Diandra Aksara adalah seorang putri dari pemilik Tara Bumi Grup yang kaya dan terpandang, karena sibuk mengurus bisnisnya di luar negeri, Diandra mengambil alih tanggung jawab yang diberikan oleh ayahnya untuk mengurus kediaman dan juga perusahaan milik keluarga mereka.
Dibawah tekanan dan iri hati sang ibu tiri dan juga saudari tirinya, Diandra berusaha menjalankan tugas yang diberikan oleh ayahnya dengan baik meskipun sebenarnya ia kerapkali menghadapi rintangan dan juga bahaya yang diciptakan oleh dua orang yang sangat membencinya.
Namun kehidupan Diandra yang penuh rintangan dan juga bahaya pelan pelan sirna ketika ia bertemu dan mengenal Abimana Narendra, Seorang CEO yang dikenal jujur,berani, dan juga tajir melintir.
Penasaran dengan ceritanya? Ikuti terus kisahnya hanya di novel Gadis Kecil Kesayangan Sang CEO.
noted🚨🚨🚨
dilarang baca lompat dan komentar jelek.
Yang suka boleh like, yang tidak suka, semoga suka.
Ingat dosa ditanggung pembaca☺️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sylvia Rosyta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13
"Nona, aku benar benar tidak mau mati dengan cara seperti ini. Aku tidak mau mati sekarang, nona." tangis Santi dengan penuh ketakutan.
Sembari berusaha mengemudikan mobilnya dengan baik agar tidak sampai menabrak mobil ataupun pengguna jalan yang lain, Diandra berusaha meyakinkan Santi kalau mereka tidak akan mati konyol seperti saat ini.
"Santi apa yang kau bicarakan? Kita tidak akan mati! Aku akan berusaha membuat kita tetap hidup dan kembali ke rumah dengan selamat." ucap Diandra yang sebenarnya dirinya juga ikut merasa khawatir.
Ditengah tengah kepanikannya, Diandra berusaha untuk mencari jalan keluar dari bahaya yang mengintainya saat ini. Ia tidak mungkin terus mengemudikan mobilnya, apalagi ia akan segera sampai di jalan raya yang mana terdapat rambu lalu lintas.
Dengan mempertimbangkan kemungkinan yang terjadi, Diandra menyuruh Santi untuk pindah ke kursi bagian belakang sembari memintanya untuk menunduk, karena ia akan mencari pohon yang cukup besar untuk menabrakkan mobilnya kesana agar bisa membuat mobilnya berhenti melaju.
Dengan tangan yang sudah terasa dingin dan juga basah karena ketakutan, Diandra mencoba mengarahkan mobilnya untuk menabrak sebuah pohon yang cukup besar yang terdapat di pinggir jalan. Dan dalam hitungan detik, tabrakan pun terjadi.
DUUAARRRRR!!!
Kap mobil bagian depan seketika terbuka setelah tabrakan itu, kumpulan asap terlihat keluar dari bagian kap mobil itu. Kaca mobil pecah dan pecahannya berserakan dimana mana, sementara Diandra, ia pingsan di tempat setelah kepalanya terbentur setir mobil cukup keras.
Santi yang dalam kondisi baik baik saja karena berlindung di belakang, segera keluar dari dalam mobil saat dirinya tahu kalau Diandra terluka setelah menyelamatkan nyawa mereka berdua.
"Nona bangun nona, nona kenapa?" tangis Santi sembari mengguncang tubuh Diandra namun tidak membuat Diandra sadar dari pingsannya.
Santi yang merasa sangat ketakutan sekaligus panik dengan keadaan Diandra, memutuskan untuk meminta tolong kepada siapapun pengendara yang lewat di jalan itu. Namun tak ada satupun yang mau berhenti ataupun menolong Santi.
"Tolong selamatkan nonaku, aku mohon tolong selamatkan nonaku." pinta Santi kepada pengendara yang lewat.
Berulang kali Santi mencoba menghentikan beberapa pengendara yang lewat, namun tak ada satupun dari mereka yang berhenti untuk memberikan pertolongan.
"Aku mohon bertahanlah nona, a-aku akan mencari pertolongan." tangis Santi dengan penuh ketakutan.
Sementara itu, Abimana yang barusaja meninggalkan panti asuhan kasih bunda terlihat melewati jalan yang menjadi tempat kecelakaan tunggal yang dialami oleh Diandra. Dari jarak yang cukup jauh Abimana melihat kemacetan panjang yang terjadi karena seseorang membuat keributan.
Keributan bersumber dari Santi yang merasa marah dan kesal karena tak ada satupun orang yang mau membantunya. Santi menyalahkan beberapa pengendara dengan mengatakan bahwa mereka tidak memiliki hati nurani untuk mau menolong Diandra yang terluka.
Santi merasa miris dengan kondisi masyarakat saat ini yang kurang memiliki rasa empati, mereka tidak hanya tidak mau membantu, tetapi juga memvideokan mobil yang dikendarai oleh Diandra yang dalam keadaan rusak untuk diupload ke media sosial.
Abimana yang dibuat penasaran dengan apa yang terjadi, akhirnya memutuskan untuk mengemudikan mobilnya secara perlahan hingga akhirnya ia pun melihat Santi dan juga pemandangan yang ada didepannya, yang membuat jantung Abimana seakan berhenti.
Diandra mengalami kecelakaan!
Tanpa pandang bulu, Abimana segera menepikan mobilnya dan berlari keluar menghampiri Santi.
Ganbatte Kudasai Ne🌹✍️📚