Ibunya adalah pelayan di istana kekaisaran. Karena itu, Guang Shen tidak diperbolehkan berlatih beladiri. Sejak bayi, dantiannya disegel oleh kaisar Tian Tang.
Saat usianya genap 15 tahun, 4 roh dewa suci menghancurkan segel dantiannya. Empat roh dewa suci adalah roh spiritual langka. Kebangkitan itu membuat Kaisar murka. Ia dicambuk berkali-kali hingga mati. Lalu mayatnya dibuang ke lembah kematian.
Di lembah kematian, ia bertemu dengan ayahnya, seorang kaisar dewa. Sayangnya, nasib buruk terus membayanginya. Demi ibunya, ia terpaksa menjaga gerbang dewa selama 100 tahun.
Setelah 100 tahun, ia kembali dengan dendam yang membara. Dalam hati, ia bertekad untuk membalas rasa sakitnya kepada keturunan kaisar Huang. Satu per satu, keturunan dari orang-orang yang dulu menyakitinya akan dihabisi tanpa belas kasihan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jusman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 13 Klan Bei
"Lapor, Leluhur!"
Seorang penjaga muncul di hadapan Guang Xiang. Ia itu berlutut dan mengatur napasnya. Raut wajahnya yang tegang dan tampak panik membuat sang Leluhur klan Guang heran.
"Ada apa?" tanya Guang Xiang.
"Itu … klan Bei … mereka …. " penjaga itu tak bisa mengucapkan sesuatu dengan utuh. Hal itu membuat Guang Xiang kesal.
"Bicara yang jelas!" bentaknya.
"Itu … klan Bei datang bersama 20 kultivator master agung, Patriak!" jelas penjaga tersebut.
"Klan Bei sialan!" Guang Xiang geram. Auranya bocor, sehingga para pemuda klan tertekan.
"Apakah diantara mereka ada yang memiliki kultivasi yang lebih tinggi?" tanya Guang Shen.
"Tidak terlihat ahli yang lebih kuat, Tuan! Kecuali ada yang bersembunyi," jawab penjaga itu.
Guang Shen tak bertanya lagi. Selama yang datang bukan ranah leluhur atau ranah surgawi, masih bisa dia atasi. Meskipun kekuatan tersegel, tetap saja kekuatan aslinya sudah menembus ranah dewa.
"Klan Guang, bersiaplah untuk dihancurkan!" teriakan seseorang terdengar. Teriakan itu disertai dengan aura yang menekan semua orang, kecuali Guang Xiang dan Guang Shen.
"Tetaplah di sini! Dengan kultivasi ranah inti langit, kau hanya akan jadi beban!" ucap Lan Ying. Orang yang dimaksud adalah Guang Shen.
"Jangan terlalu meremehkan orang lain!" ucap Guang Shen.
Wuuuussss
Baaammm
Aura ranah master menyebar dengan cepat. Aura itu mendekati aura seorang kultivator leluhur. Bukan hanya itu, munculnya pusaran elemen membuat semua orang kaget.
"Bagaimana bisa?" tanya Lang Ying tak percaya.
"Tidak ada yang mustahil di dunia ini!" jawab Guang Shen.
Wuuuussss
Sebelum semua orang berkedip, sosoknya sudah tak ada di sana. Aura yang tadi dirasakan semua orang juga menghilang, seolah aura tersebut tak pernah muncul.
Di depan rombongan klan Bei, Guang Shen muncul. Kemunculannya yang tiba-tiba membuat salah satu pemuda klan Bei geram. Ia hendak menyerang, tapi pria yang memimpin mereka menghentikannya.
"Bocah, menyingkirlah!" bentak pria itu.
"Kalian datang diwaktu yang salah. Karena aku sudah ada di sini, maka tak seorang pun yang akan pergi. Kecuali jika kalian datang dengan niat yang baik." Guang Shen mengancam. Ancaman itu membuat orang-orang klan Bei tertawa.
"Bocah ranah master mengancam klan Bei? Apakah kamu pantas?" Pria itu mengeluarkan aura penindasan yang sangat kuat. Meski auranya menekan ke-20 orang klan Bei tertekan, tapi Guang Shen masih berdiri dengan santai.
"Tidak usah basa-basi! Jelaskan maksud dan tujuan kalian datang ke sini! Kalau tidak, kalian tidak akan melihat matahari terbit!" ucap Guang Shen.
"Bocah sombong!" Pria itu hendak menyerang, tapi serangan Guang Shen sudah menerbangkannya.
"Kalau itu yang kalian mau, akan kukabulkan!"
Guang Shen membuat serangkaian segel tangan. Beberapa saat kemudian, puluhan pedang keluar dari ruang hampa. Ujung pedang tersebut mengarah pada klan Bei.
"Sebenarnya kamu datang untuk mengancam klan Guang. Selain itu, kami juga diminta untuk mengantarkan gulungan ini kepada seluruh klan yang ada di wilayah kekaisaran Huang!" Salah seorang pemuda yang ada di rombongan klan Bei memberikan sebuah gulungan. Gulungan itu diikat dengan benang emas, simbol dari leluhur kekaisaran.
