Queen Angella

Selesai dengan perbincangan itu, Davide membawa Angella ke lantai dasar club.

Sebuah ruang rahasia yang berada di bawah tanah, bangunan tua itu.

Bau anyir bercampur wangi cerutu kuba menyeruak kala Angella keluar dari lift.

Angella sedikit mengusap hidung dan memicingkan mata nya, tempat itu lebih mirip Ruang penyiksaan, terlihat dari dinding yang terdapat banyak bercak darah dan bau anyir yang menyapa di awal tadi .

''Kalo kamu takut katakan, Hilto akan membawa keluar dari  sini . "bisik Davide yang Hanya di jawab senyum tipis Angella.

Bagaimana mungkin takut, ini moment yang di tunggu oleh nya. Apalagi Davide sudah Memasang mode mafia nya sejak memasukki club tadi.

Mereka memasuki satu ruangan, mirip seperti ruang introgasi.

Di dalam nya ada 3 orang laki-laki, 1 orang duduk santai dengan cerutu di jari nya,

1 lagi berdiri tegak dengan berkacak pinggang menghadap 1 orang lagi yang tergeletak Di lantai.

Si pria santai melirik dengan sinis, '' siapa dia Dav ??.

''Kekasih ku, aku hanya ingin menunjukan apa itu dunia, setelah nya Hilto akan

membawa nya pergi."  Ucap Davide sembari menghampiri pria yang tergeletak di lantai.

''Berapa banyak yang dia hancurkan?. Tanya nya pada pria yang sedang berkacak pinggang.

''Hampir 4%". Jawab pria itu dingin.

Davide menatap pria itu dengan senyum smirk, sesaat kemudian. "DORRR !!!!.

Darah kental mengalir di lantai, Davide menembak tepat di kepala pria itu.

''Peluru adalah hadiah terbaik untuk seorang pengkhianat." ucap nya dingin.

Angella sedikit terkejut, bukan karena apa yang di lakukan Davide tapi karena suara

Tembakan yang lumayan memekakan telinga.

Angella jelas terbiasa dengan kesadisan, mengingat beberapa kali dia pernah Menghukum bawahan nya, cara davide sadis, tapi jika boleh di telisik cara Angella Lebih, sadis.

Hilto mebawa Angella pergi ke lantai atas tempat club itu berpusat, sesuai perintah Davide. Ia duduk di sebuah meja kecil yang ada di lantai 2, dari sana dia bisa melihat Kegiatan yang ada di lantai 1, tempat orang-orang berdansa dengan bebas.

Mata nya membulat saat melihat seorang pria, yang tertawa nakal sembari

Mengedip kan sebelah mata, gelas whisky di tangan nya Ia angkat tinggi seolah

Mengajak bersulang, Nicholas.

Bawahan nya itu benar-benar tak membiarkan Angella berkeliaran sendirian.

Pandangan Angella kemudian berpindah pada seorang gadis yang berada 2

Meja di depan nya.

Tatapan gadis itu tampak kosong, dengan badan kurus dan pucat.

Angella berniat menghampiri gadis itu, namun di cegah Hilto, tapi bukan Angella kalau

Tidak ngeyel. Hilto menghela nafas, seraya mengikuti nyonya baru nya itu.

''Haii!" sapa Angella, "boleh aku duduk di sini," lanjut nya.

Gadis itu mengangguk kecil,  Angella memperhatikan gadis itu sejenak, dan benar saja wajah dan tangan nya penuh lebam. sebagian masih terlihat baru, sebagian lagi sudah mulai memudar.

''Siapa yang melakukan ini pada mu!" tanya Angella .

''Bawa aku pergi dari sini, tolong..., aku sudah tidak tahan." lirih gadis itu.

Angella menengok pada Hilto, yang langsung di respon gelengan cepat oleh asisten

kekasih nya itu.

Ck_, Angella berdecih, '' kau tunggu lah sebentar, aku akan bicara pada kekasih ku."

ucap Angella. Niat nya meminta Nicholas yang bertindak, beruntung Davide datang,

Angella memeluk laki-laki itu manja, seraya berbisik '' selamat kan gadis itu.

