Tiga tahun menikah dengan Suami yang bernama Imran laki-laki yang dijodohkan karena sebuah perjanjian kedua Kakek mereka tidak mampu membuat kehidupan Azalea bahagia bahkan berani menggugat cerai Imran karena Imran lebih memilih kekasihnya yang bernama Nathasa.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bojone pak Lee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 13
Azalea menuruni tangga disusul oleh Maher,sementara dimeja makan sudah ada Papa dan Imran yang sudah siap dengan setelan kerjanya,Azalea tidak memandang Imran,dia hanya memandang Papa lalu duduk didekat Imran.
"Lea,Papa harap kamu kembali kekantor."kata Papa
"Lea pertimbangkan dulu Pa."kata Azalea
Mama dan Anita ikut bergabung namun Azalea sudah lebih dulu berdiri karena Papa sudah berdiri,dia bicara dengan Papa ditempat lain,Papa hanya manggut-manggut sambil tersenyum,setelah itu Azalea pergi meninggalkan Papa.
Imran menyusul Azalea yang sudah lebih dulu keluar,dia menarik tangan Azalea lalu membawanya masuk kedalam mobil.
"Pagi-pagi sudah mau kabur."kata Imran
"Aku ada kerjaan."kata Azalea
Imran mengunci pintu mobil,dia memasang kaca mata hitamnya hingga terlihat aura ketampanannya.Azalea hanya menggeleng melihatnya,dia merasa pagi ini Imran akan melampiaskan kekesalannya kepadanya.Azalea menyadari jika jalan yang dilalui Imran bukan jalan menuju rumahnya bukan juga kekantor.
"Kita mau kemana sih?"tanya Azalea
"Sudah,tidur lagi kalau kamu ngantuk."kata Imran
Azalea kembali mundur setelah rasa paniknya hilang,dia kembali menenangkan hatinya dengan duduk bersandar sambil melihat kearah luar.Saat mobil mulai memasuki area hutan Azalea mulai ciut nyali,dia mengendurkan duduknya dan mulai mendekati Imran.
"Ini dimana sih?"tanya Azalea sambil memegang lengan Imran
"Apa?kamu takut?"tanya Imran tersenyum karena memiliki kesempatan lebih dekat dengan Azalea
Akhirnya Imran mengetahui titik kelemahan Azalea,setelah mobil berhenti dia meminta kepada Lea untuk membuka mata dan melepaskan tangannya.
"Ayo turun."ajak Imran
"Gak mau,aku mau pulang saja."kata Lea
"Kamu yakin?"tanya Imran sambil mengelus tangan Lea
Azalea hanya mengangguk,matanya masih memejam dengan kepala bersandar dilengan Imran,Imran kembali bersandar setelah melepas sit beltnya,dia merangkul Azalea yang masih memejamkan mata.
"Kamu yakin gak mau turun?"tanya Imran setelah menunggu beberapa saat
Tangan Azalea masih menggenggam erat,perlahan dia membuka mata dan mengangkat kepalanya,dia berusaha menjauh dari Imran namun masih belum melepas genggamannya.
"Mau turun gak?"tanya Imran
Meski ragu Azalea hanya bisa mengangguk karena masih takut,takut tiba-tiba Imran meninggalkan sendirian ditempat yang asing baginya.Imran keluar dari mobil,dia disambut oleh sepasang suami istri,sambutannya hangat seperti Imran sudah mengenalnya.
Azalea keluar dari mobil setelah benar-benar tenang,disana dia juga disambut dengan hangat oleh keduanya,mereka membuka pintu rumah lalu mempersilahkan Lea dan Imran masuk.Keduanya meninggalkan ruangan setelah membuatkan minum untuk Imran dan Lea
"Sebenarnya ini dimana sih?"tanya Lea
"Liburan,atau bisa dibilang bulan madu yang tertunda."jawab Imran
"Iiiihh,menjijikkan."kata Azalea lirih ,dia khawatir Imran mendengar makanya dia bicara sambil berjalan menuju jendela yang terbuka
Diluar terlihat hamparan air berwarna biru,Azalea menjulurkan kepalanya keluar,ternyata saat ini mereka berada diatas air.
"Awas banyak buaya dibawah."kata Imran sambil menuangkan air minum
"Iya kamu buayanya."kata Azalea
Imran tersenyum mendengar gerutuan istrinya,dia terlihat lebih menggemaskan dan lebih cantik,Imran mendekati Azalea lalu memeluk dari belakang.
