Menjadi simpanan? Tak pernah ada dalam daftar hidup seorang Amelia Putri, gadis desa yang mengadu nasib di kota besar, takdir membawa nya bekerja di sebuah perusahaan terbesar di kota itu sebagai office girl.
Nasib membawa nya pada seorang pria dingin dan arrogan pemilik perusahaan dan tertarik menjadikan nya simpanan.
Bagaimana kisah mereka? Akankah status sebagai simpanan akan berubah karena cinta? Yuk baca disini☺️
Note: karya real hanya ada di aplikasi Noveltoon/Mangatoon, selebihnya itu fake atau plagiat.
salam dari author, happy reading😍
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sendi andriyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pertunangan
Hari ini adalah hari yang paling ditunggu oleh Marissa, tapi tidak oleh Smity. Hari ini mereka akan melaksanakan pertunangan dengan acara megah dan pesta besar-besaran. Bagaimana tidak, CEO ALX Company putra tunggal dari Jeon Joese akan bertunangan dengan seorang model yang terkenal, Marissa Indria yang juga anak pembisnis hebat di negara tetangga.
Smith tampak malas melayani ocehan dari wanita yang kini resmi menjadi tunangan nya itu, sebenarnya dia muak dengan wanita bermuka dua itu. Tapi mau bagaimana lagi, dia juga harus menjaga harga dirinya juga sebagai CEO, tak mungkin dia harus mempermalukan dirinya sendiri di hadapan banyak orang.
"Selamat untuk pertunangan kalian Smith, aku senang akhirnya kalian meresmikan hubungan ini. Semoga cepat naik ke pelaminan ya, aku mendoakan mu."
"Tak usah sok baik dengan ku Gerald,"
"Aku tau perbuatan mu dan Marissa di belakang ku." Bisik Smith dengan seringaian licik di wajah nya, membuat Gerald memucat.
Yaps, Gerald adalah selingkuhan Marissa pria berdarah jerman yang juga menjelma sebagai teman dari seorang Smith Alexander. Tapi ternyata mereka adalah musuh dalam selimut.
Kedua nya bekerja sama untuk mendapatkan kerajaan bisnis milik Smith, dengan cara yang kotor. Bahkan Marissa rela menjadi budak naf*u pria itu.
Smith mengeratkan jabatan tangan nya, dia berjanji akan membongkar kedok mereka apapun caranya dan bagaimana pun.
"Ahh, sebaiknya aku turun. Aku tak mau mengganggu keromantisan kalian berdua, aku permisi." Ucap Gerald, Smith tidak buta dia bisa jelas melihat bagaimana ekspresi Marissa saat pria itu mendatangi nya.
Wajah nya menegang seperti takut terjadi sesuatu apalagi saat melihat tatapan membunuh dari pria yang menjadi tunangan nya itu.
Tapi saat Gerald akan turun mereka terlihat curi-curi pandang, Marissa terlihat memberikan senyum manis nya untuk Gerald, dan pria itu hanya membalas nya dengan kedipan mata genit.
"Ckk wanita penjilat dan pria doyan selangk*ngan, mereka sangat serasi." Gumam Smith dia berdecak sebal melihat kedua orang itu yang pintar berdrama itu.
"Akan aku pastikan kalian berdua takkan punya muka untuk tampil di hadapan publik setelah aku membongkar semua nya, lihat saja nanti tikus-tikus kecil." Batin Smith, di iringi seringaian jahat di wajah nya.
Tapi sekelebat dia melihat Amelia yang sedang membawa baki berisi gelas-gelas minuman untuk para tamu undangan.
Amelia menatap nya sekilas dan menyunggingkan senyum termanis nya untuk Smith, sungguh demi apapun Smith merasa sangat bersalah pada gadis itu.
Amelia kembali menatap ke arah Smith yang masih berdiri di atas pelaminan tempat nya saling bertukar cincin dengan kekasihnya.
Ada raut kecewa di wajah Amelia, mau bagaimana pun dia tak bisa membohongi perasaan nya sendiri. Dia merasa sakit saat pria itu tengah bertukar cincin dengan gadis lain, dan itu adalah pria yang belakangan ini mengisi kekosongan hati nya.
Luas atau sempit, pria itu telah mengisi relung hati nya yang paling dalam. Dia sadar harus nya dalam hubungan ini tak perlu melibatkan hati dan perasaan, jika terjadi inilah akibat nya.
Buru-buru dia memutus pandangan nya dan kembali ke belakang untuk mengambil minuman lagi.
Tapi langkah nya tiba-tiba terhenti saat ada tangan yang mencekal nya dari belakang, Amelia berbalik dan dia melihat pria yang membuat nya bersedih dan patah hati ada disini, menatap nya dengan tatapan khawatir.
Sedetik kemudian, Smith menarik tangan Amelia kedalam ruangan kosong. Tanpa berbasa-basi, Smith meraih Amelia ke dalam pelukan nya.
Tangan nya bergerak naik turun mengelus rambut panjang Amelia dengan penuh kelembutan.
"Kenapa tuan ada disini? Nona Marissa pasti akan mencari anda, sebaiknya anda segera kembali." Ucap Amelia saat pelukan Smith terasa melemah.
"Kau kecewa dengan ku Amelia?" Tanya Smith, dia membingkai wajah cantik gadis simpanan nya.
