Hanya ada di noveltoon, bila ada yang lain maka plagiat.
Desa pandan Arum mendapatkan teror yang amat mengerikan selama satu tahun terakhir anak anak atau pun remaja, banyak yang meninggal dalam keadaan mengerikan dan itu hanya untuk berjenis kelamin laki laki saja.
Mereka di temukan dalam keadaan anus rusak parah, semua nya sudah tidak bernyawa ketika sudah kembali pada keluarga nya.
siapa yang sudah membunuh mereka?
siapa pula yang membuat teror mengerikan ini?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20. Ternyata Ratu ular
Lurah pun tidak bisa apa apa lagi setelah hampir tujuh puluh persen warga nya setuju untuk menguburkan saja Lastri tanpa di usut lagi, alasan nya yaitu mereka tidak ingin warga desa lain tau bahwa warga di desa ini mati bunuh diri. yang ada nanti desa mereka tidak akan maju maju, karena di jauhi dan tidak ada yang mau datang.
Padahal tingkah buruk mereka sendiri yang membuat desa mereka bukan nya maju tapi malah kian sepi saja penduduk nya, karena mereka tidak pernah bisa baik pada para tetangga yang kesusahan. tidak seperti desa lain yang selalu saling bantu, ini selalu saja menjelek kan satu sama lain hanya karena ingin terlihat menonjol.
Lurah juga nanti nya yang akan di kritik habis habisan bahkan di tuding memakan uang para warga yang ada di sana untuk pembangunan, padahal uang selalu di beri berikan dan selalu di bangun kan jalan agar aktivitas mereka bagus di desa ini.
Nyata nya pengaruh Bardi sebagai RT jauh lebih mengena di hati mereka sehingga tidak bisa lagi mau di beri pencerahan, sama seperti sekarang juga contoh nya. apa yang di katakan oleh Bardi maka mereka langsung melakukan nya, padahal rasa nya aneh saja bila Lastri bisa memanjat pohon sebesar itu untuk naik atas dahan nya.
Omongan Pak Lurah mana ada di dengar sama sekali, jasad Lastri juga langsung di kubur begitu saja seperti sedang menguburkan bangkai anjing. tidak ada acara di mandikan atau pun di sholat kan oleh para warga yang ada di sini, sungguh kejam mereka semua apa bila sudah bertindak.
"Jadi hantu ini kalau begini cara nya." ujar Mak Tin.
"Heh Mak! kau kalau mau sibuk soal hantu saja maka lebih baik mati, sudah tua pun tidak ada guna." sentak Ucok.
"Tidak baik bicara seperti itu pada orang tua!" Erni buka suara karena tidak terima.
"Sudah tau tua tapi masih banyak tingkah, maka lebih baik di pendam saja." ujar Ucok sambil menyeringai.
"Kau lebih baik mencari anak mu, Cok! itu istri mu menangis di sepanjang jalan." ucap Agus.
"Sok sibuk sih, anak sendiri saja tidak di urus tapi malah banyak tingkah di sini." sinis Erni kesal sekali.
Ucok yang baru sadar kalau anak nya tidak ada langsung bergegas pergi mencari Morang dan juga Crish yang belum di temukan, entah kemana pergi nya bocah tersebut karena tidak mungkin juga bisa pergi jauh. biasa pun hanya di sini saja, tapi sekarang malah menghilang entah kemana sehingga membuat Mamak menjadi sangat resah.
"Awas kau ya!" Ucok menunjuk wajah Erni yang mengejek dia.
"Apa? kau memang orang yang tidak tau diri, mengurus anak pun tidak becus walau di rumah jadi pengangguran!" ejek Erni makin menjadi.
"Sudah lah, jangan menuruti bisikan setan." Mustofa menarik istri nya.
"Nanti dia malah marah dan membuat masalah, biar lah dia begitu." Mak Tin pun menyuruh Erni diam saja.
Mereka segera bubar dari tempat penguburan nya Lastri, Lastri tidak di kuburkan di tempat pemakaman seperti yang lain. dia di kuburkan di pinggiran hutan dan sama sekali tidak ada patok apa pun, bila ada yang jahat maka bisa jadi Lastri akan gentayangan untuk balas dendam.
