NovelToon NovelToon
Presiden Tidak Tahu Aku Melahirkan Anaknya

Presiden Tidak Tahu Aku Melahirkan Anaknya

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Hamil di luar nikah / Pengganti / Beda Usia / Office Romance
Popularitas:28.9k
Nilai: 5
Nama Author: Melon Milk

Claire Jenkins, seorang mahasiswi cerdas dari keluarga yang terlilit masalah keuangan, terpaksa menjalani prosedur inseminasi buatan demi menyelamatkan keluarganya dari kehancuran.

Lima tahun kemudian, Claire kembali ke Italia sebagai penerjemah profesional di Istana Presiden. Tanpa disangka, ia bertemu kembali dengan anak yang pernah dilahirkannya Milo, putra dari Presiden Italia, Atlas Foster.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Melon Milk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

13 🩷

Atlas bukan satu-satunya yang hadir dalam konferensi telepon dengan Presiden Prancis. Wakil Presiden Brian juga turut serta. Claire duduk di antara Atlas dan Brian, merasakan aura kuat dan menegangkan dari kedua pemimpin negara ini. Ini juga pertama kalinya ia melakukan penerjemahan simultan untuk para presiden. Bohong jika ia mengatakan tidak gugup jantungnya berdebar kencang.

Namun, ketika ia teringat bagaimana dulu ia tidak memiliki pengalaman apapun, tetapi ia dengan berani mengajukan diri untuk mewakili negara menerjemahkan untuk Menteri Luar Negeri di hadapan para pemimpin asing, kegugupan dan kegelisahannya perlahan mereda.

Sebelum ia pergi belajar ke luar negeri, ia telah belajar bahasa Spanyol dan Prancis secara otodidak selama bertahun-tahun dengan tekad bulat untuk menjadi penerjemah profesional. Bahasa Jerman yang ia kuasai juga memberikan fondasi yang kuat untuk memahami struktur bahasa Eropa. Ia harus mampu melakukan ini.

Tak lama kemudian, rapat dimulai. Di ujung telepon terdengar suara yang tenang dan magnetis dari Presiden Prancis, berbicara dalam bahasa Prancis yang murni dan elegan.

Bersamaan dengan suara Presiden Prancis, Claire menarik napas dalam-dalam. Setelah kalimat pertama selesai, ia mulai menerjemahkan secara simultan dengan suara yang hanya dapat didengar oleh kedua presiden tersebut, suara yang jernih dan profesional.

Atlas duduk tak lebih dari satu lengan dari Claire. Ia mendengarkan suaranya yang lembut dan tenang, seperti angin sepoi-sepoi yang bertiup di hari musim semi yang hangat. Terjemahannya akurat dan cerdas, membuat Atlas secara tidak sadar menoleh dan menatapnya dengan perhatian.

Kulit Claire sangat putih dan halus, dan rambut tipis di wajahnya terlihat jelas di bawah cahaya kristal yang terang. Setelah mengamati lebih dekat, Atlas menyadari bahwa wajah Claire bahkan tanpa riasan pun terlihat segar, rona merah samar di kedua sisi pipinya tampak natural dari dalam.

Duduk miring, Atlas dapat melihat dua baris bulu mata Claire yang rapat dan panjang seperti sayap kupu-kupu. Hidungnya sangat mancung namun mungil. Mungkin karena terlalu gugup, ujung hidungnya dipenuhi butiran keringat halus yang berkilau.

Di bawah hidung mungilnya terdapat sepasang bibir merah alami. Ketika bibir itu terbuka dan tertutup, kata-kata yang indah terucap dengan artikulasi yang sempurna.

Mungkin merasakan tatapan yang aneh dan intens, setelah menerjemahkan kata-kata Presiden Prancis, Claire mengangkat tangan kirinya dan menyelipkan sehelai rambut di dahinya ke belakang telinga dengan gerakan yang anggun. Pada saat yang sama, ia menoleh ke kiri...

Dalam sekejap, pandangannya bertemu dengan sepasang mata hitam yang dalam tanpa dasar. Mata hitam itu seperti lubang hitam yang seolah-olah dapat dengan mudah menyedot jiwa siapa pun yang menatapnya. Ketika pandangan mereka bertemu, Atlas segera mengalihkan pandangannya, seolah-olah ia tidak pernah melirik ke arah Claire sama sekali, dan mulai berbicara kepada Presiden Prancis di ujung telepon dengan wajah tanpa ekspresi yang kembali dingin.

Claire melirik Atlas sekilas, tetapi hanya sesaat. Ia kemudian mengalihkan pandangannya dan melanjutkan tugasnya dengan suara yang lebih jernih dan mantap, menerjemahkan kata-kata Atlas kepada Presiden Prancis dengan akurat dan tenang. Namun, tak seorang pun yang tahu bahwa saat ini, jantungnya berdebar kencang seperti rusa yang ketakutan "thump", "thump", "thump" tanpa henti.

Di luar kantor presiden, Marcel bergegas datang setelah menerima telepon dari Aaria. Namun Aaria tidak memberitahu Marcel detail kejadian sebenarnya, hanya memintanya untuk segera datang ke Istana Kepresidenan.

"Anda tiba-tiba memanggil saya ke sini. Apakah Yang Mulia memiliki sesuatu yang penting untuk disampaikan?" Marcel bertanya dengan nada formal namun penasaran.

"Tidak." Aaria menggelengkan kepala, mengerutkan kening, dan ragu sejenak sebelum menjelaskan dengan hati-hati. "Beginilah kejadiannya. Satu jam yang lalu, penerjemah yang Anda rekomendasikan kepada Yang Mulia secara tidak sengaja memberi Tuan Muda Milo arancini goreng dan kopi susu, yang menyebabkan Tuan Muda mengalami gangguan pencernaan parah, muntah-muntah dan diare! Anda tentu tahu bahwa keluarga Foster hanya memiliki satu pewaris, yang sangat berharga bagi seluruh keluarga. Karena itu, Tuan meminta saya memanggil Anda ke sini dengan maksud untuk membawa Claire pergi dan merekomendasikan penerjemah yang lebih dapat diandalkan dari Kementerian Luar Negeri."

1
Rohana Omar
ari ni lum up date lg......
Anonymous
lanjut
indhpermatas
oke
indhpermatas
lanjut
erin
unik
sari dewii
oke meskipun namanya dek ketukwr
salsa
bagus
mukeseh hidayati
lagi kak, lagi seru"nya q baca 🥹
mukeseh hidayati
bagaimanapun hubungan darah tdk bisa di bohongin meskipun tdk pernh bertmu
Rukayah J
Lah
Rukayah J
Woow
Rukayah J
Tegang
Rukayah J
lanjut
Rukayah J
Ayo ada apa
Rukayah J: Ayo ada apa
total 1 replies
Rukayah J
lanjut
Rukayah J
Bahagia dong
Rukayah J
Siapa yg datang?
Rukayah J
Piye to pak direktur?
Rukayah J
Ada kedekatan batin
Rukayah J
Untung ada Milo
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!