbok Sumi menghela napas panjang menghadapi junjungannya yang terkenal keras kepala.

"Rencana kita harus lari ke belakang sekarang juga!" Kirana langsung menarik tangan Sapto dan Mbok Sumi.

Dimas mengerutkan kening saat kantuk yang luar biasa menderanya. Lalu, bruk! Dimas jatuh tertidur di atas tanah. Tanpa Dimas sadari, Kirana menusuk tengkuk belakangan Dimas dengan jarum akupuntur.

Mbok Sumi, Sapto, dan Kirana berhasil melarikan diri sampai tiba ke tepi sungai.

"Tempatnya dikelilingi sungai, Mbak, bagaimana ini?" Sapto mendongak ke Kirana.

Mbok Sumi memeluk lengan Kirana, "Bagaimana ini, Ndoro Putri?"

"Kalian bisa berenang?" Tanya Kirana.

Mbok Sumi menggelengkan kepala.

"Saya bisa, Mbak. Tapi, sungai ini sangat tenang justru berbahaya Mbak kalau tenang begini" Jawab Sapto.

Kirana memejamkan mata dan terlonjak kaget saat suara teriakan, "Berhenti!!!!!" Menusuk telinganya. Lalu, suara derap kaki kuda membuat jantung Kirana berdegup kencang.

Kirana sontak menarik Mbok Sumi dan Sapto ke belakang punggungnya saat dia melihat Mahapatih Lingga dan Rakryan Dimas melompat turun dari punggung kuda.

"Berani benar kamu membuat aku dan Dimas tertidur. Kamu ingin kehilangan kepala kamu, ya?!" Lingga mengarahkan ujung tombaknya ke depan.

Kirana sontak berteriak, "Saya masih memiliki dua syarat! Anda berjanji akan mengabulkan semua syarat saya, kan?!"

Rahang Lingga mengeras dan sudut matanya berkedut.

Dia memang kucing liar yang cerdas, sial! Batin Lingga sambil menurunkan ujung tombaknya.

Kirana menarik sudut bibirnya karena senang melihat singa buas di depannya menurunkan ujung tombak.

"Katakan cepat!" Teriak Lingga dengan wajah dingin.

Kirana melirik sedetik ke belakang lalu menatap Lingga dan berkata, "Jamin keselamatannya Mbok Sumi dan Sapto! Mereka tidak bersalah, saya yang mengajak mereka kabur. Jangan hukum Mbok Sumi dan Sapto!"

Lingga mendenguskan tawa geli. Dia tidak meminta emas atau uang tapi meminta keselamatan teman-temannya. Menarik.

"Kenapa tidak meminta keselamatan kamu sendiri?" Teriak Lingga dengan kening berkerut.

"Meminta dua nyawa orang udah terlalu banyak, bukan? Saya tidak mau nggawok" Kirana menarik Mbok Sumi dan Sapto dengan pelan ke depan.

"Kamu tahu istilah nggawok?" Lingga menautkan kedua alisnya.

"Saya tahu semua istilah kasar kalau saya sedang berhadapan dengan singa buas" Kirana mendengus kesal.

"Aku akan membuatmu menyesal setelah ini karena sudah berani mengatai aku singa buas" Geram Lingga dengan rahang mengeras.

Mbok Sumi dan Sapto menoleh ke Kirana dengan wajah pucat pasi.

Kirana mendorong punggung Mbok Sumi dan Sapto sambil berkata, "Kalian akan selamat. Aku akan menjemput kalian nanti kalau urusanku sudah selesai"

Lingga mengangkat tangannya dan Dimas langsung menjemput Mbok Sumi dan Sapto di saat Kirana berteriak, "Jangan sakiti mereka sampai aku datang menjemput mereka nanti!"

Dimas menoleh ke Lingga dan Lingga menganggukkan kepala sambil berkata, "Jangan sakiti mereka!"

Dimas menganggukkan kepala lalu membawa Mbok Sumi dan Sapto ke kereta kuda.