"Tentu tidak tuan, seperti yang tuan bilang. Dalam hubungan ini jangan melibatkan perasaan kan, saya melakukan nya. Lagi pun kenapa saya harus kecewa? Dari awal saya tau, kalau tuan sudah memiliki kekasih." Jawab Amelia, tersenyum simpul.
Sejujurnya, Smith sangat kecewa dengan jawaban Amelia, tadinya dia berharap gadis itu cemburu melihat nya bersanding dengan wanita lain. Tapi kenyataan nya tidak sama sekali, tapi memang mata Amelia tak bisa berbohong.
Smith kembali memeluk Amelia, membiarkan gadis itu bersandar di dada bidang nya.
"Kamu pulang ke apartemen ya, mulai sekarang kau tinggal bersama ku di apartemen. Jangan membantah, nanti aku menyusul." Ucap Smith.
"Bagaimana jika Nona Marissa berkunjung ke apartemen anda tuan, saya takut."
"Jangan takut, ada aku. Aku harus segera kembali ke ballroom, semua orang pasti mencariku." Smith mengecup singkat kening Amelia dan meninggalkan gadis itu sendirian di ruangan itu.
Amelia kembali merasakan sedikit nyeri di ulu hati nya, dia merasa tak rela pria itu melepaskan pelukan nya dan pergi setelah memberi nya sebuah harapan.
....
Malam hari nya, Amelia pulang ke apartemen di antar oleh asisten Roy. Roy sebenarnya malu pada Nona muda nya itu, karena sempat terciduk sedang sesuatu di ruangan nya pagi itu.
"Silahkan Nona sudah sampai.." Ucap Roy, dia membukakan pintu untuk Amelia.
"Ini pakaian dari tuan muda untuk anda, makanan dan card acces. Saya harus kembali ke hotel tempat acara." Amelia menerima dua paperbag dari tangan asisten Roy.
"Terimakasih pak, jangan canggung dengan ku. Aku bahkan sudah melupakan kejadian di kantor hari itu." Makin salah tingkah saja Roy dibuat nya.
"B-baik Nona, saya permisi dulu. Kalau ada apa-apa segera hubungi saya." Amelia menganggukan kepala nya.
"Anda bisa dengan mudah melupakan hal memalukan itu Nona muda, tapi saya yang menanggung malu hingga ke ubun-ubun." Umpat Roy dalam hati, mana mungkin dia berani mengumpat di depan gadis kesayangan tuan nya, bisa-bisa dia kehilangan pekerjaan nya esok hari.
"Hati-hati di jalan pak.." Roy segera masuk ke dalam mobil nya demi keselamatan nya, tak tanggung-tanggung tuan bos nya itu mengancam nya dengan ancaman yang sangat mematikan.
"Jika berani menatap Amelia lebih dari 5 detik, ku pangkas habis burung mu itu Roy."
Maka dari itu demi kesejahteraan burung nya, dia lebih memilih cepat-cepat pergi dari sana, sebelum pria itu mengamuk nanti nya.
...
Masih di tempat acara pertunangan, Smith sudah mulai menunjukan sifat aslinya. Dia mengacuhkan Marissa di hadapan teman-temannya sosialita nya, Smith sangat muak saat ini. Dia ingin segera pulang dan bermanja dengan gadis nya di apartemen, tapi seperti nya ini takkan berlangsung sebentar karena teman-teman Marissa sangat banyak.
"Tunangan mu cakep bener, Sa."
"Beruntung nya jadi Marissa bisa dapetin Tuan Smith, kasih tips dong gimana cara nya luluhin hati pria dingin.." Ucap yang lain nya.
"Gak ada tips nya sih say, cuma modal tampang doang kalo aku mah." Jawab Marissa membanggakan dirinya sendiri.
"Iya sih, kamu emang cantik."
"Ckk, jadi jalangg aja kok bangga." Rutuk Smith dalam hati, dia sudah bad mood dengan situasi ini.
Roy datang dengan wajah datar nya, inilah kesempatan untuk Smith melarikan diri dari obrolan rempong wanita-wanita binall itu.
"Aku akan pergi bersama Roy, silahkan lanjutkan saja." Ucap Smith datar, lalu pergi meninggalkan para wanita itu.
"Dingin banget sih Sa."
"Dia emang gitu, kalo cuma sama aku dia manja nya kebangetan." Jawab Marissa mencoba tenang, meski dalam hati dia mengumpati pria itu.
Smith mendekati Roy yang sedang memakan kue putu, entah dari mana pria itu mendapatkan kue tradisional seperti itu, yang jelas bukan dari sini karena makanan disini hanya ada makanan barat.
"Roy.." Panggil Smith mengagetkan Roy, dan dia tersedak kue itu hingga terbatuk.
Roy mengambil segelas air dan segera meminum nya hingga tandas.
"Ada apa tuan?"
"Kau sudah mengantarkan gadisku dengan selamat kan? Kau tidak melanggar ucapan ku kan?" Tanya Smith menyelidik.
"Tentu tidak tuan,"
"Ayo pergi, aku ingin minum yang banyak hari ini." Ajak Smith.
"T-tapi tuan.."
"Menurut atau besok tak usah bekerja dengan ku lagi." Ucap Smith datar, tapi tatapan nya begitu tajam.
"Baik tuan." Jawab Roy. Kedua pria itu pun meninggalkan acara yang masih berlangsung, terserah lah Smith tak peduli. Biarkan saja, ini bukan keinginan nya.
.....
🌻🌻🌻🌻
pakaian yang di pake Amelia saat acara☺️