"Apa ini rencanamu?"tanya Azalea
"Tidak,tadi hanya spontan saja."jawab Imran
Azalea tersenyum sinis sambil berbalik badan,menatap Imran dengan melipat kedua tangannya didada.Imran mengunci tubuh Azalea dengan kedua tangannya lalu mendorong hingga membentur dinding.
"Malam ini kamu milikku."kata Imran sambil berbisik dan menggigit telinga Azalea
"Kalau aku menolak,kamu mau apa?"tanya Azalea
"Itu tandanya kamu bukan istri yang patuh,aku rasa kamu paham itu."jawab Imran
Azalea terdiam lalu membuang pandangan,hatinya kalut karena takut karena Imran mulai memanfaatkan keadaan,Imran sudah memahami kelemahannya dan Lea merasa Imran akan menekannya dengan menggunakan kata patuh.
Azalea melepas hijab yang menutup kepalanya,satu persatu dia lepas hingga tersisa dalaman,namun Imran malah membelakanginya,dia kembali kesofa meneguk minumannya.
"Mengapa kamu kabur?"tanya Azalea
"Aku tidak ingin memaksamu."jawab Imran
"Bukannya tadi kamu yang minta?"tanya Lea lagi
Imran menatap Azalea lebih dalam,hasratnya kembali liar hingga tidak mampu mengendalikan,dia meraih tubuh Lea lalu mengangkat dan membawa keatas ranjang,meski Lea baru pertama kali namun bagi Imran cukup bisa mengimbangi kemauannya.
Imran terbangun karena merasakan udara bertambah dingin,dia menutup jendela yang sejak dari tadi terbuka,diluar mulai hujan gerimis,Imran meminta kepada Pak Karto untuk menyiapkan makan siang.
Natasha membuka matanya perlahan,dia meraba tempat Imran terasa dingin tidak ada hangat-hangatnya,saat membalikkan tubuh dia melihat ruangan sudah sangat terang.
"Ampun,jam berapa ini?"tanya Natasha
Natasha buru-buru bangun dengan berlari kecil,dia masuk kedalam kamar mandi lalu keluar dengan langkah cepat,saat menuruni tangga dia melihat Amalia sedang bersama dengan Mama.
"Amalia,ayo pulang sayang."ajak Natasha
Amalia menatap kearah Natasha,dia menggeleng lalu memeluk Mama Imran dan bersembunyi dibelakangnya.Mama Imran tidak lagi mendukung Natasha,dia memilih diam karena tidak ingin mencampuri urusan Natasha lagi.Natasha menghubungi Imran namun panggilan tidak bisa terhubung,dia merasa kesal kali ini,jatah bulanan sudah menipis dan dia gagal mengendalikan Imran lagi.Karena merasa lapar Natasha memutuskan untuk makan siang dirumah Mama meski dia tidak suka dengan menu yang ada.
"Sayang,setelah makan kita pulang ya."kata Natasha
"Enggak Ma,aku mau sama Papa."kata Amalia
Akhirnya Natasha menyerah,dia meninggalkan anaknya dirumah Mama,Natasha pergi kekantor siang ini namun Maher bilang jika sejak pagi Imran tidak kekantor.
"Kamu yakin gak ada diruangannya?"tanya Natasha
"Kamu lihat ini?"tanya Maher saat memperlihatkan ponselnya yang tertolak oleh Imran
Maher melangkah keluar dari gedung kantornya,dia masuk kedalam mobil dengan memasang senyum melihat wajah Natasha yang kebingungan.Wajah cantiknya menghilang karena kurang perawatan,uang yang dia dapat selama ini hanya lewat meski hidupnya penuh kemewahan,itu semua bukan miliknya,itu milik Imran dan suatu saat Imran bisa menariknya kembali.
"Tidak bisa,Imran itu milikku jadi harus selamanya bersamaku."kata Natasha dalam hati
Natasha keluar dengan memendam amarah,dia baru ingat jika semalam Azalea juga ada dirumah,dalam hatinya memgatakan jika saat ini Imran sedang bersama Azalea.Membayangkan Imran mencumbu Azalea saja sudah membuat Natasha murka dan beberapa kali memukul setir mobilnya.
"Imran!"pekik Natasha
Natasha menemui John,dia ingin meminta John untuk mencari keberadaan Imran,namun John tidak ingin bekerja secara gratis.
"Dasar matre,sama teman saja kamu perhitungan."umpat Natasha
"Tidak mahal,kamu hanya perlu menemaniku malam ini."kata John