NovelToon NovelToon
Penguasa Absolute

Penguasa Absolute

Status: sedang berlangsung
Genre:Kultivasi Modern / Sistem / Harem / Balas Dendam / Mengubah Takdir
Popularitas:15.2k
Nilai: 5
Nama Author: ex

Dikhianati kekasih demi uang dan diinjak-injak hingga sekarat oleh Tuan Muda sombong, Ye Chen bangkit dari titik terendahnya setelah mengaktifkan "Sistem Kekayaan Mutlak & Kultivasi Ganda". Dengan saldo tak terbatas dan kekuatan yang meningkat setiap kali menaklukkan wanita... mulai dari dosen yang dingin, polisi galak, hingga ibu tiri musuhnya... Ye Chen bersumpah untuk membalas setiap penghinaan dengan dominasi total, menjadikan kota metropolitan Jianghai sebagai taman bermain pribadinya di mana uang adalah hukum dan wanita adalah sumber kekuatannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ex, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13 Kehancuran Keluarga Zhao

Pukul 21.00 - Kediaman Keluarga Zhao.

Suasana pesta yang tadinya mewah kini berubah menjadi neraka dunia. Bukan karena dekorasinya terbakar, tapi karena handphone setiap orang berdering tanpa henti.

"Apa?! Saham kita anjlok 40% dalam sepuluh menit?! Bagaimana bisa?!" teriak Zhao Dahei ke ponselnya. Wajahnya bukan lagi merah karena marah, tapi putih pucat seperti mayat.

"Halo? Bank Sentral? Aset kami dibekukan?! Apa alasannya?! Dugaan pencucian uang?! Itu semua fitnah!"

Di sudut ruangan, Zhao Ming yang duduk di kursi roda membanting gelas wine-nya.

Prang!

"Ayah! Ada apa ini?! Kenapa kartu kreditku ditolak semua?!" teriak Zhao Ming panik. Dia baru saja mencoba memesan pelacur online untuk menghibur diri, tapi transaksinya gagal.

"Diam kau anak setan!" bentak Zhao Dahei. Dia berlari ke arah laptop yang terbuka di meja DJ. Grafik saham Grup Zhao di layar terlihat seperti tebing curam. Garis merah menukik tajam ke bawah, menuju angka nol.

Di tengah kekacauan itu, sebuah berita Breaking News muncul di layar televisi besar di ballroom.

[SKANDAL TERBESAR ABAD INI! Grup Zhao Terbukti Melakukan Penggelapan Pajak Triliunan Yuan!]

[Bukti Bocor... Dokumen Rahasia dan Rekaman Suara Zhao Dahei Menyuap Pejabat Beredar di Internet.]

"Tamat sudah..." Zhao Dahei jatuh berlutut. Kakinya lemas. "Siapa... siapa yang melakukan ini?"

Tiba-tiba, ponsel Zhao Ming berbunyi. Satu pesan masuk dari nomor tidak dikenal.

Zhao Ming membukanya dengan tangan gemetar.

Isinya hanya sebuah foto, foto Ye Chen sedang mengangkat gelas wine di pinggir kolam renang mewah, dengan latar belakang pemandangan malam kota.

Dan sebuah caption singkat yang menyakitkan.

"Hadiah ulang tahunnya sudah sampai kan? Semoga suka. - Ye Chen."

"YE CHEN!!!" Zhao Ming meraung putus asa. "DIALAH PELAKUNYA AYAH! DIA IBLIS!"

Di tengah kepanikan itu, Madam Zhao (Liu Mei) berdiri di pojokan. Dia tidak panik. Dia justru menatap kekacauan itu dengan tatapan kosong... yang perlahan berubah menjadi senyum tipis.

Tangannya meraba kartu nama emas di balik bra-nya. Kartu yang terasa hangat.

'Sangkar emas ini akhirnya runtuh...' batin Madam Zhao. 'Mungkin... sudah saatnya burung ini terbang ke kandang baru.'

Sementara itu, di Villa Puncak Naga.

Suasana di sini jauh berbeda. Tenang, damai, dan penuh uap hangat.

