Nicholas Alistair adalah definisi dari bahaya yang memikat. Seorang Boss Mafia kelas kakap dengan kerajaan yang dibangun di atas ketakutan dan baja. la dingin, kejam, dan memiliki segalanya-kecuali hati. Hidupnya sempurna di bawah kendali, hingga ia harus melakukan perjalanan ke pelosok desa terpencil untuk menyelesaikan urusan bisnis yang berdarah.
Di sanalah ia bertemu Rania
Rania, si gadis desa dengan pesona alami yang polos dan lugu, memiliki keindahan yang memabukkan. Postur tubuhnya yang ideal bak gitar spanyol adalah magnet yang tak terhindarkan, membuat mata Sang Don tertuju padanya. la adalah bunga liar yang tumbuh di tempat yang salah, dan Nico, Sang Penguasa Kota, memutuskan ia harus memilikinya.
Apa yang dimulai sebagai obsesi, perlahan berubah menjadi hasrat yang membara. Nico menarik Rania dari kehidupan sederhananya, memaksanya
masuk ke dalam sangkar emas yang penuh intrik, kekayaan, dan bahaya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aretha_Linsey, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 13 Harga Sebuah Kehilangan dan Janji Sang Don
Nicholas, Marco, dan Gio menghabiskan satu jam berkeliling Desa Harapan. Nicholas tidak melihat potensi properti atau logistik; yang ia lihat
hanyalah latar belakang masa lalu Rania, tempat di mana Arif bisa mencintai Rania dengan ketulusan yang murni, tanpa harus membunuh seseorang semalam sebelumnya.
Dia berhenti di tepi sungai. Nicholas menarik napas.
"Gio. batalkan semuanya ”perintah Nicholas tajam kepada Gio.
Marco tampak terkejut.
"Maksud Anda, Don? Operasi Shadow Harvest?
Itu kerugian besar, Nicholas."
"Aku tidak peduli kerugiannya!" suara Nicholas meninggi."
"Tanah ini tidak bernilai apa apa bagiku sekarang. Tidak ada emas di dunia ini, atau pun properti yang bisa menandingi wanita itu."
Nicholas menunjuk ke arah rumah Rania.
"Aku sudah mendapatkan apa yang kucari. Dia mencintaiku. Aku tidak akan merusak tempat ini hanya karena ambisi lama. Tanah ini adalah jaminan Ayahnya, dan Rania telah menjadi jaminan yang kuterima. Rania adalah milikku. Aku tidak akan mengambil apa pun lagi dari desa ini. Batalkan semuanya. Sekarang juga."
Marco dan Gio, meskipun bingung, mengangguk. Dia tahu, obsesi Nicholas pada Rania kini telah menggantikan seluruh hierarki bisnis mafia.
Nicholas kembali ke rumah Rania. Dia menemukan Rania sedang menenangkan ibunya, sementara Ayah Rania duduk di teras, wajahnya keras. Nicholas langsung menuju Ayah Rania.
"Pak." kata Nicholas, suaranya kini tenang, penuh wibawa, bukan ancaman.
"Saya ingin meminta maaf. Beberapa bulan lalu, saya memang mengincar tanah ini."
Ayah Rania mendongak.
"Kau jujur?"
"Ya. Tapi itu dulu. Sebelum saya mengenal Rania. Rania mengubah segalanya." Nicholas menarik napas.
"Saya adalah pria yang kotor Saya tahu itu. Tapi saya mencintai putri Anda. Cinta yang saya rasakan padanya membuat saya menghentikan urusan bisnis paling penting yang saya miliki Saya mengorbankan keuntungan miliaran hanya untuk memilikinya, dan saya ingin dia menjadi istri saya."
Ayah Rania terdiam.
"Cinta? Seorang Don Mafia mencintai putri saya?"
"Cinta yang gila, ya, " Nicholas mengakui.
