NovelToon NovelToon
Suamiku Kau Rebut, Kudapatkan Papamu

Suamiku Kau Rebut, Kudapatkan Papamu

Status: tamat
Genre:Tamat / Duda / Selingkuh
Popularitas:294.6k
Nilai: 4.9
Nama Author: Hasna_Ramarta

Sebuah kisah tentang seorang istri yang dikhianati suami juga sahabat baiknya sendiri. Yuk mampir biar karya ini ramai kayak pasar global.

Karya ini merupakan karya Author di akun lain, yang gagal retensi. Dan kini Author alihkan di akun Hasna_Ramarta. Jadi, jika kalian pernah membaca dan merasa kisahnya sama, mungkin itu karya saya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hasna_Ramarta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15 Hadiah Spesial dari Bos

    Setelah dari mall, Sauza memutuskan untuk segera kembali ke mess. Sauza berjalan menuju mess, bersamaan dengan itu sebuah mobil mewah yang tentu saja sudah Sauza kenal membunyikan klakson untuknya dua kali.

"Tid tid."

    "Pak Kendra?" Sauza membalikkan badan lalu menatap mobil mewah itu. Pemilik mobil segera turun dan menghampiri Sauza.

    "Kamu dari mana? Habis belanja?" tanyanya seraya melihat kantong yang dijinjing oleh Sauza. Sauza mengangguk.

    "Kamu duluan masuk mess, nanti saya menyusul," ujar Pak Kendra seraya kembali masuk ke dalam mobilnya. Sauza sejenak termenung, mau apa Bosnya itu nyusul ke mess? Tanpa pikir panjang, Sauza segera menuju mess karena memang ia tujuannya ke sana.

    Tiba di mess, Sauza merapikan belanjaannya ke dapur dan kamar, setelah itu ia menuju kamar mandi membasuh wajahnya yang terlihat lelah.

    Untuk beberapa saat Pak Kendra yang tadi janji akan menyusul ke mess, masih belum muncul juga, Sauza lega dan berharap bosnya itu tidak jadi ke mess.

    "Lagian buat apa Pak Kendra mau ke mess, gimana kalau ada orang yang melihat lalu mereka curiga dan menuduh kita melakukan hal tidak senonoh?" pikir Sauza sejauh itu.

    Sampai Sauza selesai ganti baju dengan pakaian tidur dan mencuci mukanya dengan pencuci wajah, Pak Kendra belum ada tanda-tanda muncul.

    Sauza tidak peduli, justru ia senang. Ingatannya justru kini kembali pada foto pernikahan mantan suami dan Mira mantan sahabat yang kini jadi pengkhianat.

    "Kalau ingat akan pengkhianatan mereka, ingin rasanya aku membalas. Tapi membalasnya seperti apa aku tidak tahu. Kalian itu tidak punya perasaan, kalian pasti tidak akan bahagia." Sauza mendengus kecewa. Rasa sakit itu kembali terasa semakin nyeri di dadanya.

    "Mira, Pak Kendra. Ternyata mereka anak dan ayah. Lalu kenapa Mira bertahun-tahun memilih tinggal bersama neneknya di Bandung dan memilih jadi perebut suami orang? Padahal Pak Kendra kurang apa, dia harta banyak dan cukup bisa membahagiakan anak yang hanya satu?" pikirnya.

    "Apa aku terima saja ungkapan cinta Pak Kendra tempo hari yang menyatakan sukanya sama aku? Hitung-hitung aku membalas sakit hatiku pada Mira dan Mas Bima. Tapi, apakah mereka akan sakit hati jika melihat aku bersanding dengan Pak Kendra, yang notabene ayah kandung Mira? Tapi, aku tidak menyukai Pak Kendra, aku hanya menghormatinya sebagai Bos." Sauza masih merenung sampai suara ketukan pintu terdengar.

    "Tok, tok, tok!"

    Suara pintu terdengar diketuk beberapa kali di depan, Suaza yang tengah termenung, seketika tersentak dan heran siapa gerangan yang mengetuk pintu di jam yang hampir menuju ke jam 21.00 itu.

    Ketukan itu terdengar lagi seperti tidak sabar, terpaksa Sauza bangkit dari kursi riasnya. Ia segera menuju pintu, sebelum dibuka, Sauza membuka gorden untuk melihat siapa yang bertamu.

    "Apakah Pak Kendra?" duganya sembari melihat ke arah luar dari jendela kaca. Benar dugaannya, ternyata orang itu memang bosnya.

    Dengan perasaan yang tidak enak, Sauza akhirnya membuka pintu lebar-lebar. Sengaja pintu itu dibuka lebar sekali supaya keberadaan dia bersama bosnya di dalam bisa diketahui orang lain dan tidak timbul fitnah.

