Tidak ada yang tahu pasti bagaimana takdir telah di gariskan. Almira Kanaya tidak sengaja menumpahkan jus milik salah seorang pria yang bernama Hafiz Muhammad Adnan.
kejadian tak terduga tersebut ternyata menarik keduanya dalam hubungan abstrak yang cukup membuat hati mereka porak-poranda bak rollercoaster. penasaran? mari simak kisahnya.
note : cerita ini murni dari tulisan author dilarang untuk di coppy paste, jika terdapat maka akan berusan dengan undang-undag hak cipta. ☺
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur Hikma Arzam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 13. Apa-apaan ini
Obrolan grub grions mendadak ramai mulai dari Haya yang berkomentar dilanjutkan oleh Abyan.
Haya Al-Haq : What? serius kamu nan.
Abyan : @Hafiz liat nih ketikung kamu bos.
Angeline : send a photo
Haya : eh buset mending adik saya sama Hanan emang.
Hanan : thanks kaka ipar.
Angeline ; Hafiz lagi beliin aku obat kalian jangan salah paham dulu.
Setelah membalas pesan itu Angeline tersenyum kecil melihat pundak Hafiz yang membelakangi nya. gadis itu tadi sempat pura-pura oleng untuk menarik simpati Hafiz, dan yah dia berhasil sekarang mereka jalan berdua ke apotek terdekat. meskipun hanya jalan kaki tapi bagi Angeline berjalan di sebelah pria idamannya adalah keberuntungan.
"nih." ucap Hafiz sembari menyodorkan obat yang telah tersusun rapi dalam plastik.
Angeline menerima obat itu dengan senang hati. "thanks ya udah mau aku repot in. "
"ya sama-sama." jawab Hafiz singkat.
Lalu pemuda itu beranjak meninggalkan Angeline tanpa permisi.
Angeline berdecak. kebiasaan pria itu selalu tanpa permisi jika bersama dengannya. tapi meski begitu hatinya tetap memilih Hafiz untuk jatuh cinta.
"Hafiz tunggu." panggil Angeline seraya mempercepat langkahnya menuju punggung pria itu.
Hafiz berbalik sedikit menjeda langkah kakinya, pemuda itu merasa risih sebenarnya berjalan dengan Angeline tapi gadis itu butuh pertolongan.
"kamu tega banget sih ninggalin aku." rajuk Angeline ketika berhasil menyamai langkah nya dengan Hafiz.
"sorry lupa." lagi-lagi Hafiz menjawab dengan singkat.
Dahi Angeline berkerut mendengar ucapan sok polos pemuda di samping nya ini. apa dia harus pakai trik lagi untuk bisa berdekatan dengan Hafiz? atau jangan-jangan pria ini sudah membuka obrolan grub mereka makanya mendadak tidak mood?
"ehem" Angeline berdehem pelan mencoba mencuri-curi pandang pada Hafiz yang sibuk jalan sambil melihat ke arah kanan.
"aw" ringis Angeline memegang kepalanya.
Hafiz yang hendak saja ingin beranjak ke toko bunga langsung menoleh ke arah Angeline yang kini tampak kesakitan.
"kenapa Angeline?" tanyanya panik.
"kepalaku mendadak sakit Haf, aku nggak tau bisa kuat apa enggak jalannya." ujar Angeline mendramatisir. tak perlu waktu lama ia kemudian berhenti lalu duduk begitu saja dipinggir jalan.
"aku nggak kuat Haf, kepalaku sakit banget" lanjut Angeline lagi. gadis itu memijat-mijat kepalanya dengan sedikit getokan.
Hafiz panik, ia kelimpungan namun juga dongkol dalam hati kenapa setiap ia berencana mendekati Almira gadis di samping nya ini mendadak terserang sakit.
"kamu tunggu di sini ya, saya ambil mobil dulu."
"nggak usah Haf, kamu pergi aja aku bisa duduk lebih lama disini kok, mungkin setelah sakit kepalaku reda aku bisa jalan lagi" balas Angeline sok baik.
"jangan, kalau begitu saya panggilkan taksi ya." ujar Hafiz lagi dengan raut wajah panik.
Angeline tak kehabisan akal. gadis cerdik namun licik itu mendadak pingsan membuat Hafiz mau tidak mau harus menggendong nya ala bridal style. ia merasa ini darurat.
Orang-orang yang melihat mereka bukannya menolong malah mengambil banyak gambar untuk mengabadikan momen berhubung beberapa jak lalu gambar mereka di resto viral sehingga besar kemungkinan jika mereka mengupload foto itu akan boom viral dimana-mana.
Hafiz tidak perduli dengan banyaknya pasang mata yang memperhatikan mereka berdua. ia lebih mengutamakan keselamatan Angeline. sedangkan Angeline bersorak dalam hati karena akhirnya dia bisa merasakan di gendong oleh Hafiz, wangi pria ini menenangkan di tambah deru nafasnya yang menyentuh pipi membuat Angeline menahan betul ke saltingan nya. jangan sampai Hafiz sadar dan ia dilempar di tengah jalan.