Ye Chen sedang berendam di kolam renang infinity yang airnya hangat. Dia bertelanjang dada, memamerkan otot-ototnya di bawah sinar bulan. Di tangannya ada segelas red wine mahal seharga 50.000 Yuan per botol.

Di sampingnya, Su Yan sedang duduk di tepi kolam. Kakinya menjuntai ke dalam air. Dia masih memakai gaun merah maroon-nya, tapi bagian bawahnya sudah basah kuyup terkena cipratan air.

"Ye Chen... serius? Kamu yang menghancurkan mereka?" tanya Su Yan tidak percaya sambil melihat berita di ponselnya. "Grup Zhao itu raksasa lho! Bagaimana mungkin bangkrut dalam satu jam?!"

Ye Chen menyesap anggurnya santai. "Di dunia ini, tidak ada raksasa yang tidak bisa tumbang kalau kakinya dipotong. Uang adalah pedang paling tajam, Sayang."

Ye Chen berenang mendekat, lalu meletakkan gelasnya di pinggir kolam. Dia mendongak menatap Su Yan. Posisi ini membuat wajah Ye Chen sejajar dengan paha Su Yan yang terekspos belahan roknya.

"Turun sini," ajak Ye Chen.

"Nggak mau. Aku nggak bawa baju ganti," tolak Su Yan, meski wajahnya merona.

"Siapa bilang butuh baju ganti?" Ye Chen menyeringai. "Lagipula, ada yang mau kenalan denganmu."

"Kenalan? Siapa? Kita kan cuma berdua..."

Tiba-tiba, suhu air di ujung kolam yang lain turun drastis. Kabut tipis muncul dari permukaan air.

Su Yan memeluk dirinya sendiri. "Kok tiba-tiba dingin? AC-nya rusak ya?"

Dari balik kabut itu, sesosok wanita berbaju merah kuno muncul perlahan. Dia tidak berenang, tapi melayang di atas permukaan air. Rambut hitam panjangnya mengambang di udara seolah berada di dalam air.

"Selamat malam, Tuan... Dan Nyonya Muda..." sapa Feng Jiu dengan suara mendayu yang bikin merinding.

"AAAAAA!!!" Su Yan menjerit histeris. "HANTU!!!"

Dia refleks melompat... tapi saking paniknya malah terpeleset dan jatuh nyemplung ke kolam.

BYURRR!

"Blup blup... tolong!" Su Yan panik, mengira hantu itu akan menarik kakinya.

Ye Chen dengan sigap menangkap pinggang Su Yan di dalam air, mengangkatnya ke permukaan. Gaun merah Su Yan yang basah kini menempel ketat di tubuhnya, membuatnya terlihat nyaris telanjang karena transparan.

"Tenang, tenang! Dia jinak kok," kata Ye Chen sambil menahan tawa.

"Jinak gundulmu! Itu hantu beneran!" Su Yan gemetar hebat dalam pelukan Ye Chen, menunjuk Feng Jiu dengan jari telunjuk.

Feng Jiu melayang mendekat. Wajah cantiknya terlihat sedikit cemburu melihat Ye Chen memeluk wanita lain, tapi dia ingat posisinya sebagai budak.

"Maaf membuat Nyonya kaget. Hamba Feng Jiu, pelayan setia Tuan Ye Chen," Feng Jiu membungkuk hormat di udara. "Mulai sekarang, hamba juga akan melayani Nyonya."

Su Yan melongo. "Hah? Pelayan? Hantu jadi pelayan?"

Dia menoleh ke Ye Chen. "Ye Chen... kamu... kamu memelihara hantu?!"

"Keren kan?" Ye Chen nyengir. "Dia juga bisa mijitin lho. Feng Jiu, kemari."

Feng Jiu menurut. Dia turun ke air. Anehnya, air tidak membasahi pakaiannya.

"Tuan memanggil?"

"Bantu Bu Dosen ini rileks. Dia tegang sekali," perintah Ye Chen.

Feng Jiu mengangguk. Dia bergerak ke belakang Su Yan. Tangan dinginnya menyentuh bahu Su Yan.

"KYAA! Dingin!" pekik Su Yan.