Davide menoleh pada gadis yang di maksut Angella, segera Ia menggeleng malas.

Terlebih datang seorang pria hitam yang seperti nya kekasih Cassandra,

''Patricio vernandez." Aku malas berurusan dengan nya." sahut Davide seraya menarik Angella pergi.

''Tapi aku mau!. sahut Angella. yang langsung melepas paksa genggaman tangan sang kekasih.

Tanpa menunggu persetujuan Davide, Angella menghampiri Cassandra yang nampak ketakutan.

''Hei !' Tuan, jangan kasar dengan wanita." Seru Angella, tak ayal  semua mata tertuju pada suara bass wanita itu, pun dengan Davide yang lengah sepersekian detik.

Nicholas yang juga memperhatikan nampak berkesiap, Ia sudah menduga Queen nya Itu tidak akan tahan melihat orang tertindas, terlebih seorang wanita.

''Siapa kau, berani memerintah ku."  Hardik laki-laki itu, dingin.

''Aku.....' seperti yang kau lihat, Jalang yang tidak suka melihat pengecut seperti mu!"

Tekan Angella sembari membalas tatapan tajam laki-laki berkulit hitam itu.

Laki-laki itu terbahak, jelas sekali tawanya meremehkan. ''Apa yang aku dapat jika aku

melepaskan gadis ini." tekan nya.

''Tubuh ku. Tapi kalah kan dulu aku di meja judi," sahut Angella tak kalah mengintimidasi.

Angella kemudian berjalan menuju Davide , di kecup nya sebentar bibir kekasih nya itu.

''Kau lambat sekali Davide," bisik Angella yang berhasil mendapatkan tatapan tajam Davide.

*Heads-up poke*r menjadi pilihan 2 orang itu untuk menentukan siapa yang akan Mendapatkan tubuh siapa.

Bermain heads-up jauh lebih menantang karena membutuh kan strategi yang lebih Agresif .

Fokus pada perminan post-flop(setelah kartu community dibagikan) dimana pemain Harus lebih selektif dan lebih sering menggertak.

Angella dengan sengaja memiring kan posisi duduk nya, setelah sebelum nya ia Mengikat rambut nya tinggi-tinggi, mengekspos penuh tubuh bagian kiri nya,

Di mana di bagian itu juga terdapat lebih banyak mahakarya bibir bejat Davide.

Dada nya yang sintal sesekali mengintip dari balik gaun nya, membuat si lawan Kesusahan menelan ludah. Angella beberapa kali menangkap si kulit hitam menarik Nafas pasrah dengan keringat yang bercucuran dan jakun yang naik turun.

Four of kind  dengan susunan 4 angka kartu sama dan satu AS, Angella turun kan, Sedang kartu si kulit hitam  mendapat Straight dengan susunan nominal kartu yang Berurutan namun jenis kartu berbeda.

Angella menang.

Angella bangkit dari kursi nya, berbisik lembut di telinga si hitam,

''Petarung sejati tidak pernah mengingkari janji." Tuan.

Suara bass dengan nafas yang hangat, berpadu wangi wine yang masih dominan jelas Memporak-porandakan otak pria itu.

Angella membawa serta Cassandra pulang bersama nya. Dapat di lihat nya si pemilik

Mobil mewah tersenyum kecut di bangku depan.

''Terimakasih Angella" ucap Cassandra saat mobil mereka sudah melaju pelan.

Angella tersenyum manis, '' Kau harus sedikit berani Cassandra, apalagi menghadapi

Mafia-mafia  mesum seperti mereka!!.

Sontak kata-kata Angella yang penuh penekanan membuat 2 pria di depan mereka Mengusap wajah kasar dengan nafas gelisah.

Skak matt untuk, Davide dan Hilto.

_____Bersambung.

Yesss aroma-aroma kecurigaan dan perperangan mulai tercium.....

Apakah bapak Davide mulai sadar siapa Angella ......

Teteewwwww.........

Salam Cinta

Ibu❤️