"Leluhur tertinggi, ya!" gumamnya.
"Sial, bisa-bisanya aku melupakan mereka." Guang Shen membatin. Ia mengambil gulungan itu kemudian menatap tajam rombongan klan Bei.
"Kenapa masih di sini?" tanyanya disertai dengan tekanan yang sangat kuat.
"B–b–baik, kami a–akan pergi!" Rombongan klan Bei panik. Tanpa pikir panjang, mereka meninggalkan kota menara.
"Klan Bei, kenapa klan itu terdengar asing?" tanya Guang Shen.
"Dulu, aku tinggal di kekaisaran. Klan besar dan kecil selalu hadir dalam pertemuan, tapi klan Bei tidak pernah datang. Apakah klan itu berasal dari wilayah lain?" gumamnya.
Guang Shen membuka gulungan itu. Di gulungan tersebut, terdapat setempel leluhur dan tempat di mana pertemuan diadakan.
"Meski mengalahkan kalian sangatlah sulit, tapi mengacau tidaklah sulit!" Guang Shen mengikat gulungan itu dengan pita emas. Setelah memberikan gulungan itu kepada Guang Xiang, ia menghilang tanpa meninggalkan jejak.
"Kemana dia?" tanya Lan Ying.
"Tidak usah dipikirkan! Yang terpenting, kita harus bergegas ke istana peri!" balas Guang Xiang.
"Kudengar putri peri di sana sangat cantik. Baru-baru ini ada kabar bahwa putri peri akan memilih calon suami," ucap seorang pemuda. Namanya Guang Xiao Bao, pewaris giok naga klan Guang.
"Xiao Bao, Lan Ying, dan Guang Fu, kalian ikut denganku ke istana peri! Untuk yang tinggal di sini, berlatihlah di ruang rahasia!"
Guang Xiang membuka portal. Beberapa tahun lalu, ia berkunjung ke istana peri. Jadi, dia bisa ke sana menggunakan portal kapan pun. Meskipun sering ke istana peri, peri abadi tak pernah menghadiri pertemuan.
...****************...
Guang Shen muncul di halaman istana utama. Para penjaga menunduk dan membuka pintu. Sikap para penjaga itu membuat semua orang heran.
"Penjaga, kenapa dia diperlakukan istimewa?" Fu Chao, jenius kedua istana peri protes.
"Kamu akan tahu nanti," jelas Guang Shen lalu melangkah masuk.
"Bocah, berani kamu mengabaikanku? Aku ini jenius istana peri dan satu-satunya orang yang akan menikah dengan Xuan Yue!" ungkap Fu Chao.
"Kalau aku bilang aku adalah kakak Xuan Yue, apakah kau percaya?" tanya Guang Shen.
Fu Chao itu tak menjawab. Justru ia tertawa terpingkal-pingkal. Berbeda dengan dirinya, penjaga gerbang istana menggeleng kepala dan menyayangkan sikapnya itu.
"Tuan Muda Fu, kau menyinggung orang yang salah. Syarat utama untuk menikah dengan nona besar kami adalah harus mendapatkan persetujuan darinya!" ucap penjaga yang memakai armor biru.
"Memangnya dia sepenting itu?" tanya Fu Chao.
"Kandidat sebelumnya, yaitu pangeran Huang dibunuh olehnya. Anda beruntung karena dipilih langsung oleh Nyonya besar. Meski begitu, keputusan terakhir ada di tangan Tuan Muda Shen!" jelas penjaga yang satunya.
"Jangan-jangan …. " Wajah Fu Chao pucat pasi. Dengan tangan gemetar, ia mengeluarkan gulungan merah. Nama terakhir yang tertulis di gulungan itu membuatnya panik.
"Tak akan kubiarkan adikku menikah dengan orang sepertimu!" gulungan itu diambil dan dihancurkan olehnya.
"Paman, ada berapa gulungan merah yang disebar?" tanya Guang Shen kepada kedua penjaga gerbang.
"Gulungan merah itu ada 3, Tuan. Karena satu gulungan dihancurkan, maka yang tersisa tinggal dua lagi. Satu di tangan Tuan Muda Xiao Bao dan yang satunya lagi dipegang oleh Qin Tang, Tuan Muda sekte Awan," jelas penjaga yang memakai armor biru.
"Sepertinya aku harus menguji mereka!"
Guang Shen menjentikkan jarinya dan di langit muncul energi yang berputar-putar. Perlahan-lahan, energi tersebut berubah menjadi sesuatu yang berbentuk roda.
"Kakak, ibu menunggumu!" panggil Xuan Yue.
"Baik, aku akan ke aula!"
Dengan kesal, Guang Shen meninggalkan tempat itu. Sesaat setelah Ia pergi, puluhan orang muncul di gerbang istana. Di depan orang-orang itu berdiri seorang pemuda yang memakai pakaian biru putih.
...****************...