NovelToon NovelToon
Diantara Cinta Dan Dosa

Diantara Cinta Dan Dosa

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Cinta Terlarang
Popularitas:6.8k
Nilai: 5
Nama Author: Jesslyn Kim

Masih saling sayang, masih saling cinta, namun terpaksa harus berpisah karena ego dan desakan dari orang tua. Ternyata, kata cinta yang sering terucap menjadi sia-sia, tak mampu menahan badai perceraian yang menghantam keras.

‎Apalagi kehadiran Elana, buah hati mereka seolah menjadi pengikat hati yang kuat, membuat mereka tidak bisa saling melepaskan.

‎Dan di tengah badai itu, Elvano harus menghadapi perjodohan yang diatur oleh orang tuanya, ancaman bagi cinta mereka yang masih membara.

‎Akankah cinta Lavanya dan Elvano bersatu kembali? Ataukah ego dan desakan orang tua akan memisahkan mereka dan merelakan perasaan cinta mereka terkubur selamanya?


Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jesslyn Kim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Malam yang menggila

Hari demi hari berlalu, tidak ada yang berubah dari kehidupan Vanya. Ternyata rasa sakit itu semakin hari semakin terasa nyata. Semua kepedihan, kesakitan ia telan sendiri. Ternyata rasa bencinya terhadap Vano, tidak lebih besar dari cintanya. Vanya semakin tersiksa ketika melihat tanpa bisa memilikinya.

Vanya mencoba berdamai dengan keadaan, itu semua demi Elana. Vanya tak ingin Elana kehilangan kasih sayang seorang ayah. Karena ia tahu, hidup tanpa seorang ayah adalah salah satu hal paling sulit yang pernah ia jalani.

"Elana sudah tidur, aku pulang dulu," pamit Vano menutup pintu kamar Elana.

Vanya hanya mengangguk, mengiyakan apa yang di ucapkan Vano.

"Kenapa? Kamu seolah tak rela aku pulang?" niat hati Vano hanya ingin menggoda Vanya.

"Kenapa kamu berpikir seperti itu? Pulanglah! istrimu sudah menunggu di rumah," Vanya membuang muka, kemudian pergi meninggalkan Vano.

Vano segera menyusul dan memeluknya dari belakang.

"Lepas Vano," dengan suara bergetar menahan tangis, Vanya mencoba melepaskan diri dari pelukan Vano.

Vano semakin mengeratkan pelukannya. "Aku tidak mau." bisiknya lembut.

"Tolong.... Jangan buat aku tersiksa seperti ini," mohon Vanya dengan suara lirih namun terdengar begitu menyakitkan.

"Kamu pikir, hanya kamu yang tersiksa?" Vano membalikkan tubuh Vanya dan menatap lekat mata sendu itu.

Kini netra mereka saling beradu. "Aku merindukanmu." Vano meyakinkan lewat tatapan matanya.

Vanya hanya diam, tangisnya tertahan. Entahlah ia harus bersikap seperti apa. Tanpa permisi Vano mencium bibir Vanya.

"Sudah mas." Vanya mendorong tubuh Vano agar menjauh darinya, sungguh Vanya tak bisa menahannya diri jika Vano terus seperti ini.

Vano tersenyum, panggilan ini yang sedari dulu ia rindukan dan sangat ingin Vano dengar.

"Sayang... Aku benar-benar merindukanmu."

Vanya tak bergeming, seolah ia terhipnotis dengan ucapan Vano yang begitu manis terdengar menelusup ke dalam telinganya. Tatapannya penuh damba, nafasnya hangat memburu.

Vano lagi-lagi mencium bibir Vanya. Wanita itu tak melawan, juga tidak membalas, Ia hanya diam. Namun nampaknya Vano tidak perduli, ia terus mengecup, melumat hingga menghisap. Tidak hanya diam bahkan tangannya sudah menjelajah di bawah pakaian yang dikenakan Vanya.

Vanya tak mampu menolak. Dadanya bergejolak, ada sensasi gelenyar di perutnya seperti di terbangi ratusan kupu-kupu. Vanya terbuai, tubuhnya mulai terasa panas seolah menginginkan lebih. Tanpa disadari des4h4n kecil lolos dari bibirnya.

Perlahan namun pasti Vanya pun membalas ciuman mantan suaminya itu. Vano tersenyum penuh kemenangan.

Vano pun segera mengangkat tubuh ramping Vanya, sementara wanita itu mengalungkan tangannya ke leher Vano.

