"Salahmu sendiri terus menggodaku, jangan salahkan aku kalau sampai hilang kendali dan melepas paksa pakaian mu"
~~Ares Reindart Darmaji~~
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fafacho, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33.
"Ares, bisa nggak sih nggak terus-terusan ninggalin aku gitu aja" seru Flo kesal, menyusul Ares yang tadi mendorongnya. Pria itu maah berjalan cepat pergi seperti orang gila, Ares tak melanjutkan lari sorenya. Dia berjalan cepat menuju motor miliknya yang terparkir di parkiran taman.
Flo dengan cepat menyusul Ares yang sudah naik ke atas motor, tentu saja Flo tidak diam saja dia ikut naik juga ke atas motor. Ares melihat kebelakang dimana Flo sudah duduk "Ngapain kamu ikut naik, saya mau pulang" ucap Ares menatap sinis Flo.
"Aku juga mau pulang, sekalian nebeng" jawab Flo malah memeluk Ares dari belakang. Ares langsung melepaskan tangan Flo yang memeluknya saat ini.
"Kamu tadi kesini naik apa? udah sana" ketus Ares menatap tak suka.
"Aku tadi di anter, pokoknya aku ikut kamu" tukas Flo tetap pada pendirianya untuk ikut dengan Ares. Dia kembali melingkarkan tangannya di pinggang Ares, memeluk pria itu bahkan berseder di punggung Ares.
Ares mengusap wajah kasar penuh frustasi menghadapi Flo,
"Saya lari karena mengindar biar nggak nyaman, malah ikut" lirih Ares.
Flo menegapkan tubuhnya, dia mendekatkan diri pada Ares "Tadi ngomong apa? biar nyaman. Memang tadi kamu nggak nyaman? kenapa kepanasan ya? dadamu berdebar dekat denganku" ucap Flo kepedean.
Ares melihat sekilas kearah Flo, wajahnya begitu pasrah menghadapi perumpuan jadi-jadian di belakangnya.
"Ya sudah kalau kau mau pulang denganku, tapi jangan memluk saya seperti tadi" ucap Ares dengan terpaksa, karena ia tak mau lama-lama berdebat di parkiran. Ia bakal menjadi tontonan nantinya.
"Nggak, tenang aja" jawab Flo santai, lalu ia sedikit memundurkan dirinya agar tidak dekat dengan Ares. Ares sendiri langsung menyalakan motornya, dengan perlahan ia menjalankan motornya kearah jalan.
Saat sudah berada di jalan raya, tiba-tiba saja Flo malah memeluk Ares kembali. Ares sedikit kaget. Ia menunduk singkat melihat tangan Flo yang melingkar di pinggangnya.
"Kan sudah saya bilang, jangan peluk saya. Kamu pengen saya nggak fokus di..."
"Apa tadi? kamu ngomong apa? ciee nggak fokus karena aku memelukmu." Flo malah menggeoda Ares dengan tangannya yang masih memeluk pria itu dari belakang.
Ares diam membisu, karena dia bicara lagi nanti malah kelabasan dan semakin membuat Flo terlalu percaya diri.
“udah ngaku aja deh, kamu suka denganku kan” ucap Flo percaya diri, ia mendekatkan diri ketelinga Ares lalu meniupnya.
Ares menatap tajam Flo sekilas, karena ia harus focus menyetir motornya agar tidak oleng. Jalanan saat ini juga ramai, bahaya kalau sampai mereka terlibat kecelakaan dengan pengendara lain. “Bisa diem, kamu mau kita jatuh” tegas Ares memperingatkan Flo.
“Iya,iya” jawab Flo santai, tapi dia malah semakin nyaman memeul Ares. Bersandar di punggung tegap Ares.
Ares diam membiarkannya saja, dia lebih memilih focus. Flo semakin erat memeluknya, dan entah mengapa itu membuatnya juga sedikit senang.
“Itu ada mie pinggir jalan, kira enak nggak ya? Aku pengen nyoba tapi aku takut” ucap Flo lirih. Ares tak merespon, dia hanya mendengar saja setiap ucapan yang keluar dari mulut Flo. Sebuah ucapan yang terdengar seperti curhatan.
“nanti kapan-kapan makan dengan saya” ucap Ares,
“Apa, apa? Tadi kamu bilang apa? Serius? Kapan?” Flo langsung antusias mendengar itu.
“Saya bilang kapan-kapan, sudah jangan berisik. Kamu mau di dengar orang di jalan” jawab Ares sedikit ketus, meskipun jawaban Ares yang terdengar tak menyenangkan Flo malah tampak Bahagia dan dia kembali memeluk Ares.
…………………..