"Udah ketemu adik mu, Ka?" Ucok mendekati anak nya yang paling tua.
"Belum, Pak." jawab Ika yang sudah lelah.
"Kemana lah anak ku ini, kemana dia bisa pergi?" Ucok sekarang baru merasa resah.
"Hutan dan sungai sudah ku cari, tapi Crish tidak ada di sana, Pak." Morang menangis pilu.
Ucok tidak menjawab lagi melainkan langsung pergi mencari keberadaan anak bungsu nya, ini sudah sangat lama dia hilang. semalaman dan sekarang sudah mau malam lagi, berarti sudah lebih dia puluh empat jam Crish hilang dari tangan orang tua nya, para warga pun ikut membantu Ucok untuk cari Crish.
...****************...
Purnama berjalan santai sendirian karena dia memang mau mencari tau sendiri soal kampung yang sudah anak anak ceritakan, sama sekali tidak ada member yang ikut karena mereka memang tidak tau. dia juga tidak pakai kendaraan karena malah akan lama, enak jalan begini dan bila pulang nya maka akan berubah wujud.
Jelas itu nanti akan lebih cepat dari pada kendaraan roda dua, untuk berangkat nya lebih baik jalan santai sambil menikmati hembusan angin malam, terasa sangat adem dan juga nyaman. tapi takut nya ada orang jahat dan memperkosa, untung nya dia bisa segala nya sehingga tidak akan mengalami nasib seperti itu.
"Suasana nya memang agak aneh, ini pasti ada yang sudah menyalahi." ujar Purnama merasakan aura kampung.
"Dingin yang jahat, pantas saja anak anak sangat takut." gumam Purnama lagi menatap sekitar.
"Eh jangan takut!"
Tiba tiba saja muncul orang yang hitam legam dan memiliki taring tajam di antara bibir nya itu, Purnama santai saja sambil tetap berjalan seolah sama sekali tidak takut dan memang dia tidak takut. di lihat dari bentuk nya ini bukan hantu yang Digo bicarakan, malah ada hantu beda dan ini sama jahat nya.
"Jangan berteriak kalau teriak maka akan ku robek robek leher mu." hantu taring menutup mulut Purnama dengan tangan nya.
Purnama menurut saja berhenti dan tidak melangkah lagi, hantu taring senang karena mengira Purnama takut pada nya sehingga akan menghisap darah dari Ratu ular. wangi yang amat luar biasa membuat dia ngiler ingin merasakan darah sekarang juga, di dekatkan lah gigi nya ke leher mulus dan putih itu.
Jreeeeeng.
"Hah, sisik?!" hantu taring kaget bukan kepalang dan langsung menatap mata Purnama.
"Kenapa tidak jadi?" tanya Purnama menampakan taring dan juga mata nya yang kuning cuma segaris.
"Ah tidak lah, ini anu tadi aku hanya bercanda saja." hantu taring cepat menjaga jarak.
"Di lihat dari gelagat mu kau sudah sering memakan orang ya, atau kau sekarang ingin ku makan saja." Purnama menatap nya sambil tersenyum.
"Ja..jangan dong, eh jangan lah hantu makan hantu! maafkan saya ya, ini tadi hanya bercanda saja." hantu taring menelan ludah karena ketakutan.
"Sayang nya aku tidak suka bercanda!" sahut Purnama sudah berubah menjadi manusia setengah ular.
"Hahhhh! Ratu ular, mampus lah aku yang malah mau meminum darah Ratu ular." sesal hantu taring tidak berkutik.
Tanpa basi basi tubuh hantu taring segera di belit habis dan tubuh nya remuk seketika, tidak akan bisa ia melawan Ratu ular. lagi pula salah nya sendiri mendatangi tanpa di teliti, bagai mana bisa Ratu ular mau di hisap darah nya.
Jangan lupa like dan komen nya ya, istirahat dulu sebentar dan nanti sambung yang cinta mertua ya.