Tak menyiakan waktu, Vano membawa Vanya ke dalam kamar dan membaringkannya di atas tempat tidur.

Kini ia bisa dengan leluasa membelai wajah yang selama ini ia rindukan. Vano mencium kening Vanya dengan lembut dan dalam, mengisyaratkan kalau dirinya benar-benar tulus menyayangi dan ingin melindungi Vanya.

Kini mereka saling bersitatap seolah saling mencurahkan rindu, hangat nafas saling beradu.

"Kamu yakin?" Jujur saja awalnya memang Vano sangat terobsesi untuk bercinta dengan Vanya. Namun ternyata ia tak ingin Vanya melakukannya karena terpaksa.

Vanya mengangguk, tanpa terduga kini malah Vanya yang mencium bibir Vano terlebih dahulu. Bahkan lebih agresif dari Vano tadi.

"Hmm rupanya kau sudah tidak sabar sayang?" bisik Vano sambil menggigit kecil telinga Vanya, dan berhasil membuat tubuh wanita itu meremang, seketika detak jantungnya berpacu dengan cepat.

Deru nafas saling memburu, hilang sudah akal sehat terkalahkan oleh n4fsu. Satu per satu pakaian mereka terlepas, polos tanpa sehelai kain pun.

Vano menciumi setiap inci bagian tubuh Vanya, tidak ada yang terlewat. Inilah hal yang paling ia sukai selain permainan inti tentunya.

Merekapun menikmati penyatuan malam itu, menyerahkan diri sepenuhnya satu sama lain. Setiap sentuhan adalah percikan api yang menyulut bara, menciptakan kehangatan yang tak terlukiskan.

Vano tersenyum puas saat mampu membuat tubuh Vanya bergetar hebat sambil terus merancau. Begitu pula dirinya yang telah usai memuntahkan lava panas di bawah sana.

Dering ponsel memecah keheningan setelah percintaan mereka usai.

Meski malas, Vano terpaksa harus menjawabnya. Ia tak ingin Bella mencari informasi tentang dirinya. "Ya!" jawabnya singkat ketika panggilan terhubung.

"Kaka belum pulang?" tanya Bella nampak khawatir, sudah selarut ini tetapi Vano belum juga pulang.

"Aku sedang dalam perjalanan dinas keluar kota. Kemungkinan tidak pulang malam ini," kilah Vano berbohong.

"Kok mendadak?"

"Sebenarnya tidak mendadak, hanya saja aku lupa memberitahumu." jawab Vano spontan.

"Oh begitu.. Baiklah, jaga diri baik-baik. Kabari kalau pulang," Bella pasrah.

"Tentu, aku tutup dulu." Vano langsung menutup panggilan.

"Sejak kapan kamu jadi pandai berbohong?" Vanya menatap lekat manik mata Vano.

"Sejak barusan," jawabnya asal, Pria itu bahkan tidak tertarik dengan pertanyaan Vanya, ia lebih tertarik dengan wajah cantik mantan istrinya.

"Pulanglah, nanti nanti istrimu curiga," Vanya mengusir secara halus.

"Aku tidak mau," tolaknya, pria itu malah menarik Vanya dalam dekapannya.

Vanya tersenyum getir. "Hubungan macam apa ini?" namun anehnya dirinya malah menenggelamkan wajah di dada bidang Vano.

"Entahlah.. Tapi tetaplah seperti ini, aku benar-benar bisa gila jika hidup tanpamu," Vano mencium rambut Vanya.

"Apa kamu menganggap aku sebagai wanita murahan?" tiba-tiba Vanya mendorong Vano, kesal teringat ucapan Vano tempo hari.

"Kenapa bertanya seperti itu? Sayang kamu wanita yang sangat berharga."

"Tapi tempo hari..."

"Sayang aku minta maaf soal itu. Itu begitu saja terlontar dari mulutku, karena aku cemburu. Aku tidak mau kamu dekat-dekat dengan atasanmu itu,"

"Tapi ucapanmu ada benarnya mas, aku ini wanita murahan. Bahkan sampai mau tidur dengan suami orang." Vanya cemberut, namun justru itu terlihat menggemaskan di mata Vano.

"Kalau begitu ayo kita rujuk," ajak Vano bersungguh-sungguh.

"Masalahnya tidak sesederhana itu. Sudahlah aku tidak mau bahas lagi," Vanya memilih memejamkan matanya untuk tidur, sungguh dirinya merasa lelah.