Mbok Sumi dan Sapto berjalan sambil terus menoleh ke belakang. Kirana melambaikan tangan ke mereka sambil berteriak, "Jangan khawatirkan aku!" Kirana mengembangkan senyum ke mereka.

Bisa-bisanya dia mengembangkan senyum ke teman-temannya padahal dirinya sendiri belum tentu selamat. Batin Lingga dengan wajah kesal.

Mbok Sumi dan Sapto akhirnya naik ke kereta kuda dengan menganggukkan kepala ke ke Kirana.

"Cepat katakan syarat terakhir kamu!" Teriak Lingga dengan wajah dingin.

"Ijinkan saya pergi dari sini karena saya ingin mengungkap kasus pembantaian keluarga saya"

Lingga mendengus geli. "Baiklah aku kabulkan syarat kamu. Tapi, dengan cara apa kamu pergi dari sini?"

Kirana memiringkan bibirnya lalu terjun ke sungai.

Lingga tersentak kaget melihat kenekatan gadis cantik di depannya. Kedua alis Lingga sontak terangkat ke atas dan mulutnya ternganga lebar.

Karena tidak ingin kehilangan gadis cantik yang sudah mengusik ketenangan jantungnya, Lingga bergegas berlari lalu menyusul terjun ke sungai.

Kirana panik melihat suara orang terjun dan sontak menoleh ke belakang sambil mendayung tangannya di dalam air dengan. Lebih cepat. Gerakan panik dan cepat itu justru mendatangkan celaka bagi Kirana. Kakinya mendadak kram dan dia tenggelam secara perlahan ke dalam air. "Tolong!!!!"

Lingga mempercepat mendayung tangannya di dalam air dan berhasil menarik tubuh Kirana ke tepi. Lingga membaringkan tubuh Kirana ke tanah lalu melakukan pernapasan buatan tanpa menunda-nunda lagi.

"Uhuk-uhuk!" Kirana bangun dan menyemburkan air sungai dari dalam mulutnya.

Lingga menggeram kesal, "Dasar bodoh!" Lalu pria tampan dan gagah perkasa itu segera membopong Kirana tepat di saat gadis cantik itu terkulai lemas di dalam pelukannya.

Setelah sampai di dalam tenda pribadinya, Lingga membaringkan tubuh Kirana di atas ranjangnya. Di saat pria tampan itu ingin mencari mbok Sumi untuk mengganti bajunya Kirana, gadis cantik itu memeluk pinggang Lingga sambil bergumam, "Mas Aditya jangan tinggalkan Kirana!"

"Siapa Aditya?" Geram Lingga dan entah kenapa dada Lingga terasa nyeri saat dia mendengar nama pria lain tersembur dari mulut gadis cantik itu.

Kirana mendongak, "Kamu lupa sama kekasih kamu, Mas? Kenapa kamu pergi ke medan perang lama banget? Aku merindukan kamu, Mas. Aku ingin secepatnya menikah sama kamu, Mas" Kirana menaikkan kedua lengannya ke leher pria gagah itu lalu mengaitkan kedua lengannya di sana sambil berusaha bersimpuh.

Lingga menggeram kesal tapi membiarkan gadis cantik itu memeluk lehernya.

Kirana lalu terisak menangis, "Maafkan aku, Mas. Aku menghilangkan tusuk konde pemberian kamu. Aku pakai tusuk konde itu untuk menusuk si brengsek itu, hiks, hiks, hiks" Bibir Kirana mengerucut lancip dan itu membuat Lingga gemas.

"Sial! Kamu menggoda aku untuk mencium kamu, ya?"

Mata Kirana mengerjap kaget sambil mengeratkan gelungan lengannya di leher pria tampan itu. "Apakah Mas mau memberikan ciuman pertamanya Mas sekarang? Bukankah Mas janjinya mau memberikan ciuman pertamanya Mas pas kita nikah nanti"

Lingga mengepalkan kedua tangannya mendengar ucapannya Kirana itu.

