Setelah kehancuran dunia, munculah Cubex, pintu dimensi antar planet berikut kemunculan Artefak User yang dapat membuat manusia berubah menjadi Mutan berevolusi. Semua datang bukanlah sebuah kebetulan atau bencana alam semata namun ada rahasia dibalik semuanya itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rick Tur, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
12. Kemenangan
“Pertaruhan sudah di mulai. “ Joe mengeluarkan Kartu 8 Diamond, 8 Spade dan 8 Club. Dalam beberapa detik ketiga kartu itu hangus menjadi arang seolah di bakar tapi tidak ada api sama sekali.
[8 Diamond Protec + 80 % Untuk Joke.
Cooldown 12 jam. ]
[8 Spade, Agility + 80 % Untuk Joke.
Cooldown 12 jam. ]
[8 Club, Power + 80 % Untuk Joke.
Cooldown 12 jam. ]
Joe dapat merasakan kondisi tubuhnya semakin kuat dan ringan. Perasaan ini sering di rasakan dalam berburu sendirian. Ini bukan pertama kali merasakan Magic Card angka 8.
Joe melangkah menghadapi Fenrir yang juga melangkah perlahan. Fenrir itu melepaskan tubuh Arman yang tidak bernyawa. Joe tersenyum seperti seorang yang lapar dihadapkan pada makanan enak. Andrenalinya naik. Gairahnya di bangkitkan.
Roji berusaha mencegah. Tapi di abaikan oleh Joe. “Aku telah menerima Artefak ini. Jika aku tidak bisa mengalahkan maka berarti bukan takdirku. “ Ucap Joe seperti berbicara dengan dirinya sendiri. Artefak Magic Card adalah pemberian seseorang. Dirinya di beri kepercayaan karena dianggap mampu. Tentu saja Joe tidak akan mengecewakan. Jika dimasa akan datang Joe bisa bertemu dengan yang memberikan Artefak ini maka yang diharapkan dirinya sudah bertumbuh menjadi kuat.
Joe bangkit berdiri dari hadapan Roji. Tapi dia tidak ke arah berlawanan melainkan ke arah dimana Fenrir itu berada. “Apa yang akan kau lakukan Joe? Kau bukan lawannya. Pergilah. Tinggalkan Aku. Lebih baik satu orang yang hidup dari pada kita mati semua. “ Roji mencoba meraih tangan Joe.
“Kau sudah tidak merasa sakit kan. Aku pasti akan menyembuhkan mu. “ Joe tersenyum. Recovery dari Joe belum memulihkan secara menyeluruh. Paling tidak dapat menghilangkan rasa sakitnya.
“Joe. Dengar kan aku. Tanganku tidak akan kembali normal. Dan kakiku yang digigit tepat di tendon. Sudah di pastikan aku akan cacat. Jadi sebaiknya tinggalkan Aku Joe. “
Joe mengabaikan.
[Prediction System Activated. Mode On. ]
“Apa fungsi Prediksi ini? “
Tanpa disadari oleh Joe, matanya berubah merah seperti habis di kucek karena gatal. Joe juga melihat pemandangan yang tidak seperti biasanya. Di sekitar tubuh Fenrir terlihat ada beberapa titik-titik berwarna merah. Titik-titik itu terlihat angka-angka persentase. Misalkan di pangkal paha Fenrir terdapat titik merah dan angka 70%, dibawah pelipis mata ada titik merah dengan angka 60% dan masih beberapa titik merah lagi.
[Prediction : Setiap titik merah merupakan titik vital dengan kemungkinan damage dalam persentase. ]
“Waw ini sangat membantu sekali. Berarti Aku memiki sasaran yang di tuju. Jadi tidak memukul sembarang tempat. “ Joe menjadi semangat. Leher di bawah dagu Fenrir itu merupakan persentase tertinggi 85% fatal damage.
Fenrir melangkah lebih cepat, tapi Joe tidak mau membuang waktu. Joe berlari sangat cepat setelah kecepatannya bertambah 80%.
Fenrir pun berlari sangat cepat. Mulut binatang itupun terbuka lebar. Keluar cahaya putih .
Tapi serangan itu dengan mudah dihindari Joe. “Lambat.” Serunya. Kecepatan Joe menjadi lebih cepat. Semua gerakan lawan seperti berada dalam slow motion.
Fenrir sekali lagi menyerang. Seperti sebelumnya juga, Joe dengan mudah menghindari sambil mendekat ke arah Fenrir.
"Selama kau masih peringkat di bawah bintang dua maka aku masih dapat menghadapi mu. " Joe membatin. Semangatnya meningkat.