"luar biasa sayangnya ya pacar mbak Angeline itu." ujar salah seorang netizen yang melihat langsung adegan tersebut ke pada temannya.
"iyaa mau juga di sayang seperti itu." balas temannya.
...----------------...
Hanan yang sedang asyik berselancar dunia maya langsung mengepalkan tangannya kuat-kuat saat melihat Hafiz menggendong Angeline ala bridal style. apa-apan sahabatnya itu.
Ia ingin mencegah Almira untuk memainkan ponsel namun ternyata Almira sudah mematung melihat gambar itu ada di media sosial nya.
Air mata Almira perlahan menetes sedikit demi sedikit namun dengan intensitas yang sering. Hanan merasa gagal sekaligus sakit bersamaan.
Bella yang melihat Almira menangis langsung dengan cepat merangkulnya memberi sedikit ruang untuk tenang meskipun kini gadis dalam rangkulannya itu sudah terseduh-seduh.
"hikss kenapa sih hati aku harus suka sama orang yang salah." ucap Almira terbata.
Hanan rasanya ingin menangis. pemuda itu segera beranjak dari tempat nya memohon izin untuk keluar sebentar mencari udara segar.
Almira makin tenggelam dengan tangisan di pundak Bella. "aku pikir tadinya dia serius ternyata hanya bualan huaaa." ia makin merengek.
"ssst-ssst. yang sabar ya Al, aku tidak akan menyalahkan mu kok, karena memang sejati nya hati lah yang memilih tempat dimana ia akan berlabuh" ujar Bella menenangkan.
"aku benci lemah bell, kenapa sih harus cinta bodoh ini yang merajai perasaan aku. kenapa aku harus cemburu? dia berhak bersama siapa pun karena aku tidak memiliki nya. tapi kenapa hati aku sakit ya Allah."
Bella mencoba sabar mendengarkan tanpa berbicara lagi. biarkan lah Almira mengeluarkan unek-unek nya.
"ahaha" tawa Al terdengar sangat menyakitkan. ia tertawa dengan tangis yang terus menerus turun.
"aku bodoh banget bell, hatiku terlalu besar menaruh harap pada manusia." lanjutnya lagi.
"Allah, bisakah engkau hilang kan saja rasa sakit hatiku ini karena menurut ku ini adalah rasa yang paling tidak nyaman." Almira makin merutuki dirinya karena terlalu berharap.
"sudah Al, kamu berhak bersedih tapi merutuki diri adalah hal yang paling Allah benci." ujar Bella mencoba menyadarkan.
Di depan pintu Hanan juga ikut menangis mendegar rutukan dari Al. kata-kata gadis pujaan nya itu sekan belati yang menusuk uluh hatinya.
Ia berjalan menunduk meninggal kan ruangan itu. tujuan utamanya adalah ke resto Hafiz. pria itu harus dapat pelajaran karena sudah sangat menyakiti Almira.
Lupakan soal bersaing dengan sportif ia akan mem buat Almira melupakan Hafiz bila perlu Hanan akan mencoba mendekat untuk mencari restu ke orang tua Haya tanpa sepengetahuan Hafiz. toh saingannya itu juga tadi pagi sempat memberikan harapan palsu pada gadisnya.
Hanan berjalan cepat keluar dari lobi kantor. para karyawan nya menatap aneh ada juga yang merasa penasaran. apa gerangan yang membuat bos mereka itu mengeluarkan lagi aura menakutkan nya.
"Hafiz, kamu harus sedikit diberi pelajaran" guman Hanan lalu menyalakan mobilnya dari jarak jauh menggunakan smart key. ia berjalan cepat masuk kedalam mobil lalu menjalankannya.
...----------------...
Haya tampak shok saat melihat Hafiz menaiki tangga sambil menggendong Angeline sama halnya dengan Abyan.
"Abyan sediakan kasur darurat cepat Angeline pingsan." ucap Hafiz penuh panik.
Abyan bergegas merebahkan kasur darurat sementara Haya masih melongo. ini kalau adiknya lihat entah apa yang akan terjadi ke depannya mungkin Hafiz akan sangat susah mendapatkan cinta Almira. terlebih lagi Almira adalah tipe cewek yang gampang move on jika merasa terlalu di sakiti.
Baru saja Hafiz selesai merebahkan Angeline ke atas kasur. pipinya tiba-tiba kena tonjok.
"kamu harus di beri pelajaran biar tidak semena-mena dengan perempuan. kamu kira Almira itu apa ha?" ujar Hanan penuh emosi.
"Bella jangan gitu lah."
ceritanya keren banget seriuss😁✨✨
jangan lupa mampir di karya aku ya thor. terimakasih