Sephiroth Tree, Pohon kekuatan yang ditanam oleh entitas tertinggi. Sumber dari segala macam kekuatan.
Julian Marvelus, Tokoh utama yang di beri kutukan sekaligus berkah. Kutukan ditubuhnya membunuh pemilik tubuh asli dari Julian Marvelus sebelumnya hingga, tubuhnya yang kosong dirasuki oleh jiwa yang baru.
Julian Marvelus terlahir kembali, memegang Support Route dari pohon kekuatan Sephiroth Tree.
Sumber kutukan didalam tubuhnya hidup monster mengerikan yang disebut sebagai Voidbringer, bibit kekuatan milik Hollow King. Mengandung kekuatan yang besar atas bayaran yang besar.
Dengan kekuatan yang diberikan dia bertekad untuk membalaskan dendam orang-orang yang sudah membuangnya serta melaksanakan misi yang diberikan oleh Voidbringer atas bayaran kekuatan yang sudah diberikan kepadanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fresh Wild, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 18 (Haenma)
Julian menatap semua orang, mereka membungkuk memberikan penghormatan kepada Haenma.
Tubuh besar dan berotot itu mengintimidasi Julian. Sorotan mata tajamnya melirik kearah Julian sebelum akhirnya matanya pun melirik kearah Sylvia.
Langkah kakinya yang tegap dan tangguh, menginjak lantai memberikan tekanan yang menakutkan. "Sylvia, apa saat ini kau bisa menjelaskan tindakanmu?" Dengan suara nya yang serak dan berat, Haenma bertanya kepada Sylvia.
Sylvia yang menundukkan kepalanya tidak gentar dan takut kepada Haenma. "Dia sudah mengabaikan peringatan ku, sesuai dengan aturan dari Wolfhunt.."
"..Bahwa melewati peringatan pertama akan lanjut kepada duel" Sylvia menjelaskan kepada Haenma.
"Setidaknya kau harus memberinya beberapa gerakan dulu sebelum membunuhnya" Ucap Haenma menatap kearah Sylvia sebelum akhirnya melirik kearah mayat itu.
"Siena panggil tukang bersih untuk mengurusi mayat itu" Ucap Haenma memerintahkan Siena sembari menunjuk kearah mayat itu.
"..Saat ini kau aman Sylvia" Haenma kemudian berpikir untuk tidak mempermasalahkan hal ini.
Mata Haenma kemudian menatap kearah Julian yang berdiri disamping Sylvia. "Kau pasti Julian.." Ucap Haenma menatap kearah Julian.
"Iya" Julian menganggukan kepalanya merasaka tekanan yang mengerikan dari Haenma.
"Ikut keruangan ku dulu, ada yang ingin aku bicarakan" Ucap Haenma mengundang Julian untuk masuk ke ruangannya.
"Baik" Julian menuruti apa yang dikatakan oleh Haenma, mungkin dengan cara ini juga Julian bisa lepas dari Sylvia.
Meninggalkan kerumunan itu Haenma berjalan menuju ruangannya diikuti oleh Julian berjalan dibelakang. Mereka berdua masuk kedalam lorong Guild dan tiba didepan sebuah pintu cukup besar dengan papan kayu yang bertuliskan 'Ruang Guild Master'.
Haenma membuka pintu itu dan masuk kedalam diikuti oleh Julian. Ketika mereka berdua masuk Julian melihat ruangan yang penuh dengan senjata dan kepala monster.
'..Apa dia mengkoleksi semua ini' Ucap didalam hati Julian menatap tidak percaya melihat kepala monster yang dipajang di dinding ruangan.
"Duduklah.." Haenma mempersilahkan Julian untuk duduk.
"..." Julian yang mendengar ini duduk diatas sofa empuk dan Haenma pun duduk di sofa satu lagunya berhadapan dengan Julian, kedua sofa itu dipisahkan oleh meja dengan ukiran melengkung hingga keempat kaki meja itu.
"..Ini kartu petualang mu" Haenma kemudian meletakkan kartu itu diatas meja didepannya.
Julian kemudian melihat kartu yang bertuliskan namanya serta rank yang ia punya sekarang, yaitu Rank E. Petualang dengan rank yang rendah.
'...tunggu dia mengajakku kesini hanya ingin memberikan kartu ini kepadaku?' Didalam hatinya Julian bertanya-tanya sembari menyimpan kartu petualang disakunya.
"..aku ingin membicarakan sesuatu kepada kau karena sekarang kau sudah menjadi bagian dari Wolfhunt Guild" Haenma mengatakan hal tersebut sembari menatap langit-langit ruangannya.
"...Kau pasti melihatnya kan tadi, semua orang merebutkan mu" Ucap Haenma.
"Pada dasarnya seorang petualang adalah orang yang egois, mereka hanya ingin menjadi pemeran utama tanpa berpikir menjadi peran pendukung.." Haenma mengatakan hal tersebut melirik kearah Julian.
Julian yang mendengar ini tentu setuju dengan perkataan dari Haenma.