Vano hanya memandangi wajah Vanya yang telah terlelap. sedetikpun tak ingin melewatkan waktu terbuang percuma. Belum tentu esok Vanya akan bersikap semanis ini. Sungguh wanita ini tidak bisa di tebak.

Tiba-tiba Vanya membuka matanya. "Kenapa melihatku seperti itu?" Ternyata Vanya belum benar-benar tertidur.

"Aku sedang menikmati keindahan ciptaan Tuhan," ucap Vano dengan jujur nan lembut.

Wajah Vanya memerah, dan membuatnya salah tingkah. "Kenapa kamu jadi pandai membual?"

"Aku berkat jujur," Tak ingin menyiakan kesempatan, Vano dan Vanya mengulang kembalian percintaan mereka.

-

-

Sementara Bella nampak resah, entah Vano berkata jujur atau tidak. Tapi setelah ia mengonfirmasi pada Andre dan Lidya, mereka dengan kompak menjawab. Vano memang sedang ada perjalanan ke luar kota. Apa mungkin kecurigaannya berlebihan?

Sudah beberapa bulan menikah, Vano belum sekalipun menyentuhnya. Bella hampir putus asa, bahkan dirinya sudah terlihat seperti j*l4ng yang dengan liarnya menggoda. Namun tetap saja, Vano selalu mengacuhkannya dan memilih pergi.

"Vanya, kali ini aku benar-benar tidak akan tinggal diam," Bella marah, tangannya mengepal, giginya menggertak, sorot matanya penuh dendam dan kebencian.

***

Jangan lupa tinggalkan jejak komen dan like yaaa.....

1
𝐋aQ⃟ui𝐧🦋
Firasat seorang ibu ga pernah salah. Licik memang mantan mertua dan si bella itu
dyah EkaPratiwi
jahat sekali mama vano
💜Bening🍆
bisa gaplok emaknya vano gk sih itu mulut apa comberan kotor banget🙄
lari vanya.. lari.... larilah yg jauh dr vano n org2 di sekitaran vano pd gila semua mereka
💜Bening🍆
udahlah paling bener kalian hidup masing2.. apa lg vano udah berkeluarga...
✰͜͡v᭄HIATUS𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ'ᴳᶜ
ceritakan saja sama mami mu kalau Oma Erika tuh mengancam mu kalau kau tidak ikut sama papi mu
✰͜͡v᭄HIATUS𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ'ᴳᶜ
jangan mau elana lebih baik km ttp sama mami mu jangan pernah tinggalkan dia
Dewi Ajah
gubluugg kok bisa2 nya malah lari ke alkohol.. lemaaHh😒
dyah EkaPratiwi
kenapa Vanya tergodah😭
Author abal-abal: khilaf kak🤭
total 1 replies
dyah EkaPratiwi
Vano egois bang jahat banget
𝐋aQ⃟ui𝐧🦋
Ya kan, rasa bersalah menghantui vano. Padahal kalau jujur pasti lebih baik sekalipun itu sakit. Kalau begini, makin besar kepala si bella
✰͜͡v᭄HIATUS𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ'ᴳᶜ
tumben banget si Vano acuh begitu biasanya kan dia kalau udh lama gak bertemu langsung maen nyosor aja
Author abal-abal: Vano sudah ternoda katanya 🙈
total 1 replies
✰͜͡v᭄HIATUS𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ'ᴳᶜ
papi mu bukan sibuk kerja elana tapi kmrn sedang liburan sama Bella 🤭
suzy baek
Type emak2 rempong.. masa anak baru aja cere dah di suruh nikah lagi. Vano makanya kaya gitu dia hidup di keluarga toxic
suzy baek
baru baca Bab awal tapi dah gedeg aja sama si Vano. Jadi laki kok gak tegas sih, kasihan tuh anak istrimu jadi korban.
TiraMissU
wah bercak merah jangan-jangan Bella pms itu 🤣🤣
TiraMissU
Jadi mereka melakukannya atau tidak? kok di skip sih thoorrr...
TiraMissU
Makin sebel sama Bella, di awal ku kira dia itu bakalan baik
TiraMissU
Si Bella sakit jiwa deh kayanya 🙈
TiraMissU
Mending jangan dah Vanya. suami orang tuh...
TiraMissU
uhuk lampu hijau... mending sama Ryuji aja sih bujangan anak tunggal kaya raya😂 emak bapaknya baik pula
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!