Tanpa di sangka malam hari Hans datang kerumah Flo, dia datang bukan untuk menemui Flo tapi menemui Vincent. Kebetulan saat mobil berhenti di depan rumah, Ares keluar membawa secangkir kopi yang akan ia bawa ke pos security. Langkah Ares langsung berhenti saat melihat Hans yang sudah keluar dari mobil.
“mau cari siapa?” tanya Ares mendekat kearah Hans, tatapannya dingin tak bersahabat.
Hans memandang Ares, dia tersenyum miring.
“Saya mencari penghuni rumah ini” jawab Hans.
“Sayang sekali Flo tidak ada di rumah, jadi pergi dari sini” ketus Ares seperti mengusir Hans secara halus.
Hans sekali lagi tersenyum tipis,
“Memang penghuni rumah ini hanya Flo, saya datang kesini bukan mencari Flo” kekeh Hans seperti meledek Ares yang seperti orang cemburu.
Ares terdiam, dia sedikit mengumpat dirinya sendiri.
“Saya cari Vincent, dia adakan?”
“Ada, masuk saja” jawab Ares singkat, lalu dia memilih permisi dulu. Ia malu sendiri karena sudah salah mengira.
“oh kau disini, ngapain?” Flo keluar dari dalam rumah dengan celana di atas lutut dan baju yang crop,.
Ares yang tadi sudah berjalan pergi seketika menghentikan langkahnya saat mendengar suara Flo ia dengan cepat berbalik. Matanya langsung menajam tak suka melihat pakaian yang di gunakan Flo, tapi Perempuan itu malah tampak santai berbincang dengan tamu. Ares mengurungkan niatnya, dia yang memegang cangkir kopi di tangannya itu kembali berbalik dan mendekat pada Flo dan juga Hans yang asik mengobrol.
“Masuk” ucap Ares saat di depan mereka berdua. Mereka berdua yang asik bicara di teras langsung melihat Ares.
“Bukannya tadi kau sudah pergi,” ucap Hans seperti mengoloknya.
Ares mengabaikannya saja, dia hanya focus menatap kearah Flo. “Saya bilang masuk” tegasnya pada Perempuan itu.
Flo merasa jengkel, karena kesenangannya terganggu. “Kenapa sih, berisik banget. Ngapain aku masuk, masih ngobrol” tukas Flo tak terima, dia menatap cemberut Ares.
“Denger saya nggak, masuk ya masuk” ucap Ares cukup tegas, tatapannya juga semakin tajam. “Lama,” karena Flo tak bergeming sama sekali, Ares langsung menarik flo dengan satu tangannya yang kosong. Dia menaruh secangkir kpinya itu di meja depan lalu kembali menarik Flo kedalam.
Mereka yang masuk kedalam berpapasan dengan Vincent,
“Kenapa kau menarik kakakku kuat seperti itu, lepas..” Ares tak memperdulikannya sama sekali. Ia semakin kuat menarik Flo masuk kedalam, meskipun Flo sedikit memberontak.
“Diam, atau saya panggul seperti beras” tukas Ares mengancam Flo. Dia menarik Perempuan itu menaiki tangga yang menghubungkan ke kakamar milik Flo yang memang pindah di lantai dua.
Saat sampai di kamar Flo, Ares langsung mendorng Perempuan itu masuk.
“Mau mu apa sih, kenapa kau seenaknya sendiri denganku. Bilang nggak suka denganku tapi ngatur” emosi Flo meledak. Dia membusungkan dadanya ke Ares, karena kesal.
Ares yang sudah menutup pintu diam dengan wajah dinginnya. Dia menghembuskan nafas kasarnya.
“kenapa kau selalu menguji emosiku, saya bilang sekali saja tolong nurut”
“memang kau siapa? Kenapa aku harus menurut dengan mu”
“Aku calon suamimu kau lupa? Aku nggak suka kau berpakaian minim seperti ini di depan orang” tukas Ares dengan wajah seriusnya.
“Kau juga lupa, kau hanya calon suami di atas kertas. Dan kau sendiri yang bilang tidak menyukaiku, lalu kenapa sekarang kau kelihatan cemburu?”
“YA, AKU CEMBURU KAU PUAS” ucap Ares dengan lantang. Dia lalu menarik Flo dan langsung menciumnya.
***
🤭🤭
kok pas di mall kemaren Ares g negur si Farah kan mereka sempet ketemu Thor??
😄😄😄
hehehehhe...
lanjut ya
hahhahaha
kita tunggu kegilaan apa yg bakal kalau lakukan flo???
lanjut lagi donk....
mama tiri berusaha JD peri atau penyihir nih🤔🤔🤔