    "Kamu belum tidur, Za? Saya minta maaf karena datangnya malam. Tadi saya mau segera nyusul kamu, tapi tidak jadi karena klien saya tiba-tiba menghubungi. Saya boleh masuk, Za?" ujar Pak Kendra menjelaskan.

    "Eee, masuk, Pak. Silahkan. Tapi, saya tidak enak kalau pertemuan kita ini justru timbul fitnah," ucap Sauza merasa riskan.

    "Tidak akan Za, mereka tidak akan pedulikan kita. Lagipula mereka sudah tidur. Lihatlah mess sepi begini," tukas Pak Kendra seraya meletakkan sebuah kantong di atas meja.

    "Silahkan duduk dulu, Pak. Saya akan bawakan minum untuk Bapak." Sauza bermaksud menuju dapur untuk membawa minum.

    "Jangan, Za. Duduklah! Saya datang kemari hanya untuk memberikan sesuatu untuk kamu."

    Sauza kemudian duduk berhadapan dengan Pak Kendra. Pak Kendra tersenyum senang melihat Sauza mengikuti perintahnya.

    "Ini, terimalah." Pak Kendra memberikan kantong di atas meja itu pada Sauza. Sauza bengong dan kaget kenapa Pak Kendra memberikan sesuatu untuknya.

    "Apa ini, Pak?" heran Sauza seraya menatap kantong itu yang di dalamnya ada goodie bag dan sebuah kotak perhiasan.

    "Buka dan pakailah!" titah Pak Kendra. Sauza tidak bisa membantah, ia segera membuka melihat kantong itu. Di dalam goodie bag itu terdapat gaun mewah yang elegan panjang semata kaki berwarna krem mencolok.

    "Pakailah!" Sauza sampai mengerutkan kening, kenapa harus dipakai? Sauza menggeleng.

    "Kenapa tidak?" tanya Pak Kendra menatap dalam ke arah mata Sauza. Sauza segera melepas tatapan bosnya itu ke arah lain untuk menghindar.

    "Baiklah, gaun itu bisa dipakai besok saat kita akan makan malam. Sekarang buka kotak perhiasan itu." Perintah Pak Kendra beralih pada kotak perhiasan.

    Sauza ragu dan merasa tidak enak menerima pemberian bosnya itu. Pikirannya melayang-layang tentang kenapa bosnya itu memberikan hadiah sebagus dan semahal itu.

    "Bukalah! Atau perlu saya bukakan dan pakaikan?" Sauza langsung menggeleng. Dia segera membuka kotak perhiasan itu. Perlahan dan dengan jantung yang berdebar, Sauza membuka kotak perhiasan itu.

    Sauza tercengang dengan apa yang dilihatnya. Kotak perhiasan itu bukan hanya sekedar emas melainkan berlian.

    "Kenapa Bapak memberikan ini semua? Saya tidak butuh, Pak," ucap Sauza terkesan menolak. Pak Kendra tersenyum penuh arti, dia sudah bisa menduga kalau perempuan muda di hadapannya ini pasti akan menolak pemberiannya.

    "Karena, kamu spesial buat saya. Mari saya pakaikan kalung ini. Kamu pasti sangat cantik dengan kalung ini."

    "Tidak usah, Pak. Saya tidak butuh semua pemberian ini. Bapak sudah baik menerima saya bekerja dan membiarkan saya tinggal di mess ini. Jadi, pemberian ini buat saya terlalu berlebihan." Sekali lagi Sauza menolak pemberian Pak Kendra, dia tidak enak dan kurang nyaman. Saat akan menolak, Pak Kendra sudah meraih kalung berlian itu lalu memasangkannya di leher Sauza.

    "Sangat cantik. Perempuan cantik, baik, pekerja keras seperti kamu pantas mendapatkan ini."

   "Tapi, untuk apa, Pak. Saya tidak pantas dapatkan ini. Lebih baik semua ini Bapak berikan pada orang spesial dalam hidup Bapak," ujar Sauza kembali menolak.

    "Tidak ada lagi orang spesial selain kamu, jadi terimalah itu semua. Kamu pantas mendapatkannya," tekan Pak Kendra membuat Sauza melongo. Apa yang dikatakan Pak Kendra membuat dia tersentak. Tidak ada orang spesial dalam hidupnya kecuali dirinya.

    Sauza masih bengong dengan ungkapan Pak Kendra barusan, dia benar-benar tidak percaya.

    "Pak, mohon maaf, bukan saya menolak pemberian Bapak. Tapi, saya benar-benar tidak pantas menerima semua ini. Saya ini baru menyandang status janda yang pernah tersakiti oleh orang yang pernah saya cintai. Saya masih trauma jika mengingatnya," tutur Sauza masih menolak pemberian Pak Kendra.