"Saya menuntutnya, dan dia memberikannya. Saya meninggalkannya semalam karena saya takut
trauma yang saya sebabkan akan menghancurkannya. Saya menyalahkan diri saya sendiri. Tapi saya tidak bisa hidup tanpanya. Saya datang ke sini hari ini, bukan sebagai Don, tetapi sebagai pria yang meminta Anda merelakan putri Anda menikah dengan saya".
Nicholas berdiri tegak, memandang ke sekelling desa yang sederhana itu.
"Saya tahu, Pak, Anda khawatir tentang masa depan Desa Harapan dan putri Anda, " kata Nicholas.
"Saya tidak akan mengambil tanah ini. Tetapi
sebagai gantinya, saya akan memberikan jaminan yang tidak bisa ditolak.
Sebagai harga untuk menikahi Rania, saya berjanji".
Nicholas menatap mata Ayah Rania dengan ketulusan yang dingin.
"Pertama, saya akan membangun kembali rumah Anda. Lebih kokoh dan aman. Kedua, saya akan membangun fasilitas dan sekolah di Desa
Harapan. Mengembangkan infrastruktur desa. ketiga, selama Rania bersama saya, seluruh Desa Harapan berada di bawah perlindungan saya.
Tidak akan ada yang berani menyentuh tanah atau orang di sini."
Nicholas mengakhiri tawarannya dengan tegas.
"Seluruh hidup Anda dan desa ini akan terjamin, Pak. Hanya satu harga: Anda harus merelakan Rania menikah dengan saya."
Rania, yang mendengarkan dari ambang pintu, berjalan keluar. Air mata mengalir di pipinya, bukan karena takut, tetapi karena keharuan yang luar biasa. Nicholas Alistair benar benar memilih dirinya di atas kekuasaan dar kekayaan. Dia mengorbankan ambisi terbesarnya demi cinta yang gila ini.Rania berjalan mendekat, memeluk Nicholas dari samping, di depan Ayah dan Ibunya.
"Ayah, Nicholas sudah membuktikan dia memilihku. Dia menghentikan segalanya" bisik Rania.
"Aku tahu dunianya gelap, tapi dia adalah rumahku
sekarang. Aku mencintainya.?"
Nicholas menoleh, terkejut dengan sentuhan dan dukungan Rania. Dia memegang tangan Rania dengan erat, dan matanya memancarkan rasa
terima kasih yang mendalam. Pengakuan Rania di depan orang tuanya adalah pengakuan terakhir yang ia butuhkan.
Ayah Rania bangkit. Dia melihat tekad di mata putrinya, dan ketulusan- meski terbungkus kekejaman-di mata Sang Don. Dia tahu, Nicholas
adalah pilihan yang gila, tetapi dia juga melihat masa depan yang terjamin bagi desanya.
"Tuan Nicholas' kata Ayah Rania, suaranya berat.
"'Saya tidak pernah membayangkan hari ini. Saya merelakan putri saya. Tapi ingat janji Anda.
Jika Anda menyakitinya, atau mengingkari janji pada desa ini, tidak ada harta atau kekuasaan yang bisa menyelamatkan Anda dari kemarahan seorang Ayah."
Nicholas mengangguk, menunjukkan rasa hormat yang langka.
"Janji Sang Don adalah harga yang harus dibayar. Saya akan menikahinya di kota. Dan saya akan menjamin keselamatan Desa Harapan"
Rania menangis, memeluk ayahnya dan ibunya. Meskipun ada rasa sakit karena meninggalkan kehidupan lamanya, dia tahu dia kembali ke Nicholas sebagai wanita yang dicintai dan dipilih.
Saat mereka bersiap kembali, Nicholas melirik ke arah Arif yang berdiri di kejauhan. Arif melihat mereka berpelukan, cincin di jari Rania. Nicholas tidak lagi cemburu. Dia hanya menatap Arif dengan pandangan puas.
"Dia adalah milikku, " bisik Nicholas, bukan kepada siapa pun, tetapi kepada dirinya sendiri.
Nicholas membawa Rania kembali ke mansion, kini bukan sebagai jaminan tetapi sebagai calon istri. Namun, meskipun Shadow Harvest telah dibatalkan, dunia luar tetap berbahaya.