Derita Pengantin Penganti

Los angeles,

Mauren terbangun dan merasakan di jika justin tidak ada di samping nya

" Kemana dia" batin Mauren lalu terbangun dan mencari keberadaan justin

Saat mendekati satu ruangan yang pintu nya terbuka sedikit, Mauren melangkah perlahan dan mendekat Mauren mendengar jika justin sedang berbicara dengan seseorang lewat sambungan telepon

" Aku akan menemui tapi tidak untuk sekarang" ucap Justin

" kumohon bersabarlah aku tidak mungkin meninggalkan Mauren sendiri " ujar Justin lagi

Deg

Jantung Mauren berdetak kencang dan tanpa sadar Justin melihat bayangan Mauren dan segera mematikan sambungan telepon nya

" Baby kamu sudah bangun" sapa Justin tersenyum

Maureen tersentak dan menatap lekat Justin

" Ada apa hm?" tanya Justin

" Kamu tadi sedang berbincang dengan siapa?" tanya Mauren

" Dengan adik ku, ada apa hm?" tanya Justin tersenyum lembut

" Ah tidak apa' " sahut Mauren

" Ya sudah sekarang kamu mandi aku tunggu di meja makan" ucap Justin

" Baiklah " jawab Mauren lalu berjalan menuju kamar nya

" Huh hampir saja aku ketahuan, belum saatnya mauren mengetahui kebenaran ini" ucap Justin merasa gelisah

Di dalam kamar mandi Mauren mengguyur tubuhnya dengan air tapi pikiran sedang berkecamuk

" siapa yang bicara dengan justin, aku seperti mendengar suara anak kecil menyebut kata Daddy?" tanya Mauren pada diri nya sendiri

" Apa selamat ini Justin menyembunyikan sesuatu dari ku " pikir Mauren merasa sangat gelisah

Setelah mandi dan berganti pakaian Mauren pun turun menuju meja makan di sana justin sudah duduk menunggu nya

"Kamu semakin hari semakin cantik saja baby" puji Justin

" Terimakasih honey " jawab Mauren berusaha menyembunyikan kegelisahan nya

" Apa kamu ingin ke kota untuk belanja?" tanya Justin

Mauren terdiam lalu menggeleng kan kepalanya

"Tumben kamu tidak ingin belanja baby?" tanya Justin penasaran

" Aku hanya sedang tidak ingin keluar jus " ujar Mauren

" Apa kamu sedang sakit?" tanya Justin khawatir

" Tidak honey aku sedikit merasa pusing" ujar Mauren

" Apa? Kita ke rumah sakit ya " ajak Justin

" Tidak honey aku hanya perlu sedikit beristirahat nanti juga sembuh sendiri" jawab Mauren tersenyum

" Baiklah kamu istirahat saja jika membutuhkan sesuatu beri tahu aku " ucap Justin menatap penuh cinta Mauren

" Aku seperti merasakan perasaan berbeda jus, apa kamu benar' menyembunyikan sesuatu dari ku, mengapa aku sekarang ragu dengan mu" batin Mauren berpura' tersenyum

" Kak Devan " panggil Klara membuat devan menghentikan kegiatan mengerjakan pekerjaan kantor lalu menoleh

" Aku ijin keluar karena akan ke kam" ucap Klara terhenti saat devan mengangkat tangan meminta nya tidak melanjutkan ucapannya

" Kamu tidak perlu menjelaskan ataupun meminta ijin aku tidak peduli kamu mau melakukan apa sekalipun dan jangan berlagak seperti seorang istri yang meminta ijin pada suaminya, ingat kita bukalah suami istri pada umumnya jadi ku harap kamu paham maksud ku" ucap Devan menatap datar Klara

Deg

Hati klara merasa sakit mendengar perkataan devan dan tanpa menjawab klara pun berlalu ke luar Apartemen , sementara devan tidak peduli dan tetap melanjutkan pekerjaan nya

Klara mengunakan taksi ke kampus sepanjang perjalanan klara terus terbayang dengan kata-kata devan

" Bagaimana mungkin dia tidak memiliki rasa peduli sedikit saja padaku walaupun ini hanyalah pernikahan terpaksa tapi setidaknya dia peduli sedikit saja dengan ku" batin Klara merasa kecewa