    "Baik. Simpan saja pemberian saya ini jika kamu belum mau memakainya. Tapi, hadiah itu memang saya berikan tulus dan sengaja untuk kamu. Mengenai perasaan saya, lupakan saja. Baiklah, kalau begitu saya permisi dulu."

    Pak Kendra berdiri dan akan beranjak dari kursi itu.

    "Pak," panggil Sauza yang langsung ditoleh oleh Pak Kendra.

    "Iya," sahutnya menatap Sauza dengan tatap yang menyiratkan sebuah harapan.

    "Terimakasih banyak," ucap Sauza. Pak Kendra tersenyum bahagia, lalu ia kini benar-benar berlalu dari messnya Sauza. Sauza menatap kepergian bosnya dengan berbagai kecamuk rasa di dalam kepalanya.

1
Mrs.Riozelino Fernandez
sudah sering dengar Kenzi...
Kenza baru kali ini...👍
Nasir: Jangan lupa nanti pantengi terus kisah2 dr sy ya.
Nasir: Wkwkkwk... benar ya Kak...
total 2 replies
Sunaryati
Terima kasih happy ending
Nasir: Makasih byk ya Kak atas kesetiannya. Kira2 Kakak msh mau baca karya sy gak? Pantengin ya trs karya sy. Sy Insya Allah akan bikin karya baru, tp sad ending. Gmn mau gak?
total 1 replies
Sunaryati
Apa Mira tahu jika Sauza dan Suaminya akan ke Australia kok juga sudah tiba fi bandara. Jangan sampai Mira berniat mencelakai Sauza lagi
Nasir: Nggak tahu. Mereka bertemu hanya di mall.
total 1 replies
Sunaryati
Selamat Pak Kendra dan Sauza, kalian akan memiliki anak Semoga sehat ibu dan bayinya sampai lahir nanti
Nasir: Trmksh dukungannya 🥰🥰🥰🥰
total 1 replies
Etty Rohaeti
selamat akhir hamil juga
bahagia terus
Nasir: 🥰🥰🥰🥰🥰🥰
total 1 replies
Mrs.Riozelino Fernandez
akhirnya...
selamat ya pak Kendra dan Sauza
Nasir: 🥰🥰🥰🥰🥰
total 1 replies
Irni Yusnita
lebih suka abdi negara yang sikap dingin dan tegas
Serenarara: Ubur-ubur makan sayur lodeh
Minum sirup campur selasih
Coba baca novel Poppen deh
Dah gitu aja, terimakasih. /Joyful/
Nasir: Tungguin ya.
total 2 replies
Raden Roro Natasya
yang terbaik menurut author tapi masih logika aja thor
Nasir: Makasih byk Kak atas dukungannya..
Raden Roro Natasya: boleh banget, di tunggu kisah baru nya
total 3 replies
Sunaryati
Ikuti katah hati Author saja.
Selamat kalian telah hidup damai pak Kendra dan Sauza
Nasir: Jangan lupa mampir ya Kak...
total 1 replies
Riana Utami
karena sifat iri dengki akhirnya jadi gembel
Riana Utami
jadi siburuk rupa yaa jadinya 🤦🤦
Riana Utami
ternyata benar dugaan ku kalo Mira cuma anak pungut 😜😜
pantesan kelakuan nya👊👊
Nasir: 🥰🥰🥰🥰🥰
total 1 replies
Riana Utami
karena kamu anak pungut 😜😜😜
Sunaryati
Segera sadar dan taubat Mira pasti Pak Kendra dan Saudara masih menerima kamu, jika kamu sudah benar-benar berubah baik. Segera hamil Sauza.
Nifatul Masruro Hikari Masaru
wah siapa ya
Mrs.Riozelino Fernandez
luar binasa karma mu Mira 🤣🤣🤣🤣
Mrs.Riozelino Fernandez: semangat² kk Thor ..
boleh disaat seperti ini hadirkan keajaiban seorang janin di rahim Sauza...
bukti bahwa Sauza tidak mandul dan pak Kendra bisa punya keturunan.
Nasir: Kak, tolong beri semangat saya. Haduhhhh sy sedang kehilangan ide.
total 2 replies
Sunaryati
Setelah mengetahui jati dirinya seharusnya bersyukur dan berterima kasi , mslah merutuki diri
Suharni Mardono
kenapa ngga seru gini,,
Nasir: Hehhehe.... maaf, Author gak bisa bikin pembaca seru.
total 1 replies
awesome moment
bnr2 g sadar diri
Raden Roro Natasya
nah kan bener kata karyawan Kendra...rasain kamu Mira
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!