Tapi sedetik kemudian, rasa dingin itu berubah menjadi sensasi sejuk yang menyegarkan. Feng Jiu menyerap energi panas berlebih/stres dari tubuh Su Yan, sementara Ye Chen di depan memeluk pinggangnya memberikan kehangatan.

Kombinasi Dingin di punggung dan Panas di depan menciptakan sensasi yang luar biasa nikmat.

"Mmmhh..." Desahan lolos dari bibir Su Yan. Matanya terpejam. "Enak... enak banget..."

"Nah, kan? Sudah kubilang," bisik Ye Chen di telinga Su Yan.

Tangan Ye Chen mulai nakal di dalam air. Dia menyusupkan tangannya ke balik gaun Su Yan, meraba paha mulusnya yang licin karena air.

"Ye Chen... ada yang melihat kita..." protes Su Yan lemah.

"Dia tidak keberatan. Malah dia mau belajar," jawab Ye Chen asal.

Feng Jiu di belakang terkikik pelan. "Silakan Tuan. Hamba suka menonton pemandangan seperti ini."

Suasana makin panas. Ye Chen mencium leher jenjang Su Yan, menghisapnya pelan hingga meninggalkan tanda merah (cupang).

Pukul 23.00 - Di Sebuah Gang Gelap.

Sementara Ye Chen bersenang-senang, Zhao Ming sedang merangkak di aspal basah. Dia diusir dari hotel karena tidak bisa bayar tagihan pesta. Mobilnya disita. Dompetnya kosong.

"Sial... sial... sial!" umpat Zhao Ming sambil menyeret kakinya yang lemas.

Tiba-tiba, sepasang sepatu bot militer berhenti di depan wajahnya.

Zhao Ming mendongak.

Berdiri di depannya adalah seorang wanita tegap dengan seragam polisi ketat yang menonjolkan tubuh atletisnya. Dia membawa tongkat polisi di tangan, memukul-mukulkannya ke telapak tangan dengan irama mengancam.

Wajahnya cantik tapi galak. Rambutnya dikuncir kuda.

Ini adalah Inspektur Tang Bing.

"Zhao Ming?" tanya Tang Bing dingin.

"I-iya? Tolong saya Bu Polisi! Ye Chen merampok saya!" Zhao Ming mencoba mengadu.

"Cih," Tang Bing meludah ke samping. "Merampok? Justru kau yang sedang aku cari. Ayahmu sudah ditangkap. Dan kau... kau tersangka kasus pemerkosaan mahasiswi bulan lalu dan pengedaran narkoba di kampus. Buktinya baru saja dikirim oleh seseorang anonim ke emailku."

Mata Zhao Ming melotot. "A-apa?! Tidak! Itu fitnah!"

"Jelaskan saja di kantor," Tang Bing membungkuk, lalu tanpa aba-aba...

Bugh!

Dia menendang dagu Zhao Ming dengan sepatu botnya.

"Ughh!" Zhao Ming pingsan seketika.

"Bawa sampah ini," perintah Tang Bing pada anak buahnya. "Dan cari tahu siapa 'Seseorang' yang mengirim bukti ini. Kalau dia main main dengan kita, aku akan menangkapnya juga."

Tang Bing menatap layar ponselnya, melihat foto bukti pengiriman yang mencantumkan nama samaran pengirim... Naga Ganteng.

"Naga Ganteng? Cih, narsis sekali," dengus Tang Bing. "Tunggu saja. Aku akan memborgolmu, siapapun kau."

Kembali ke Villa Puncak Naga.

Pesta di kolam renang sudah selesai. Ye Chen kini berada di ranjang king size kamar utamanya.

Su Yan tertidur pulas di dadanya, kelelahan setelah sesi "olahraga air" yang intens (walau belum sampai tahap akhir/penetrasi penuh karena Ye Chen ingin menyimpannya untuk momen yang lebih spesial, tapi foreplay-nya sudah maksimal).

Feng Jiu melayang di sudut kamar, bermeditasi menyerap sisa energi Yang yang bocor di ruangan itu.

Ye Chen menatap langit-langit kamar. Senyum puas terukir di bibirnya.

Hari ini adalah hari yang sempurna.

Ting!

Ponselnya di nakas bergetar. Satu pesan masuk.