'Sama seperti game Rpg yang pernah ku mainkan dulu, mereka hanya ingin menjadi seorang top dps..'Pikir Julian didalam hatinya
"...Karena hal itu saat ini banyak petualang meninggal didalam misi mereka karena berpikir mereka sudah menjadi pemeran utama yang bisa bertahan disegala kondisi apapun" Ucap Haenma meratapi kembali, dirinya mengingat kembali sebelumnya bahwa banyak dari anggota Wolfhunt Guild yang meninggal saat dalam menjalankan misi.
"Munculnya seorang Support akan menaikkan presentase untuk mereka hidup selama menjalankan misi" Haenma menatap kearah Julian.
"..." Julian yang mendengar ini hanya terdiam.
"..Namun dibeberapa kasus yang lain juga petualang dengan pemegang Support Route akan dimanfaatkan oleh anggota party mereka" Haenma memperingati kepada Julian karena sebagaimana yang ia ketahui bahwasanya Support Route bukanlah Route tipe petarung karena setiap kemampuannya bukan untuk pertarungan.
"..Jadi aku ingin memberikan pesan kepadamu untuk selalu memilih party mu dengan benar" Haenma memberikan pesan untuk Julian sebagai seorang pemimpin.
"..." Julian tidak mengelak dengan semua perkataan dari Haenma.
"Semua pilihan tetap ada di tanganmu" Haenma pun tetap tidak bisa memaksakan kehendak Julian dalam memilih orang karenanya ia hanya bisa memberikan beberapa nasehat.
Julian yang mendengar ini merasakan kebaikan yang mendalam dari diri Haenma. Berbeda dengan penampilannya justru didalam hati Haenma tersimpan rasa kepedulian yang sangat tinggi, hal ini mungkin karena dirinya yang sebagai Guild Master Wolfhunt Guild dengan berbagai macam pengalaman dan rintangan yang sudah ia lalui.
"..menurut anda Sylvia bagaimana?" Julian kemudian bertanya meminta saran kepadanya.
"..Sylvia ya.." Haenma terdiam sebentar sembari mengelus jenggot hitamnya.
"..Tunggu!!" Haenma tersentak sebentar setelah dirinya merasakan kalau dia menyadari sesuatu hal.
"Kau tadi datang bersama dengan Sylvia jangan-jangan kau sudah membuat party dengannya?!" Haenma bertanya dengan wajahnya yang terkejut.
"Iya" Julian menganggukan kepalanya.
"Kalau dengan dia aku bisa mempercayakan mu pada Sylvia.." Haenma seketika merasa lega mendengar Julian berada dalam satu Party dengannya.
"Walaupun dia dari luar terlihat dingin tapi dia sangat peduli dengan temannya, dan dengan kemampuan bertarung dia seharusnya kau bisa menjadi partner yang baik" Haenma bersandar pada sofa setelah mengambil nafas lega.
'Peduli?, aku rasa dia akan membunuhku kalau aku membuat kesalahan' Julian yang mendengar ini tersenyum kecil merasa tidak percaya dengan perkataan Haenma tentang Sylvia.
"Jadi apa kau sekarang sudah mengambil misi pertama mu dengannya?" Haenma bertanya kepada Julian.
"..Belum pada awalnya kami ingin mengambil misi pertama kami setelah kami datang kesini, namun kekacauan terjadi" Julian kemudian menjelaskan hal ini kepada Haenma.
"Baiklah kalau begitu, sekarang kau bisa mencari misi mu yang sesuai karena sekarang kau sudah menjadi bagian dari kami" Haenma mengatakan hal tersebut sembari mengeluarkan aura menakutkannya. Julian yang melihat ini merasakan angin terhembus ketubuhnya membuat rambutnya menjadi berantakan.
"Apa anda harus melakukannya seperti itu?.." Julian melihat aura Haenma keluar seperti seekor Serigala buas.
"..Hahahaha, aku hanya ingin membuat perkataan terasa keren" Haenma tertawa sembari memukul meja didepannya.
"Tapi kali ini aku serius mengucapkan selamat datang di Wolfhunt Guild" Haenma kali ini tersenyum kepada Julian, menerima Julian sebagai anggota barunya.
"..Ya" Sudut bibir Julian tersenyum menerima ucapan selamat datang dari Haenma. Julian kemudian bangkit dari tempat duduknya bersalaman dengan Haenma setelah tidak ada yang perlu mereka bicarakan lagi.
Keluar dari ruangan itu Haenma duduk disofa sembari menatap salah satu tengkorak dari kepala ogre dengan taring yang panjang. Tengkorak ogre itu dipajang diplat kayu berbentuk pelindung dengan tulisan Knight Ogre of Malevolent Dungeon.
Mata Haenma yang melihat itu tersenyum sebentar. "Julian ya.." Gumam Haenma.
"Anak itu seperti Renon" Ucap Haenma yang ternyata dia adalah teman Renon. Saat itu mereka berdua adalah bagian dari kelompok Raid Malevolent Dungeon Disaster of Grand Orc.
Walaupun saat itu mereka tidak bisa menyelesaikan dungeonnya, namun saat itu kelompok mereka terutama Haenma dengan bantuan Renon berhasil mengalahkan salah satu bawahan dari Grand Orc yaitu Knight Orc yang saat ini kepalanya dipajang di ruangan Haenma.