KONTRAK NIKAH TUAN MAFIA

"Tak ku sangka kau akan secepat ini mencari ku" Ucap kenzo sembari menatap Tina

Tina hanya diam mendengar perkataan Kenzo

"The, apa kau sudah yakin ingin membalas dendam" Ucap Kenzo

"Ba... Balas dendam?? Aku hanya ingin mengambil hak ibuku" Ucap Tina

"Heh! Jadi kau akan membiarkan orang yang salah terus hidup bahagia" Ucap Kenzo

"Bagaimana pun juga dia adalah pamanku, tidak perlu sampai membalas dendam, aku hanya ingin hak ibu ku kembali, dan" Ucapan Tina terhenti

"Dan?? " Ucap Kenzo mengerutkan Keningnya

"Aku ingin kau mencari tau tentang ayahku" Ucapnya sembari menunjukkan sebuah kunci villa

"Emm ini masalah mudah, tapi ingat jika kau sudah memutuskan maju tidak ada jalan untuk memutar atau kembali!! apa kau mengerti"

"Aku mengerti, Aku sudah mempertimbangkan nya" Ucap Tina mantap

Kenzo tersenyum penuh arti

Ikut ke ruangan ku

Tina memandang ragu

"Apa yang sedang kau pikirkan di ruangan ku ada Brain, bukankah kau ingin lihat apa syarat yang aku ajukan" Ucap Kenzo

Kenzo berjalan perlahan meninggalkan Tina, Tina dengan langkah ragu masuk keruangan Kenzo tentu saja di sana ada Brain yang masih sama hidupnya 98% di penuhi dengan tidur sisanya bernafas dan bekerja.

Tina menatap Brain.

"Jangan menatap nya!! " Ucap Kenzo mengalir begitu saja membuat Tina memutar pandangannya ke arah Kenzo, Kenzo dengan cepat mengalihkan pandangan nya yang tadinya terarah pada Tina

Kenzo meraih dokumen di meja kerjanya

"Ini adalah syarat yang aku inginkan darimu" Ucap Kenzo

"Setelah kau menandatangani nya, aku akan segera membantumu" Ucap Kenzo lagi sembari menyerahkan dokumen kepada Tina

Dengan Tangan sedikit bergetar dada sedikit berdebar Tina mengatur nafasnya kemudian mengambil dokumen yang di sodorkan padanya

"Ini" Mata Tina kini membulat sempurna menatap Kenzo

"Ini Apa maksud nya?!! " Ucap Tina yang menunjukkan ekspresi Terkejut

"Ini adalah kontrak Nikah kita kita berdua, ini berlangsung Tidak lama kita hanya melakukan kontrak Nikah selama setahun" Ucap Kenzo

"Tu... Tunggu jadi sarat yang kau ajukan ini?!, Aku tidak menyetujui nya" Ucap Tina

"Itu terserah denganmu! aku tidak akan memaksa mu! keputusan ada di tanganmu, jika kau mundur maka kau harus menyerah pada kehidupan mu, karena paman mu yang akan berkuasa, mengambil semua milik ibumu" Ucap Kenzo

Tiba-tiba Tina teringat akan villa yang ibunya lindungi karena penuh kenangan ayahnya di sana, pikiran itu membuat Tina bimbang

"Kau jangan khawatir sebagai istriku aku akan memberimu uang selayaknya suami istri, kau bukankah membutuhkan biaya" Ucap Kenzo

"ini bukan penawaran yang buruk" Ucap Kenzo lagi

Tina mulai tertarik dengan tawaran Kenzo dia bukan memikirkan uang namun dia memikirkan ibunya yang masih butuh perawatan dan segera operasi

"La... Lalu hubungan su... suami istri baru.. bagaimana" Ucap Tina ragu-ragu

"Kita lakukan jika sama-sama mau, jika kau keberatan aku juga tidak akan memaksa, hal seperti itu aku juga tidak terlalu memikirkan nya" jawab Kenzo yang sudah duduk dengan santai di kursi nya

"Ba.. Baiklah aku... aku bersedia" Ucap Tina sedikit ragu namun dia menekankan pada dirinya dia ingin ibunya sembuh dan dia ingin tau siapa ayahnya

"Bagus tanda tangan saja, lalu kita segera melakukan proses pernikahan" Ucap Kenzo

"Ap... Apa harus secepat ini??? " Tanya Tina

"Kita hanya nikah kontrak, tidak perlu persiapan, aku hanya perlu membawa mu bertemu ibuku" Ucap Kenzo

*Jadi dia menikahi ku demi ibunya" Ucap Tina dalam hati

"Ibuku mendesak ku untuk segera menikah, awalnya aku tidak perduli tapi bentuk bulan lalu ayahku menelpon ibuku terkena kanker, dan ibuku meminta ku untuk segera menikah, dan gadis yang aku nikahi telah bersama orang lain, jadi aku juga tidak ada pilihan selain ini" Ucap Kenzo jujur

"Jadi aku hanya gadis pengganti?? " Tanya Tina nadanya terdengar sedih namun wajahnya tersenyum

"Bukankah ini sama-sama menguntungkan bagi kita!! tidak ada yang di rugikan, jadi gadis pengganti juga tidak buruk, bukan" Ucap Kenzo terdengar lembut

"Ya ini simbiosis mutualisme" Ucap Tina tersenyum entah mengapa dadanya terasa sesak seperti menolak ucapan gadis pengganti

Melihat ekspresi Tina tersenyum semakin menginginkan nya pada Tiara

*Apa aku memandang nya benar-benar sebagai gadis pengganti? " Ucap Kenzo dalam hati