Kirana lalu meletakkan kepalanya di dada pria tampan itu dan berkata di sela isak tangisnya, "Aku sudah memberikan ciuman pertamaku ke pria brengsek yang namanya Lingga, hiks, hiks, hiks. Dia itu kurang ajar, bodoh, menyebalkan, mesum dan........"

Lingga menaikkan dagu Kirana dengan capitan jarinya lalu menggeram, "Apa kamu bilang?"

Alih-alih menjawab pertanyaannya Lingga, Kirana menyentak dada pria itu lalu Kirana melepas semua bajunya dengan cepat hingga tinggal menyisakan pakaian dalamnya. "Dingin Mas. Peluk aku!"

"Hei! Apa yang kamu lakukan, bodoh!" Teriak Lingga dengan wajah kaget.

Belum genap Lingga menelan air liurnya sendiri karena kaget melihat gadis cantik di depannya hanya mengenakan pakaian dalam dan meminta dipeluk, Kirana melompat dan memeluknya.

Lingga terjengkang ke belakang dan karena tidak bisa menguasai diri, dia terjatuh ke lantai dengan punggung membentur lantai dan posisi tubuh Kirana berada di atasnya. Bibir Kirana jatuh membentur bibirnya.

Lingga tidak berani menggerakkan semua anggota tubuhnya karena dia sudah berjanji tidak menyentuh Kirana tanpa ijin gadis itu. Namun, justru Kirana yang memagut bibir Lingga lalu menekan lembut bibir pria gagah perkasa itu. Lingga menggeram untuk menahan diri, tapi Kirana justru mengusapkan bibir ke pipi Lingga lalu menyusupkan wajah cantiknya ke leher Lingga. "Dingin, Mas"

"Badan kamu demam. Kamu harus segera balik ke ranjang dan ........aahhhh!!!!!" Lingga membeliak kaget saat gadis cantik itu menggigit pertemuan tulang leher dan pundaknya.

Lingga meringis dengan jakun naik turun dan jantung berdegup kencang saat gadis cantik itu berbisik, "Tapi, Mas Aditya masih kalah ganteng kalau dibandingkan dengan Mahapatih Lingga. Mahapatih Lingga itu b*j*ng*n tapi dia sangat ganteng dan sangat gagah"

Kirana kemudian menyusuri rahang kokohnya Lingga dengan bibirnya dan kembali memagut bibir pria tampan itu..........

Jantung dan pertahanan dirinya Lingga benar-benar mendapatkan ujian yang sangat besar kali ini.

...♥️♥️♥️♥️...

Nggawok \= Ngelunjak/ Kurang ajar

Ndoro Putri \= Tuan Putri

1
Rahma AR
i klan meluncur
Rahma AR
ciee Lingga
anggita
👍👌sip
anggita
2 iklan, like 👆👆👍
anggita
tangisan ndoro putri, bahagia atau derita..?🤫
Rahma AR
🌹 untuk.author
anggita
gandi.... 🔥👿😡 lingga kirana...😍😋✌
anggita
like👍....2👆👆iklan
Cokelat almond
suka cerita unik seperti ini 😍
Rahma AR
ikan meluncur
Rahma AR
iklan meluncur
Be___Mei
Heiii 🤣 nggak salah Lingga menyebut Kirana kucing liar
Be___Mei
kwkwkwkk harga diri Lingga dipermainkan Kirana 🤣🤣
Be___Mei
Kirana ini agak agak sepertinya, dia berani berani tawar menawar dengan seorang Lingga 🤣🤣
Be___Mei
Aihhh, ketahuan! Ikut deg degan 😩
Afriyeni Official
OMG ini mah kelewatan jeruk makan jeruk /Blush/
Afriyeni Official
itu benar Kirana /Grin/
anggita
2👆👆iklan 👍like
Afriyeni Official
Mahapatih aja takluk dengan wanita cantik apalagi pria biasa /Grin//Facepalm/
anggita
👍like utk Kirana😘 Lingga.. 👆👆2 iklan utk thor.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!