Ye Chen meraihnya. Dia mengira itu laporan bank atau berita kehancuran Zhao lagi.

Tapi ternyata, itu pesan dari nomor yang baru saja dia selipkan kartu namanya tadi.

Pengirim: Madam Liu (Nomor Baru)

Isi Pesan:

"Tuan Ye... Suamiku ditangkap polisi. Rumah kami disita bank. Saya... saya diusir keluar malam ini dan tidak punya tempat tujuan. Tadi Tuan bilang... pintu Tuan selalu terbuka? Apakah tawaran itu masih berlaku? Saya tidak ada tempat bernaung..."

Ye Chen tersenyum lebar. Lebar sekali.

Ikannya sudah memakan umpan.

Dia mengetik balasan singkat:

"Datanglah. Aku akan mengirim taksi untuk menjemputmu. Tapi ada syaratnya... Datanglah tanpa memakai apa-apa di balik mantelmu."

Send.

Ye Chen meletakkan ponselnya.

"Feng Jiu," panggilnya pelan.

"Ya Tuan?"

"Siapkan kamar tamu. Eh salah, siapkan kamarku lagi. Kita akan kedatangan tamu spesial babak kedua."

Malam ini masih panjang. Dan stamina Naga Ye Chen... tidak ada habisnya.

1
book of novel
Dua spasi di awal kalimat.
book of novel
Ini kayaknya typo lagi, ada dia spasi antara titik dan "tapi".
book of novel
Typo, ada dua spasi diantara kata "dan" dan "pasrah".
book of novel
Typo.
book of novel
Ye Chan milf lover jir.
book of novel
Kayaknya dalam kalimat "kayaknya dia masih terlalu memaksakan diri hadir." itu lebih baik jika ditambahkan kata "untuk", di antara "diri" dan "hadir."
book of novel
"Merekah"? Typokah ini?
book of novel
Ini kenapa tiba-tiba Ye Chen tahu cara make kekuatan QI dah?
book of novel
Ada typo dikit.
book of novel
Wkwkw, sama sekali tidak mencerminkan etika pendidikan dan ilmiah yang transparan dan dapat dipertanggungjawabkan.
book of novel
Kayaknya penggunaan kata "halal" bisa diganti jadi "bersih."
book of novel
Kayaknya ga perlu penjelasan kayak ini bang.
book of novel
Mungkin aku baru saja membaca 5 bab pertama. Entah mengapa, ceritanya akan membosankan jika dibuat seperti in terus-menerus.

Ye Chen terlalu dominan dalam kekayaan ekonomi, kekuatan super, dan bahkan kekuasaan politik. Jika Ye Chen masih dominan di bab-bab selanjutnya, ini akan mematikan konflik bagus dan kemunculan antagonis yang bagus pula.

Apalagi saat ini plot masih menekankan dominasi Ye Chen dalam hal seksualitas dan kekayaan.
book of novel
Lagi? Kata yang sedikit tidak umum. Tetapi ini malah membuat aku cari tahu kata itu dan mengetahuinya.
book of novel
Jika sistem benar-benar bisa memberikan kekayaan tak terbatas untuk Ye Chen, bukankah itu akan mengguncang seluruh sistem ekonomi umat manusia?
book of novel
Bang, kalo aku boleh tanya, satu bab novel ini berapa kata?
book of novel
Bang, kenapa menggunakan kata "sintal"? Kan ada kata montok yang lebih umum?
Big Black Cook: 2 hal yang berbeda
total 1 replies
book of novel
Buku? Kayaknya kuku deh.
book of novel: Bang, bisa ga baca novel aku, terus memberikan pendapat dan apa yang harus aku lakukan.
total 4 replies
Rizky Fathur
cepat bantai keluarga lin Dan sektenya dengan cara paling kejam Thor
Gege
waah tulisan.. "dan xue'r pun melepas semua gaunnya membiarkan pakaian dalamnya terpampang jelas di remang remang air laut, mempertonronkan asetnya yang terlihat mwnggairahkan mata cabul".. dihilangkan otornya..
Big Black Cook: Saran yang sangat jenius, nanti saya implementasikan... kalo ada waktu luang
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!