Universitas Indonesia , Jakarta

Klara memasuki ruangan di mana dirinya akan bertemu rektor kampus itu

" Nona Klara Amelia pindahan dari Oxford university benar?" tanya Rektor

" Iyah benar pak " jawab klara

" Semua data kamu valid dan kamu bisa mulai berkuliah di kampus ini selamat ya" ucap Rektor itu

" Terimakasih banyak pak " ucap Klara lalu pamit undur diri

" Semangat Klara " batin klara tersenyum

Saat melangkah klara berpapasan dengan seorang lelaki tampan yang tersenyum ke arah nya dan di balas senyum oleh klara

Setelah itu klara pun pulang kembali ke apartemen nya di sana devan pun tidak ada

" Kemana lagi dia huf" Batin klara

Lalu berjalan menuju kamarnya setelah itu klara mengambil ponselnya dan menghubungi Vivi tapi nomor vivi tidak aktif

" Apa mungkin vivi sedang sibuk" pikir Klara

" Aku mandi saja nanti ku coba telfon lagi " ucap Klara

Sementara itu Vivi yang baru selesai mandi pun mengambil ponselnya yang sedang di cas dan melihat panggilan Video call dari klara

" Klara" ucap vivi lalu kembali menghubungi klara dan setelah beberapa menit panggil pun terhubung

vivi memicingkan matanya melihat rambut basah klara

" ra jangan katakan jika kamu dan dia baru saja" kata vivi

" Astaga vi hilangkan pikiran mu itu heheh " ujar Klara yang mengerti arah pikiran sahabat Nya ini

" Syukurlah jika tebakan ku salah ra heheh" jawab vivi

" Bagaimana kabarmu vi?" tanya Klara

" Baik ra tapi ada kabar baik dan kabar buruk nya,yang pertama kabar baiknya alex benar' melakukan apa yang di katakan saat itu dan terbukti mereka tidak memandang jijik lagi pada ku bahkan mereka tidak segan menyapa ku ya walaupun si Nenek sihir mantan alex itu terkadang masih suka membuat keributan dengan ku" ucap Vivi

" Tunggu tadi kata mu mantan vi? Berarti alex dan Jeniffer sudah tidak memiliki hubungan begitu?" tanya Klara

" Iyah ra dan kamu tau alex juga menjauhi ku sesuai kata nya saat itu " jawab Vivi tapi klara menangkap raut sedih vivi

" Kamu sedih di jauhi alex vi?" tanya Klara

Vivi terkejut dan secepat mungkin menggeleng kepalanya

" Tidak ra aku tidak sedih bukannya kamu tau jika aku tidak menyukai seorang Casanova" jawab vivi

" Tapi setiap orang bisa berubah Vi begitu pun dengan alex " sahut klara

Vivi terdiam ada rasa senang di hatinya mendengar kata klara tapi seketika lenyap saat menyadari perbedaan mereka yang sangat jauh

" em sekarang kabar buruknya apa vi?" tanya Klara mengalihkan topik

" Ada dosen baru di kampus kita ra dia mengganti kan pak Meteo tapi ada kejanggalan ra dia seperti memiliki maksud lain, dan aku takut jika berhadapan dengan nya, awal aku tidak sengaja bertemu dengan nya saat aku sedang duduk di taman dia menghampiriku dan mengajak ku berkenalan dan besoknya aku terkejut saat dia memasuki kelas memperkenalkan diri sebagai dosen penganti pak Meteo " ujar Vivi

" Siapa namanya vi?" tanya Klara

" Bisma ra" jawab vivi

Klara mengerutkan keningnya dan merasa tidak mengenal nama bisma

Visual Bisma nanti akan Autor ceritakan siapa Bisma dan apa hubungannya dengan Jenifer ya Readers 😊

" Kamu tetap hati' ya vi aku jadi merasa khawatir pokoknya kamu harus menjaga jarak dengan nya, karena dari ceritamu aku juga menyimpulkan jika dia pasti sedang merencanakan sesuatu" ujar Klara

" Iyah ra terimakasih telah mengingatkan ku " ucap Vivi tersenyum