Ketika serangan cahaya yang ke tiga, Joe berhasil merosot di bawah perut Fenrir. Maka pada saat itu juga Joe memukul titik fital yang 85%. Pukulan telak mengenai titik fital. Ketika itu juga persentase di titik merah itu berubah menjadi 90%. Jika sekali pukul naik 5% maka dua kali pukul lagi maka tepat menjadi 100% . Saat itulah Fenrir akan tumbang. Demikian pertimbangannya
Fenrir melompat kaget karena kesakitan. Dengan cepat juga binatang itu berputar 180°, lalu kaki belakangnya menendang Joe. Tendangan nya tidak sekeras dari seharusnya dikarenakan dirinya menahan rasa sakit akibat serangan pukulan Joe. Binatang ini tidak menyangka bahwa lawannya dapat bergerak cepat seperti dirinya.
Joe tidak berpikir kalau Fenrir bisa bertingkah seperti itu. Tubuh Joe terlempar menabrak pohon. Saat itulah terdengar benturan keras. Meskipun ini bukan serangan terkuat Fenrir, tetap saja tubuhnya di buat melayang di udara. Pohon itu pun tumbang akibat benturan keras.
Suara benturan itu juga yang membuat Jasmin berubah fokus dari Ketua ke Joe. Jasmin berdiri hendak membantu Joe, tetapi tangan Ketua menahannya.
“Jangan lakukan. Kau akan tewas. “ Ketua membentak. "Melawan mahkluk itu harus terdiri dari lima orang. Kita kekurangan personil. Sekuat apapun Joe, dia hanya seorang healer. "
“Singkirkan tanganmu. “ Tangan Jasmin terbakar api besar membuat tangan Ketua menjauh dari tangan Jasmin.
Jasmin pun dengan sisa tenaga nya berlari ke arah Joe. Meskipun sudah pulih namun tenaganya belum balik sepenuhnya.
Joe saat itu melompat menghindar dari serangan cahaya Fenrir. Binatang itu memang cerdik, tidak ingin memberikan Joe untuk bernafas, jadi serangan cahaya di lancarkannya lagi.
Joe saat ini bergerak dengan cepat jadi dengan mudah menghindar sambil menyerang titik merah yang lain. Titik merah yang sebelum nya 76%, kini berubah menjadi 83% setelah di pukul. Lalu Joe menghindar dengan cepat untuk menyerang di pangkal paha yang sebelumnya 70%, dan kini menjadi 77%. Demikian seterusnya Joe menghindar serangan lalu membalas menyerang di titik yang di anggap lemah.
“Tidak mungkin. Dia sangat cepat dan kuat. “ Jasmin memegang mulutnya seakan tak percaya dengan kemampuan Joe.
“Apakah benar dia seorang Healer? Bagaimana dia bisa sekuat itu. Bahkan lebih kuat dari palu ku. “ Ketua juga menyangsikan nya. Ketua teringat bagaimana dirinya dan Arman telah merendahkan Joe sedemikian rupa.
Kini Ketua dan Jasmin melihat bagaimana sepak terjang Joe dalam menghadapi Fenrir yang tidak dapat di kalahkan secara berkelompok. Kini Joe menghadapi seorang diri. Menghindar dan menyerang dengan cepat. Menggunakan timing dengan tepat. Setiap serangan dari Fenrir dijadikan kesempatan untuk mendekat lalu sebuah tinju tepat sasaran ke tubuh Fenrir.
Joe juga beberapa kali terkena serangan dari Fenrir. Bahkan Joe juga terkena cabikan cakar dari Fenrir membuat bajunya robek. Terpaksa Joe merobek bajunya sehingga bekas robekan cakaran terlihat. Darah mengucur dari perutnya. Kembali Joe tersenyum kejam menikmatinya seperti seorang psikopat. Otot-otot terlihat menonjol. Proses latihan keras menunjukan hasilnya. Pantulan cahaya justru memunculkan keindahan otot tubuh yang kekar.
“Hahaha... Keluarkan kemampuanmu. “ bagai kesetanan Joe merasa adrenaline nya meningkat.
Jasmin yang melihatnya menjadi ternganga kagum. Ini seperti dejavu. Jasmin pernah melihat yang serupa ini. Tangan gadis itu menutup mulutnya. Ini sangat mengejutkan.. Seseorang pernah melakukan seperti ini dimasa lalu, menghindar dan menyerang. Jasmin berusaha mengingatnya.
Joe kembali bergerak cepat untuk menghadapi Fenrir. Menghindar lalu dibalas dengan menyerang seperti sebuah kebiasaan bagi Joe. Setelah di hajar beberapa kali, Fenrir menjadi pusing hingga tidak dapat berdiri kokoh. Titik merah di Pelipisnya menjadi 98%, Dibawah lehernya menjadi 95 %, di pangkal paha nya menjadi 90% dan di beberapa tempat lagi. Tubuhnya mulai goyang lalu tumbang.